**
Resepsi pernikahan.
Arja bangun tidur jam 5 pagi saat bangun ia milihat Tiara yang tertidur pulas dengan keadaan telanjang.
Saat Arja beranjak dari tempat tidur tangannya ditarik oleh Tiara dan tidak mau lepas.
" Ra.. bangun udah pagi loh.. nanti kalau kamu tidur terus telat untuk ke resepsi pernikahan Lo..." ucap Arja membangunkan Tiara.
Karena Tiara tak kunjung bangun Arja menggendongnya ke kamar mandi.
" ahh.... Arja kenapa kamu menyiramku..?" teriak Tiara.
" kamu tadi pegang tanganku gak mau lepas. jadi aku bawa kamu mandi sekalian.!" ujar Arja.
" memangnya nggak bisa bangunin aku baik-baik.!" kesal Tiara.
" tapi kamu tadi nggak mau bangun. malah meluk tangan aku kayak guling.!" kata Arja.
Tiara bangkit dari bathtub tapi dia terduduk kembali dan meringis kesakitan.
" kamu kenapa.?" khawatir Arja.
" ya.. gara-gara kamu tadi malam lah." ucap Tiara spontan.
" eh? sakit ya... maaf ya. padahal aku udah janji gak bakal nyakitin kamu. tapi akhirnya tetap menyakiti kamu." ucap Arja merasa bersalah.
" udah gak papa. nanti sakitnya juga hilang kok.!". kata Tiara melihat Arja mulai merasa bersalah.
" kamu boleh kok hukum aku.. aku bakal nurutin kok semua permintaan kamu..sebagai tanda minta maaf aku.!" kata Arja masih merasa bersalah.
" oh.. yang benar.?" tanya Tiara.
"em... aku serius.!" jawab Arja.
" ya sudah bantu aku mandi. terus gendong ke tempat tidur.!" perintah Tiara.
" em baiklah.!" setuju arja.
Selesai mandi Arja juga membantu Tiara untuk mengeringkan rambutnya. dan tak lama setelah itu para penata rias tiba untuk merias Tiara dan ibunya.
Arja yang sudag selesai lebih dulu dia menunggu istrinya agar bisa datang ke resepsi pernikahannya bersama.
tak sampai setengah jam akhirnya Tiara selesai dirias dan menjadi semakin cantik.
" Ayo Ja. kita jalan.!" ajak Tiara.
"eh?!" baiklah Ayo.!" jawab Arja yang terpesona dengan istrinya sendiri.
Arja menumpangi mobil bersama Tiara sedangkan pak li dan bunda lati menggunakan mobil sendiri.
" kamu gugup ya..?" tanya Arja pada Tiara.
"em. sedikit.!" balas Tiara.
" kalau gugup genggam aja tangan ku.!" perintah Arja.
"em. baiklah.!" setuju Tiara karena saat memegang tangan Arja dia gak takut lagi.
Saat sampai di tempat resepsi mereka disambut para wartawan yang diundang oleh papanya Arja.
" ayo.!" kata Arja menawarkan tangannya.
"um. baiklah.!" ujar Tiara merangkul tangan Arja karena takut terjatuh.
"Arja... selamat ya... udah jadi suaminya Bu guru cantik.!" kata Bayu yang menggandeng tangan Amel.
" kamu juga. lihat belum nikah saja udah kaya magnet nggak mau lepas.!" canda Arja.
" kan kamu tahu sendiri Ja. kalau Bayu itu nggak bisa diam jadi terpaksa aku gandeng begini.!" ujar Amel.
" Haha. ya sudah aku nemuin papaku dulu ya..!" pamit Arja.
" ya baiklah. " kata Bayu.
" pa.ma.cindy. kakak mana.?" tanya Arja yang belum melihat kakaknya.
" Mama juga nggak tahu. dia jarang kumpul soalnya.!" ucap mamanya.
"Tiara kamu kok kelihatan lesu gitu kenapa.?" tanya papa Landa.
" nggak kenapa-napa kok pa. cuma capek saja.!" kata Tiara.
" oh... Arja kamu kalau ngajak Tiara jangan berlebihan dong. kan baru pertama kalinya untuknya.!" kata Papanya.
" iya pa. maaf Arja memang salah.!" ucap Arja jadi merasa bersalah lagi.
" sudah pa.!" ucap mamanya.
" kakak ipar kenapa ma memangnya. kakak kamu ajak kakak ipar ngapain sampai capek gitu. jangan-jangan kakak suruh tidur.. dilantai ya..?" tebak polos Cindy mengingat kakaknya tidak suka perempuan.
" puffs Haha. mana ada kakak tega sama istri kakak sendiri buat tidur dilanta.!" cubit Arja gemes dengan Cindy.
