Tiga tongkat berikutnya telah aku rusak, dan dipercobaan ke empat aku telah memiliki kecocokan dengan tongkat berwarna putih.
Rambutku sedikit tertiup angin walaupun sebenarnya aku berada di dalam ruangan.
"Sepertinya itu cocok denganmu, aku ragu bahwa seseorang akan bisa menggunakannya jadi aku selama ini menyimpannya di gudang. Sebenarnya kau ini siapa?"
"Aku juga ingin tahu siapa sebenarnya aku?"
Dia bertanya dan aku menjawab dengan pertanyaan lainnya, ngomong-ngomong aku tidak memiliki uang untuk membeli tongkat baru meski demikian aku bersyukur bahwa aku bisa berhutang di sini.
Dari awal aku hanya ingin menanyakan soal tongkat namun malah jadi seperti ini.
"Sebaiknya Anna, jangan katakan soal tongkatnya."
"Aku tahu."
Siapa juga yang ingin mati atas dosa yang tidak aku pernah lakukan, aku mengatakan ke nona Silia bahwa tongkat sebelumnya rusak dan akhirnya aku menggantinya dengan tongkat baru.
Syukurlah bahwa ia entah bagaimana menerima alasanku yang dibuat-buat.
Ketika aku berjalan di koridor Sarah dan Marick telah menungguku di sana.
"Kami sedikit khawatir karena kamu tidak kelihatan Anna."
"Aku sudah mencarimu di mana-mana?" tambah Marick yang kujawab dengan jujur.
"Sebenarnya aku pergi ke kota terdekat."
Keduanya melirikku dengan wajah tertarik, tidak ada larangan siswa akademi untuk berjalan-jalan di luar sekolah dan jelas sekali mereka juga ingin pergi.
Lain kali aku akan mengajak mereka, apa yang bisa aku katakan pada keduanya.
Pembelajaran kembali digelar seperti biasanya, memulai dengan sihir dasar kemudian teori-teori sederhana seperti biasanya.
Nyaris membosankan.
Untuk alasan yang aku tidak tahu Gilbert tidak masuk beberapa hari sebelumnya dan ketika semua orang berfikir bahwa dia mungkin kecewa karena hasil akhir yang terjadi semua orang dikejutkan olehnya yang berada di dalam akademi dengan tubuh tewas menempel pada dinding.
Noda darah terciprat dari bajunya seolah disayat oleh sebuah benda tajam dan lehernya hampir putus.
Ada sulur-sulur tanaman yang menjeratnya.
Semua orang terkejut bahkan semua staf pengajar juga merasa demikian.
"Apa yang terjadi?" tanya Marick.
"Bukannya seharusnya Gilbert bersama mereka berdua."
Yang dimaksud Sarah merupakan dua pengawalnya yang sekarang hanya berdiri dengan ketakutan sebelum ambruk duduk dengan wajah memucat.
Aku, dengan mereka dibawa ke kantor untuk dimintai keterangan. Orang yang mengintrogasiku adalah tiga guru yang aku kenal termasuk kepala sekolah di antaranya.
"Jadi nona Anna Holand, apa kau yang melakukannya?"
"Aku tidak tahu apapun tentang ini."
"Bukannya kau sebelumnya memiliki konflik dengan tuan Gilbert?"
"Itu benar tapi aku tidak terlalu hingga aku menghabisinya."
Aku berkata itu pada tuan Goven yang dari sorot matanya menuduhku tanpa alasan, dia tidak terlalu suka rakyat jelata jadi tidak aneh dia akan langsung bersikap keras terhadapku, di sisi lain nona Silia masih diam untuk menimbang-nimbang.
"Selama ini Anna terus bersamaku, aku ragu ia memiliki waktu untuk melakukan hal tersebut tanpa dicurigai olehku."
Nona Helena mendesah pelan lalu melanjutkan.
"Tubuhnya dibunuh secara brutal, satu luka dileher kemudian dicabik-cabik di tempat lainnya."
Kami sudah melihatnya. Orang yang melakukannya kemungkinan psikopat atau orang yang memiliki dendam padanya.
Kini pertanyaan dilayangkan ke arah dua pengawal bodoh milik Gilbert.
"Kami juga tidak tahu, terakhir kali tuan Gilbert bilang ingin balas dendam pada Anna, dan memutuskan untuk pergi ke bawah tanah."
Semua orang bereaksi tentang ruang bawah tanah.
"Kenapa dia melakukannya?"
"Ada yang bilang bahwa di sana tersimpan benda yang bisa membuat tuan Gilbert menjadi tak terkalahkan."
"Kepala sekolah?"
"Aku ragu bahwa pembelajaran bisa dilanjutkan secara normal, kurangin waktunya dan pastikan setiap murid tidak keluar malam hari dan terus bersama dengan yang lainnya."
Atas pernyataan kepala sekolah, ketiga guru tersebut mengangguk mengerti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Narin
jadi penasaran kelanjutan ceritanya, terus update thor☺️
2023-05-04
3