14

Setelah Arja selesai rapat jam menunjukkan waktu makan siang. Papanya mengajaknya makan didekat sekolahan tempat Bu Tiara mengajar agar bisa makan bersama di sana.

"Arja ayo makan siang bareng papa. sekalian ajak Tiara ke restoran dekat sekolahnya." ajak papanya.

" iya pa.. Arja hubungi dulu Bu Tiara nya." malas Arja.

" kok Bu Tiara manggilnya. kan sudah mau jadi istri... panggil sayang dong.." goda papanya.

" kan belum nikah... cuma terikat antara guru dan muridnya. memangnya salah aku manggil Bu ya..?" tanya Arja.

" sudah lah telpon saja cepetan.!" perintah papanya jengkel dengan kepolosan Arja.

"halo Ra... papaku pengen ajak kamu makan. apakah siang ini ada waktu..?" tanya Arja.

" lah itu panggilnya nggak ibu.?" bingung papanya.

" oh kalau ada di tunggu papaku di restoran sebelah sekolah ya Ra..." ucap Arja.

"udah pa. katanya dia mau. nanti papa bawa mobil sendiri. Bu Tiara juga sekalian mau pulang jadi bonceng aku." kata Arja pada papanya.

" cih... katanya nggak mau. tapi sekarang ngusir papanya." keluh papanya.

" kan mobilku muat dua orang pa.. memangnya papa mau duduk dipangkuan ku.?" canda Arja.

" bilang aja mau berduan." kata Papanya.

" siapa yang mau berduan. tadi pagi dia Arja yang anterin masak pulangnya nggak Arja anterin lagi. nolong orang itu harus sampai tuntas." nasehat Arja.

" sok kamu. pakai nasehatin orang tua. sudah-sudah ayo berangkat nanti Tiara mu menunggu." goda papanya.

" ya udah." singkat Arja.

mereka mengendarai mobil masing-masing.

sekitar setengah jam mengendarai karena terjebak macet akhirnya Arja sudah sampai duluan sebelum papanya. saat hendak memasuki restoran, Arja sudah melihat Tiara yang tengah menunggu bersama seorang cowok.

"cewek kamu sendirian disini?.." kata cowok asing tersebut.

" eh nggak kok. ini lagi nungguin calon mertua saya." jawab Tiara.

" oh baru calonkan berarti saya masih punya kesempatan dong..?" goda cowok asing itu mencolek pipi Tiara.

" maaf mas jangan sentuh sembarangan dong.!" kata Tiara menampar tangan cowok tersebut.

" sombong amat sih. aku masih punya kesempatan kan.?" kata cowok asing itu seraya mencolek lagi, tali tangannya sudah di pegang oleh Arja.

" kalau mau kesempatan jadi orang cacat masih bisa kok mas." ucap Arja menatap tajam.

" bocah dari mana ini... kalau mau cacat bilang saja.." kata cowok tersebut berusaha melepaskan tangannya.

" oh.. tadi tangan yang ini kan. yang mencoleknya...? apa dipotong saja biar gak bisa berfungsi lagi..?" kaya Arja mulai marah.

" dasar bocah ingusan.. ahkhhh berhenti akhhkk tanganku.!!" teriak cowok asing tersebut yang tanganya sudah patah sebelah.

" bawa keluar...!!" perintah Arja pada bodyguardnya yang baru sampai.

" baik tuan muda." kata satpam tersebut.

Tiara yang masih takut melihat Arja tidak bisa berbicara sesaat.

" apakah Tiara takut.?" tanya Arja lembut.

"eee..." gumam Tiara yang masih kaget.

Arja memeluknya agar Tiara tidak merasa takut lagi.

" eh..?? kamu ngapain Ja..?" dorong Tiara yang baru sadar.

" tadi ibu ketakutan. makanya saya peluk biar takutnya ibu berkurang." ucap polos Arja.

" eh oh iya cowok tadi gimana keadaannya.?" tanya Tiara.

" oh.. Tia kenal sama cowok brengsek tadi..?" selidik Arja.

" enggak sih.. tapi kan kasihan sampai nangis begitu. kamu juga ngapain tangannya dipatahin. kalau orangnya nuntut kamu gimana..?" khawatir Tiara.

" oh.. kalau saya Tiara nggak perlu khawatirka.." ucap arja.

" siapa yang khawatir sama kamu.." kesal Tiara.

" iya.iya.. kita pesan dulu yuk... aku udah lapar.!" ucap Arja memanggil pelayan.

" Tiara mau makan apa??" tawar Arja menyerahkan buku menunya.

" emm sama'in kamu kamu saja.!" ucap Tiara.

