MANTAN? TAPI NIKAH YUK!!!

MANTAN? TAPI NIKAH YUK!!!

Eps 1 Kencan Buta.

Wanita cantik yang sedang duduk di meja rias yang sedang memoles wajahnya dengan make-up. Dari memakai bedak, memakai eliner, maskara dan lain-lain yang pasti sendiri bagaimana banyaknya alat makeup seorang wanita.

Wanita dengan rambutnya yang di gerainya itu dengan bagian bawahnya yang di beri keriting itu begitu cantik dan elegan.

"Hari ini tidak boleh gagal. Langkah ku harus baik hari ini," ucap wanita itu dengan terdengar suara decapan dari bibirnya yang baru saja memakai lipstik berwarna merah merona yang membuatnya tampil begitu sempurna.

Toko-tok-tok-tok.

Pintu kamarnya di ketuk, "masuk!" pinta wanita dengan suara indahnya itu.

"Nona Risya mobilnya sudah selesai," ucap seorang pelayan dengan memakai seragam pelayan di rumah itu.

"Oke thank you saya sudah selesai," jawab Risya yang berdiri dari tempat duduknya dan langsung mengambil handphonnya dan juga tasnya.

"Bagaimana bi apa saya cantik hati ini?" tanya Risya dengan berputar manja yang menunjukkan penampilannya yang menurutnya seharusnya sangat cantik.

"Sangat cantik nona Risya," jawab pelayan itu dengan ajungan jempolnya.

"Aku tau itu," ucap Risya yang kalau sudah di puji akan melayang semakin tinggi.

"Memang Nona Risya mau kencan ya?" tebak Bibi.

"Shutttt jangan kencang-kencang ngomongnya," sahut Risya dengan jarinya yang menempel di bibirnya.

"Okelah Nona Risya pokoknya bibi doakan yang terbaik untuk Nona Risya," ucap Bibi dengan dukungannya.

"Makasih bibi," sahut Risya yang langsung keluar dari kamar itu. Wanita cantik itu ternyata bernama Risya yang memang sangat cantik luar biasa. Tapi apa Risya ini jomblo ya?

"Ya semoga memang kencan agar Nyonya tidak terus mengomeli Nona Risya," ucap Bibi yang sepertinya sudah sangat biasa dengan pembasahan di rumah itu.

Restaurant.

Mobil Risya berhenti di depan Restaurant Jepang dan Risya melihat-lihat di sekitarnya sebelum dia turun dari mobil.

"Huhhhh, kenapa coba harus bertemu di sini. Apa tidak ada Restaurant lain apa," gerutu Risya sambil bercermin di ponselnya untuk mengecek penampilannya apa ada yang salah atau tidak, apa ada yang kurang atau tidak. Karena Risya ingin berpenampilan sesempurna mungkin.

"Tapi tidak apa-apa. Masa lalu hanya masa lalu. Jadi walau tempat sama tetapi nasib berharap tidak pernah sama," gumam Risya menghela napasnya dan langsung turun dari mobil setelah merasa penampilannya sudah cukup hari ini.

Risya langsung berjalan memasuki Restaurant yang sebelumnya sudah di booking dan Risya juga di antarkan pelayan Restaurant ke salah satu tempat yang sudah di pesan sebelumnya.

"Makasih mbak," ucap Risya. Pelayan itu menganggukan kepalannya dan dia langsung pergi. Lalu Risya langsung duduk.

Risya menghela kasar napasnya saat sudah duduk dengan melihat-lihat di sekelilingnya dan tiba-tiba matanya melihat salah satu meja yang kosong. Sangat lama Risya melihat tempat itu yang sepertinya ada sesuatu. Namun Risya hanya menghela napasnya kasar dan mengalihkan kembali pandangannya dari tempat itu.

Risya pun menunggu di salah satu bangku yang tepat di meja no 7 yang sepertinya tidak tau siapa juga yang di tunggunya.

Risya wanita cantik yang berkulit putih yang blasteran Chinese itu dengan rambut yang gerai dan diberi gelombang bagian bawahnya pita di bagian kiri kepalanya untuk menambah kecantikannya. Dengan memakai dress mereka mencolok selututnya yang membuatnya sangat anggun.

Sejak tadi Risya terus saja gelisah dengan berkali-kali bercermin yang sepertinya memperbaiki make-upnya yang padahal tidak berkurang sedikitpun. Namun tetap saja dia begitu teliti untuk dalam penampilannya.

"Lama sekali dia apa dia lupa dengan janji yang akan bertemu di sini, bagaimana sih," gumamnya dengan gelisah melihat arloji di tangannya dan terus melihat pintu masuk yang tidak ada orang di tunggunya.

"Huhhh baru aja pertemuan pertama sudah telat," Risya mulai mengoceh dengan kesal.

"Selamat siang Nona!" tegur seorang pria membuat Risya langsung melihat ke sebelahnya, Pria tampan yang berkaca mata dengan setelan jas hitam yang terlihat rapi dan sangat berwibawa.

"Ini dia, Wau tampan juga ternyata. Tetapi serius ini dia," batin Risya yang terus memperhatikan Pria itu dari atas sampai kebawah dan sepertinya sudah sangat menarik untuk Risya di pandangan pertama itu.

