Ha-ha-ha-ha-ha-ha-ha-ha-ha,
Terdengar suara tawa heboh 2 wanita yang terlihat mengejek wanita yang kelihatan murung yang berada di depan mereka yang sejak tadi hanya menyeruput orens jus yang di minumnya.
Di salah satu Restaurant. Risya yang selesai kencan buta dengan Pria duda yang bernama Edo langsung menghubungi 2 temannya Syarla dan Angela yang ke-2nya sama-sama tidak ada ahlak yang sekarang tertawa terbahak-bahak mengejek Risya yang mana Risya menceritakan insiden yang baru saja alaminya.
Kesalahan Risya sih siapa suruh harus cerita-cerita pada teman-temannya, sekarang dia jadi mendapat ejekan deh.
"Risya bisa-bisanya kamu kencan buta dengan seorang duda," sahut Syarla geleng-geleng yang tertawa begitu bahagianya dia atas penderitaannya.
"Pakai punya anak segala lagi," sahut Angela yang tidak kalah ikut mengejek Risya dengan tertawa terbahak-bahak.
"Pakai ketawa lagi. Lupa kalau semua itu gara-gara kalian berdua" sahut Risya dengan kesal.
"Kalian, eh Risya bukan aku, Syarla tuh," sahut Angela.
"Iya kamu tuh Syarla," sahut Risya.
"Jahat banget sih lo Syarla ngerjai Risya segitunya," sahut Angela yang menyalahkan Syarla. Namum dia tetap tertawa menikmati semuanya apa lagi menikmati penderitaan temannya itu.
"Sumpah gue nggak tau. Kalau Edo itu duda. Benaran deh," sahut Syarla dengan mengangkat 2 jarinya yang sepertinya memang tidak tau apa-apa tentang pria yang di kenalkan nya itu pada temannya.
"Nggak tau apa nggak tau?" sahut Angela
"Ya memang nggak tau Angela," sahut Syarla dengan yakin.
"Aissss udahlah kepala ku sudah mumet, gara-gara kencan buta yang tidak sesuai ekspetasi. Sudah di suruh makam sayuran lagi di saat perut keroncongan. Dia pikir aku kambing, minum air putih yang katanya sehat, yang adanya perutku gembung. Eh ternyata dia hanya duda, Aissss tau gitu aku nggak usah nurut sama dia," sahut Risya dengan wajah kesalnya yang tampak merasa bodoh yang harinya benar-benar sangat sial.
"Ya udahlah Risya, nggak apa-apa juga kalau duda. Sudah punya anak yang penting dia kaya raya dan kamu tidak perlu punya anak lagi," sahut Angela dengan santai.
"Isssss, lo, lagi ngasih saran nggak ada yang benar," sahut Risya dengan kesal yang meneguk minumannya kembali. Ya hatinya panas dan butuh minuman dingin untuk mendinginkan hatinya.
"Lalu bagaimana lanjut nggak kencannya dengan dia?" tanya Syarla penasaran. Walau dia sudah tau jawabannya sebenarnya.
"Ya nggak lah," sahut Risya dengan yakin.
"Lalu nyokap lo, bagaimana?" tanya Angela
"Benar, bukannya dia tiap hari marah-marah. Risya kapan kamu kawin, Risya semua teman-teman kamu sudah pada nikah, kamu kapan?" Syarla langsung memperaktekkan cara bicara mamanya Risya.
"Argggghhh masa bodo," sahut Risya sudah mumet memikirkan hal itu yang tidak mau memikirkan hal itu.
"Risya sayang, tenang jangan menyerah. Nanti kita cariin yang lebih perfect lagi Oke," ucap Syarla memberikan semangat Risya.
"Nggak-nggak, aku itu nggak percaya sama kalian berdua. Kalian itu kalau ngasih saran nggak ada yang benar," ucap Risya yang udah nggak percaya lagi dengan 2 temannya itu.
"Lalu kamu nggak akan ada nih acara kencan buta lagi?" tanya Angela.
"Males saat ini, otakku udah mumet," ucap Risya.
"Risa apa mungkin ini karena sumpah serapah dari mantan lo kali ya. Makanya lo sampai detik ini selalu gagal kalau nikah," ucap Syarla yang tiba-tiba kepikiran.
"Apaan sih, ya nggak mungkin lah. Dia aja nggak laku-laku, udah deh ini itu nggak ada hubungannya dengan hal itu," ucap Risya dengan kesal.
