Episode 3 Bertemu dengan mantan.

Risya terus bergerutu dengan mulutnya yang tidak berhenti mengoceh sendiri.

Bruk.

Tiba-tiba terdengar suara tabrakan yang cukup keras dan membuat mobil Risya juga merem mendadak dengan hampir saja dahi Risya terbentur dengan stir mobil karena tubuhnya maju kedepan.

"Oh my God," ucap Risya panik dengan menutup mulutnya yang begitu kagetnya.

Risya yang duduk di kursi pengemudi mencoba melihat apa yang terjadi Risya melihat dari dalam mobilnya dengan sedikit mengangkat- angkat kepalanya yang ternyata Risya menabrak belakang mobil yang berhenti di depannya.

"Mampus!" ucap Risya menepuk jidatnya dengan wajah paniknya.

"Bagaimana ini Risya? bisa-bisanya kamu pakai nabrak segala. Kamu sih bukannya hati-hati malah ada-ada aja yang kamu kerjakan, asuh bagaimana ini?" ucap Risya panik dengan melihat mobil mewah yang di tabraknya.

Risya menggigit jari tangannya dan kakinya yang bergetar di pastikan Risya sangat panik apa lagi Risya tipe wanita yang panikan.

"Asuh, tuh kan mampus pemiliknya keluar," ucap Risya semakin takut saat pintu mobil di bukan dan Risya sampai memejamkan matanya karena tidak berani melihat siapa pemilik mobil itu yang pasti akan marah-marah padanya setelah apa yang telah di lakukannya.

Risya yang memejamkan matanya mengintip sebelah dan terkejut saat sang pengemudi seorang pria tampan yang keluar dengan sombongnya yang membuat Risya membuka matanya sempurna dan melotot.

"Arga!" pekik Risya melihat Pria yang sepertinya di kenalinnya yang sekarang melihat mobilnya dengan berkacak sekarang berkacak pinggang yang mengecek bagian belakang mobil yang di tabrak Risya membuat Arga memijat kepalanya dengan penuh amarah.

"Mampus aku! kenapa juga dia?" ucap Risya yang terlihat lebih panik lagi.

Pria tampan yang berjas itu langsung menghampiri mobil Risya dengan jalannya yang angkuh dan langsung mengetuk-ngetuk kaca mobil.

"Keluar! cepat! cepat!" perintah Arga dengan suaranya yang keras yang sangat emosi dengan mengetuk-ngetuk jendela kaca mobil.

"Eh aku bilang keluar apa kau tuli?" Arga yang seperti ibu-ibu terus marah-marah.

Risya berdecak kesal dan menurunkan kaca mobilnya dan Arga terkejut melihat wanita yang juga di kenalnya yang sudah menabrak mobilnya

"Ohhh!!!! jadi kau biang keroknya yang sudah membuat mobilku tusah. Kau sengaja melakukannya hah!" ucap Arga dengan geleng-geleng yang tetap berkacak pinggang yang sudah seperti emak-emak komplek.

"Kau sengaja menabrakku iya, kau mengikutiku dari belakang dan menabrak mobil ku iya kan!" tuduh Arga dengan wajahnya yang penuh kekesalan.

"Eh jangan asal menuduh, sembarangan mengeluarkan kata-kata yang tidak ada buktinya," sahut Risya dengan kesalnya yang pasti tidak terima di tuduh begitu saja.

"Kau bilang tidak ada buktinya. Lihat pekerjaan mu!" ucap Arga. Risya diam dan tidak menjawab apa-apa lagi.

"Turun kau! Kau harus bertanggung jawab dengan semua yang kau lakukan. Jadi turun!" titah Arga dengan wajah galaknya.

"Untuk apa aku turun?" tanya Risya.

"Pakai tanya lagi. Kau tidak melihat hah! mobilku rusak. Semua ini gara-gara kecerobohan mu. Jadi turun sekarang!" tegas Arga.

"Lebay, lagian mobilmu yang berhenti tiba-tiba. Jadi itu tidak urusanku. Siapa suruh berhenti tiba-tiba," sahut Risya yang tidak mau mengakui kesalahannya dan menyalahkan mobil Arga.

"Kau tidak mengakui kesalahanmu. Kau itu benar-benar ya. Sudah tau salah masih mengelak. Cepat turun kalau tidak kupecahkan kaca mobil ini," ucap Arga. dengan penuh ancaman pada Risya.

"Minggir! Nggak usah ngancam-ngancam;" ucap Risya mendorong pintu mobilnya yang langsung keluar dari mobil itu, bisa berabe kalau Arga benar-benar akan memecahkan kaca mobilnya. Seperti Risya tau kalau laki-laki itu ada gila-gilanya.

"Lihat akibat perbuatanmu," Arga langsung menarik tangan Risya menuju mobilnya untuk memperlihatkan pada Risya atas apa yang di lakukan Risya

"Lepas!" Risya dengan kesal berusaha melepaskan tangannya dari Arga yang memegang kuat pergelangan tangan itu.

"Kau lihat perbuatanmu!" tegas Argha yang masih memegang lengan Risya

"Apasih lepas tidak! Kau tidak perlu pegang-pegang. Apa kau masih menyukaiku. Pakai pegang-pegang segala," ucap Risya melepas tangannya dari Arga.