" oh ya sudah.. mas saya mau nasi gulai sapi 2 porsi dan 2 jus jeruk. buku menunya tinggal sini saja bentar lagi papa saya kesini.!" pesan Arja pada pelayan tersebut.

" ba..baik mas.. mohon ditunggu ya..!" balas pelayan tersebut yang masih takut melihat kejadian tadi.

" eh kamu kenapa mas..?" bingung Arja.

" nggak papa kok mas. saya permisi dulu ya..." jawab pelayan tersebut dengan cepat meninggalkan Arja.

Arja yang bingung memutar kepalanya dan melihat para pengunjung restoran tersebut ketakutan melihat Arja.

" pelayanan dan pengunjung sini pada kamu karena kejadian tadi..!" ucap Tiara memberi tahu.

" eh... aku hampir lupa soal tadi..hehe." kata Arja baru sadar dan berdiri.

" ekhem.. maaf atas kejadian tadi... sebagai permohonan maaf. saya akan mentraktir kalian makan disini sepuasnya." ucap Arja kembali duduk.

" terima kasih mas.." jawab semua orang.

" hais... kamu tidak boleh mematahkan tangan orang lain seenaknya. nanti orangnya balas dendam bagaimana.?" kata Tiara menasehati.

" ya mau gimana lagi... calon istri aku dicolek begitu. sudah pasti aku marah kan.?" ucap Arja membuat wajah Tiara memerah.

" apa an sih..." kesal Tiara.

" itu papaku udah datang." kata Arja.menunjuk ke arah papanya.

" eh nak Tiara sudah datang ya.. maaf ya Om telat, macet soalnya." kata Papanya Arja.

" nggak papa kok om. Tiara juga baru datang kok sebelum Arja." ucap Tiara sopan.

" oh.. Arja kan pengen cepet ketemu kamu makanya. nerobos lampu merah.. Haha." canda papanya Arja.

" papa ini apan sih." jengkel Arja.

" sudah-sudah kalian sudah memesan..?" tanya papanya.

" sudah" singkat Arja.

"ya sudah papa juga memesan kalau begitu. mas tolong sini.!" ucap papanya.

"saya pesan ini dan minumnya ini ya..!" tunjuk Landa pada buku menunya.

" mohon ditunggu ya pak.." ucap pelayan tersebut.

" gimana persiapan kalian..?" tanya Landa.

" kurang foto saja pa.." jawab Arja.

" oh.. terus Tiara udah ngasih undangannya ketenangan kamu..?" tanya Landa.

" belum Om. nanti saya minta tolong Siti nemanin saja buat nyerahin undangannya." jawab Tiara.

" oh... kamu pakai tema apa Ja buat foto pra-wedding nya.?" tanya papanya.

" nanti rencanaku mau ajak Tiara ke pantai. dan persawahan gitu pa... sekalian saja liburan.!" kata Arja.

" oh... kenapa nggak bilang saja pengen berduaan dengan Tiara lebih lama saja.?" goda papanya.

" papa ini dari tadi kenapa sih..?" jengkel Arja karena di goda papanya terus. sedangkan Tiara tengah malu atas ucapan calon mertuanya.

akhirnya makanan yang dipesan sampai. setelah selesai makan Arja pamit ke papanya untuk mengantarkan Tiara.

setelah berpamitan dia masuk ke mobil dan jalan menuju ke rumah Tiara.

saat melewati mall Arja baru ingat kalau dia belum membeli barang untuk liburan dan foto pra-wedding besok.

" eh Ra..kita belanja buat keperluan besok yuk..!" ajak Arja.

" oh oke deh. aku juga belum mempersiapkan apa-apa. soalnya kamu baru ngasih tahu tadi.." kata Tiara.

" eh... aku belum pernah ngomong ya... maaf ya kelupaan." kata Arja baru sadar.

" ya sudah kamu ambil saja barang yang kamu perlukan buat besok. nanti biar aku yang bayarin saja.." kata Arja.

" oh... yang bener..?" girang Tiara karena di bayarin.

" iya.. bentar lagi juga nikah. yang aku punya bakal jadi punyamu kok." kata Arja membuat Tiara tersipu malu.

bersambung!!!!

Terpopuler

Comments

tommy_ceking

tommy_ceking

next part kakak,dibuat sedikit perubahan dalam pengetikan karya ini ya.. semoga lebih baik lagi.. cerita nya menarik,cuma mungkin intonasi baca nya kurang tepat seakan terasa baca itu ada halangan.. buat lebih bagus lagi lah,di niatkan dalam karya nya agar pembaca bisa lebih nyaman dengan alurnya.. kalo cuma tersedia percakapan saja seakan kurang enak buat di nikmatin

2021-06-15

0

mas • Boy

mas • Boy

asik ni novel

2020-12-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!