"Ya siapa tau aja iya kan," sahut Syarla.
"Udah deh nggak usah pada ngomongin dia. Kepala ku tambah sakit," ucap Risya kesal.
"Iya deh semoga aja kamu itu kelak mendapatkan pasangan yang terbaik deh," ucap Angela yang berdoa untuk sahabatnya itu.
"Iya nanti pasti ada kok jodohnya," sahut Syarla.
"Terserah kalian deh, aku sudah tidak mood mau jodoh-jodih-an," sahut Risya dengan masa bodo yang sudah tidak bersemangat untuk hal itu.
**********
Perusahaan PT Intan Ruby.
Perusahaan di bagian Desain perhiasan itu sudah lama berdiri yang pemilik Perusahaan itu orang yang sangat berpengaruh dalam bisnis yaitu Dehway Mateo Pria paru baya yang yang mengelolah Perusahaan itu dari nol sejak usia muda yang sekarang Dehway Mateo masih beroperasi dalam Perusahaan itu.
Dehway Mateo sendiri menarik Putra satu-satunya untuk menjadi CEO di Perusahaan itu yang mana usianya sudah waktunya untuk bersantai-santai di rumah.
Putra tampannya Argha Mateo yang sekarang duduk di bangku kerjanya yang sibuk dengan pekerjaannya yang banyak dengan dokumen-dokumen yang menumpuk yang sedang di tanda tanganinya.
Toko-tok-tok-tok.
"Masuk!" pinta Argha dari dalam ruangannya.
Seorang wanita cantik yang memasuki ruangan itu. Wanita cantik yang berpenampilan seksi itu bisa di pastikan adalah Sekretarisnya Argha.
"Selamat siang tuan!" sapa wanita cantik itu.
"Hmmmm," hanya itu yang di jawab Argha. Hanya dengan deheman saja dan tanpa melihat wanita itu.
"Tuan ini dokumen-dokumen yang tuan minta," ucap wanita itu.
"Kamu letakkan saja," sahut Argha dengan santainya.
Wanita itu hanya menghela napasnya dan langsung meletakkan dokumen yang di bawanya di atas meja Argha.
"Oh iya tuan untuk masalah berkas-berkas yang tuan katakan kemarin bagaimana tuan. Soalnya Pak Danu sedang cuti dan mana mungkin saya yang mengerjakannya," ucap wanita itu.
"Rimar apa maksud kamu saya yang harus menyelesaikannya?" tanya Davin yang sekarang melihat wanita yang bernama mawar itu dengan ke-2 alis Argha yang terangkat.
"Bukan begitu tuan hanya saja kan....."
"Kamu suruh bagian Desain yang mengerjakannya!" titah Argha.
"Tapi tuan, pasti nanti saya yang di komplain," protes Rimar.
"Di sini itu bosnya saya bukan dia," tegas Argha.
"Iya sih," sahut Rimar.
"Sudah kamu turuti apa yang saya katakan. Jangan sampai ya berkas-berkas itu tidak selesai. Saya tidak mau di komplen sama papa saya. Awas ya kamu kalau dapat masalah dari dia," ucap Argha memberi ancaman.
"Baiklah tuan, kalau begitu saya permisi dulu tuan," ucap Rimar yang ingin pergi.
"Eh tunggu dulu!" cegah Argha.
"Ada apa tuan?" tanya Rimar.
"Jam berapa meeting saya?" tanya Argha.
"Selesai makan siang tuan," sahut Rimar.
"Baiklah kalau begitu, kamu sana pergi!" ucap Argha. Rimar mengangguk dan menundukkan kepalanya dan langsung pergi dengan cepat.
Argha menghela napasnya dengan perlahan dan kembali melanjutkan pekerjaannya karena sebentar lagi dia akan meeting.
*********
Risya yang begitu kesal hari ini berada di dalam mobilnya yang menyetir dengan dengan mulutnya yang tidak berhenti mengoceh sama sekali. Dia curhat dengan 2 teman akrabnya malah mendapat ejekan dan sekarang Risya belum berhenti mengoceh.
"Kenapa coba harus menikah? apa tidak menikah adalah suatu dosa? apa tidak menikah suatu aib? apa tidak menikah adalah suatu kekurangan? oceh Risya dengan kesal yang sejak tadi mulutnya merocos terus sambil menyetir.