"Eh kau itu nggak usah kepedean. Siapa juga yang menyukaimu. Jijik tau menyukai wanita seperti mu," sinis Arga

"Kalau begitu ngapain pegang-pegang, alasan aja dasar modus," sahut Risya kesal mengusap-usap pergelangan tangannya.

"Enak aja sembarangan bilang modus. Eh Risya Aku hanya menyuruhmu bertanggung jawab. Lihat perbuatan mu mobilku jadi lecet. Makanya kalau tidak bisa menyetir jangan menyetir," ucap Arga marah-marah sudah seperti emak tiri saja.

"Kau juga salah berhenti tiba-tiba. Kau itu juga tidak bisa menyetir dengan baik," ucap Risya dengan kesal yang kembali menyalahkan Arga.

"Lihat, sudah tau salah menyalahkan orang lagi. Memang dari dulu tidak pernah berubah, tabiatmu terus seperti itu," ucap Arga.

"Kau jangan bawa-bawa masa lalu. Tabiat mu juga sama sangat menyebalkan dan keras kepala, ingin menang sendiri," sahut Risya yang tidak mau kalah dan mengeluarkan unek-uneknya lada Arga.

"Wah sekarang mengataiku, ini nih wanita yang tidak pernah mau kalau, merasa sudah paling benar," sahut Argha kesal.

"Memang aku paling benar. Kau yang terlalu Alaya dan lebay!" ucap Risya.

"Sudahlah aku malas berdebat dengamu. Sekarang kau harus bertanggung jawab untuk kerusakan atas perbuatanmu," tegas Arga yang malas dengan perdebatannya dengan Risya.

"Eh kau itu nggak usah lebay. Akan aku ganti kerusakannya. Kau pikir aku miskin hah! jadi nggak perlu bicara panjang lebar," sahut Risya kesal yang mau bertanggung jawab.

"Dasar wanita angkuh, lihatlah kelakuan mu yang sok kaya, sok benar tidak mau kalah. Jika kau seperti ini terus tidak akan Pria yang mau menikah denganmu," desis Arga yang meremehkan Risya.

"Jangan bicara sembarangan kau. Kau yang angkuh yang keras kepala, yang sakit jiwa. Jangan mengataiku tidak ada yang mau menikah dengan ku. Kau sendiri ngaca. Memang ada perempuan yang mau menikah denganmu hah!" tegas Risya dengan kata-katanya penuh penekanan.

" Eh Arga kau bicara seperti ini pasti kau itu gagal move on kan dari ku, sudah mengaku aja nggak usah mengataiku ini itu," tegas Risya yang tidak terima dengan penghinaan Argha dan dengan percaya dirinya mengatakan Argha gagal move on.

"Jangan kepedean. Eh kau itu sudah tidak ada di hatiku. Kau itu mantan yang sudah di buang ketempatnya," tegas Arga dengan tertawa-tawa mendengar ucap Risya dan Risya dengan kesal mendengarnya dan apa lagi Arga tertawa-tawa seakan begitu bahagia dengan mengejek Risya.

Risya mengepal tangannya dan langsung menginjak kaki Arga

"Auhhhhh," teriak Arga kesakitan.

"Syukurin emang enak," ucap Risya yang kembali masuk mobilnya tanpa memperdulikan Arga yang kesakitan.

"Eh Risya mau kemana kau, kau harus bertanggung jawab. Kalau tidak aku akan mendatangi rumahmu meminta pertanggung jawaban," ucap Arga berteriak mengancam Risya.

"Bodo amat," sahut Risya kesal yang benar-benar sangat kesal dengan Arga yang sangat memuakkan bagi Risya dan lebih baik Risya pergi dari pada emosinya nanti semakin terpancing.

"Risya kau ya, benar-benar!" geram Arga dengan menahan emosinya dan Risya benar-benar pergi melajukan mobilnya dan bahkan hampir menabrak Argha. Arga menyinggir saat wanita yang di katakannya tadi mantannya itu melajukan mobil ke arahnya.

"Untung saja aku sudah putus denganmu. Dasar mantan cari masalah," teriak Arga yang mengumpat begitu kesal pada Risya.

Arga adalah mantan Risya yang mereka sudah putus 5 tahun lalu. Tetapi jangan salah mereka itu sering bertemu dan kalau bertemu seperti kucing dan anjing dan bahkan mereka itu bekerja di Perusahaan yang sama yang kebetulan Risya bekerja di perusahaan keluarga Arga yang mana Risya mempunyai posisi yang tinggi di sana dan Argha sendiri sebagai CEO di perusahaan itu milik ayahnya itu.

Jadi kalau bertemu ya mereka akan sama gilanya. Kalau tidak berdebat tidak puas untuk pasangan yang sudah putus itu.

**********

Mobil Risya berada di bengkel yang ternyata mobil Arga juga ada di sana yang tadi di tabrak Risya. Meski Risya tadi pergi begitu saja. Ternyata tidak aman bagi Risya. Gavin tidak tinggal diam dan terus meneror Risya sampai mau tidak mau Risya harus bertanggung jawab dan membawa mobil Arga ke bengkel.

"Berapa lama perbaikannya?" tanya Arga pada Pria yang masih melihat-lihat kerusakan mobilnya.

"Untuk se perfect mungkin bisa sampai 3 hari mungkin juga akan lebih," jawab Pria itu.

"Apa tidak bisa di percepat boy, kau tau sendirika ini mobil kesayanganku," ucap Argha.

"Kau kerjakan sendiri biar cepat," celetuk Risya yang berdiri di samping Arga yang terlihat Risya ingin memakan Arga.

"Ini semua gara-gara kau," tuduh Arghla.

"Menyalahkan lagi," sahut Risya semakin kesal.

"Ya ampun kalian berdua ini benar-benar ya. Aku salut dengan kalian berdua. Meski sudah menjadi mantan tetapi tetap kompak," ucap Boy yang menggoda Risya dan Arga

"Ogah," sahut Risya dan Arga dengan serentak membuat Boy tertawa.

"Lihatlah kalian sangat kompak semakin kompak. Kalian berdua itu jodoh yang tertunda," goda Boy yang tertawa begitu senangnya mengejek Risya dan Arga. Risya dan Arga yang adanya semakin kesal dan bahkan amit-amit dengan kata-kata Boy.

"Kau bisa diam tidak Boy. Aku ogah berjodoh dengannya," sahut Argha dengan penegasan.

"Eh menurutmu aku tidak," sahut Risya yang tidak mau kalah.

"Sudah-sudah jangan bertengkar di sini. 3 hari mobil ini baru selesai. Siapa yang bertanggung jawab?" sahut Boy bertanya.

"Dia!" tunjuk Arga. Risya hanya berdecak kesal karena memang dia yang harus bertanggung jawab untuk mobil itu.

"Baiklah Risya. Aku akan menghubungi mu ketika mobilnya sudah selesai," ucap Boy.

"Baiklah, aku tunggu," sahut Risya tidak melihat ke arah Arga, "aku pergi dulu!" ucap Risya langsung pamit yang dengan sewot melihat Arga dan Risya langsung pergi dari bengkel Boy.

"Daaaa Risya cantik," ucap Boy melambaikan tangannya dengan merangkul Arga, "Arga apa tau menyesal putus dengan wanita secantik itu. Lihatlah Risya body nya sangat bangus, penampilannya ok. Dia terlalu sempurna Arga. Lalu kenapa kau harus menyia-nyiakannya," ucap Boy yang sengaja memuji-muji Risya agar Arga panas.

Arga mendnegus kesal dan langsung menurunkan tangan boy, "Kau terlalu lebay," ucap dengan kesal.

"Kenapa cemburu? Eh Risya itu memang cantik. Kau saja yang menyia-nyiakannya," ucap Boy.

"Banyak wanita yang jauh lebih cantik dari pada dia dan jika dia cantik. Dia pasti sudah menikah. Tetapi tidak kan sama sekali," sahut Arga dengan penegasan.

"Itu karena dia mencari dan memilih yang terbaik," ucap Boy.

"Itu bukan alasan," sahut Arga.

"Heh lalu bagaimana dengan mu. Kau juga belum menikah. Atau jangan-jangan kau masih menunggu Risya," tebak Boy dengan menatap Arga curiga.

"Sembarangan. Aku belum menikah itu karena aku itu harus mencari yang sempurna dan bagiku mantan adalah mantan," tegas Arga.

"Awas loh sembarangan bicara. Nanti baru tau termakan omongan sendiri bari tau rasa," goda Boy.

"Arghh sudahlah, kepalaku sakit membahasnya. Kau selesaikan saja mobilmu dengan baik. Aku pergi dulu," ucap Arga yang langsung pergi dia sangat malas menghadapi temannya yang selalu banyak taunya. Membuat kepalanya sakit saja.

"Jodoh baru tau rasa," celetuk Boy dengan geleng-geleng kepala.

Boy adalah sahabat Risya dan Arga. Bahkan dulu Boy membantu Arga saat melakukan pendekatan pada Risya. Banyak hal yang mereka lakukan yang penuh dengan memori. Sampai ke-2 pasangan itu akhirnya putus dan Boy tidak berpihak pada siapa-siapa. Dia netral. Karena ke-2nya memang sama-sama sahabatnya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

mau kalau? mau kalah maksudnya??

2023-08-31

0

Uthie

Uthie

putusnya kenapa itu?