"nah itu kakak kamu datang.!" kata Papanya menujuk Usman.
" kakak kok baru datang.?" tanya Arja.
" gara-gara Arsya ngompol saat aku gendong makanya harus ganti baju deh..!" ngeluh Usman pada anaknya.
" ya sudah kita mulai saja acaranya.!" ucap Arja.
Acara berlangsung dengan meriah. setelah selesai Arja langsung pulang bersama Tiara.
karena Tiara terlalu capek dia tertidur di mobil bersandar Arja.
" pak anto pelan-pelan ya. nyonya muda tidur soalnya.!" perintah arja.
" baik tuan muda.!" jawab pak Anto.
sesampainya di rumah Arja menggendong Tiara masuk ke kamarnya dan membaringkannya diranjang dan Arja ikut tidur.
**
sore hari.
" uhmm.. hoammm... eh aku kok bisa ada diranjang.?" tanya Tiara pada dirinya sendiri.
" pasti Arja yang sudah menggendongku.!" tebak Tiara.
Tiara mandi dan mengganti pakaiannya setelah itu menyiapkan makanan untuk di bawa ke kamarnya.
" Ja bangun..!!" ucap Tiara menggoncang tubuh Arja.
"uhmm bentar lagi Ra... badanku remuk nih gara-gara berdiri terus tadi.!" ujar Arja.
" makan dulu. setelah makan baru lanjutin tidurnya.!" perintah Tiara.
" um. baiklah. suapi ya..!" manja Arja.
" eh.? kenapa tiba-tiba manja begini.?" heran Tiara dengan sikap Arja.
" ya gak papa. kan manja sama istri sendiri wajar dong.?" ucap Arja.
" iya.iya. buka mulut.!" perintah Tiara.
selesai makan Arja duduk dibalkon menikmati angin sore. dia juga mencari kampus dekat rumahnya.
" Arja aku capek nih. pijitin dong.!" pinta Tiara dari dalam kamar.
" eh.? baiklah.!" kata Arja menghampiri Tiara.
" kenapa berbaring.!" bingung Arja.
" nih pijitin punggung aku. terus naik ke pundak nanti turun ke ke kaki. paham kan.!" perintah Tiara.
" eh.! kamu kemarin kok mijit aku dipundak doang.?" protes Arja.
" kan kamu udah janji sama aku, bakal nurutin kataku.!" ujar Tiara mengingatkan.
" boleh. tapi malam ini kita main ya..?" ajak Arja.
" boleh. kalau kamu enak mijitnya.!" kata Tiara menyetujui.
"oh. kalu begitu aku mulai ya..!" ujar Arja memulai memijit pundak terlebih dahulu.
Arja memijit hingga Tiara tertidur.
" Ra.. Tiara.! eh.? kok tidur.sih..?" kesal Arja.
" eh ya sudah deh. aku ikutan tidur.!" ucap Arja.
**
Pagi hari.
Tiara bangun terlebih dahulu dan membantu bundanya membuat sarapan.
" Arja masih tidur Ra.?" tanya bundanya.
" masih bun.!" jawab Tiara.
" bunda saat mau ngelahirin aku. sakit nggak.?" tanya Tiara penasaran.
" eh.? kamu kenapa tiba-tiba nanya tentang ini.?" bingung bundanya.
" nggak papa bun. cuma.. penasaran saja.!" balas Tiara.
"humm. jangan-jangan kamu sudah gituan sama Arja ya..!" selidik ibunya melihat Tiara begitu gugup.
" bunda apaan sih..!" kesal Tiara pergi meninggalkan bundanya menuju kamar.
" buat apa malu... hehe bentar lagi aku juga bakal punya cucu. nanti bisa pamer ke ibunya Siti.. hehe.!" girang bunda lati karena dia terus dipameri oleh ibunya Siti.
" bangun Ja... udah pagi Lo..!" ucap Tiara.
" uhm... kamu udah siap Ra..buat main.?" ngigau Arja yang belum dapat jatah istrinya.
" JEPLAK.." tampar Tiara membangunkan Arja.
" kamu kenapa sih..? enak-enak mimpi juga.?" keluh Arja yang di bangunkan saat mimpi indah.
" kamu mimpinya jorok... bangun mandi sana.!" ujar Tiara.
" jorok apanya. masak mimpi sama kamu jorok.?" gumam Arja..
" cepetan mandi sana... setelah itu sarapan kebawah..!" perintah Tiara beranjak keluar kamar.
" eitss kamu mau kemana..? tadi malam kan aku udah layanin kamu sekarang gantian kamu yang layanin aku..!" perintah Arja...
" eh.? minggir. aku mau nyiapin sarapan dulu." dorong Tiara berlari keluar kamar.
...
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments