Risya berada di sekitar kolam renang yang terlihat begitu kesal dengan mamanya yang membongkar aibnya begitu saja di depan Arga yang pasti menjadi orang yang paling senang dengan dengan penderitaannya.
"Mama benar-benar mulutnya nggak bisa di rem. Bisanya hanya mempermalukan aku saja. Ada Arga lagi di sana, dia pasti akan terus mengejekku," umpat Risya dengan penuh kekesalan dengan tangannya yang terkepal dan giginya yang rapat yang bawaannya ingin marah-marah.
"Lihatlah Arga, sekarang dia pasti masih meneterwakan ku mengejekku dengan apa yang di katakan mama. Dia tidak akan pernah berhenti mengejekku. Padahal dia sendiri juga tidak sadar kalau dia juga belum laku dan dia di jodoh-jodohkan orang tuanya," Risya bergerutu sendiri dengan mengumpat kekesalan yang hanya meluapkan dengan mengoceh panjang seperti kereta api.
Risya bergerutu dengan kekesalannya. Karena mamanya membongkar aibnya dan Arga mantan kekasihnya ada di sana jadi wajar jika dia malu dan tidak punya muka.
"Memang sangat menyenangkan jika harus menertawakanmu hal yang sangat memuaskan dan merupakan kabar yang baik," sahut Arga yang tiba-tiba datang asal bicara dengan kedua tangannya berada di sakunya yang membuat Risya rasanya ingin menerkam Arga yang begitu menyebalkan.
"Risya malam ini ternyata begitu indah ya dengan pendengaran yang sangat syahdu seorang Risya yang sebentar lagi akan menjadi istri dari seorang duda. Tapi kencan buta nya bukannya gagal ya," ejek Arga dengan wajahnya yang penuh kebahagiaan dia atas penderitaan.
"Ya itu artinya kamu harus mengikuti kencan buta lagi, kencan aplikasi, kencan biro jodoh, ya semangat Risya," ejek Arga.
"Eh kau itu nggak usah sok-sokan mau menertawakan orang. Kau itu juga sama denganku dasar," sahut Risya kesal.
"Sama, heh Risya kita itu berbeda. Aku sih tidak pernah harus ikut kencan buta demi untuk menikah. Jadi Sorry to say, kita tidak sama kita berbeda dan nasibku jauh lebih baik," sahut Arga yang menyombongkan dirinya.
"Tapi tetap saja kau juga di jodohkan oleh orang tuamu yang artinya kau itu juga tidak punya pacar. Kau juga kesulitan untuk menikah sampai Tante Salmah dan Om Dehway menjodohkan kau dan itu sama saja kau tidak laku. Kau itu kenak kutukan dari ku," ucap Risa dengan penekanan dan penegasan.
"Kutukan sembarangan. Yang ada kau itu yang terkena kutukan dari ku. Hey jangan menyamakan diriku dengan mu. Aku itu jauh lebih baik dari pada dirimu. Di jodohkan itu tergantung aku mau apa tidak. Tapi kalau kau yang melakukan kencan buta yang artinya sudah pasti itu keinginan mu dan lebih parahnya seleramu sekarang semakin rendah," ejek Arga dengan wajahnya yang meremehkan Risya.
"Apa maksudmu?" tanya Risya dengan kesal dengan matanya yang menatap Arga horor.
"Apa lagi. Jika kau kencan dengan seorang duda seperti yang telingaku dengar. Lalu setelah itu apa lagi. Kencan dengan om-om. Ya ampun Risya kau itu sungguh menyedihkan, aku turut simpatik dengamu," ejek Arga lagi.
"Issss, sialan kau. Mulutmu itu memang seperti wanita," umpat Risya dengan kesal yang memukul-mukul Arga dengan tangannya saking muaknya dengan Arga.
"Eh Risya sakit, apa yang kau lakukan, Risya stop! Risya,"
"Risya kau benar-benar ya seperti harimau!"
"Hentikan Risya!"
"Emang enak syukurin kau itu menyebalkan,"
"Risya aku bilang stop!"
Arga harus mendapatkan Amara Risya yang tidak terkendalikan lagi dengan Risya yang masa bodo dan terus memukul-mukul Arga dengan emosi yang menggebu-gebu. Arga hanya menggunakan tangannya untuk menghentikan Risya yang penuh dengan emosi.
"Risya stop!" tegas Arga dengan menahan pergelangan tangan Risya memegangnya dengan kuat dengan tatapan mata mereka ber-2 yang sama-sama tajam.
"Kau itu menyebalkan," ucap Risya dengan kesal dengan giginya yang rapat.
"Kau juga menyebalkan," sahut Arga yang tidak mau kalah.
"Issss lepaskan tanganku!" Risya yang tidak sudi tangannya di pegang melepas paksa dan saat melepas Risya kehilangan keseimbangan dengan tubuhnya kayang kebelakang yang mengarah kekolam renang.
Seakan Risya sudah tau apa yang akan terjadi berikutnya padanya dan Risya tidak mau terjebur sendirian yang akhirnya menarik tangan Arga. Arga melotot saat tertarik dan tidak bisa membuat tubuhnya seimbang.
Byurrrr
Yang akhirnya ke-2 orang itu sama-sama terjebur kedalam kolam renang yang mengundang perhatian orang-orang yang berada di sekitar pesta tersebut dan langsung berhamburan ke sekitaran kolam renang.
