Ide Marvin tentang mengungkapkan perasaanya pada Acha tidak begitu buruk dan juga tidak begitu baik untuk Regan yang kesabarannya setipis tisu dibagi tujuh.
Menunggu hari senin sangatlah lama menurut Regan untuk mengungkapkan segala rasa di hatinya. Entah perasaan apa yang Regan miliki terhadap Acha, intinya nyaman dan tenang Regan rasakan.
Belum lagi gadis itu telah menolongnya saat kecelakaan. Mungkin rasa terimakasih, atau lebih Reganpun tidak tahu.
Akhirnya penantian Regan selama beberapa hari usai juga. Pria itu dan teman-temannya tengah berdiri menghormat bendera merah putih di bawah teriknya matahari.
Hari ini penampilan Regan cukup menarik perhatian semua siswa karena datang dengan seragam tertata rapi. Dasi melingkar indah di leher pria itu.
Pria yang mulanya selalu datang setelah upacara selesai kini berdiri menghormat bendera dan berada di posisi paling depan, membuat para guru dan siswa lainnya terheran-heran. Para guru berdoa agar selanjutnya Regan bisa seperti itu agar tidak ada masalah lagi di sekolah.
Ingin tahu kenapa Regan berada di barisan paling depan? Tentu saja memantau Acha yang juga berada di barisan paling depan.
Keduanya berhadapan dengan lapangan juga pemimpin upacara sebagai jarak. Mata Regan tidak berkedip memandang ke arah gadis itu.
"Demi cewek rela berubah 180⁰ njir!" bisik Alex.
"Agak lain sih ketua kita," celetuk Roy.
"Shut, jangan ganggu pak ketua dia lagi mendalami peran," tegur Marvin yang sejak tadi ingin tertawa.
Ketiga sahabat Regan sudah lelah berdiri, rasanya ingin kabur tapi tidak berani pada sang ketua yang berdiri layaknya patung dengan tatapan terus tertuju pada Acha yang tampak acuh.
"Balik kanan, bubar!" teriakan sang pemimpin upacara menandakan upacara telah selesai.
Sebelum semuanya benar-benar kabur, Regan berlari ke tengah lapangan. Berdiri tegak.
"Jangan ada yang bubar dulu atau gue bakar sekolah ini!" teriak Regan berhasil menghentikan semua pergerakan siswa, baik guru, yang kembali ke posisi masing-masing.
Regan selalu membuktikan ucapannya dan mereka takut sekolah benar-benar akan dibakar. Cowok itu tidak pernah main-main.
"Apa-apan kamu regan?" tanya guru beka ketika Regan naik ke podium, merampas mikrofon yang di pakai guru tadi untuk pidato.
"Bentar doang pak, elah," sahut Regan tanpa sopan santun.
Pria itu melirik Acha yang telah menggeser posisinya berdiri di tempat yang lebih teduh. Gadis itu menatap Regan tanpa ekspresi karena tahu pria yang baru saja dia kenal akan membuat ulah di sekolah.
"Tau nggak kenapa gue berdiri di sini?"
"Nggak!" Seluruh siswa menjawab.
"Iyalah, guekan belum bicara." Cengir Regan tanpa dosa, membuatnya mendapat sorakan.
Pria itu berdehem sebelum masuk ke rencana awalnya. Dengan cengirnya.
"Gue mau nembak cewek. Izin ya Pak, Bu." Menunduk menghadap guru.
Para guru menghela nafas dan segera meninggalkan lapangan upacara tanpa menegur, sebab semuanya percuma. Regan tidak akan mendengar teguran mereka.
"Acha!" Suara Regan menggema.
Sontak semua tatapan tertuju pada Acha. Gadis itu menjadi salah tingkah.
"Lo mau nggak jadi pacar gue? Gue nggak bisa janji bisa buat lo bahagia setiap saat, tapi gue bakal berusaha buat lo tersenyum setiap harinya."
Jantung Acha berdetak tidak karuan, keringat dingin membasahi tubuh gadis itu karena mendapatkan berbagai tatapan dari teman-temannya. Dia menunduk malu.
Teriakan yang memintanya untuk menerima Regan jauh lebih mendominasi membuat Acha tidak tega untuk menolaknya. Menarik napas untuk menetralkan perasaan.
Terlebih ketika Marvin, Roy dan Alex berjalan ke tengah lapangan. Mereka membawa buket bunga dan poster bertuliskan.
"Love you Acha."
Regan lantas menghampiri Acha, berlutut di hadapan gadis itu setelah mendapatkan buket bunga dari Roy. Menyodorkan bunga kehadapan Acha.
"Lo mau jadi pacar gue? Kalau lo nggak mau, nggak pa-pa kok. Tapi lo harus nikah sama gue!"
...****************...
Penasaran dengan jawaban Acha. Nantikan terus kelanjutannya. 😍😍
Sambil menunggu novel ini update bisa membaca novel anak mama dibawah ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ya jadi pacar HALAL aja lebih bagus..👍🏻👍🏻👏🏻💪🏻😃
2023-09-23
3
Qaisaa Nazarudin
Kalo gitu para guru harus dukung hubungan Regan ama Acha deh 😂😜
2023-09-23
1
lenong
gombal nya.. aseeek💃💃💃
2023-09-03
0