"Nona!" tegur Pria itu yang melihat Risya bingung.

"Ha iya, apa kamu Tuan Edo?" tanya Risya yang langsung berdiri untuk memastikan Pria apa yang ditunggunya atau tidak.

"Jadi ini Nona Risya," sahut Pria.

"Yes benar. Jadi kamu benar Edo," sahut Risya tersenyum manis.

"Benar saya Edo Alexander," sahut Pria itu berjabat tangan.

"Saya Risya Artamevia Jaya," sahut Risya menjabat uluran tangan itu dengan senyumnya yang begitu lebar.

"Senang berkenalan dengan kamu," sahut Edo.

"Saya juga. Ya sudah ayo duduk silahkan!" sahut Risya. Edo mengangguk dan duduk di depan Risya

"Syarla tidak salah pilih ternyata, Pria kencan butaku kali ini benar-benar perfect. Aku harus jaga image, harus kalem. Supaya dia tertarik padaku," batin Risya dengan tersenyum tipis yang berusaha menjadi wanita yang lembut.

"Hmmm, kamu pesan makanan saja," sahut Risya yang memulai obrolan dengan ramah yang menawarkan Pria yang sebagai teman kencannya itu.

"Bagaimana dengan kamu. Apa sudah memesan?" tanya Edo.

"Belum, kita pesan sama-sama," sahut Risya dengan semangat.

"Baiklah kalau begitu," sahut Edo.

Dan Risya langsung mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan dan pelayan Restaurant langsung menghampiri meja mereka.

"Selamat siang tuan Nyonya, silahkan di pesan!" ucap pelayan itu dengan ramah.

Risya pun melihat-lihat menu makanan "Mbak saya pesan spageti," ucap Risya dan pelayan itu ingin menulis.

"Jangan pesan spageti," sahut Edo membuat pelayan itu tidak jadi menulis dan Risya heran menatap Edo heran.

"Why?" tanya Risya.

"Tidak bagus untuk di makan di siang hari," jawab Edo dengan singkat.

"Oh begitu, apa iya ada teori seperti itu," sahut Risya yang tersenyum kaku.

"Kalau begitu saya pesan ayam bakar madu saja," sahut Risya yang langsung mengganti menu makanannya dengan cepat.

"Jangan pesan itu," Edo kembali menghalangi membuat Risya heran lagi kenapa Pria di depannya itu protes lagi.

"Why?"

"Tidak sehat, terlalu banyak kalori, minyak yang berlebih, dan bahan-bahan yang di campurkan kurang sehat," ucap Edo dengan keterangan yang panjang lebar.

Risya menelan salivanya yang sepertinya mulai kesal, "apa dia Dokter," batin Risya.

"Lalu pesan apa yang tidak di protes?" tanya Risya tersenyum kaku yang sudah kesal.

"Pesan salad saja," sahut Edo membuat Risya melotot, "sangat bagus untuk tubuh dan kulit kamu," ucap Edo.

"Apa salad, ya ampun aku menunggunya sudah lama. Aku kelaparan dan dia datang dan menyuruhku makan salad apa dia pikir aku kambing apa," batin Risya yang hanya bisa protes di hatinya tidak tau kenapa dia tidak mampu protes pada laki-laki di depannya.

"Tidak apa-apa kan. Jika kamu makan salad? salad itu sehat dan salad itu..."

"Oh, tidak apa-apa," sahut Risya dengan cepat sebelum semakin banyak mendengar teori dari pria itu, " Iya itu sangat bagus untuk kesehatan," sahut Risya yang tersenyum palsu.

Sementara Edo tersenyum yang merasa senang jika Risya mau memakan apa yang di pesannya.

"Mbak pesan salad ya," ucap Risya.

"Minumnya apa mbak?" tanya pelayan itu.

"Hmm, ju..."

"Air putih saja," sahut Edo yang memotong pembicaraan Risya, "sangat sehat Risya," ucap Edo.

"Yah air putih, biar saya gembung," ucap Risya dengan pelan yang terlihat sudah tidak bersemangat lagi dan Edo tersenyum tanpa dosa pada Risya.

"Baiklah silahkan tunggu sebentar," ucap pelayan itu yang langsung pergi.

"Makanan sehat itu sangat bagus," ucap Edo.

"Iya benar sangat bagus. Oh iya kamu profesinya sebagai apa?" tanya Risya.

"Saya pengusaha di bagian marketing," sahut Edo.

"Wau pengusaha, sudah tampan dan sekarang pengusaha, perhiasan lagi," batin Risya yang kelihatan sangat tertarik dengan pria di depannya.

"Kamu sendiri?" tanya Edo.

"Saya desainer di Perusahaan teman papa saya, sebagai Manager desain, di Perusahaan perhiasan," jawab Risya.

"Di Perusahaan teman papa. Pasti karena teman papa kamu. Makanya kamu bisa jadi Manager di Perusahaan itu," sahut Edo yang langsung membuat senyum Risya hilang.

"What apa katanya? kenapa dia menilaiku seperti itu seperti dia. Dia sudah seperti kenal denganku saja," batin Risya dengan kekesalannya.

Meraka mengobrol dengan santai dengan makanan yang sudah di hidangkan dan Risya di pastikan terpaksa memakan makanan itu. Karena makanan seperti itu bukanlah makanan yang masuk kedalam lambungnya.

Dratt-dratt-Dratttt.

Tiba-tiba ponsel Edo berdering.

"Boleh saya angkat telpon?" tanya Edo yang meminta izin dengan sopan.

"Oh boleh silahkan," sahut Risya tersenyum dan Edo langsung mengangkat telpon tersebut.

"Astaga dia semanis itu yang hanya mengangkat telpon harus meminta izin dulu. Oh mau God dia benar-benar sangat sweet," batin Risya yang kembali terpana dengan Edo.

"Iya sayang ada apa?" tanya Edo yang membuat senyum Risya hilang dan sangat terkejut ketika Pria itu mengatakan kata sayang.

"What sayang, dia sudah punya pacar," batin Risya dengan wajahnya penuh tanya.

"Baik sayang jangan khawatir, see you," sahut Edo yang mematikan panggilan telpon itu dengan santai dan Risya yang sudah menunjukkan wajah bingungnya.

"Maaf jika aku menelpon," sahut Edo.

"Hmmm, tidak apa-apa. Tadi kamu manggil sayang. Siapa? Apa itu gebetan kamu, atau pacar kamu?" tanya Risya kepo

"Bukan pacar," sahut Edo.

"Lalu?" tanya Risya.

"Dia anak aku," jawab Edo.

Risya lebih kaget mendengarnya yang mana ternyata Pria temannya yang melakukan kencan buta dengannya itu ternyata sudah mempunyai seorang anak.

"Anak jadi dia sudah menikah dan aku hanya sebagai selingkuhan," batin Risya dengan tangannya yang terkepal.

"Kamu sudah menikah?" tanya Risya dengan suaranya yang keras. Namun Risya menyadari dia bicara terlalu keras dan langsung memelankan suaranya, "kamu sudah menikah?" tanya Risya lagi dengan suara pelan.

"Iya saya sudah menikah. Tetapi sudah menjadi duda dan yang tadi menelpon adalah anak saya," jawab Edo dengan santai dan Risya mendengarnya langsung lemas yang ternyata Pria di depannya itu seorang duda keren yang kaya raya dan sudah mempunyai seorang anak.

"Jadi dia duda beranak satu," batin Risya yang kelihatan semangatnya sudah tidak ada lagi.

"Oh, begitu rupanya," sahut Risya yang menghela napas dengan meneguk air putih

"Kamu kenapa?" tanya Edo.

"Tidak apa-apa," jawab Risya tersenyum kaku dengan melanjutkan makannya yang tidak ada semangatnya lagi.

Bersambung

...Yang mampir ke karya terbaru aku Mantan Tapi Menikah yuk makasih ya. Alhamdulillah sekali bisa membuat karya terbaru di bulan ini. Makasih untuk dukungan kalian semua selama ini. Terus suport karya-karya aku ya. Semoga suatu saat nanti bisa menjadi karya yang paling teratas di minati banyak orang....

...Terus beri like, Vote, komen ya, makasih untuk para readers kesayangan ku, Love you everyone...

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Assalamu'alaikum
salken Mbak.....
cusss Reading......