2023-05-28

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Kencan Buta.
2 Eps 2 Ejekan teman-temannya.
3 Episode 3 Bertemu dengan mantan.
4 Eps 4 Tuntutan orang tua.
5 Episode 5 Pesta
6 Eps 6 Risya dan Arga
7 Episode 7 Perang Arga dan Risya.
8 Episode 8 Sama-sama keras
9 Ramalan
10 Saling minta maaf.
11 Skakk mat.
12 Kita Sama
13 Kucing Vs anjing.
14 Terjebak.
15 Ide gila Arga dan Risya.
16 Kepikiran.
17 Perang.
18 Sebelumnya
19 Keget Risya menikah.
20 Permintaan menikah
21 Sandiwara di mulai.
22 Sandiwara lagi.
23 Bab 23
24 Bab 24 Ular
25 Episode 24 Kaget
26 Eps 26 Masa lalu.
27 Eps 27 Hari pernikahan.
28 Episode 28 Sah
29 Episode 29 Ulah Risya di luar nurul
30 Eps 30 Akibat ulah Risya.
31 Episode 31 Balasan Arga.
32 Episode 42 Anjing dan tikus.
33 Episode 34 Kembali cekcok.
34 Episode 34. Jadi hening.
35 Episode 35 Harus tinggal
36 Episode 36 Mengadu pada mama mertua.
37 Episode 37 Gantian.
38 Episode 38 kucing tikus
39 Episode 39 Jadwal untuk mereka.
40 Episode 40 Cukup mengejutkan.
41 Episode 41 ajakan makan siang.
42 Episode 42 Arga Risya.
43 Episode 43 Perhatian kecil.
44 Episode 44 Menengakannya.
45 Episode 45 Moment.
46 Episode 46 Rachel dan Risya.
47 Episode 47 Panas
48 Episode 49 Sakit tak berdarah.
49 Eps 49 Tidak terlalu canggung.
50 Eps 40 1 kesempatan.
51 Episode 51 Berusaha.
52 Episode 52 Asupan manis
53 Episode 53 Satu Titik
54 Episode 53 sandiwara yang kompak
55 Episode 55 Mengetahui kebenarannya.
56 Episode 46 Luapan hatinya.
57 Episode 57 Apa tidak bisa di rumah saja.
58 Episode 57 Harus jual mahal.
59 Episode 59 Hal manis membuat aneh.
60 Episode 60 Ada udang di balik bakwan.
61 Episode 61 Istri ngambek.
62 Episode 62
63 Episode 63 Perjanjian sudah punah.
64 Episode 64 Tidak terduga.
65 Episode 65 Panas kan?
66 Episode 66 Luapan.
67 Episode 67 Ulah Risya memang selalu ada.
68 Episode 68 Akibat ulah Rachel.
69 Episode 68 godaan Arga.
70 Episode 70
71 Episode 71 Memberinya hiburan
72 Episode 72 Nasib Risya.
73 Episode 73 Takut.
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76 Mencurigainya.
77 Episode 77
78 Episode 78 Kali ini serius.
79 Episode 79 Merawatnya.
80 Episode 80 pagi tidak akan terlupakan.
81 Episode 80 bahagia.
82 Episode 82 Dunia milik berdua.
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 84
86 Episode 86 cerita.
87 Episode 87
88 Episode 88 Suami istri bucin.
89 Bab 89
90 Episode 90
91 Episode 91 Pesta Perusahaan
92 Episode 92 Galau
93 Episode 93 Hotel.
94 Episode 94 Keanehan Risya.
95 Episode 95 Marah
96 Bab 96 Tidak terimah dengan tuduhan itu
97 Episode 97 Melampiaskan pada Samuel.
98 Bab 98 Cerita pada temannya.
99 Episode 99 Mencoba meredakan ego
100 Episode 100 Mengetahui.
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 102 Tetap ketus
104 Episode 104 Permintaan orang tua.
105 Bab 104
106 Episode 106 Perhatian.
107 Episode 106 Merawat.
108 Episode 108 Akting Arga.
109 Episode 108 Kegelapan.
110 Episode 109 Masih harus berjuang.
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Bab 113
115 Episode 115 Malam yang berbeda.
116 Episode 115
117 Episode 116 Manjanya Risya
118 Episode 117 Kondisi aneh.
119 Episode 119
120 Episode 119 Godaan lagi
121 Episode 121 Perkenalan pertama.
122 Episode 122 Candaan.
123 Episode 123 Anak-anak jahil.
124 Bab 124 Pertemuan lucu
125 Episode 125 Edo vs yang lainnya.
126 Episode 126 Perseba panjang.
127 Episode 127 Cemburu
128 Episode 128 Penyelesaian.
129 Episode 129 Risya Arga romantis.
130 Episode 130