"Risya jika kamu tidak menikah juga. Jangan salahkan mama. Mama akan menjodohkan kamu dengan laki-laki pilihan mama,"ucap Tantri wanita paruh baya yang sedang mengomeli Risya yang mana Risya duduk di Sofa yang bermain HP.
"Kamu dengar tidak apa kata mama," ucap Tantri dengan kesalnya.
"Dengar mah," sahut Risya yang tetap fokus pada ponselnya. Tantri sangat kesal pada putrinya itu dan langsung menarik ponsel Risya.
"Mama!" Pekik Risya dengan kesal.
"Kamu ini benar-benar ya. Mama lagi bicara, bukannya di dengarkan entah apa-apa yang kamu lakukan sibuk bermain hanphone terus," ucap Tantri semakin marah dengan putrinya itu.
"Kembalikan ponsel Risya mah," sahut Risya berdiri dan ingin mengambil handphonnya. Namun Tantri langsung menjauhkannya.
"Kamu harus menikah!" tegas Tantri.
"Mama bisa tidak jangan membahas pernikahan. Telingaku sakit mendengarnya," sahut Risya dengan kesal.
"Makanya kamu dengarkan kata mama. Cepat cari pacar dan menikah. Teman-teman arisan mama semua anak-anaknya sudah menikah dan kamu apa punya pacar aja tidak. Lihat sepupu-sepupu kamu semua pada nikah. Kamu sendiri entah seperti apa," ucap Tantri.
"Mama itu terus aja bandingkan Risya dengan yang ini itu, Risya capek dengar itu-itu aja," ucap Risya kesal.
"Bagaimana tidak di bandingkan kalau kamu tidak pernah mau mendengarkan orang tua kamu!" tegas Tantri.
"Iya nanti Risya akan menikah. Risya juga berusaha untuk bisa menjalin hubungan. Tetapi semua itu tidak mudah. Risya belum menemukan laki-laki yang tepat," ucap Risya.
"Itu karena kamu terlalu banyak memilih," sahut Tantri.
"Ya ampun mah. Jika tidak memilih nanti Risya mau bagaimana, masa iya menikah dengan sembarangan orang. Mama ini aneh," ucap Risya geleng-geleng dengan Tantri.
"Pokoknya mama tidak mau tau kamu harus secepatnya menikah. Jika tidak mama benar-benar akan menjodohkan kamu dan kamu tidak bisa membantah lagi!" tegas Tantri penuh penegasan dan penekanan kepada putrinya itu dan Tantri langsung meletakkan handphonnya Risya di atas meja. Lalu pergi.
"Menikah terus yang menjadi tema pembahasan. Aneh!" umpat Risya dengan kesal dan moodnya menjadi buruk karena mamanya yang mengoceh pagi-pagi padanya.
Apa yang di bicarakan mamanya pagi sebelum dia melakukan kencan buta teringat di dalam pikiran Risya yang menyetir. Tekanan masalah pernikahan membuat Risya beberapa kali melakukan kencan buta dan tidak pernah berhasil.
Wanita yang berusia 25 tahun itu memang sangat tidak ingin menikah dulu. Ya semenjak putus dari kekasihnya 3 tahun lalu Risya malas untuk berpacaran.
Yang ujung-ujungnya juga nanti akan putus lagi dan Risya sangat menikmati kesendiriannya dengan giat bekerja sebagai seorang desainer perhiasan.
Keasyikan dalam memilih karir membuat Risya melupakannya jika dia wanita dan harus menikah. Semuanya akan baik-baik saja jika mamanya dan keluarganya tidak menekannya. Karena banyak wanita di luaran sana yang tidak menikah. Tetapi keluarga mereka santai-santai saja.
Berbeda dengan keluarga Risya yang masih sangat kulot dan belum lagi sepupu-sepupunya dan tante-tantenya yang pasti selalu mengungkit hal itu dan sering kali Risya mendapat julukan perawan tua.
Risya sebenarnya bodo amat. Hanya mamanya yang menjadi permasalahannya dan tidak ingin anaknya terus menjadi perbincangan.
Padahal kalau dari fisik Risya gadis yang cantik yang pintar dan pasti orangnya sangat humble dan asyik. Tetapi tetap Risya sampai detik ini belum menemukan pria yang cocok untuknya. Karena memang tidak ingin mencari sembarangan. Tetapi jika lama-lama seperti ini ya Risya bisa benar-benar mencari pasangan yang sembarangan.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 434 Episodes
Comments