2023-08-11

0

Andika Ta'wen

Andika Ta'wen

bagus sekali ceritanya

2023-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Kencan Buta.
2 Eps 2 Ejekan teman-temannya.
3 Episode 3 Bertemu dengan mantan.
4 Eps 4 Tuntutan orang tua.
5 Episode 5 Pesta
6 Eps 6 Risya dan Arga
7 Episode 7 Perang Arga dan Risya.
8 Episode 8 Sama-sama keras
9 Ramalan
10 Saling minta maaf.
11 Skakk mat.
12 Kita Sama
13 Kucing Vs anjing.
14 Terjebak.
15 Ide gila Arga dan Risya.
16 Kepikiran.
17 Perang.
18 Sebelumnya
19 Keget Risya menikah.
20 Permintaan menikah
21 Sandiwara di mulai.
22 Sandiwara lagi.
23 Bab 23
24 Bab 24 Ular
25 Episode 24 Kaget
26 Eps 26 Masa lalu.
27 Eps 27 Hari pernikahan.
28 Episode 28 Sah
29 Episode 29 Ulah Risya di luar nurul
30 Eps 30 Akibat ulah Risya.
31 Episode 31 Balasan Arga.
32 Episode 42 Anjing dan tikus.
33 Episode 34 Kembali cekcok.
34 Episode 34. Jadi hening.
35 Episode 35 Harus tinggal
36 Episode 36 Mengadu pada mama mertua.
37 Episode 37 Gantian.
38 Episode 38 kucing tikus
39 Episode 39 Jadwal untuk mereka.
40 Episode 40 Cukup mengejutkan.
41 Episode 41 ajakan makan siang.
42 Episode 42 Arga Risya.
43 Episode 43 Perhatian kecil.
44 Episode 44 Menengakannya.
45 Episode 45 Moment.
46 Episode 46 Rachel dan Risya.
47 Episode 47 Panas
48 Episode 49 Sakit tak berdarah.
49 Eps 49 Tidak terlalu canggung.
50 Eps 40 1 kesempatan.
51 Episode 51 Berusaha.
52 Episode 52 Asupan manis
53 Episode 53 Satu Titik
54 Episode 53 sandiwara yang kompak
55 Episode 55 Mengetahui kebenarannya.
56 Episode 46 Luapan hatinya.
57 Episode 57 Apa tidak bisa di rumah saja.
58 Episode 57 Harus jual mahal.
59 Episode 59 Hal manis membuat aneh.
60 Episode 60 Ada udang di balik bakwan.
61 Episode 61 Istri ngambek.
62 Episode 62
63 Episode 63 Perjanjian sudah punah.
64 Episode 64 Tidak terduga.
65 Episode 65 Panas kan?
66 Episode 66 Luapan.
67 Episode 67 Ulah Risya memang selalu ada.
68 Episode 68 Akibat ulah Rachel.
69 Episode 68 godaan Arga.
70 Episode 70
71 Episode 71 Memberinya hiburan
72 Episode 72 Nasib Risya.
73 Episode 73 Takut.
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76 Mencurigainya.
77 Episode 77
78 Episode 78 Kali ini serius.
79 Episode 79 Merawatnya.
80 Episode 80 pagi tidak akan terlupakan.
81 Episode 80 bahagia.
82 Episode 82 Dunia milik berdua.
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 84
86 Episode 86 cerita.
87 Episode 87
88 Episode 88 Suami istri bucin.
89 Bab 89
90 Episode 90
91 Episode 91 Pesta Perusahaan
92 Episode 92 Galau
93 Episode 93 Hotel.
94 Episode 94 Keanehan Risya.
95 Episode 95 Marah
96 Bab 96 Tidak terimah dengan tuduhan itu
97 Episode 97 Melampiaskan pada Samuel.
98 Bab 98 Cerita pada temannya.
99 Episode 99 Mencoba meredakan ego
100 Episode 100 Mengetahui.
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 102 Tetap ketus
104 Episode 104 Permintaan orang tua.
105 Bab 104
106 Episode 106 Perhatian.
107 Episode 106 Merawat.
108 Episode 108 Akting Arga.
109 Episode 108 Kegelapan.
110 Episode 109 Masih harus berjuang.
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Bab 113
115 Episode 115 Malam yang berbeda.
116 Episode 115
117 Episode 116 Manjanya Risya
118 Episode 117 Kondisi aneh.
119 Episode 119
120 Episode 119 Godaan lagi
121 Episode 121 Perkenalan pertama.
122 Episode 122 Candaan.
123 Episode 123 Anak-anak jahil.
124 Bab 124 Pertemuan lucu
125 Episode 125 Edo vs yang lainnya.
126 Episode 126 Perseba panjang.
127 Episode 127 Cemburu
128 Episode 128 Penyelesaian.