131 Episode 132
132 Episode 133 Marah-marah.
133 Bab 133
134 Episode 135.
135 Episode 136.
136 Episode 136 Keinginan.
137 Episode 137 Bertemu
138 Bab 138
139 Episode 139
140 Episode 140 Anjing dan kucing.
141 Episode 141 mengalah.
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144 Romantis.
145 Episode 145 Rasa cemburu
146 Episode 146 Marah
147 Episode 147 Jujur
148 Episode 148 Romansa pasangan suami istri.
149 Episode 149 Pertemuan tak terduga.
150 Episode 150 Tegas.
151 Episode 150 Permintaan manja
152 Episode 152 Sedikit Panas.
153 Episode 152 Menjelaskan.
154 Episode 154 Tegas.
155 Episode 155 Rumah sakit.
156 Episode 156. Kabar Bahagia.
157 Episode 157 Cemburu.
158 Episode 158 Di temani
159 Episode 159 Memilih.
160 Episode 160 2 bayi gede.
161 Episode 161 Bahagia itu sederhana.
162 Episode 162 Panik.
163 Episode 163 Kesedihan.
164 Episode 164 Hiburan.
165 Episode 163 Kata pedas itu perlu.
166 Episode 167 Jahil.
167 Episode 167 Ulah Risya. aku
168 Episode 168 Ancaman.
169 Episode 169 Kesabaran.
170 Bab 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173 Usil.
174 Episode 174 Kesepakatan
175 Episode 175 Hal terberat
176 Episode 176 Mood
177 Episode 177 Apa harus bertahan.
178 Episode 178 Hati.
179 Episode 179 waktu bersama.
180 Episode 180 Panas.
181 Episode 181 Ulah Tasya.
182 Episode 182 Kecewa.
183 Episode 183
184 Episode 184 Mengeluarkan kemarahan.
185 Episode 184 Pengusiran
186 Episode 185 tau.
187 Bab 186 Keputusan.
188 Episode 188 Diskusi.
189 Episode 189 Manja amat.
190 Episode 190
191 Episode 191 Pertemuanmu menyimpan rahasia.
192 Episode 192 Ada rahasia besar.
193 Episode 193 Merasa bersalah
194 Episode 194 Saling menantang.
195 Episode 195
196 Episode 196 Rahasia Baru
197 Episode 197 Anak siapa.
198 Episode 198 Tasya selalu berulah.
199 Episode 199 Hampir.
200 Episode 200 Tidak peduli.
201 Episode 201
202 Episode 202 Tes DNA.
203 Episode 203 Mengetahui.
204 Episode 204 Lawan yang sesungguhnya.
205 Episode 205 Pesan untuk Arga
206 Episode 206 Insiden.
207 Episode 207 Mengetahui.
208 Bab 209 Kecewa.
209 Episode 209 Harus menyembunyikan.
210 Episode 210 Saya lawan kamu
211 Episode 211 Memeluknya.
212 Episode 212 Harus di beritahu.
213 Episode 213
214 Episodenya 214 Bersujud
215 Episode 215 Lega.
216 Episode 216 Hal itu.
217 Episode 216 Sakit tak berdarah.
218 Episode 218 Akhirnya menemukannya.
219 Episode 219 Pelukan suami.
220 Episode 220 Menitipkan.
221 Episode 221 Mertua yang baik.
222 Bab 222 Sulit
223 Episode 223 Rumah sakit
224 Episode 224 Bujukan.
225 Episode 225 Akhirnya kerumah sakit.
226 Episode 226 Mengamuk.
227 Episode 227 Banyak yang menguatkan.
228 Episode 228 Kata untuk Tasya.
229 Episode 229 Siuman.
230 Bab 230 Tulisan maaf
231 Episode 231 Keinginan.
232 Bab 232 Membawa istrinya.
233 Episode 233 Ingin bertemu papa.
234 Episode 234 Tangisan ayah dan anak
235 Episode 235 Merasa tidak berarti.
236 Episode 236 Tatapan penuh arti.
237 Episode 237 Kondis Putri.
238 Episode 236 Mengatakan apa yang terjadi.
239 Episode 239 Permintaan.
240 Bab 240. Ikhlas itu sangat sulit.
241 Bab 241
242 Bab 242 Permintaan maaf.
243 Episode 243 Kata perpisahan.
244 Episode 244 Pemakaman.
245 Episode 245. Ikhlas.
246 Episode 246 Ajakan Risya.
247 Bab 247 Makan siang bersama
248 Episode 248 Keputusan berat
249 Episode 249 Perpisahan.
250 Episode 249 Ikhlas itu indah
251 Episode 251 Wedding.
252 Episode 252 Rasa Bangga.
253 Episode 253 Risya yang aneh.
254 Episode 254 Kenalan Tasya.