Kepala dua orang itu sama-sama muncul dengan mereka yang sama-sama mengusap wajahnya mereka yang basah kuyup.
"Risya!" pekik Arga dengan menekan suaranya yang harus basah kuyup karena ikut terjebur bersama Risya.
"Apa kau melotot kepadaku. Semua ini kesalahan mu kau yang membuat seperti ini sampai aku kejebur," ucap Risya dengan kesal yang menyalahkan Arga.
"Kau menyalahkan ku!" teriak Arga kehabis kesabarannya karena Risya.
"Eh Arga, kau itu seharusnya sadar diri. Kau yang menyentuhku makanya kita berdua jatuh seperti ini," oceh Risya yang tidak mau di salahkan Arga.
"Tapi apa perlu kau menarikku. Kau itu benar-benar pembawa sial ya. Kau lihat apa yang terjadi hah! Aku jadi basah kuyup karena perbuatanmu!" teriak Arga dengan emosi.
"Enak aja mengataiku pembawa sial, kau itu yang pembaw sial," sambar Risya yang tidak mau kalah. Mereka saling menyahut saling memaki di dalam koram renang yang mencuri perhatian orang-orang yang ada di sana yang menonton pertengkaran mereka.
Karena terjadi keributa membuat ke-2 orang tua Risya dan orang tua Arga langsung menghampiri keributan itu dan betapa terkejutnya mereka yang melihat anak mereka saling adu mulut di dalam kolam renang yang menjadi tontonan orang-orang.
"Astagfirullah apa yang terjadi!" Lirih Tantri dengan matanya melotot melihat pertunjukan sirkus tersebut.
"Kau itu yang pembawa sial," ucap Citra
"Kau yang membawa sial," sahut Arga
"kau!"
"Kau!"
"Kau!"
"Risya Arga stop!" Bentak Salmah dengan suara yang menggelegar membuat 2 orang itu langsung terdiam dan sama-sama melihat ke arah suara itu
Risya dan Arga sama-sama menunjukkan wajah terkejut mereka saat mereka ternyata menjadi bahan tontonan dan bahkan banyak yang mencibir mereka berdua.
"Kalian berdua ini apa-apaan hah! Bisa-bisanya ribut di dalam kolam renang. Kalian tidak punya malu apa," sentak Salmah bisa jantungan dengan kelakuan Arga dan Risya yang tidak sesuai dengan umur.
"Dia yang duluan mah," sahut Arga menunjuk Risya yang mencari pembelaan.
"Enak aja menuduh sembarangan, dia yang duluan Tante," sahut Risya yang tidak mau di salahkan.
"Kau itu mengaku saja. Jelas-jelas kau yang duluan," sahut Arga kesal.
"Eh Arga yang mengaku itu kesalahan
mu. Kau yang memulai semuanya. Gara-gara kau aku seperti ini," sahut Risya lagi yang tetap tidak ingin di kalahkan.
"Sudah jelas-jelas kau masih saja tidak mau mengalah," sahut Arga lagi.
"Ya kaulah," sambar Risya.
"Udah cukup!" Bentak Salmah dan Tantri secara bersamaan dengan suara mereka yang menggelegar membuat Risya dan Arga kembali terdiam.
"Kalian berdua benar-benar sangat kelewatan, keterlaluan, tidak punya rasa malu. Kalian tidak melihat banyak orang di sini dan sekarang masih saja bertengkar," ucap Tantri.
"Sudah-sudah. Risya, Arga sekarang ayo kalian naik, apa-apaan sih kalian ini,"sahut Dehway yang juga tidak habis pikir dengan anak dan anak temannya itu.
"Iya ayo naik jangan bertengkar terus di sana. Benar-benar sangat memalukan," ucap Hariyanto dengan geleng-geleng kepala.
"Awas kau," umpat Arga menampar air membuat percikannya mengenai wajah Risya Sampai Risya mengusap wajahnya kembali dengan tangannya dan bukan Risya namanya jika tidak membalasnya dan akhirnya membalasnya yang melakukan hal yang sama pada Arga.
"Emang enak," sahut Risya yang berhasil membalas Arga. Arga hanya menahan amarahnya.
"Risya, Arga, ayo cepat naik," sahut Dehway lama-lama geram melihat 2 orang itu.
Dan Risya maupun Arga akhirnya naik bersama. Namun tetap tidak ada mau mengalah ke-2nya tetap ingin naik terlebih dahulu yang mengakibatkan terjadi cekcok lagi di antara keduanya.
"Kau itu mengalah sedikit kenapa sih!" Kesal Risya.
"Kau yang seharusnya mengalah," sahut Arga yang juga ikutan emosi.
"Kalian masih bertengkar," sahut Hariyanto dengan suaranya yang di tekan dan akhirnya Arga yang mengalah membiarkan Risya naik terlebih dahulu.
Ya benar-benar harus ekstra sabar menghadapi 2 anak yang sama-sama keras kepala. Risya dan Arga yang sudah di daratan malu sendiri karena telah menjadi tontonan.
"Benar-benar kalian berdua tidak punya malu," umpat Tantri geleng-geleng. Risya dan Arga saling melihat dengan tatapa sinis tatapan yang ingin saling menerkam.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 434 Episodes
Comments
Uthie
Kocak.. seru.. 👍👍👍😂😂😂😂
2023-05-28
1