129 Episode 129 Risya Arga romantis.
130 Episode 130
131 Episode 132
132 Episode 133 Marah-marah.
133 Bab 133
134 Episode 135.
135 Episode 136.
136 Episode 136 Keinginan.
137 Episode 137 Bertemu
138 Bab 138
139 Episode 139
140 Episode 140 Anjing dan kucing.
141 Episode 141 mengalah.
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144 Romantis.
145 Episode 145 Rasa cemburu
146 Episode 146 Marah
147 Episode 147 Jujur
148 Episode 148 Romansa pasangan suami istri.
149 Episode 149 Pertemuan tak terduga.
150 Episode 150 Tegas.
151 Episode 150 Permintaan manja
152 Episode 152 Sedikit Panas.
153 Episode 152 Menjelaskan.
154 Episode 154 Tegas.
155 Episode 155 Rumah sakit.
156 Episode 156. Kabar Bahagia.
157 Episode 157 Cemburu.
158 Episode 158 Di temani
159 Episode 159 Memilih.
160 Episode 160 2 bayi gede.
161 Episode 161 Bahagia itu sederhana.
162 Episode 162 Panik.
163 Episode 163 Kesedihan.
164 Episode 164 Hiburan.
165 Episode 163 Kata pedas itu perlu.
166 Episode 167 Jahil.
167 Episode 167 Ulah Risya. aku
168 Episode 168 Ancaman.
169 Episode 169 Kesabaran.
170 Bab 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173 Usil.
174 Episode 174 Kesepakatan
175 Episode 175 Hal terberat
176 Episode 176 Mood
177 Episode 177 Apa harus bertahan.
178 Episode 178 Hati.
179 Episode 179 waktu bersama.
180 Episode 180 Panas.
181 Episode 181 Ulah Tasya.
182 Episode 182 Kecewa.
183 Episode 183
184 Episode 184 Mengeluarkan kemarahan.
185 Episode 184 Pengusiran
186 Episode 185 tau.
187 Bab 186 Keputusan.
188 Episode 188 Diskusi.
189 Episode 189 Manja amat.
190 Episode 190
191 Episode 191 Pertemuanmu menyimpan rahasia.
192 Episode 192 Ada rahasia besar.
193 Episode 193 Merasa bersalah
194 Episode 194 Saling menantang.
195 Episode 195
196 Episode 196 Rahasia Baru
197 Episode 197 Anak siapa.
198 Episode 198 Tasya selalu berulah.
199 Episode 199 Hampir.
200 Episode 200 Tidak peduli.
201 Episode 201
202 Episode 202 Tes DNA.
203 Episode 203 Mengetahui.
204 Episode 204 Lawan yang sesungguhnya.
205 Episode 205 Pesan untuk Arga
206 Episode 206 Insiden.
207 Episode 207 Mengetahui.
208 Bab 209 Kecewa.
209 Episode 209 Harus menyembunyikan.
210 Episode 210 Saya lawan kamu
211 Episode 211 Memeluknya.
212 Episode 212 Harus di beritahu.
213 Episode 213
214 Episodenya 214 Bersujud
215 Episode 215 Lega.
216 Episode 216 Hal itu.
217 Episode 216 Sakit tak berdarah.
218 Episode 218 Akhirnya menemukannya.
219 Episode 219 Pelukan suami.
220 Episode 220 Menitipkan.
221 Episode 221 Mertua yang baik.
222 Bab 222 Sulit
223 Episode 223 Rumah sakit
224 Episode 224 Bujukan.
225 Episode 225 Akhirnya kerumah sakit.
226 Episode 226 Mengamuk.
227 Episode 227 Banyak yang menguatkan.
228 Episode 228 Kata untuk Tasya.
229 Episode 229 Siuman.
230 Bab 230 Tulisan maaf
231 Episode 231 Keinginan.
232 Bab 232 Membawa istrinya.
233 Episode 233 Ingin bertemu papa.
234 Episode 234 Tangisan ayah dan anak
235 Episode 235 Merasa tidak berarti.
236 Episode 236 Tatapan penuh arti.
237 Episode 237 Kondis Putri.
238 Episode 236 Mengatakan apa yang terjadi.
239 Episode 239 Permintaan.
240 Bab 240. Ikhlas itu sangat sulit.
241 Bab 241
242 Bab 242 Permintaan maaf.
243 Episode 243 Kata perpisahan.
244 Episode 244 Pemakaman.
245 Episode 245. Ikhlas.
246 Episode 246 Ajakan Risya.
247 Bab 247 Makan siang bersama
248 Episode 248 Keputusan berat
249 Episode 249 Perpisahan.
250 Episode 249 Ikhlas itu indah
251 Episode 251 Wedding.
252 Episode 252 Rasa Bangga.
