Arga pulang kerumahnya setelah menyelesaikan pekerjaannya dan begitu sampai di rumah mamanya sudah berada di ruang tamu bersama dengan papanya yang sepertinya sedang menunggu Arga.
"Kamu baru pulang Arga?" tanya Salmah mama Arga.
"Hmmm," sahut Arga hanya berdehem dan melanjutkan langkahnya yang ingin menaiki anak tangga.
"Tunggu dulu Arga. Kemari kamu dulu!" Panggil Dehway papa Arga.
"Apa sih pah?" tanya Arga dengan suara malasnya.
"Sudah kemari dulu, kalau di panggil orang itu itu langsung datang," sahut Dehway, Arga berdecak kesal dan Arga langsung duduk di depan orang tuanya itu dengan tidak bersemangatnya.
"Ada apa pah?" tanya Arga lagi.
"Besok kamu ikut makan malam dengan papa dan mama yang kebetulan untuk menghadiri suatu acara penting teman papa," jawab Dehway.
"Acara penting apaan dan kenapa juga aku harus ikut. Tidak penting sama sekali, aku kayaknya tidak bisa, aku malas untuk menghadiri acara-acara seperti itu sang tidak penting," ucap Arga yang belum apa-apa sudah malas dan sudah menolak untuk ikut bersama orang tuanya ke acara tersebut.
"Ini itu acara penting Arga, sembarangan mengatakan tidak penting," ucap Dehway
"Sepenting apa?" tanya Arga dengan mengusap wajahnya.
"Arga acara ini sekalian bertemu dengan anak teman mama yang kebetulan anak teman mama masih single dan juga anak teman mama sangat cantik dan lulusan universitas Luar Negri dia sedang berada di Indonesia dan kebetulan waktunya sangat bertepatan. Jadi kamu bisa kenalan dengan nya," sahut Salmah memberi informasi sedikit pada putranya itu.
"Sudah ketebak pasti ujung-ujungnya mama sama papa mau menjodohkan Arga iya kan," sahut Arga yang menduga rencana orang tuanya itu ada embel-embel di belakangnya.
"Ini bukan perjodohan," bantah Dehway.
"Lalu apa namanya kalau bukan perjodohan. Mama dan papa sudahlah jangan memaksa Arga untuk melakukan perjodohan itu. Mama sama papa tidak capek menjodohkan Arga terus hah!" sahut Arga dengan kesal.
"Jika tidak seperti itu kamu tidak akan.pernah menikah, kamu itu harus menikah Arga, usia seperti kamu itu sudah seharusnya menikah, kenapa sih kamu itu tidak mau mendengarkan mama dan juga papa hah!" sahut Salmah yang membenarkan jika ada rencana di balik dia mengajak putranya untuk mengikuti makan malam ya apa lagi bukan perjodohan yang sepertinya ini bukan pertama kali.
"Tuhkan benar mama dan papa hanya menjodoh-jodohkan Arga saja. Mah, pah, udah deh stop Jodoh-jodohi Arga. Arga itu tidak mau menikah dengan pilihan mama dan papa yang pasti tidak tepat. Jadi jangan ganggu Arga dan asmara Arga. Aku itu sudah besar dan tau cara mencari pasangan jadi stop dengan perjodohan yang konyol ini," tegas Arga dengan penuh penekanan pada orang tuanya yang terus ikut campur masalah asmaranya.
"Arga mama sama papa melakukan semua ini demi kebaikan kamu bukan untuk apa-apa. Kamu itu harus menikah secepatnya, orang tua kaku itu sudah berumur," tegas Salmah juga menekankan.
"Benar kata mama kamu. Kamu itu harus menikah," sahut Dehway menambahi, " atau jangan-jangan kamu ini belum bisa move on ya dari Risya," tebak Dehway.
"Enak aja. Papa jangan sembarang bicara mana mungkin aku tidak Move on darinya," sahut Arga membantah tuduhan sang papa padanya.
"Lalu kenapa sampai sekarang kamu itu belum mengenalkan pacar kamu sama mama dan juga papa," sahut Salmah.
"Ya karena aku malas pacaran dan bukan berarti aku tidak mempunyai pacar. Aku itu tidak move on dari Risya. Yang adanya dia tuh yang tidak move on dariku," ucap Arga memberi alasannya dan malah menyalahkan Risya.
"Ya sudah kalau kamu tidak mau di jodohkan papa dan mama. Kamu buruan cari pacar dan secepatnya menikah. Kamu nggak usah kasih alasan ini itu," sahut Salmah dengan tegas.
"Aku sudah mengatakan mah, aku belum mau menikah," tegas Arga.
"Lihatlah, alasan kamu banyak sekali, mama dan papa benar-benar tidak akan tinggal dia ya Arga dengan ulah kamu yang seperti itu," ucap Salmah dengan kesal.
"Argggghhh sudahlah kepalaku sakit membicarakan pernikahan yang tidak penting, perjodohan, konyol. Ini bukan jaman Siti Nurbaya, semuanya benar-benar sangat tidak penting. Aku mau kekamar dulu malas membicarakan hal ini," ucap Arga berdiri dari tempat duduknya.
"Mama sama papa belum selesai bicara Arga. Kamu ini sudah mau main pergi aja," sahut Dehway.
"Apa lagi yang mau di bicarakan. Arga sudah mengatakan dengan jelas. Arga belum mau menikah dan tidak ada perjodohan ini dan itu," tegas Arga sekali lagi.
"Arga usia kamu yang seperti sekarang ini sudah sepantasnya untuk kamu menikah. Jadi kamu harus cepat-cepat mencari pacar sebelum kamu benar-benar akan mama jodohkan," ucap sang mama.
"Ini bukan zaman Siti Nurbaya mama. Jadi jangan menjodohkan ku begitu saja, came on mama," ucap Arga dengan kesal.
"Makanya kalau tidak mau di jodohkan turuti permintaan mama kamu. Apa susahnya coba," sahut Dehway.
"Papa juga ikut-ikutan. Pokoknya aku tidak mau mama dan papa harus mengurus perjodohan yang tidak penting itu," ucap Arga yang langsung pergi.
"Arga mama belum selesai bicara," ucap Salmah. Namun Arga tidak peduli dan dia langsung pergi menaiki anak tangga kepalanya bisa sakit jika mendengarkan orang tuanya yang terus mendesaknya masalah pernikahan
"Anak itu benar-benar ya pah, dia itu tidak peduli dengan kita sebagai orang tuanya," ucap Salmah kesal. Dehway kuah tidak bisa mengatakan apa-apa tentang Arga yang keras kepala.
Tidak Arga tidak Risya sama-sama mendapat desakan untuk menikah. Mantan kekasih itu memang memiliki nasib yang sama benar-benar harus di kasihani ke-2 nya.
*********
Risya sangat cantik berdiri di depan cermin dengan dress silver tanpa lengan sepanjang selututnya dengan rambutnya yang di sanggul cepol dengan 2 anak rambut yang berada di sisi kanan dan kirinya yang smmbuaynya bertambah cantik dan sesuai dengan penampilannya.
"Risya cepat!" Panggil Tantri dari luar kamar
"Iya mah sebentar lagi," sahut Risya yang menyemprotkan parfum pada tubuhnya untuk mengakhiri acara make up-nya malam ini.
Ting.
Risya tiba-tiba mendapat notif pesan dan Risya langsung mengambil ponselnya dengan membuka notif tersebut.
"Risya buruan berdoa hari ini ada bintang jatuh. Buruan minta jodoh," tulis Syarla yang ternyata mengirim pesan tersebut.
Risya dengan sembagatnya langsung berlari menuju jendela dan ternyata Syarla benar. Ada bintang jatuh yang membuat Risya tersenyum dan langsung memejamkan matanya dengan berdoa.
..."Ya Tuhan sang maha pencipta. Risya benar-benar capek dengan omongan mama, desakan mama dan keluarga yang menyuruh Risya untuk menikah. Risya minta ya tuhan segera turunkan jodoh dari langit ke-7. Agar Risya bisa menikah," batin Risya dalam doanya....
"Risya buruan!" Panggil lagi Tantri yang mengejutkan Risya. Namun Risya masih sempat mengucap amin dengan tersenyum berdoa meminta jodoh saat bintang jatuh yang katanya. Kalau bintang jatuh doa-doa akan di kabulkan.
"Iya mah Risya datang," sahut Risya yang buru-buru keluar dari kamarnya. Risya menuruni anak tangga dan melihat sang mama dan papanya sudah tampil perfect yang sejak tadi menunggunya.
"Kamu ini lama sekali sih. Kita hampir telat nih," ucap mama yang protes.
"Iya mah, namanya juga dandan. Cewek itu kalau dandan lama," sahut Risya dengan alasannya.
"Kamu pikir kamu saja yang cewek hah! Mama juga cewek tapi tidak lelet seperti kamu," ucap Tantri yang kerjanya marah-marah terus dengan anak semata wayangnya itu.
"Sudah-sudah jangan bertengkar. Ayo kita pergi. Sudah telat ini," sahut Hariyanto.
Risya pun dengan sweotnya langsung berjalan duluan dan Tantri menghela napasnya yang juga ikut pergi keluar dari rumah.
Malam ini Tantri dan suaminya menghadiri acara ulang tahun pernikahan anak teman mereka yang ke-5 tahun dan Risya pasti sebenarnya malas untuk ikut. Namun apa lagi jika bukan paksaan dari sang mama dan pasti ujung-ujungnya karena mamanya mengatakan siapa tau ketemu jodoh. Semuanya tidak jauh-jauh dari pasangan.
Ya hal itu pasti membuat Risya kesal. Namun dari pada mendapat omelan. Risya harus ikut walau dengan terpaksa.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 434 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
Maaf mbak..
msh byk pemborosan kata.... 🙏☺
tp cukup bagus.... 👍
2023-08-11
1