" tapi aku kan nggak terbiasa.." jujur Tiara.
" soal itu ya... memang butuh waktu untuk terbiasa." ucap Arja.
" pokoknya. terima kasih Ja. kamu udah mewujudkan mimpi aku." kata Tiara memeluk Arja.
" ya sudah. jangan nangis. nanti ingusmu nempel di bajuku.." canda Arja.
" kata siapa aku nangis..!" elak Tiara mengusap air matanya.
" iya. iya. kamu nggak nangis." ujar Arja.
mereka menaiki andong. berkeliling alun-alun dan menikmati pengamen jalanan. setelah itu Arja mengajak Tiara berbelanja.
Karena Tiara sudah mengantuk Arja mengajaknya pulang ke vila.
saat dalam perjalanan pulang ke vila, hujan badai datang.
" aku tidur dikamar sebelah ya.! kalau ada apa-apa bilang saja." ucap Arja.
" eee baiklah." kata Tiara sedikit takut.
"DUARRR JEDERRRR."
"AKHHHHH..." teriak Tiara takut.
"ada apa Ra.." tanya Arja kaget.
" gak ada apa-apa. ini tadi ada kecoa." alasan Tiara.
"DUAR.."
" kamu kalau takut petir. ngomong saja." ucap Arja memeluk Tiara karena melihat Bandan Tiara gemetar.
"eh.? kamu ngapain.." dorong Tiara.
"sudah. aku tau kamu takut petir. nggak perlu sok kuat di depanku. karena aku akan selalu melindungi mu. jadi nanti kamu kalau ada masalah bilang saja..!!" ujar Arja.
" kamu sudah ngantuk kan. tidur saja aku temanin. setelah kamu tidur baru aku ke kamarku.!" perintah Arja.
" em baiklah. terima kasih." turut Tiara karena dia benar-benar takut petir dan saat bersama Arja dia jauh lebih tenang.
Karena Arja juga sangat mengantuk dia malah ketiduran dilantai dan tanganya masih menggenggam tangan Tiara.
**
pagi hari.
" ehm... sudah pagi..ya.?" tanya Tiara pada dirinya sendiri.
"eh.? Arja jagain aku lagi ya...? pasti capek dan kedinginan tidur seperti itu.!" ucap Tiara lalu menyelimuti Arja.
Tiara turun ke bawah untuk memasak.
" biar saya bantu bi..!" ucap Tiara.
" eh.? nyonya muda mandi saja.. nanti Tuan muda mau ngajak anda berkeliling pantai..!" kata pembantu tersebut memberi tahu.
" saya mandi nanti saja. saya mau masak buat Arja." ujar Tiara.
" ya sudah kalau begitu. nyonya muda mau masak apa buat tuan muda.? biar bibi bantu." tawar pembantu tersebut.
" nggak perlu. bibi masak saja buat para karyawan disini.!" perintah Tiara.
karena Tiara maksa pembantu tersebut menurutinya.
Arja yang baru bangun kaget karena dia tidur dilantai bersandar tempat tidurnya Tiara.
" aduh.. kok bisa ketiduran disini sih..?"
Arja pergi ke kamarnya dan bersiap untuk berjalan-jalan di sekitar pantai.
" aduh... badan remuk semua gara-gara gak tidur di kasur.." keluh Arja.
Setelah selesai bersiap Arja turun kebawah untuk mengajak Tiara berkeliling pantai sebelum lautnya pasang.
" Tiara ayo jalan lihat-lihat laut.!" ajak Arja.
"eh.. kamu nggak sarapan terlebih dahulu..?"
" nanti saja. Ayo mumpung lautnya belum pasang.!" kata Arja menarik tangan Tiara.
Saat keluar vila, benar saja lautnya belum pasang.
" wahh.. Arja lihat karangnya kelihatan. " girang Tiara berlari menuju laut.
Arja yang membawa kamera dia memotret Tiara saat berlari.
"hati-hati nanti terpeleset.." ucap Arja mengingatkan.
" eh? Arja lihat disini ada siput dan bintang laut.!" ujar Tiara.
" ambil saja kalau kamu suka. tapi hati-hati dengan bulu ****.!" peringatan Arja.
Tiara senang sekali karena dapat melihat indahnya lautan yang tengah surut.
Arja yang asik memotret Tiara diam-diam tidak sadar kalau tiara tahu.
" kita foto bareng yuk..!" ajak Tiara mengabil kamera dari tangan Arja.
Karena Arja tidak mau mengecewakan Tiara, dia janya bisa menurutinya.
Karena lapar dan lautnya sudah pasang mereka memutuskan untuk sarapan.
" katanya kamu lebih suka masakan sendiri..?" heran Tiara melihat Arja yang biasa menolak masakannya.
"ya... kamu kan. nantinya istri aku. jadi aku harus mulai belajar memakan masakan kamu dong..!" jawab Arja membuat Tiara merona.
" nanti. setelah sarapan kamu punya. saran nggak kita mau kemana.?" tanya Arja.
" nggak tahu sih... soalnya belum pernah ke sini." Jawab Tiara.
" ya sudah. kamu istirahat dulu saja. nanti malam baru aku ajak berkeliling lagi." ujar Arja.
" oh baiklah. kamu juga jangan lupa istirahat juga. kamu pasti capek kan nemenin aku Mulu.." kata Tiara mengingat Arja selalu menemaninya.
" iya. aku memang mau tidur setelah sarapan." kata Arja.
**
sore hari.
"Ra kamu udah siap belum...?" tanya Arja dari depan pintu kamar Tiara.
" iya. bentar lagi.!" jawab Tiara.
"kenapa sih buru-buru banget. aku kan takut kalau naik kuda.." keluh Tiara.
Flassback
" Ra nanti sore. kita naik kuda yuk.!" ajak Arja.
" aku dirumah saja Ja. mau nikmati pantai aja." alasan Tiara karena dia takut naik kuda.
" nggak usah alasan. pokoknya nanti sore kamu harus ikut aku. karena besok pagi kita harus pulang. nanti kita naik kuda juga dipinggir pantai kok.!" paksa Arja.
" tapi.. aku nggak bisa menunggangi kuda Ja..!" ucap Tiara.
" nanti aku ajarin.nggak usah takut.!" ujar Arja. Dia tahu kalau Tiara takut menunggangi kuda.
"ehm baiklah..huhu." setuju Tiara.
flashback off
Tiara keluar dari kamar dengan wajah lesu.
" semangat dong... nunggang kuda enak kok. makanya aku ajak kamu.!" ujar Arja menyemangati.
" baiklah.." kesal Tiara.
Mereka menuju ke kandang kuda dan mengambil satu kuda untuk digunakan bersama.
"Ayo naik.!" ucap Arja membungkukkan badannya supaya Tiara bisa menaiki kuda terlebih dahulu.
Setelah mereka menaiki kudanya Arja mulai membuat kudanya berjalan. sedangkan Tiara memeluk Arja dengan memutar badanya.
"kalau terbiasa kamu nggak bakal takut. malahan asik..!" ucap Arja.
" Ayo pegang talinya. kamu coba mengendalikan kudanya..!" kata Arja menyerahkan tali pengendalinya.
" eh.? kamu saja. nanti kalau kudanya lepas kendali gimana. ?" takut Tiara.
" nggak akan. ayo coba dulu..!" paksa Arja.
Tiara menurutinya mengendalikan kudanya.
sebentar saja Tiara sudah bisa mengendalikannya karena diajari Arja.
" gimana asik kan..?" kata Arja.
" iya.." ucap Tiara semangat karena bisa mengendalikan kudanya.
mereka berkeliling menggunakan kuda hingga matahari terbenam.
setelah selesai menunggang kuda Arja menyuruh Tiara untuk mandi dan mengajaknya membeli oleh-oleh.
Saat berjalan untuk membeli oleh-oleh Tiara tidak sengaja menyenggol seorang pria.
" Ah.. maaf. saya tidak sengaja.." ucap tiara memungut barang yang sudah dibelinya.
" hai nona. kalau semua kesalahan bisa selesai dengan permintaan maaf untuk apa ada penjara. gimana kalau kamu melayani ku untuk malam ini." genit pria tersebut yang setengah mabuk.
" maaf tuan. mohon jaga ucapan Anda.!" peringatkan Tiara.
" dasar perempuan kurang ajar. masih berani sok suci di hadapanku. kamu tidak tahu siapa aku hah..!" bentak pria tersebut dan menarik perhatian orang-orang.
" maaf saya tidak akan kenal dengan sampah seperti kamu.." ucap Tiara meninggalkan pria tersebut.
" mau kemana nona. setelah menabrak ku dan mengataiku kamu mau kabur begitug saja. jangan harap." kata pria tersebut menarik tangan Tiara.
Arja yang melihat ada keramaian dia datang untuk melihat.
" dasar perempuan ******." kata pria tersebut menampar Tiara.
"Akhh.. sakit...!" rintih Tiara.
"Ctak.. Potong tanganya. dan hancurkan keluarganya sampai jadi tikus jalanan." teriak Arja memerintahkan bodyguardnya.
"Siapa itu berani cari masalah denganku. sudah bosan hidup ya..?" bentak pria asing itu.
" Akhh.... tanganku... Akh...SAKITT!!" teriak pria tersebut.
" kamu kira, aku bakal kenal siapa kamu hah..?" kara Arja dengan nada marah dan menghampiri Tiara.
" apakah masih sakit..?" tanya Arja mengelus pipi Tiara.
" siapa kamu. kamu nggak tahu ayahku adalah kepala polisi di kota ini hah..!" ujar pria tersebut.
" oh... berarti keluargamu gak akan ada yang jadi polisi lagi.. sebentar lagi kamu juga bakal jadi pria lumpuh yang tidur di jalanan.!" ucap Arja dengan nada marah.
" tampar wajahnya sampai Tiara puas..!" perintah Arja.
"Akh stop.. tolong berhenti.. ampun.." teriak pria tersebut.
" Arja sudah berhenti. ini dikota orang. jangan cari masalah lagi.!" ucap Tiara.
" ya sudah.. kita pulang.! lempar ke depan kantor polisi tempat ayahnya bekerja.!" perintah Arja dan menggendong Tiara menuju mobil.
" kan yang sakit pipiku. ngapain kamu menggendongku...aku bisa jalan sendiri.!" ucap Tiara meronta turun dari gendongan Arja.
" kakimu lemas karena ketakutan. yakin bisa jalan sendiri..!" kata Arja.
sesampainya di vila Arja menyuruh pelayan untuk menyiapkan air dingin untuk mengompres wajah Tiara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments