mereka masuk dan bersalaman dengan mamanya Arja.
"mari pak.bu. Tiara duduk disini." ajak mamanya Arja.
" baik." jawab pak li.
" gimana kabarnya Bu.?" tanya pak li.
" baik. kalau bapak dan ibu.?" tanya balik.
" Alhamdulillah sehat semua Bu. pak Landa belum sadar Bu..?" basa-basi pak li untuk membohongi Tiara.
"oh. kata dokter lusa baru sadar pak." akting mama Wulan sedih.
" oh yang sabar Bu.. mungkin saja penyakit tua.."kata bunda lati.
"ya pak mungkin memang penyakit tua." balas Mama Wulan.
(penyakit orang tua\= pengen cepet gendong cucu donk)😂.
" em Tiara kamu keluar bentar ya. bapak ada yang mau diomongin sama Bu Wulan." perintah bapaknya.
" ehm. baik pak."
Tiara keluar dari kamar dan diantar pelayan untuk berkeliling rumah.
sebenarnya Pak li ingin berbicara dengan pak Landa perihal pernikahan dan tidak mau kalau Tiara tahu.
" udah pergi ma Tiaranya.?" tanya Landa yang tadi mendengar percakapan mereka.
" udah kamu di situ saja. kalau ada yang tiba-tiba masuk kan bahaya..!" perintah istrinya.
"Ok deh ma.." setuju Landa.
" pak Landa apa kabar pak..?" tanya pak li menghampiri tempat tidurnya.
" baik pak." balas Landa.
" oh saya kesini tadi sebenarnya di ajak tiara. sekaligus mau ngomongin tanggal pernikahannya."
" jadi Tiara juga sudah setuju.?" tanya Landa.
" sebenarnya sih belum pak. tapi saat tadi pagi istri saya suruh Tiara membawakan bekal untuk Arja dia tidak menolak dan pulangnya khawatir dengan kondisi pak Landa setelah mendengar kabar dari Arja."
kata pak li memberi tahu.
"wah berarti sudah mulai menerima ya keduanya." seneng pak Landa.
" iya pak. jadi kapan pak kita bisa menikahkan mereka berdua.?" tanya pak li.
" kalau pernikahan tergantung anaknya sih pak mereka ingin tema seperti apa. nanti makan malam saja disini Arja juga bentar lagi pulang. nanti biar pak li tanyakan pada Arja dan Tiara ingin megah atau sederhana." jelas Landa.
" oh baik pak." paham pak li.
saat berjalan-jalan bersama pelayan Bu Tiara bertemu Arja yang baru saja pulang dari kantor di halaman.
" sore bu. kok ibu kesini..?" tanya Arja sopan.
" bapak saya tadi ngajak jenguk papa kamu." jawab Bu Tiara.
" oh kok gak didalam.?" heran Arja.
" oh tadi bapak saya mau ngomong sesuatu dengan Mama kamu." balas Bu Tiara.
"ooo ayo masuk Bu. sudah sore nanti masuk angin." ajak Arja.
" kamu duluan saja. bentar lagi saya nyusul." tolak Bu Tiara karena takut dikira dia setuju dengan perjodohannya.
" oh baiklah. saya masuk dulu." pamit Arja.
Arja masuk kerumah dan langsung mandi. setelah mandi dia kemeja makan untuk makan malam. saat menuju kesana dia melihat 2 orang asing yang tak lain adalah kedua orang tua Bu Tiara.
'kok mereka belum pulang' pikir Arja.
" eh Arja sini nak. nih kenalan dulu sama mertua kamu.." ucap mama wulan membuat muka Bu Tiara memerah.
"oh. saya Arja pak. mantan muridnya Bu Tiara saat SMA. " kata Arja memperkenalkan diri dan bersalaman dengan kedua orang tuanya Bu Tiara.
" oh jadi ini nak Arja. tampan ya pak." puji bunda lati.
" iya bun. tampan. cocok sama Tiara. pasti nanti cucu kita juga tampan dan cantik." goda bapaknya kepada Arja dan Tiara.
" bapak apaan sih" malu Bu Tiara menuju bapaknya.
" biasa Ra penyakit orang tua pengen gendong cucu." kata seorang pria yang duduk di kursi roda
" papa sudah sadar. kok turun kesini..?" tanya Arja kaget.
