09

Arja tertawa karena dia ada yang nemenin.

" Lo kapan nikah. Ama siapa.?" tanya Arja pada Bayu.

" gila Lo ya.. gua baru mau tunangan tengah bulan nanti. sama...Amel." kata Bayu.

" hah.. kok bisa sama Amel. memangnya Amel mau ama Lo yang begini.?" bingung Arja.

" yah... katanya sih papa gua sama papanya Amel udah ngejodohin dari kecil. kalau Lo sama siapa kapan tunangannya.?" tanya balik Bayu.

" kalo gue sama Bu Tiara. gua sendiri nggak tahu pasti kapan tapi katanya mamaku sih bulan depan dan papaku lagi koma gara-gara saat minta gue nikah gue tolak dan dia keget darah tingginya juga naik." curhat Arja.

"oh sama Bu Tiara..... APA!!! jadi selama ini Lo tinggal ama Bu Tiara itu udah direncanain ama orang tua Lo." kaget Bayu.

" loh kok Lo tau gua tinggal ama bu tiara.?" tanya Arja karena sebelumnya dia nggak kasih tau siapapun.

" hehe sebenarnya saat gua maen kerumah Lo, mama Lo cerita kalo elo tinggal bareng bu tiara." jawab Bayu.

"oh jadi begitu. ya udah deh gua balik dulu ya.." pamit Arja.

"loh kok balik. gak jadi minum nih?" tawar Bayu.

" gak ah... gak jadi." kata Arja meninggalkan rumahnya Bayu.

Arja pulang dari rumahnya Bayu, dia langsung menuju ke perusahaan untuk mengeceknya.

saat disana Arja melihat kakak cantik yang tak lain Bu Tiara.

*flash**back on*

2 hari yang lalu.

" bapak, ibu. kok kesini gak bilang-bilang." salam Bu Tiara pada orang tuanya.

" iya soalnya kan buru-buru." kata bapaknya.

" memangnya kesini ada apa pak kok buru-buru.?" tanya Bu Tiara.

" nanti aja lah, bapak capek mau mandi dulu." kata bapaknya karena dia tidak tahu bagaimana memberi tahu putrinya.

" oo ya sudah bapak mandi dulu. ibu juga istirahat dulu kalau capek." kata Bu Tiara.

" ya sudah ibu ke kamar dulu ya..." pamit ibunya.

Bu Tiara masih bingung kenapa kedua orangtuanya mengunjungi tanpa memberi tahukan terlebih dahulu.

" gimana nih bu. cara ngomongnya.?" tanya bapak Bu Tiara pada ibunya.

" langsung aja pak." jawab ibunya.

" ya udah deh bapak mandi dulu aja. nanti pas makan bapak ngasih tahunya." kata bapaknya.

saat makan malam Bu Tiara dan orang tuanya makan bersama.

dan saat itulah bapaknya memberi tahukan pada Bu Tiara.

" Ra. bapak kan udah tua. bapak pengen gendong cucu kaya orang tuanya Siti. gimana kalau kamu cepetan nikah." kara bapaknya.

" puffs... bapak apaan sih. kan Tiara baru lulus kuliah belum ngebahagiain bapak ibu. terus biaya adik sekolah nanti gimana.?" tanya Bu Tiara.

" biaya adik kamu gampang. bapak ibukan belum pensiun nanti kamu setelah menikah juga bisa ngirimin uang untuk biaya sekolah adik kamu." bujuk bapaknya.

" bapak mau jodohin kamu sama anaknya pak Landa." kata bapaknya lagi.

" bapak mau ngejodohin saya.? ayolah pak ini kan bukan zaman dulu saya bisa cari jodoh saya sendiri." lembut Bu Tiara.

" pokoknya kamu harus menikah dengan anaknya pak Landa. kamu juga kenal kok dengannya. kamu katanya juga pernah tinggal serumah dengannya. anaknya kan baik serius, tanggung jawab,pintar." bujuk bapaknya.

" oo yang bapak mau ngejodohin saya dengan anak yang baru lulus SMA.? bapak gimana sih kan Arja baru umur 18 Dia juga belum kuliah. masih labil pak kalau seumuran segitu." tolak keras Bu Tiara.

"pokoknya kamu harus nikah dengannya. dia itu anak terbaik buat suami kamu. memangnya bapak ngejodohin kamu itu dengan orang yang gak bener." kata bapaknya yang mulai kehabisan kesabaran meninggalkan meja makan.

" tapi pak...."

" udah kamu turutin kata bapak kamu saja. Arja jodoh terbaik buat kamu." nasehat ibunya.

