**
Dua hari sebelum pernikahan.
hari ini Arja mau ambil kado yang dia pesan sebulan lalu buat kakaknya karena akan menikah. dia akan memberikan jam la
mpu akrilik yang sudah di ukir wajah kakak dan kakak iparnya dan dia udah buat motor costum yang cocok buat pasangan buat kakaknya.
setelah mengambil kado di berkunjung ke bengkelnya untuk melihat motor costumnya.
"belum jadi ya mas..?" tanya Arja pada karyawannya.
" udah mas, tinggal diukir nama sama tanggal pernikahannya."jawab karyawannya.
" oke. besok udah mulai cuti ya.." kata Arja.
"siap mas. nanti motornya ditaruh sini atau dibawa pulang..?" tanya karyawannya.
" taruh sini aja sekalian nanti isi bensin ya, Ama test drive" perintah Arja.
" oke mas." balas karyawannya.
setelah dari bengkel Arja pulang untuk menaruh kado jam dikamarnya.
" apa itu Ja..?" tanya kakaknya.
" ah..kakak bikin kaget aja. ini tugas sekolah kak..." jawab Arja berbohong.
"Ooo ya udah." kata kakaknya tanpa curiga.
"fyuihh.. Untung gak dilihat" pikir Arja.
***
}HARI PERNIKAHAN{
Arja sudah menggunakan baju batik dan celana hitam yang selaras dengan keluarganya.
sebelum berangkat ke masjid tempat ijab Kabul kakaknya ia menyuruh karyawannya untuk mengirimkan motornya ke rumah kakaknya. kakak Arja udah beli rumah sendiri sebulan yang lalu karena dia akan berkeluarga. Kakaknya udah di masjid duluan dengan Ayahnya sedangkan ibu dan Cindy masih berdandan dikamar.
" ma..udah siap belum..? tanya Arja dari luar pintu kamar.
" bentar lagi sayang, ini lagi dandanin prices Cindy.." jawab mamanya.
" cepetan ma..Kaka sama papa udah dimasjid." kata Arja.
"oke"singkat mamanya.
beberapa menit kemudian mereka sudah keluar rumah menuju masjid.
Arja berangkat menggunakan mobil dengan mamanya.
tak lama sudah sampai dimasjid yang dituju.
Arja menggendong Cindy ke dalam masjid.
" kak Siti belum datang kak..?" tanya Arja.
"belum katanya dalam perjalanan." jawab kakaknya.
tak berapa lama mempelai wanitanya datang didampingi oleh kedua orang tuanya dan saudara serta sahabatnya.
saat didalam masjid penghulu juga sudah tiba tinggal ijab Kabul saja.
sejak mempelai wanita masuk kedalam masjid, pandangan terfokus pada seorang wanita cantik dengan baju kebayanya yang tak lain adalah bu Tiara.
"SAH.."
Arja kaget saat mendengarnya karena di fukos melihat Bu Tiara dari tadi dan Bu Tiara yang melihatnya tersenyum.
" kamu kenapa Ja.?" tanya mamanya.
"nggak kenapa-napa ma.." kata Arja yang matanya fokus pada Bu Tiara.
"mama, kaka dari tadi lihatin kakak cantik telus" adu Cindy sambil menujuk kakak cantiknya.
"Oooo itu bukanya Bu Tiara ya..?" tanya mamanya.
" iya ma.." jawab Usman.
Arja karena malu memilih keluar masjid dan mengendarai motor ke rumah kakaknya lebih dulu untuk melihat kado yang sudah dipersiapkan.
Tak lama, semuanya keluar dari masjid dan menuju tempat pesta dirumah Usman.
setelah Arja selesai menata kadonya ia mengambil minum sambil menunggu yang lainya datang.
" Aden kok udah disini..?" tanya pembantu yang menata gelas.
" iya tadi saya menata kadonya dulu. bi" jawab Arja mengambil minuman.
Tak lama kemudian yang lainya udah sampai.
semua sudah duduk ditempatnya masing-masing.
Setelah sambutan Arja menuju ke tempat Bu Tiara untuk berbincang.
" Bu Tiara cantik sekali" puji Arja.
" Kamu juga ganteng.." balas Arja.
" kamu udah kasih kado belum ke kakak kamu..?" tanya Bu Tiara.
" itu Bu didepan." ucap Arja menunjukkan motor yang terpajang dipanggung.
" Ooo itu hadiah kamu.. ya" kata Bu Tiara.
mereka berdua asik berbincang.serelah itu mereka menghampiri pengantin untuk mengucapkan selamat.
" selamat kak. udah punya istri.." ucap Arja.
"iya..kamu juga cepetan cari pacar.." kata kakaknya.
" belum mikir kak.." ucap Arja malas karena disindir oleh kakaknya.