253 Episode 253 Risya yang aneh.
254 Episode 254 Kenalan Tasya.
255 Episode 255 Khawatir.
256 Episode 256. Terlalu banyak peraturan
257 Episode 257 Mulai kelihatan.
258 Episode 258 Hal yang resah.
259 Episode 259 Bram marah.
260 Episode 260 Risya dan Arga.
261 Episode 261 Bram yang panik.
262 Episode 262 Ada sedih dan ada bahagia.
263 Episode 263 Terlambat.
264 Bab 263 Kabar bahagia dan mengejutkan.
265 Episode 265 Ternyata aslinya Bram.
266 Episode 266 Cekcok.
267 episode 267
268 Episode 268 Mencurigai.
269 Episode 269.
270 Episode 270 melihat dengan nyata.
271 Episode 272 Berusaha mendapatkan bukti.
272 Episode 273 Putri bertindak.
273 Episode 273.
274 Episode 274 Menyesal
275 Episode 275
276 Episode 276 Kepikiran.
277 Episode 277 Insiden
278 Episode 278.
279 Episode 279 Menyalahkan diri sendiri.
280 Episode 280 operasi.
281 Episode 281 Risya yang pergi.
282 Episode 282 Pemeriksaan Dokter.
283 Episode 283 Aneh.
284 Episode 284 Masih tetap keras kepala.
285 Episode 285 kembali pulang.
286 Episode 286
287 Episode 87.
288 Episode 289.
289 Episode 290.
290 Episode 291
291 Episode 291
292 Episode 292
293 Episode 293
294 Episode 294
295 Episode 295
296 Episode 296
297 Episode 297
298 Episode 298
299 Episode 299
300 Episode 300
301 Episode 101
302 Episode 302
303 Episode 303
304 Episode 304
305 Episode 305
306 Episode 306
307 Episode 307
308 Episode 308
309 Episode 309.
310 Episode 310
311 Episode 311
312 Episode 312
313 Episode 313
314 Episode 314
315 Episode 315
316 Episode 315
317 Episode 317
318 Episode 318
319 Episode 319
320 Episode 320.
321 Episode 321
322 Episode 322
323 Episode 323
324 Episode 324
325 Episode 325
326 Episode 326
327 Episode 327
328 Episode 328
329 Episode 329
330 Episode 330.
331 Episode 331
332 Episode 332
333 Episode 334
334 Episode 334
335 Episode 336
336 Episode 337
337 Episode 337
338 Episode 338
339 Episode 339
340 Episode 340
341 Episode 341
342 Episode 342
343 Episode 343
344 Episode 343
345 Episode 345
346 Episode 346
347 Episode 347
348 Episode 348.
349 Episode 349 Mengejutkan.
350 Episode 350
351 Episode 151
352 Episode 352
353 Episode 353
354 Episode 353
355 Episode 353
356 Episode 356
357 Episode 357.
358 Episode 358
359 Episode 359
360 Episode 360
361 Episode 361
362 Episode 362
363 Episode 363.
364 Episode 364
365 Episode 365
366 Episode 366
367 Episode 367
368 Episode 368
369 Episode 369
370 Episode 370
371 Episode 371
372 Episode 371
373 Episode 373
374 Episode 374.
375 Episode 375
376 Episode 376
377 Episode 377
378 Episode 378
379 Episode 379.
380 Episode 380
381 Episode 381
382 Episode 382
383 Episode 382
384 Episode 383
385 Episode 385
386 Episode 386
387 Episode 387.
388 Episode 388
389 Episode 389
390 Episode 390
391 Episode 391
392 Episode 392
393 Episode 393
394 Episode 394
395 Episode 395
396 Episode 396
397 Episode 397
398 Episode 398
399 Episode 399
400 Episode 400
401 Episode 401
402 Episode 402
403 Episode 403
404 Episode 404
405 Episode 405
406 Episode 406
407 Episode 407
408 Episode 408
409 Episode 409
410 Episode 410
411 Episode 401
412 Episode 412
413 Bab 413
414 Episode 415
415 Episode 416
416 Episode 416
417 Episode 417
418 Episode 418
419 Episode 419
420 Episode 420
421 Episode 421.
422 Episode 421
423 Episode 423
424 Episode 424
425 Episode 425
426 Episode 426
427 Episode 246
428 Episode 246
429 Episode 429 Detik-detik terakhir.
430 Episode 430 detik-detik terakhir
431 Episode 431
432 Episode 432 Hari bahagia.
433 Episode 433 Tammat
Episodes

Updated 433 Episodes

1
Eps 1 Kencan Buta.
2
Eps 2 Ejekan teman-temannya.
3
Episode 3 Bertemu dengan mantan.
4
Eps 4 Tuntutan orang tua.
5
Episode 5 Pesta
6
Eps 6 Risya dan Arga
7
Episode 7 Perang Arga dan Risya.
8
Episode 8 Sama-sama keras
9
Ramalan
10
Saling minta maaf.
11
Skakk mat.
12
Kita Sama
13
Kucing Vs anjing.
14
Terjebak.
15
Ide gila Arga dan Risya.
16
Kepikiran.
17
Perang.
18
Sebelumnya
19
Keget Risya menikah.
20
Permintaan menikah
21
Sandiwara di mulai.
22
Sandiwara lagi.
23
Bab 23
24
Bab 24 Ular
25
Episode 24 Kaget
26
Eps 26 Masa lalu.
27
Eps 27 Hari pernikahan.
28
Episode 28 Sah
29
Episode 29 Ulah Risya di luar nurul
30
Eps 30 Akibat ulah Risya.
31
Episode 31 Balasan Arga.
32
Episode 42 Anjing dan tikus.
33
Episode 34 Kembali cekcok.
34
Episode 34. Jadi hening.
35
Episode 35 Harus tinggal
36
Episode 36 Mengadu pada mama mertua.
37
Episode 37 Gantian.
38
Episode 38 kucing tikus
39
Episode 39 Jadwal untuk mereka.
40
Episode 40 Cukup mengejutkan.
41
Episode 41 ajakan makan siang.
42
Episode 42 Arga Risya.
43
Episode 43 Perhatian kecil.
44
Episode 44 Menengakannya.
45
Episode 45 Moment.
46
Episode 46 Rachel dan Risya.
47
Episode 47 Panas
48
Episode 49 Sakit tak berdarah.
49
Eps 49 Tidak terlalu canggung.
50
Eps 40 1 kesempatan.
51
Episode 51 Berusaha.
52
Episode 52 Asupan manis
53
Episode 53 Satu Titik
54
Episode 53 sandiwara yang kompak
55
Episode 55 Mengetahui kebenarannya.
56
Episode 46 Luapan hatinya.
57
Episode 57 Apa tidak bisa di rumah saja.
58
Episode 57 Harus jual mahal.
59
Episode 59 Hal manis membuat aneh.
60
Episode 60 Ada udang di balik bakwan.
61
Episode 61 Istri ngambek.
62
Episode 62
63
Episode 63 Perjanjian sudah punah.
64
Episode 64 Tidak terduga.
65
Episode 65 Panas kan?
66
Episode 66 Luapan.
67
Episode 67 Ulah Risya memang selalu ada.
68
Episode 68 Akibat ulah Rachel.
69
Episode 68 godaan Arga.
70
Episode 70
71
Episode 71 Memberinya hiburan
72
Episode 72 Nasib Risya.
73
Episode 73 Takut.
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76 Mencurigainya.
77
Episode 77
78
Episode 78 Kali ini serius.
79
Episode 79 Merawatnya.
80
Episode 80 pagi tidak akan terlupakan.
81
Episode 80 bahagia.
82
Episode 82 Dunia milik berdua.
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 84
86
Episode 86 cerita.
87
Episode 87
88
Episode 88 Suami istri bucin.
89
Bab 89
90
Episode 90
91
Episode 91 Pesta Perusahaan
92
Episode 92 Galau
93
Episode 93 Hotel.
94
Episode 94 Keanehan Risya.
95
Episode 95 Marah
96
Bab 96 Tidak terimah dengan tuduhan itu
97
Episode 97 Melampiaskan pada Samuel.
98
Bab 98 Cerita pada temannya.
99
Episode 99 Mencoba meredakan ego
100
Episode 100 Mengetahui.
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 102 Tetap ketus
104
Episode 104 Permintaan orang tua.
105
Bab 104
106
Episode 106 Perhatian.
107
Episode 106 Merawat.
108
Episode 108 Akting Arga.
109
Episode 108 Kegelapan.
110
Episode 109 Masih harus berjuang.
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Bab 113
115
Episode 115 Malam yang berbeda.
116
Episode 115
117
Episode 116 Manjanya Risya
118
Episode 117 Kondisi aneh.
119
Episode 119
120
Episode 119 Godaan lagi
121
Episode 121 Perkenalan pertama.
122
Episode 122 Candaan.
123
Episode 123 Anak-anak jahil.
124
Bab 124 Pertemuan lucu
125
Episode 125 Edo vs yang lainnya.
126
Episode 126 Perseba panjang.
127
Episode 127 Cemburu
128
Episode 128 Penyelesaian.
129
Episode 129 Risya Arga romantis.
130
Episode 130
131
Episode 132
132
Episode 133 Marah-marah.
133
Bab 133
134
Episode 135.
135
Episode 136.
136
Episode 136 Keinginan.
137
Episode 137 Bertemu
138
Bab 138
139
Episode 139
140
Episode 140 Anjing dan kucing.
141
Episode 141 mengalah.
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144 Romantis.
145
Episode 145 Rasa cemburu
146
Episode 146 Marah
147
Episode 147 Jujur
148
Episode 148 Romansa pasangan suami istri.
149
Episode 149 Pertemuan tak terduga.
150
Episode 150 Tegas.
151
Episode 150 Permintaan manja
152
Episode 152 Sedikit Panas.
153
Episode 152 Menjelaskan.
154
Episode 154 Tegas.
155
Episode 155 Rumah sakit.
156
Episode 156. Kabar Bahagia.
157
Episode 157 Cemburu.
158
Episode 158 Di temani
159
Episode 159 Memilih.
160
Episode 160 2 bayi gede.
161
Episode 161 Bahagia itu sederhana.
162
Episode 162 Panik.
163
Episode 163 Kesedihan.
164
Episode 164 Hiburan.
165
Episode 163 Kata pedas itu perlu.
166
Episode 167 Jahil.
167
Episode 167 Ulah Risya. aku
168
Episode 168 Ancaman.
169
Episode 169 Kesabaran.
170
Bab 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173 Usil.
174
Episode 174 Kesepakatan
175
Episode 175 Hal terberat
176
Episode 176 Mood
177
Episode 177 Apa harus bertahan.
178
Episode 178 Hati.
179
Episode 179 waktu bersama.
180
Episode 180 Panas.
181
Episode 181 Ulah Tasya.
182
Episode 182 Kecewa.
183
Episode 183
184
Episode 184 Mengeluarkan kemarahan.
185
Episode 184 Pengusiran
186
Episode 185 tau.
187
Bab 186 Keputusan.
188
Episode 188 Diskusi.
189
Episode 189 Manja amat.
190
Episode 190
191
Episode 191 Pertemuanmu menyimpan rahasia.
192
Episode 192 Ada rahasia besar.
193
Episode 193 Merasa bersalah
194
Episode 194 Saling menantang.
195
Episode 195
196
Episode 196 Rahasia Baru
197
Episode 197 Anak siapa.
198
Episode 198 Tasya selalu berulah.
199
Episode 199 Hampir.
200
Episode 200 Tidak peduli.
201
Episode 201
202
Episode 202 Tes DNA.
203
Episode 203 Mengetahui.
204
Episode 204 Lawan yang sesungguhnya.
205
Episode 205 Pesan untuk Arga
206
Episode 206 Insiden.
207
Episode 207 Mengetahui.
208
Bab 209 Kecewa.
209
Episode 209 Harus menyembunyikan.
210
Episode 210 Saya lawan kamu
211
Episode 211 Memeluknya.
212
Episode 212 Harus di beritahu.
213
Episode 213
214
Episodenya 214 Bersujud
215
Episode 215 Lega.
216
Episode 216 Hal itu.
217
Episode 216 Sakit tak berdarah.
218
Episode 218 Akhirnya menemukannya.
219
Episode 219 Pelukan suami.
220
Episode 220 Menitipkan.
221
Episode 221 Mertua yang baik.
222
Bab 222 Sulit
223
Episode 223 Rumah sakit
224
Episode 224 Bujukan.
225
Episode 225 Akhirnya kerumah sakit.
226
Episode 226 Mengamuk.
227
Episode 227 Banyak yang menguatkan.
228
Episode 228 Kata untuk Tasya.
229
Episode 229 Siuman.
230
Bab 230 Tulisan maaf
231
Episode 231 Keinginan.
232
Bab 232 Membawa istrinya.
233
Episode 233 Ingin bertemu papa.
234
Episode 234 Tangisan ayah dan anak
235
Episode 235 Merasa tidak berarti.
236
Episode 236 Tatapan penuh arti.
237
Episode 237 Kondis Putri.
238
Episode 236 Mengatakan apa yang terjadi.
239
Episode 239 Permintaan.
240
Bab 240. Ikhlas itu sangat sulit.
241
Bab 241
242
Bab 242 Permintaan maaf.
243
Episode 243 Kata perpisahan.
244
Episode 244 Pemakaman.
245
Episode 245. Ikhlas.
246
Episode 246 Ajakan Risya.
247
Bab 247 Makan siang bersama
248
Episode 248 Keputusan berat
249
Episode 249 Perpisahan.
250
Episode 249 Ikhlas itu indah
251
Episode 251 Wedding.
252
Episode 252 Rasa Bangga.
253
Episode 253 Risya yang aneh.
254
Episode 254 Kenalan Tasya.
255
Episode 255 Khawatir.
256
Episode 256. Terlalu banyak peraturan
257
Episode 257 Mulai kelihatan.
258
Episode 258 Hal yang resah.
259
Episode 259 Bram marah.
260
Episode 260 Risya dan Arga.
261
Episode 261 Bram yang panik.
262
Episode 262 Ada sedih dan ada bahagia.
263
Episode 263 Terlambat.
264
Bab 263 Kabar bahagia dan mengejutkan.
265
Episode 265 Ternyata aslinya Bram.
266
Episode 266 Cekcok.
267
episode 267
268
Episode 268 Mencurigai.
269
Episode 269.
270
Episode 270 melihat dengan nyata.
271
Episode 272 Berusaha mendapatkan bukti.
272
Episode 273 Putri bertindak.
273
Episode 273.
274
Episode 274 Menyesal
275
Episode 275
276
Episode 276 Kepikiran.
277
Episode 277 Insiden
278
Episode 278.
279
Episode 279 Menyalahkan diri sendiri.
280
Episode 280 operasi.
281
Episode 281 Risya yang pergi.
282
Episode 282 Pemeriksaan Dokter.
283
Episode 283 Aneh.
284
Episode 284 Masih tetap keras kepala.
285
Episode 285 kembali pulang.
286
Episode 286
287
Episode 87.
288
Episode 289.
289
Episode 290.
290
Episode 291
291
Episode 291
292
Episode 292
293
Episode 293
294
Episode 294
295
Episode 295
296
Episode 296
297
Episode 297
298
Episode 298
299
Episode 299
300
Episode 300
301
Episode 101
302
Episode 302
303
Episode 303
304
Episode 304
305
Episode 305
306
Episode 306
307
Episode 307
308
Episode 308
309
Episode 309.
310
Episode 310
311
Episode 311
312
Episode 312
313
Episode 313
314
Episode 314
315
Episode 315
316
Episode 315
317
Episode 317
318
Episode 318
319
Episode 319
320
Episode 320.
321
Episode 321
322
Episode 322
323
Episode 323
324
Episode 324
325
Episode 325
326
Episode 326
327
Episode 327
328
Episode 328
329
Episode 329
330
Episode 330.
331
Episode 331
332
Episode 332
333
Episode 334
334
Episode 334
335
Episode 336
336
Episode 337
337
Episode 337
338
Episode 338
339
Episode 339
340
Episode 340
341
Episode 341
342
Episode 342
343
Episode 343
344
Episode 343
345
Episode 345
346
Episode 346
347
Episode 347
348
Episode 348.
349
Episode 349 Mengejutkan.
350
Episode 350
351
Episode 151
352
Episode 352
353
Episode 353
354
Episode 353
355
Episode 353
356
Episode 356
357
Episode 357.
358
Episode 358
359
Episode 359
360
Episode 360
361
Episode 361
362
Episode 362
363
Episode 363.
364
Episode 364
365
Episode 365
366
Episode 366
367
Episode 367
368
Episode 368
369
Episode 369
370
Episode 370
371
Episode 371
372
Episode 371
373
Episode 373
374
Episode 374.
375
Episode 375
376
Episode 376
377
Episode 377
378
Episode 378
379
Episode 379.
380
Episode 380
381
Episode 381
382
Episode 382
383
Episode 382
384
Episode 383
385
Episode 385
386
Episode 386
387
Episode 387.
388
Episode 388
389
Episode 389
390
Episode 390
391
Episode 391
392
Episode 392
393
Episode 393
394
Episode 394
395
Episode 395
396
Episode 396
397
Episode 397
398
Episode 398
399
Episode 399
400
Episode 400
401
Episode 401
402
Episode 402
403
Episode 403
404
Episode 404
405
Episode 405
406
Episode 406
407
Episode 407
408
Episode 408
409
Episode 409
410
Episode 410
411
Episode 401
412
Episode 412
413
Bab 413
414
Episode 415
415
Episode 416
416
Episode 416
417
Episode 417
418
Episode 418
419
Episode 419
420
Episode 420
421
Episode 421.
422
Episode 421
423
Episode 423
424
Episode 424
425
Episode 425
426
Episode 426
427
Episode 246
428
Episode 246
429
Episode 429 Detik-detik terakhir.
430
Episode 430 detik-detik terakhir
431
Episode 431
432
Episode 432 Hari bahagia.
433
Episode 433 Tammat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!