" Tiara Kan belum siap Bu..hiks hiks" tangis Bu Tiara dipelukan ibunya.

" udah jalanin saja. kamu kan udah cocok buat jadi ibu.." kata ibunya.

bu tiara lari ke kamar menangis. dia nggak nyangka orang tuanya bakal ngejodohin dirinya.

Bu Tiara menangis semalaman sampai adzan subuh, setelah subuh dia tertidur.

flashback off.

" eh ibu ngapain kesini Bu... mari bicara kekantor saya..?" kata Arja.

sebenarnya Bu Tiara tadi pagi disuruh ibunya untuk mengantar bekal ke kantor Arja.

" oke ayo.." kata Bu Tiara.

semua karyawannya bertanya-tanya siapa wanita yang bisa membuat bosnya ramah tersebut.

setelah sampai di ruangan Arja mereka duduk disofa.

" ibu ngapain kesini..?" tanya Arja.

" ini aku dipaksa ibu aku untuk membawakan bekal untuk kamu.." kata Bu Tiara.

" jadi ibu juga udah dikasih tahu sama orang tuanya ibu.?" tebak Arja.

" kamu kok tau jangan-jangan kamu juga yang rencanain ya..?" selidik Bu Tiara.

" aku juga baru dikasih tau 3 hari yang lalu Bu. dan sekarang papaku sedang koma dirumah."

sedih Arja mengingat papanya.

" jangan-jangan bapaknya ibu juga koma ya..?" polos Arja.

" ya enggak lah. kamu juga setuju di jodohin.?" tanya bu tiara.

" ya.. mau gimana lagi. papaku koma belum bangun, terpaksa deh aku setuju." pasrah Arja.

Bu Tiara prihatin dengan Arja karena dia belum menikmati masa mudanya tapi sudah dipaksa orang tuanya menikah.

" ya udah. dimakan bekalnya aku mau pulang dulu." pamit Bu Tiara.

sebenarnya Bu Tiara selain ngasih bekal dia juga mau maksa Arja buat gak setuju dengan perjodohannya. tapi melihat arja dengan kondisi begitu dia juga kasihan.

Bu Tiara pulang dan sesampainya Dirumah dia memberi tahukan kepada orang tuanya kalau papanya Arja koma.

" bapak tadia saat nganter bekal Arja cerita kalau papanya koma." kata Bu Tiara.

" oh kalau kamu mau jenguk. ayo kita ke sana menjenguk sekalian berkunjung." ajak bapaknya.

" bapak sama ibu saja deh, aku jaga rumah." tolak Bu Tiara.

" kamu harus ikut supaya lebih dekat sama mertua kamu." paksa bapaknya.

" baik pak..." pasrah Bu Tiara Karena dia takut kalau bapaknya seperti papanya Arja pas ditolak.

" ya sudah cepetan siap-siap sekalian ibu kamu kasih tahu." perintah bapaknya.

" baik pak. Tiara masuk dulu." pamit Tiara.

setelah selesai bersiap mereka berangkat ke kediaman Landa Lasmana.

tak lama mereka jalan akhirnya mereka sampai di gerbang sebuah rumah mewah dan besar.. dan didepannya juga tertulis kediaman Lasmana.

" maaf pak mau ketemu siapa.?" tanya ramah satpam yang menjaga gerbang.

" saya mau menjenguk pak Landa." jawab pak li

" maaf ya pak saya bilang ke ibu dulu.." pamit satpam tersebut.

" baik. silahkan." kata pak li.

tak lama satpam tersebut kembali.

" bapak silahkan masuk dan mensterilkan diri setelah memarkirkan mobil. setelah itu saya akan mengantarkan bapak bertemu ibu." kata pelayan yang ikut bersama satpam.

" oh baiklah." setuju pak li.

setelah memarkirkan mobil dan mensterilkan diri pak li,bunda lati serta Bu Tiara masuk kerumah.

" silahkan pak. ibu sudah menuggu dikamar."

kata pelayan tersebut sembari menujuk kesebuah kamar.

mereka masuk dan bersalaman dengan mamanya Arja.

"mari pak.bu. Tiara duduk disini." ajak mamanya Arja.

" baik." jawab pak li.

Terpopuler

Comments

Unouki Harden

Unouki Harden

Gua koreksi sedikit, ya. Seharusnya cerita novel itu dibuat detail setiap adegan2 yg bakal muncul, harus step by step. kyk tadi aja gua sempat bingung, kok tiba2 si Bu Tiara nangis. Padahal gk ada tanda2 dia bakal nangis, lho. Kalau soal typo itu perkara yg sepele, mudah diperbaiki. Itu aja sih

2021-11-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!