" Selamat kak Siti udah dapat suami playboy" sindir balas Arja pada kakaknya.
kakaknya mendapat tatapan tajam dari istrinya seakan akan istrinya berkata " nanti kita bicarain dikamar play boy."
Setelah pesta selesai semua tamu pulang.
"Siti aku pulang dulu ya...udah malam soalnya." kata Bu Tiara.
" kamu pulang bareng siapa..?" tanya Siti khawatir.
"sendiri gak papa kok." jawab Tiara.
"janganlah ini biar diantar Arja saja..ya" kata Siti. Arja yang sudah pahampun menganggukan kepala.
Tiara pun setuju karena sebenarnya ia takut kalo pulang sendirian.
saat diperjalanan Arja melihat tukang bakso.
" ibu mau makan dulu gak..?" tanya Arja sambil memberhentikan motornya ketepi.
"boleh deh.." jawab Bu Tiara karena dirinya juga lapar.
"pak bakso dua mangkok ya..yang satu nggak pedas..ibu pedas apa nggak.?" tanya Arja.
" pedas deh." jawab Bu Tiara.
"yang satu pedas sedikit pedas pak.." kata Arja pada tukang baksonya.
"aku kan pedas kok sedikit..?" tanya Bu Tiara pada Arja.
" udah malam Bu..nggak baik kalo makan yang pedas-pedas." balas Arja.
sedangkan dikamar Usman suasananya lagi tegang karena istri barunya marah kepadanya karena ucapan Arja.
"maksud adik kamu apa tadi..?" tanya Siti pada Usman.
"itu pada saat aku SMA sayang.." jawab Usman sambil menunduk.
"awas kamu kalo masih playboy..aku potong punyamu terus aku Masakin buat kamu makan ya..." kata istrinya tersenyum tajam.
"iya sayang. aku gak berani.." jawab Usman ketakutan.
"ya sudah aku mandi dulu.." kata istrinya.
" barengan ya..!" ajak Usman.
" Ooo" ucap Siti sambil memegangi gunting.
"eee kamu duluan deh sayang aku mau ambil cemilan dibawah dulu" kata Usman berlari
ketakutan melihat istrinya.
setelah keluar kamar Usman menelpon Arja.
"hallo Arja" panggil kakaknya.
"apa kak" jawab Arja yang tengah makan bakso dengan Bu Tiara.
"gara-gara kamu kak Siti marah tuh.." ucap Usman pada adiknya.
"siapa suruh kakak playboy.." ejek Arja.
"awas kamu. kakak doa'in gk punya pacar..!" kata Kakaknya menutup telpon.
"haih.." gumam Arja.
"kenapa..?" tanya Bu Tiara.
" itu kak Siti marah sama kak Usman soalnya aku sindir kalo kakak ku playboy." kata Arja.
"oh memangnya kakak kamu playboy..?" tanya Bu Tiara.
" iya. waktu dia masih SMA.! makanya suruh aku cari pacar terus..." jawab kesal Arja mengingat kakaknya menyindir dirinya karena belum punya pacar.
" memangnya kamu gak mau pacaran..?" penasaran Bu Tiara.
" gak bu. soalnya saya dari kecip gak suka didekati perempuan kecuali guru dan keluarga saja." Jujur Arja.
" kenapa..?" tanya Bu Tiara.
"saya trauma bu. saya pernah diculik oleh mantan papa saya waktu kelas 1 SD selama
2 tahun saya gak Deket semua perempuan kecuali ibu saya. tapi saat kelas 3 ibu saya maksa saya sekolah normal jadi saya menurutinya. saat itu saya merubah penilaian saya terhadap perempuan karena saat saya pulang sekolah saat itu saya kecelakaan dan ada buguru saya yang nolong saya. mengantarkan saya ke klinik terdekat. makanya saya hanya bisa mendekati guru/ ibu saya." jawab Arja menceritakan masa lalunya.
"Ooo kasihan sekali kamu. tapi saat saya minta tolong nganterin saya waktu itu kamu kan belum kenal saya, kok mau..?" tanya Bu Tiara penasaran.
" eh hehe yang waktu itu saya bersama adik saya. saya cuma mau memberikan pelajaran pada adik saya kalau kita harus menolong orang yang membutuhkan. maka nya saya menolak uang pemberian ibu waktu itu.." jawab Arja.
"Ooo pantas kamu dingin sekali waktu itu.." ucap Bu Tiara.
" oh ibu sudah selesai makan...?" tanya Arja mengalihkan.
" sudah" ucap Bu Tiara membersihkan mulut.
" ayo lanjut perjalanan." ajak Arja sambil memberikan uang ke tukang bakso.
"oke" stuju Bu Tiara.
setelah mengantar Bu Tiara Arja pulang kerumahnya.
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Ahmad fadli Pratama
suka thor
2020-08-08
0