255 Episode 255 Khawatir.
256 Episode 256. Terlalu banyak peraturan
257 Episode 257 Mulai kelihatan.
258 Episode 258 Hal yang resah.
259 Episode 259 Bram marah.
260 Episode 260 Risya dan Arga.
261 Episode 261 Bram yang panik.
262 Episode 262 Ada sedih dan ada bahagia.
263 Episode 263 Terlambat.
264 Bab 263 Kabar bahagia dan mengejutkan.
265 Episode 265 Ternyata aslinya Bram.
266 Episode 266 Cekcok.
267 episode 267
268 Episode 268 Mencurigai.
269 Episode 269.
270 Episode 270 melihat dengan nyata.
271 Episode 272 Berusaha mendapatkan bukti.
272 Episode 273 Putri bertindak.
273 Episode 273.
274 Episode 274 Menyesal
275 Episode 275
276 Episode 276 Kepikiran.
277 Episode 277 Insiden
278 Episode 278.
279 Episode 279 Menyalahkan diri sendiri.
280 Episode 280 operasi.
281 Episode 281 Risya yang pergi.
282 Episode 282 Pemeriksaan Dokter.
283 Episode 283 Aneh.
284 Episode 284 Masih tetap keras kepala.
285 Episode 285 kembali pulang.
286 Episode 286
287 Episode 87.
288 Episode 289.
289 Episode 290.
290 Episode 291
291 Episode 291
292 Episode 292
293 Episode 293
294 Episode 294
295 Episode 295
296 Episode 296
297 Episode 297
298 Episode 298
299 Episode 299
300 Episode 300
301 Episode 101
302 Episode 302
303 Episode 303
304 Episode 304
305 Episode 305
306 Episode 306
307 Episode 307
308 Episode 308
309 Episode 309.
310 Episode 310
311 Episode 311
312 Episode 312
313 Episode 313
314 Episode 314
315 Episode 315
316 Episode 315
317 Episode 317
318 Episode 318
319 Episode 319
320 Episode 320.
321 Episode 321
322 Episode 322
323 Episode 323
324 Episode 324
325 Episode 325
326 Episode 326
327 Episode 327
328 Episode 328
329 Episode 329
330 Episode 330.
331 Episode 331
332 Episode 332
333 Episode 334
334 Episode 334
335 Episode 336
336 Episode 337
337 Episode 337
338 Episode 338
339 Episode 339
340 Episode 340
341 Episode 341
342 Episode 342
343 Episode 343
344 Episode 343
345 Episode 345
346 Episode 346
347 Episode 347
348 Episode 348.
349 Episode 349 Mengejutkan.
350 Episode 350
351 Episode 151
352 Episode 352
353 Episode 353
354 Episode 353
355 Episode 353
356 Episode 356
357 Episode 357.
358 Episode 358
359 Episode 359
360 Episode 360
361 Episode 361
362 Episode 362
363 Episode 363.
364 Episode 364
365 Episode 365
366 Episode 366
367 Episode 367
368 Episode 368
369 Episode 369
370 Episode 370
371 Episode 371
372 Episode 371
373 Episode 373
374 Episode 374.
375 Episode 375
376 Episode 376
377 Episode 377
378 Episode 378
379 Episode 379.
380 Episode 380
381 Episode 381
382 Episode 382
383 Episode 382
384 Episode 383
385 Episode 385
386 Episode 386
387 Episode 387.
388 Episode 388
389 Episode 389
390 Episode 390
391 Episode 391
392 Episode 392
393 Episode 393
394 Episode 394
395 Episode 395
396 Episode 396
397 Episode 397
398 Episode 398
399 Episode 399
400 Episode 400
401 Episode 401
402 Episode 402
403 Episode 403
404 Episode 404
405 Episode 405
406 Episode 406
407 Episode 407
408 Episode 408
409 Episode 409
410 Episode 410
411 Episode 401
412 Episode 412
413 Bab 413
414 Episode 415
415 Episode 416
416 Episode 416
417 Episode 417
418 Episode 418
419 Episode 419
420 Episode 420
421 Episode 421.
422 Episode 421
423 Episode 423
424 Episode 424
425 Episode 425
426 Episode 426
427 Episode 246
428 Episode 246
429 Episode 429 Detik-detik terakhir.
430 Episode 430 detik-detik terakhir
431 Episode 431
432 Episode 432 Hari bahagia.
433 Episode 433 Tammat
434 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 434 Episodes

1
Eps 1 Kencan Buta.
2
Eps 2 Ejekan teman-temannya.
3
Episode 3 Bertemu dengan mantan.
4
Eps 4 Tuntutan orang tua.
5
Episode 5 Pesta
6
Eps 6 Risya dan Arga
7
Episode 7 Perang Arga dan Risya.
8
Episode 8 Sama-sama keras
9
Ramalan
10
Saling minta maaf.
11
Skakk mat.
12
Kita Sama
13
Kucing Vs anjing.
14
Terjebak.
15
Ide gila Arga dan Risya.
16
Kepikiran.
17
Perang.
18
Sebelumnya
19
Keget Risya menikah.
20
Permintaan menikah
21
Sandiwara di mulai.
22
Sandiwara lagi.
23
Bab 23
24
Bab 24 Ular
25
Episode 24 Kaget
26
Eps 26 Masa lalu.
27
Eps 27 Hari pernikahan.
28
Episode 28 Sah
29
Episode 29 Ulah Risya di luar nurul
30
Eps 30 Akibat ulah Risya.
31
Episode 31 Balasan Arga.
32
Episode 42 Anjing dan tikus.
33
Episode 34 Kembali cekcok.
34
Episode 34. Jadi hening.
35
Episode 35 Harus tinggal
36
Episode 36 Mengadu pada mama mertua.
37
Episode 37 Gantian.
38
Episode 38 kucing tikus
39
Episode 39 Jadwal untuk mereka.
40
Episode 40 Cukup mengejutkan.
41
Episode 41 ajakan makan siang.
42
Episode 42 Arga Risya.
43
Episode 43 Perhatian kecil.
44
Episode 44 Menengakannya.
45
Episode 45 Moment.
46
Episode 46 Rachel dan Risya.
47
Episode 47 Panas
48
Episode 49 Sakit tak berdarah.
49
Eps 49 Tidak terlalu canggung.
50
Eps 40 1 kesempatan.
51
Episode 51 Berusaha.
52
Episode 52 Asupan manis
53
Episode 53 Satu Titik
54
Episode 53 sandiwara yang kompak
55
Episode 55 Mengetahui kebenarannya.
56
Episode 46 Luapan hatinya.
57
Episode 57 Apa tidak bisa di rumah saja.
58
Episode 57 Harus jual mahal.
59
Episode 59 Hal manis membuat aneh.
60
Episode 60 Ada udang di balik bakwan.
61
Episode 61 Istri ngambek.
62
Episode 62
63
Episode 63 Perjanjian sudah punah.
64
Episode 64 Tidak terduga.
65
Episode 65 Panas kan?
66
Episode 66 Luapan.
67
Episode 67 Ulah Risya memang selalu ada.
68
Episode 68 Akibat ulah Rachel.
69
Episode 68 godaan Arga.
70
Episode 70
71
Episode 71 Memberinya hiburan
72
Episode 72 Nasib Risya.
73
Episode 73 Takut.
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76 Mencurigainya.
77
Episode 77
78
Episode 78 Kali ini serius.
79
Episode 79 Merawatnya.
80
Episode 80 pagi tidak akan terlupakan.
81
Episode 80 bahagia.
82
Episode 82 Dunia milik berdua.
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 84
86
Episode 86 cerita.
87
Episode 87
88
Episode 88 Suami istri bucin.
89
Bab 89
90
Episode 90
91
Episode 91 Pesta Perusahaan
92
Episode 92 Galau
93
Episode 93 Hotel.
94
Episode 94 Keanehan Risya.
95
Episode 95 Marah
96
Bab 96 Tidak terimah dengan tuduhan itu
97
Episode 97 Melampiaskan pada Samuel.
98
Bab 98 Cerita pada temannya.
99
Episode 99 Mencoba meredakan ego
100
Episode 100 Mengetahui.
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 102 Tetap ketus
104
Episode 104 Permintaan orang tua.
105
Bab 104
106
Episode 106 Perhatian.
107
Episode 106 Merawat.
108
Episode 108 Akting Arga.
109
Episode 108 Kegelapan.
110
Episode 109 Masih harus berjuang.
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Bab 113
115
Episode 115 Malam yang berbeda.
116
Episode 115
117
Episode 116 Manjanya Risya
118
Episode 117 Kondisi aneh.
119
Episode 119
120
Episode 119 Godaan lagi
121
Episode 121 Perkenalan pertama.
122
Episode 122 Candaan.
123
Episode 123 Anak-anak jahil.
124
Bab 124 Pertemuan lucu
125
Episode 125 Edo vs yang lainnya.
126
Episode 126 Perseba panjang.
127
Episode 127 Cemburu
128
Episode 128 Penyelesaian.
129
Episode 129 Risya Arga romantis.
130
Episode 130
131
Episode 132
132
Episode 133 Marah-marah.
133
Bab 133
134
Episode 135.
135
Episode 136.
136
Episode 136 Keinginan.
137
Episode 137 Bertemu
138
Bab 138
139
Episode 139
140
Episode 140 Anjing dan kucing.
141
Episode 141 mengalah.
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144 Romantis.
145
Episode 145 Rasa cemburu
146
Episode 146 Marah
147
Episode 147 Jujur
148
Episode 148 Romansa pasangan suami istri.
149
Episode 149 Pertemuan tak terduga.
150
Episode 150 Tegas.
151
Episode 150 Permintaan manja
152
Episode 152 Sedikit Panas.
153
Episode 152 Menjelaskan.
154
Episode 154 Tegas.
155
Episode 155 Rumah sakit.
156
Episode 156. Kabar Bahagia.
157
Episode 157 Cemburu.
158
Episode 158 Di temani
159
Episode 159 Memilih.
160
Episode 160 2 bayi gede.
161
Episode 161 Bahagia itu sederhana.
162
Episode 162 Panik.
163
Episode 163 Kesedihan.
164
Episode 164 Hiburan.
165
Episode 163 Kata pedas itu perlu.
166
Episode 167 Jahil.
167
Episode 167 Ulah Risya. aku
168
Episode 168 Ancaman.
169
Episode 169 Kesabaran.
170
Bab 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173 Usil.
174
Episode 174 Kesepakatan
175
Episode 175 Hal terberat
176
Episode 176 Mood
177
Episode 177 Apa harus bertahan.
178
Episode 178 Hati.
179
Episode 179 waktu bersama.
180
Episode 180 Panas.
181
Episode 181 Ulah Tasya.
182
Episode 182 Kecewa.
183
Episode 183
184
Episode 184 Mengeluarkan kemarahan.
185
Episode 184 Pengusiran
186
Episode 185 tau.
187
Bab 186 Keputusan.
188
Episode 188 Diskusi.
189
Episode 189 Manja amat.
190
Episode 190
191
Episode 191 Pertemuanmu menyimpan rahasia.
192
Episode 192 Ada rahasia besar.
193
Episode 193 Merasa bersalah
194
Episode 194 Saling menantang.
195
Episode 195
196
Episode 196 Rahasia Baru
197
Episode 197 Anak siapa.
