Bab 9. MPBB

Regan terduduk di pinggir jalan. Ketiga temannya memandangi Acha tanpa kedip. Hanya gadis itu yang berani melakukan itu pada Regan, dan anehnya cowok itu tidak marah.

Ada apa dengan Regan? Ada sihir apa pada Acha sehingga pria itu takut? Itu yang ada dalam pikiran teman-temannya Regan.

"Apa Lo punya nyawa dua?" tanya Acha masih dengan omelannya.

Regan menatap wajah Acha tanpa kedip. Dia tersenyum pada gadis itu. Marvin, Alex dan Roy jadi saling pandang. Apa Regan sudah gila? pikir mereka. Kenapa dia tidak marah mendengar omelan Acha, bahkan memberikan senyuman.

"Terima kasih. Ternyata orang miskin itu lebih peduli dengan sesama," ucapnya dengan lirih.

"Lo mau nggak tukar tempat ama gue?" tanya Regan lagi. "Gue ingin tahu rasanya disayangi kedua orang tua, pasti sangat menyenangkan," ujarnya dengan pelan sambil menunduk.

Mendengar ucapan Regan, gadis itu mulai mengerti dengan apa yang sedang dialami cowok itu. Dia jadi sedikit simpati. Gadis itu berjongkok dihadapan cowok angkuh itu.

"Di dunia ini tidak ada yang sempurna. Jika lo merasa saat ini hidup lo hancur, tak berguna, itu bukanlah siapa-siapa. Semua tergantung dengan diri lo sendiri. Lo itu hanya kurang bersyukur," ucap Acha.

Regan dan ketiga sahabatnya menatap tajam ke arah Acha. Cewek itu, apakah tidak ada rasa takut sama sekali. Kata-kata yang keluar dari mulutnya mengalir apa adanya.

"Banyak orang yang ingin berada di posisi Lo saat ini. Hidup mewah bergelimang harta. Apa yang diinginkan tinggal sebut. Tidak seperti kami. Buat makan saja harus banting tulang. Saharusnya lo bersyukur karena diberi kelebihan seperti saat ini," ucap Acha lagi.

Regan yang tidak terima diomelin gadis itu, berdiri dari duduknya. Mendekati gadis itu. Ketiga temannya juga ikutan berdiri mengelilingi Acha.

"Dengar ya, makanya jangan terusan bermental miskin. Yang ada dipikiran kamu itu hanya uang. Buat apa banyak uang jika kita tidak mendapatkan kasih sayang. Gue tadi sempat dengar ucapan itu dari mulut seseorang!" ucap Regan sinis.

Acha terdiam. Teringat ucapannya tadi. Bukannya dia lupa, tapi semua itu hanya buat kata penghibur

Regan lalu merogoh koceknya. Mengambil seluruh uang pecahan seratus ribuan. Memdekati Acha. Menarik tangannya dan memberikan uang itu ketelapak tangan gadis itu.

"Ini sebagai pembayaran karena lo tadi menyelamatkan gue. Kita deal. Gue tidak ada hutang budi lagi. Gue telah membayar atas keberanian Lo tadi."

Regan menyerahkan uang itu ke tangan Acha. Tampak wajah gadis itu memerah menahan emosi.

Acha lalu melempar uang itu ke wajah Regan, dan kembali itu membuat temannya yang lain kaget. Keberanian gadis itu perlu diacungin jempol.

"Lo pikir semua di atas bumi ini bisa di beli dengan uang. Itulah pemikiran orang kaya yang pecundang. Gue melakukan semua tadi ikhlas dari hati, karena gue masih punya hati. Tidak seperti lo, yang hanya punya jantung. Jangan minta disayangi jika lo sendiri tidak punya perasaan. Harga diri gue tidak serendah yang lo pikirkan!"

Acha lalu membalikan tubuhnya berjalan meninggalkan Regan dan ketiga temannya. Baru beberapa langkah gadis itu berjalan, tangannya ditahan seseorang.

Acha pikir itu Regan, sehingga menyentaknya hingga orang itu melepaskan genggaman tangannya.

"Maafkan Regan. Atas nama Regan gue mengucapkan terima kasih banyak," ucap Marvin dengan senyuman semringahnya.

Setelah mengetahui jika bukan Regan yang menahan tangannya, Acha membalas senyuman Marvin.

...****************...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

prok..prok 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻 SKAKMATT buat Regan dan temen2 nya..👍🏻👍🏻

2023-09-23

2

lenong

lenong

mantaaab neng💃💃

2023-09-03

0

Teh Yen

Teh Yen

wah regan cemburu engga tuh liat Acha senyum ke Marvin 🤭🤭

2023-05-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!