Hari yang terang sudah sangat cepat berlalu dan langsung bergantian dengan malam hari. Begitu juga dengan Risya yang sudah menyelesaikan pekerjaannya dan urusannya yang banyak tadi bersama Syarla dan sekarang Risya langsung pulang kerumahnya yang mobilnya berhenti di depan rumahnya.
Namun Risya yang baru saja sampai. Tiba-tiba mobil yang tidak asing berhenti di depannya dengan jarak yang sangat dekat yang slaing berhadapan dengan mobilnya.
"Bukannya itu mobilnya Arga, ngapian dia," batin Risya yang mengenali mobil itu.
Risya mematikan mesin mobilnya dan langsung keluar dari dalam mobilnya dan bersamaan dengan Arga yang memang ebnar mobil itu milik Arga. Di mana ke-2 orang itu saling melihat dengan tatapan tajam.
"Ngapain kau kemari?" tanya Risya dengan ketus.
"Aku tidak harus melapor kepadamu," sahut Arga dengan sinis dan langsung memasuki rumah Risya tanpa ingin meladeni Risya.
"Eh Arga tunggu, enak saja kau masuk rumahku. Kau pikir aku mengijinkanmu," sahut Risya yang menyusul Arga. Risya mana terima dengan kedatangan Arga begitu saja memasuki rumahnya.
Al hasil ke-2 orang itu tetap saja dalam pertengkaran yang sama-sama ribut yang ingin masuk terlebih dahulu sehingga saling dorong dan sampai keruang tamu yang mana di sana ada keluarga Risya dan Arga dan lagi-lagi harus menyaksikan pertengkaran anak-anak yang semakkk lama semakin menjadi-jadi.
"Risya Arga!" sentak Tantri yang habis kesabaran sampai Arga dan Risya berhenti saling dorong dan Risya menghela napasnya dengan kesal yang melihat ke ruang tamu yang ada orang tua Arga.
"Tante," lirih Risya yang pasti malu di depan ke-2 orang tua Arga. Tetapi orang tua Arga sudah memaklumi hal itu.
"Kalian berdua ini benar-benar ya kerjanya ribut terus," ucap Salamah geleng-geleng.
"Ini duluan mah, dorong-dorongan," sahut Arga mencari pembelaan.
"Eh kau yang duluan, ini rumah siapa menyalahkan orang aja taunya," sahut Risya yang tidak mau kalah.
"Risya cukup!" Bentak Hariyanto, "jangan memulai ribut lagi ayo kemari Salim Tante Salmah dan Om Dehway," sahut Hariyanto yang harus tegas pada Risya.
Risya pun mengangguk dan tidak masalah melakukannya yang mana dia langsung saja menghampiri Salmah dan Dehway dan Arga juag meyalam Tantri dan Hariyanto.
"Ayo kamu duduk sini!" titah Tantri menepuk di sampingnya Risya mengangguk dan langsung duduk dan Arga duduk di samping mamanya yang berhadapan dengan Risya.
"Kenapa Tante dan Om ada di sini?" tanya Risya heran. Sejak tadi pertanyaannya itu pasti hinggap di pikiran Risya dan itu juga pasti alasannya kenapa Arga kerumahnya karena ada orang tuanya.
"Risya kami datang kemari pasti tidak jauh-jauh dari apa yang terjadi tadi malam. Arga ingin meminta maaf pada keluarga kamu atas kejadian tadi malam, iya kan Arga," ucap Salmah.
"Iya," sahut Arga yang tidak ikhlas dengan menjawab.
"Jawab dengan bagus dengan ketulusan dan minta maaf dengan sepenuh hati," ucap Dehway. Arga menghela napas dan melihat ke-2 orang tua Risya.
"Om Tante saya benar-benar minta maaf atas kejadian tadi malam, saya tidak dewasa dalam menyikapinya dan menimbulkan keributan tanpa berpikir apa-apa. Saya sungguh benar-benar minta maaf pada om dan juga Tante," ucap Arga dengan wajah seriusnya yang meminta maaf pada ke-2 orang tua Risya.
"Tumben sekali dia mau meminta maaf," gumam Risya pasti lumayan mengejutkan baginya
"Sudahlah Arga itu juga bukan kesalahan kamu. Kamu sampai repot-repot minta maaf. Risya kamu lihat sendiri Arga yang meminta maaf, kamu apa tidak pernah mau mengakui kesalahan," ucap Tantri yang kembali menjulid Risya membuat Arga tersenyum miring yang di anggap baik oleh orang tua Risya.
"Dia juga pasti terpaksa minta maaf," desis Risya.
"Kamu malah menjawab lagi. Kamu juga minta maaf sama Om Dehway dan Tante Salmah," tegas Tantri.
Risya berdesis dengan kesal, "Tante ,Om, Risya minta maaf untuk semua kejadian ini. Risya pasti sudah membuat kacau dan hal itu sangat memalukan maafkan Risya Tante," ucap Risya dengan mengaku salah pada kejadian itu.
"Sudahlah Risya kamu tidak perlu minta maaf, Arga itu pria seharusnya dia mengalah bukan malah ingin menang debat dengan kamu," sahut Salmah yang memojokkan ananknya dan membela Risya. Gantian Risya yang tersenyum sekarang karena di bela Oran tua Arga.
"Langsung bangga kan itu, mama benar-benar melupakan siapa yang di lahirkannya," desis Arga.
"Arga kamu juga minta maaf sama Risya," sahut Dehway.
"Tapi pah," protes Arga.
"Dengarkan kata papa kamu cepat minta maaf pada Risya," sahut Slamah yang mendukung dan Risya dengan senangnya yang mana Arga akan meminta maaf padanya.
"Kamu juga Risya salah, jadi minta maaf juga sama Arga," sahut Hariyanto yang tidak ingin memihak siapa-siapa.
"Tapi pah," protes Risya.
"Sudahlah Risya jangan buang waktu cepat minta maaf," sahut Tantri dengan mendukung suaminya.
Risya dan Arga saling melihat dengan tatapan mata mereka yang sangat tajam
"Maaf," ucap ke-2nya dengan serentak yang sama-sama tidak ikhlas pastinya
Orang-orang tua itu hanya geleng-geleng saja dengan kelakuan Risya dan Arga sudah dewasa tetapi kelakuan sama-sama seperti anak kecil.
"Ada tamu ternyata," tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang membuat semua melihat kearah suara itu yang mana Vio dan suaminya yang membuat Risya langsung kesal yang sudah tidak bersemangat ya wajah Risya memang terang-terangan menunjukkan ketidak sukaannya dengan wanita yang tak lain sepupunya itu.
"Vio kalian sudah datang, mari masuk. Di mana mama kamu?" sahut Hariyanto.
"Lagi menyusul om sebentar lagi juga akan sampai," l sahut Vio
"Ngapain mereka datang kemari?" tanya Risya yang tampak tidak suka.
"Kita di undang makan malam," sahut Vio yang menjawab pertanyaan Risya.
"Kamu tidak keberatan kan Risya kalau aku makan malam di rumah kamu?" tanya Vio dengan tersenyum sini kepada Risya.
"Aku tidak perlu menjawabnya," sahut Risya dengan sinis.
"Risya kamu ini jangan ketus-ketus," tegur Tantri.
"Ya sudah kita tunggu mama dan papa kamu ya Vio untuk makan malam bersama.
Risya kamu sana bersih-bersih setelah itu turun untuk makan malam!" ucap Tantri.
"Aku mau istirahat. Tidak ikut makan malam," ucap Risya pasti tidak akan sudi dan memilih untuk pergi.
"Takut baper kalau makan bersama suamiku," ucap Vio membuat langkah Risya terhenti dan kembali melihat kebelakang menatap sinis Vio yang selalu memancing keributan dengannya.
Sementara Arga yang ada di sana melihat dengan ekspresi yang tidak terbaca. Dia tau hubungan Risya dan sepupunya itu tidak pernah baik dan apa lagi semenjak terjadi insiden hubungan antara Risya, Samuel dan juga Vio hubungan itu bertambah tidak jelas.
"Hmmm, sudah-sudah. Ayo Risya kamu naik dan bersih-bersih. Kamu harus ikut makan malam, tidak enak dengan Tante Salmah dan juga Om Dehway," sahut Hariyanto yang mencoba untuk mencairkan suasana.
Risya tidak mengiyakan dan juga tidak menolak. Namun dia langsung pergi dari tempat itu.
"Risya tidak pernah berubah ya Tante sangat ke kanak-kanak kan usianya aja yang sudah tua. Tetapi sifatnya sangat anak-anak sekali, beruntung sekali ya Arga kamu putus darinya. Jika tidak kamu pasti sangat tertekan dengan dirinya," ucap Vio yang tidak segan-segan menjelekkan Risya di depan orang tua Risya sendiri.
"Vio apa yang kamu katakan, jaga kata-kata kamu," tegur suaminya yang menurutnya Vio sangat keterlaluan.
"Apa yang aku katakan benar dong. Kamu nya aja yang sempat terjebak dengan wanita itu. Lihat Arga dia sudah sadar dan lepas dari wanita itu. Tante Salmah Sanga beruntung punya anak yang bijak dalam mengambil keputusan seperti Arga. Jika tidak anak Tante pasti sangat sial jika hubungannya berlanjut dengan Arga," ucap Vio dengan sinis.
"Vio kamu itu sepupu Risya dan kalian saling mengenal dari kecil, sering bermain bersama sampai remaja dan juga dewasa. Tetapi ternyata lamanya kedekatan kamu dan Risya tidak membuat kamu mengenal Risya. Tante saja yang kenal Risya karena pernah pacaran dengan Arga sangat bisa menilai Risya itu wanita yang baik dan bahkan wanita yang paling terbaik yang pernah Tante temui," ucap Salmah yang tidak segan-segan memuji Risya dan membuat mulut Vio diam untuk tidak menghina Risya.
"Jadi walau Arga dan Risya tidak pacaran lagi. Bagi Tante dia sangat baik dan nilai plus di dalam hal itu adalah dia tidak pernah nyinyir," lanjut Salmah menyindir Vio yang membuat Tantri dan suaminya tersenyum. Keluarga Arga dari dulu memang sangat baik dan selalu mengayomi Risya. Walau hubungan Risya dan Arga sudah putus.
Arga juga tersenyum tipis yang mengandung arti dan jangan tanya wajah Vivi sangat kesal dengan Salmah yang membela Risya.
"Sebaiknya kita ke meja makan saja sembari menunggu yang lainnya," sahut Hariyanto.
"Boleh," sahut Salmah dan Dehway yang mengikuti Tantri dan Hariyanto dan sekarang hanya tinggal Vio dan juga suaminya.
"Kamu itu apa-apaan sih Vio harus ya kamu bicara seperti itu tadi," tegur Samuel yang kurang setuju dengan sikap Vio.
"Kamu itu kenapa jadi nyalahin aku sih hah! Kamu selalu aja belain Risya. Ingat Samuel kita itu dah menikah dan kamu tidak pantas terus menerus membela dia. Apa berani-beraninya membela dia di depan keluarga nya dan memojokkanku. Aku ini istri kamu bukan dia," ucap Vio yang marah-marah dengan suaminya.
"Kamu terus saja mengatakan hal itu. Aku suamimu atau tidak. Aku tetap sangat tidak suka dengan apa yang kau lakukan," tegas Samuel langsung pergi dari hadapan Vio.
"Arghh sial menyebalkan sekali, semua membelanya dan jangan membelaku," umpat Vio yang kesal sendiri ya jelas Risya sangat di bela. Karena Risya tidak salah dan Vio yang terus memancing keributan dan bahkan sering mempermalukan Risya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 434 Episodes
Comments
Novianti Wulandari
lanjut yang bayank thor
2023-05-06
1