198
Episode 198 Tasya selalu berulah.
199
Episode 199 Hampir.
200
Episode 200 Tidak peduli.
201
Episode 201
202
Episode 202 Tes DNA.
203
Episode 203 Mengetahui.
204
Episode 204 Lawan yang sesungguhnya.
205
Episode 205 Pesan untuk Arga
206
Episode 206 Insiden.
207
Episode 207 Mengetahui.
208
Bab 209 Kecewa.
209
Episode 209 Harus menyembunyikan.
210
Episode 210 Saya lawan kamu
211
Episode 211 Memeluknya.
212
Episode 212 Harus di beritahu.
213
Episode 213
214
Episodenya 214 Bersujud
215
Episode 215 Lega.
216
Episode 216 Hal itu.
217
Episode 216 Sakit tak berdarah.
218
Episode 218 Akhirnya menemukannya.
219
Episode 219 Pelukan suami.
220
Episode 220 Menitipkan.
221
Episode 221 Mertua yang baik.
222
Bab 222 Sulit
223
Episode 223 Rumah sakit
224
Episode 224 Bujukan.
225
Episode 225 Akhirnya kerumah sakit.
226
Episode 226 Mengamuk.
227
Episode 227 Banyak yang menguatkan.
228
Episode 228 Kata untuk Tasya.
229
Episode 229 Siuman.
230
Bab 230 Tulisan maaf
231
Episode 231 Keinginan.
232
Bab 232 Membawa istrinya.
233
Episode 233 Ingin bertemu papa.
234
Episode 234 Tangisan ayah dan anak
235
Episode 235 Merasa tidak berarti.
236
Episode 236 Tatapan penuh arti.
237
Episode 237 Kondis Putri.
238
Episode 236 Mengatakan apa yang terjadi.
239
Episode 239 Permintaan.
240
Bab 240. Ikhlas itu sangat sulit.
241
Bab 241
242
Bab 242 Permintaan maaf.
243
Episode 243 Kata perpisahan.
244
Episode 244 Pemakaman.
245
Episode 245. Ikhlas.
246
Episode 246 Ajakan Risya.
247
Bab 247 Makan siang bersama
248
Episode 248 Keputusan berat
249
Episode 249 Perpisahan.
250
Episode 249 Ikhlas itu indah
251
Episode 251 Wedding.
252
Episode 252 Rasa Bangga.
253
Episode 253 Risya yang aneh.
254
Episode 254 Kenalan Tasya.
255
Episode 255 Khawatir.
256
Episode 256. Terlalu banyak peraturan
257
Episode 257 Mulai kelihatan.
258
Episode 258 Hal yang resah.
259
Episode 259 Bram marah.
260
Episode 260 Risya dan Arga.
261
Episode 261 Bram yang panik.
262
Episode 262 Ada sedih dan ada bahagia.
263
Episode 263 Terlambat.
264
Bab 263 Kabar bahagia dan mengejutkan.
265
Episode 265 Ternyata aslinya Bram.
266
Episode 266 Cekcok.
267
episode 267
268
Episode 268 Mencurigai.
269
Episode 269.
270
Episode 270 melihat dengan nyata.
271
Episode 272 Berusaha mendapatkan bukti.
272
Episode 273 Putri bertindak.
273
Episode 273.
274
Episode 274 Menyesal
275
Episode 275
276
Episode 276 Kepikiran.
277
Episode 277 Insiden
278
Episode 278.
279
Episode 279 Menyalahkan diri sendiri.
280
Episode 280 operasi.
281
Episode 281 Risya yang pergi.
282
Episode 282 Pemeriksaan Dokter.
283
Episode 283 Aneh.
284
Episode 284 Masih tetap keras kepala.
285
Episode 285 kembali pulang.
286
Episode 286
287
Episode 87.
288
Episode 289.
289
Episode 290.
290
Episode 291
291
Episode 291
292
Episode 292
293
Episode 293
294
Episode 294
295
Episode 295
296
Episode 296
297
Episode 297
298
Episode 298
299
Episode 299
300
Episode 300
301
Episode 101
302
Episode 302
303
Episode 303
304
Episode 304
305
Episode 305
306
Episode 306
307
Episode 307
308
Episode 308
309
Episode 309.
310
Episode 310
311
Episode 311
312
Episode 312
313
Episode 313
314
Episode 314
315
Episode 315
316
Episode 315
317
Episode 317
318
Episode 318
319
Episode 319
320
Episode 320.
321
Episode 321
322
Episode 322
323
Episode 323
324
Episode 324
325
Episode 325
326
Episode 326
327
Episode 327
328
Episode 328
329
Episode 329
330
Episode 330.
331
Episode 331
332
Episode 332
333
Episode 334
334
Episode 334
335
Episode 336
336
Episode 337
337
Episode 337
338
Episode 338
339
Episode 339
340
Episode 340
341
Episode 341
342
Episode 342
343
Episode 343
344
Episode 343
345
Episode 345
346
Episode 346
347
Episode 347
348
Episode 348.
349
Episode 349 Mengejutkan.
350
Episode 350
351
Episode 151
352
Episode 352
353
Episode 353
354
Episode 353
355
Episode 353
356
Episode 356
357
Episode 357.
358
Episode 358
359
Episode 359
360
Episode 360
361
Episode 361
362
Episode 362
363
Episode 363.
364
Episode 364
365
Episode 365
366
Episode 366
367
Episode 367
368
Episode 368
369
Episode 369
370
Episode 370
371
Episode 371
372
Episode 371
373
Episode 373
374
Episode 374.
375
Episode 375
376
Episode 376
377
Episode 377
378
Episode 378
379
Episode 379.
380
Episode 380
381
Episode 381
382
Episode 382
383
Episode 382
384
Episode 383
385
Episode 385
386
Episode 386
387
Episode 387.
388
Episode 388
389
Episode 389
390
Episode 390
391
Episode 391
392
Episode 392
393
Episode 393
394
Episode 394
395
Episode 395
396
Episode 396
397
Episode 397
398
Episode 398
399
Episode 399
400
Episode 400
401
Episode 401
402
Episode 402
403
Episode 403
404
Episode 404
405
Episode 405
406
Episode 406
407
Episode 407
408
Episode 408
409
Episode 409
410
Episode 410
411
Episode 401
412
Episode 412
413
Bab 413
414
Episode 415
415
Episode 416
416
Episode 416
417
Episode 417
418
Episode 418
419
Episode 419
420
Episode 420
421
Episode 421.
422
Episode 421
423
Episode 423
424
Episode 424
425
Episode 425
426
Episode 426
427
Episode 246
428
Episode 246
429
Episode 429 Detik-detik terakhir.
430
Episode 430 detik-detik terakhir
431
Episode 431
432
Episode 432 Hari bahagia.
433
Episode 433 Tammat
434
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!