Risya terus bergerutu dengan mulutnya yang tidak berhenti mengoceh sendiri.
Bruk.
Tiba-tiba terdengar suara tabrakan yang cukup keras dan membuat mobil Risya juga merem mendadak dengan hampir saja dahi Risya terbentur dengan stir mobil karena tubuhnya maju kedepan.
"Oh my God," ucap Risya panik dengan menutup mulutnya yang begitu kagetnya.
Risya yang duduk di kursi pengemudi mencoba melihat apa yang terjadi Risya melihat dari dalam mobilnya dengan sedikit mengangkat- angkat kepalanya yang ternyata Risya menabrak belakang mobil yang berhenti di depannya.
"Mampus!" ucap Risya menepuk jidatnya dengan wajah paniknya.
"Bagaimana ini Risya? bisa-bisanya kamu pakai nabrak segala. Kamu sih bukannya hati-hati malah ada-ada aja yang kamu kerjakan, asuh bagaimana ini?" ucap Risya panik dengan melihat mobil mewah yang di tabraknya.
Risya menggigit jari tangannya dan kakinya yang bergetar di pastikan Risya sangat panik apa lagi Risya tipe wanita yang panikan.
"Asuh, tuh kan mampus pemiliknya keluar," ucap Risya semakin takut saat pintu mobil di bukan dan Risya sampai memejamkan matanya karena tidak berani melihat siapa pemilik mobil itu yang pasti akan marah-marah padanya setelah apa yang telah di lakukannya.
Risya yang memejamkan matanya mengintip sebelah dan terkejut saat sang pengemudi seorang pria tampan yang keluar dengan sombongnya yang membuat Risya membuka matanya sempurna dan melotot.
"Arga!" pekik Risya melihat Pria yang sepertinya di kenalinnya yang sekarang melihat mobilnya dengan berkacak sekarang berkacak pinggang yang mengecek bagian belakang mobil yang di tabrak Risya membuat Arga memijat kepalanya dengan penuh amarah.
"Mampus aku! kenapa juga dia?" ucap Risya yang terlihat lebih panik lagi.
Pria tampan yang berjas itu langsung menghampiri mobil Risya dengan jalannya yang angkuh dan langsung mengetuk-ngetuk kaca mobil.
"Keluar! cepat! cepat!" perintah Arga dengan suaranya yang keras yang sangat emosi dengan mengetuk-ngetuk jendela kaca mobil.
"Eh aku bilang keluar apa kau tuli?" Arga yang seperti ibu-ibu terus marah-marah.
Risya berdecak kesal dan menurunkan kaca mobilnya dan Arga terkejut melihat wanita yang juga di kenalnya yang sudah menabrak mobilnya
"Ohhh!!!! jadi kau biang keroknya yang sudah membuat mobilku tusah. Kau sengaja melakukannya hah!" ucap Arga dengan geleng-geleng yang tetap berkacak pinggang yang sudah seperti emak-emak komplek.
"Kau sengaja menabrakku iya, kau mengikutiku dari belakang dan menabrak mobil ku iya kan!" tuduh Arga dengan wajahnya yang penuh kekesalan.
"Eh jangan asal menuduh, sembarangan mengeluarkan kata-kata yang tidak ada buktinya," sahut Risya dengan kesalnya yang pasti tidak terima di tuduh begitu saja.
"Kau bilang tidak ada buktinya. Lihat pekerjaan mu!" ucap Arga. Risya diam dan tidak menjawab apa-apa lagi.
"Turun kau! Kau harus bertanggung jawab dengan semua yang kau lakukan. Jadi turun!" titah Arga dengan wajah galaknya.
"Untuk apa aku turun?" tanya Risya.
"Pakai tanya lagi. Kau tidak melihat hah! mobilku rusak. Semua ini gara-gara kecerobohan mu. Jadi turun sekarang!" tegas Arga.
"Lebay, lagian mobilmu yang berhenti tiba-tiba. Jadi itu tidak urusanku. Siapa suruh berhenti tiba-tiba," sahut Risya yang tidak mau mengakui kesalahannya dan menyalahkan mobil Arga.
"Kau tidak mengakui kesalahanmu. Kau itu benar-benar ya. Sudah tau salah masih mengelak. Cepat turun kalau tidak kupecahkan kaca mobil ini," ucap Arga. dengan penuh ancaman pada Risya.
"Minggir! Nggak usah ngancam-ngancam;" ucap Risya mendorong pintu mobilnya yang langsung keluar dari mobil itu, bisa berabe kalau Arga benar-benar akan memecahkan kaca mobilnya. Seperti Risya tau kalau laki-laki itu ada gila-gilanya.
"Lihat akibat perbuatanmu," Arga langsung menarik tangan Risya menuju mobilnya untuk memperlihatkan pada Risya atas apa yang di lakukan Risya
"Lepas!" Risya dengan kesal berusaha melepaskan tangannya dari Arga yang memegang kuat pergelangan tangan itu.
"Kau lihat perbuatanmu!" tegas Argha yang masih memegang lengan Risya
"Apasih lepas tidak! Kau tidak perlu pegang-pegang. Apa kau masih menyukaiku. Pakai pegang-pegang segala," ucap Risya melepas tangannya dari Arga.
"Eh kau itu nggak usah kepedean. Siapa juga yang menyukaimu. Jijik tau menyukai wanita seperti mu," sinis Arga
"Kalau begitu ngapain pegang-pegang, alasan aja dasar modus," sahut Risya kesal mengusap-usap pergelangan tangannya.
"Enak aja sembarangan bilang modus. Eh Risya Aku hanya menyuruhmu bertanggung jawab. Lihat perbuatan mu mobilku jadi lecet. Makanya kalau tidak bisa menyetir jangan menyetir," ucap Arga marah-marah sudah seperti emak tiri saja.
"Kau juga salah berhenti tiba-tiba. Kau itu juga tidak bisa menyetir dengan baik," ucap Risya dengan kesal yang kembali menyalahkan Arga.
"Lihat, sudah tau salah menyalahkan orang lagi. Memang dari dulu tidak pernah berubah, tabiatmu terus seperti itu," ucap Arga.
"Kau jangan bawa-bawa masa lalu. Tabiat mu juga sama sangat menyebalkan dan keras kepala, ingin menang sendiri," sahut Risya yang tidak mau kalah dan mengeluarkan unek-uneknya lada Arga.
"Wah sekarang mengataiku, ini nih wanita yang tidak pernah mau kalau, merasa sudah paling benar," sahut Argha kesal.
"Memang aku paling benar. Kau yang terlalu Alaya dan lebay!" ucap Risya.
"Sudahlah aku malas berdebat dengamu. Sekarang kau harus bertanggung jawab untuk kerusakan atas perbuatanmu," tegas Arga yang malas dengan perdebatannya dengan Risya.
"Eh kau itu nggak usah lebay. Akan aku ganti kerusakannya. Kau pikir aku miskin hah! jadi nggak perlu bicara panjang lebar," sahut Risya kesal yang mau bertanggung jawab.
"Dasar wanita angkuh, lihatlah kelakuan mu yang sok kaya, sok benar tidak mau kalah. Jika kau seperti ini terus tidak akan Pria yang mau menikah denganmu," desis Arga yang meremehkan Risya.
"Jangan bicara sembarangan kau. Kau yang angkuh yang keras kepala, yang sakit jiwa. Jangan mengataiku tidak ada yang mau menikah dengan ku. Kau sendiri ngaca. Memang ada perempuan yang mau menikah denganmu hah!" tegas Risya dengan kata-katanya penuh penekanan.
" Eh Arga kau bicara seperti ini pasti kau itu gagal move on kan dari ku, sudah mengaku aja nggak usah mengataiku ini itu," tegas Risya yang tidak terima dengan penghinaan Argha dan dengan percaya dirinya mengatakan Argha gagal move on.
"Jangan kepedean. Eh kau itu sudah tidak ada di hatiku. Kau itu mantan yang sudah di buang ketempatnya," tegas Arga dengan tertawa-tawa mendengar ucap Risya dan Risya dengan kesal mendengarnya dan apa lagi Arga tertawa-tawa seakan begitu bahagia dengan mengejek Risya.
Risya mengepal tangannya dan langsung menginjak kaki Arga
"Auhhhhh," teriak Arga kesakitan.
"Syukurin emang enak," ucap Risya yang kembali masuk mobilnya tanpa memperdulikan Arga yang kesakitan.
"Eh Risya mau kemana kau, kau harus bertanggung jawab. Kalau tidak aku akan mendatangi rumahmu meminta pertanggung jawaban," ucap Arga berteriak mengancam Risya.
"Bodo amat," sahut Risya kesal yang benar-benar sangat kesal dengan Arga yang sangat memuakkan bagi Risya dan lebih baik Risya pergi dari pada emosinya nanti semakin terpancing.
"Risya kau ya, benar-benar!" geram Arga dengan menahan emosinya dan Risya benar-benar pergi melajukan mobilnya dan bahkan hampir menabrak Argha. Arga menyinggir saat wanita yang di katakannya tadi mantannya itu melajukan mobil ke arahnya.
"Untung saja aku sudah putus denganmu. Dasar mantan cari masalah," teriak Arga yang mengumpat begitu kesal pada Risya.
Arga adalah mantan Risya yang mereka sudah putus 5 tahun lalu. Tetapi jangan salah mereka itu sering bertemu dan kalau bertemu seperti kucing dan anjing dan bahkan mereka itu bekerja di Perusahaan yang sama yang kebetulan Risya bekerja di perusahaan keluarga Arga yang mana Risya mempunyai posisi yang tinggi di sana dan Argha sendiri sebagai CEO di perusahaan itu milik ayahnya itu.
Jadi kalau bertemu ya mereka akan sama gilanya. Kalau tidak berdebat tidak puas untuk pasangan yang sudah putus itu.
**********
Mobil Risya berada di bengkel yang ternyata mobil Arga juga ada di sana yang tadi di tabrak Risya. Meski Risya tadi pergi begitu saja. Ternyata tidak aman bagi Risya. Gavin tidak tinggal diam dan terus meneror Risya sampai mau tidak mau Risya harus bertanggung jawab dan membawa mobil Arga ke bengkel.
"Berapa lama perbaikannya?" tanya Arga pada Pria yang masih melihat-lihat kerusakan mobilnya.
"Untuk se perfect mungkin bisa sampai 3 hari mungkin juga akan lebih," jawab Pria itu.
"Apa tidak bisa di percepat boy, kau tau sendirika ini mobil kesayanganku," ucap Argha.
"Kau kerjakan sendiri biar cepat," celetuk Risya yang berdiri di samping Arga yang terlihat Risya ingin memakan Arga.
"Ini semua gara-gara kau," tuduh Arghla.
"Menyalahkan lagi," sahut Risya semakin kesal.
"Ya ampun kalian berdua ini benar-benar ya. Aku salut dengan kalian berdua. Meski sudah menjadi mantan tetapi tetap kompak," ucap Boy yang menggoda Risya dan Arga
"Ogah," sahut Risya dan Arga dengan serentak membuat Boy tertawa.
"Lihatlah kalian sangat kompak semakin kompak. Kalian berdua itu jodoh yang tertunda," goda Boy yang tertawa begitu senangnya mengejek Risya dan Arga. Risya dan Arga yang adanya semakin kesal dan bahkan amit-amit dengan kata-kata Boy.
"Kau bisa diam tidak Boy. Aku ogah berjodoh dengannya," sahut Argha dengan penegasan.
"Eh menurutmu aku tidak," sahut Risya yang tidak mau kalah.
"Sudah-sudah jangan bertengkar di sini. 3 hari mobil ini baru selesai. Siapa yang bertanggung jawab?" sahut Boy bertanya.
"Dia!" tunjuk Arga. Risya hanya berdecak kesal karena memang dia yang harus bertanggung jawab untuk mobil itu.
"Baiklah Risya. Aku akan menghubungi mu ketika mobilnya sudah selesai," ucap Boy.
"Baiklah, aku tunggu," sahut Risya tidak melihat ke arah Arga, "aku pergi dulu!" ucap Risya langsung pamit yang dengan sewot melihat Arga dan Risya langsung pergi dari bengkel Boy.
"Daaaa Risya cantik," ucap Boy melambaikan tangannya dengan merangkul Arga, "Arga apa tau menyesal putus dengan wanita secantik itu. Lihatlah Risya body nya sangat bangus, penampilannya ok. Dia terlalu sempurna Arga. Lalu kenapa kau harus menyia-nyiakannya," ucap Boy yang sengaja memuji-muji Risya agar Arga panas.
Arga mendnegus kesal dan langsung menurunkan tangan boy, "Kau terlalu lebay," ucap dengan kesal.
"Kenapa cemburu? Eh Risya itu memang cantik. Kau saja yang menyia-nyiakannya," ucap Boy.
"Banyak wanita yang jauh lebih cantik dari pada dia dan jika dia cantik. Dia pasti sudah menikah. Tetapi tidak kan sama sekali," sahut Arga dengan penegasan.
"Itu karena dia mencari dan memilih yang terbaik," ucap Boy.
"Itu bukan alasan," sahut Arga.
"Heh lalu bagaimana dengan mu. Kau juga belum menikah. Atau jangan-jangan kau masih menunggu Risya," tebak Boy dengan menatap Arga curiga.
"Sembarangan. Aku belum menikah itu karena aku itu harus mencari yang sempurna dan bagiku mantan adalah mantan," tegas Arga.
"Awas loh sembarangan bicara. Nanti baru tau termakan omongan sendiri bari tau rasa," goda Boy.
"Arghh sudahlah, kepalaku sakit membahasnya. Kau selesaikan saja mobilmu dengan baik. Aku pergi dulu," ucap Arga yang langsung pergi dia sangat malas menghadapi temannya yang selalu banyak taunya. Membuat kepalanya sakit saja.
"Jodoh baru tau rasa," celetuk Boy dengan geleng-geleng kepala.
Boy adalah sahabat Risya dan Arga. Bahkan dulu Boy membantu Arga saat melakukan pendekatan pada Risya. Banyak hal yang mereka lakukan yang penuh dengan memori. Sampai ke-2 pasangan itu akhirnya putus dan Boy tidak berpihak pada siapa-siapa. Dia netral. Karena ke-2nya memang sama-sama sahabatnya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 434 Episodes
Comments
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
mau kalau? mau kalah maksudnya??
2023-08-31
0
Uthie
putusnya kenapa itu?
2023-05-28
1