Regan, pria itu terus saja menyusuri koridor sekolah dengan tangan di masukkan ke saku celananya. Sejak tadi pandangannya liar kesana-kemari mencari keberadaan gadis yang tiba-tiba menghilang dari pandangannya.
Marvin, Roy dan Alex saja sampai bingung dengan ketua mereka yang tiba-tiba aneh dan ramah pada Acha. Padahal kemarin tingkahnya sangat menyebalkan dan arogant.
"Nyari siapa sih Gan? Gue capek bego!" Kesal Alex.
"Acha."
Mulut ketiga sahabat Regan sontak terbuka karena terkejut. Seorang Regan mencari Acha? REGAN NYARI ACHA? Sungguh semuanya diluar ekspetasi.
"Santai aja kali tuh mulut." Menyentil bibir teman-temannya dan melangkah mendekati kerumunan yang terdapat di toilet perempuan.
Terlebih ketika Regan melihat salah satu temannya Rini, gadis yang menjadi ketua club fanbasenya. Di mana ada Rini, maka di sana ada masalah yang tidak enak di dengar.
"Ekhem!" Regan berdehem, sehingga membuat para siswa yang sibuk mengintip kejadian di dalam toilet segera menyingkir, memberikan jalan agar tidak mendapatkan bentakan dari pria brandal tersebut.
"Gila, ramai banget cuy. Ada apa wahai cantik?" Roy mencolek salah satu siswi. Bukannya marah, gadis itu malah tersipu malu. Sangat murah!
"Kenapa sih?" tanya Marvin bingung.
"Itu kak, di dalam Rini sama teman-temannya lagi ngasih pelajaran sama siswa baru yang dapat beasiswa."
Marvin mengangguk-angguk mengerti, berbeda dengan Regan yang semakin melangkah lebih dalam lagi. Dia makin penasaran siapa yang dikerjai Rini dan gengnya.
Teman-teman Rini yang melihatnya segera memberi kode pada gadis itu bahwa Regan telah datang. Agar Rini tahu keberadaan pria yang disukainya.
Dengan sigap Rini menampar dirinya sendiri lalu menjatuhkan tubuhnya tepat di hadapan Acha yang rambutnya telah acak-acakan karena ulah Rini. Gadis itu langsung bersandiwara.
"Ada apa ini?" tanya Regan di ambang pintu.
"It-itu, Siswa baru nggak tau malu nyiksa Rini. Katanya sih kalah pamor," adu salah satu teman Rini, sementara Rini sendiri sedang sibuk akting menangis. Seolah-olah yang tersakiti adalah dirinya, berharap Regan bersimpati.
"Benarkah?" Tatapan Regan tertuju pada Acha. Kemeja gadis itu basah dan memperlihatkan pakaian dalamnya. "Ck, dasar nakal!" Melepas jaket kebangganya dan memakaikan pada Acha sebab tidak ingin ada yang melihat tubuh bidadarinya.
"Regan, dia nampar aku, kenapa kamu malah nolongin dia?" tanya Rini dengan wajah cemberut.
"Soalnya dia cantik," jawab Regan. Memeluk Acha yang diam membisu, berjalan tanpa melihat sehingga sepatu baru Regan berhasil menginjak telapak tangan Rini.
"Aaaaaa ... sakit," rintih Rini.
"Sorry, gue sengaja." Regan menampilkan senyuman menakutkannya. "Acha milik gue! Sekali lagi lo ganggu dia, maka hidup lo bakal kelar di tangan gue."
Regan membawa Acha keluar dari toilet perempuan. Menatap kerumunan siswa yang hanya ingin menikmati keributan saja.
"Berlaku sama lo-lo pada. Mengusik Acha sama aja lo ngusik gue! Acha milik Regan!" ucapnya dan berlalu pergi.
Sementara di depan toilet kericuhan sedang terjadi karena seorang Regan, pria anti perempuan dan sangat ketus. Baru saja mengakui bahwa Acha adalah miliknya.
Marvin, Roy dan Alexa kembali saling pandang karena tidak mengerti. Sikap Regan begitu aneh bagi mereka.
"Keknya kabel kulkas Regan putus deh, Roy," celetuk Alex.
"Keknya sih iya, gila banget tuh anak," sahut Roy.
"Namanya juga manusia, jatuh cinta udah biasa. Yang aneh tuh kalau lo." Menunjuk Roy. "Dan lo pacaran!" ucap Marvin sambil menunjuk Alex.
Sontak Alex dan Roy saling pandang. "Anjir jijik gue liat lo, Roy!" teriak Alex dan berlari menjauhi Roy.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Rahmat Rahmat
sumpah ngakak waktu Marvin Blang klau Roy dan Alex pacaran
2024-07-11
0
Rahmat Rahmat
sumpah ngakak waktu Marvin Blang klau Roy dan Alex pacaran
2024-07-11
0
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkk GATOT deh rencananya Rini 😜😜👎🏻👎🏻
2023-09-23
1