" papa udah sehat kok. walaupun masih lemah."kata Papanya menuju kemeja makan dengan menggunakan kursi roda yang didorong pelayan.
" kan disini ada tamu masak papa nggak layinin. apalagi besan yang kesini " kata Landa membuat muka Arja dan Bu Tiara memerah.
" nah ayo makan... pasti udah lapar kan.?" ajak Landa.
mereka makan bersama dan setelah selesai makan. pelayan membersihkan mejanya dan mereka mulai membicarakan masalah pernikahan.
"Arja tadi saat dikamar papa udah bicarain dengan pak li setelah papa sadar.
kamu menikah ingin tema apa..?" tanya Landa.
" kalau temanya sih terserah Bu Tiara saja..kan biasanya soal tema pernikahan yang memilih perempuan." kata Arja.
" oh kok kamu tahu sih. udah punya persiapan ya...?" heran papanya.
" apaan sih. kan nyontoh dari kak Usman." elak Arja.
" gimana nak Tiara. kamu pengen tema seperti apa.? gak usah sungkan bilang aja yang bayarin Arja. dia kan udah jadi direktur sekarang." tanya Landa.
" kalau saya sih temanya terserah tapi temen-temen saya dan tetangga dikampung bisa diundang kesini." kata Bu Tiara.
"oh kalau itu sih kamu tenang saja. udanganya udah disiapkan usman dan Siti. kita tinggal memilih temanya dan tanggalnya saja."
"puffs..jadi ini sudah direncanain ya..?" kaget Arja tersedak.
" pernikahan kalau gak direncanain ya nggak jadi dongg." canda papanya.
"apaan sih. karena sudah direncanakan buat apa nanya tanggal pernikahannya.?" kesal Arja karena merasa dipermainkan.
" kan kita mau nanya pendapat kalian buat temanya. nanti kalau nggak puas dengan temanya kalian nyesel. terutama Tiara karena dia perempuan. pasti dia pengen memamerkan pernikahannya pada temanya maupun pada anak-anak kamu nanti.." kata Landa.
" jadi Tiara harus milih agar tidak menyesal nantinya. soal uang tidak masalah itu sudah tanggung jawabnya Arja sebagai laki-laki." kata Landa lagi.
" setuju pak. istri bikin permintaan dan suaminya mewujudkan Haha." imbuh pak li.
karena sudah dibujuk oleh bapak dan calon mertuanya akhirnya Tiara memilih resepsinya dua hari. satu hari pagi sampai siang itu di dalam gedung.
hari kedua sore sampai malam diluar gedung atau kaya ditaman yang luas gitu..
kedua orangtuanya dan orang tua Arja setuju.
dan karena sudah memilih tema Landa segera menghubungi WO dan menayakan akan siap kapan kalau temanya tersebut.
" tadi saya sudah menanyakan perihal tema yang sudah dipilih Tiara. karena sederhana jadi 2 Minggu lagi kita akan melangsungkan ijab kabulnya." kata Landa.
" cepet banget pa.. itu WO apa tukang sulap..?" heran Arja.
" kan mereka profesional makanya cepet. kalau enggak bisa cepat ya pecat saja karyawannya." jelas papanya.
" oh ya sudah karena sudah selesai pemilihan tanggal Arja pamit mau ke kamar." pamit Arja.
" dikamar ngapain disini saja temani Tiara ngobrol." perintah papanya.
" baik pa.. ayo bu kita ke taman saja. biar mereka ngobrol." ajak Arja.
" emm baik." ragu Bu Tiara.
" tuh kan lama-lama juga terbiasa mereka." seneng Landa.
" iya pak." setuju pak li.
Arja dan Bu Tiara Setelah keluar dari rumah mereka jadi merasa canggung.
" ehm... Bu Tiara kok mau nikah sama saya..?" tanya Arja ragu.
" saya kan juga dipaksa." pasrah Bu Tiara.
" memangnya bu Tiara nggak punya pacar.?" tanya Arja.
" nggak ada. saya nggak pernah yang namanya pacaran." kata Bu Tiara.
" loh.. kenapa nggak pernah pacaran Bu. ibu kan cantik pasti banyak yang naksir sama ibu saat kuloah dong." heran Arja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments