“Benar, aku akan menghidupkanmu di dunia lain dalam usia 12 tahun di sebuah panti asuhan. Kamu tidak keberatan bukan? Informasi lengkap tentang dunia ini kamu harus mencari tahu sendiri. Aku akan mengirim langsung ke ingatanmu informasi dasar dunia ini.”
“Tunggu tadi kamu bilang apa? Mengirim langsung maksudnya apa?” ucap Ravel sedikit takut karena Ares mendekatinya.
Kemudian Ares menyentuh kepala Ravel dan memejamkan matanya. Ravel terkejut, tiba-tiba ia melihat sebuah dunia yang luas dengan mata kepalanya sendiri. Ia melihat seisi dunia itu dalam sekejap. Banyak sekali makhluk yang ia lihat di sana. Akhirnya ia menerima permintaan maaf Ares dan hidup sebagai anak laki-laki berusia 12 tahun yang tinggal di panti asuhan.
“Baiklah, aku menerima permintaan maafmu.” ucapnya menghela nafas.
“Terima kasih, aku akan memperhatikanmu di sana, jadi berusahalah menjalani kehidupan yang kamu inginkan.”
Kemudian di bawah Ravel muncul sebuah lingkaran dan simbol rumit di dalamnya. Tiba-tiba lingkaran itu mengeluarkan cahaya di sekelilingnya. Karena terlalu silau ia tak bisa melihat apa-apa. Ia menutup matanya akibat cahaya itu, namun ketika ia membuka matanya, ia berada di depan gereja bersama seorang biarawati tua yang menggandengnya.
Kemudian biarawati itu membawa Ravel masuk ke dalam gereja tersebut. Di dalam gereja ada beberapa anak-anak pantarannya. Biarawati itu menyuruh Ravel duduk di kursi. Lalu Biarawati itu mengelus kepalanya dan bertanya.
“Siapa namamu?” tanyanya dengan halus.
“Arravel Dista.”
“Mulai sekarang kau akan tinggal di sini, namaku Susan. Coba kamu perkenalkan diri ke teman-teman yang lain.”
“Namaku Arravel Dista, senang bertemu kalian.” ucap Ravel memperkenalkan diri dengan sedikit rasa malu.
Kemudian ia dikerumuni anak-anak lain yang ada di sekitarnya. Awalnya Ravel merasa bingung, setelah di perhatikan ternyata yang lain hanya ingin mengenalnya. Karena semua orang yang ada di sana adalah yatim piatu, Ravel yang memiliki pemikiran seorang mahasiswa merasa tersentuh akan kebersamaan mereka.
Tak terasa 3 bulan berlalu, semenjak Ravel tinggal di panti asuhan. Ia menghabiskan banyak waktunya di perpustakaan untuk membaca buku. Awalnya ia hanya membaca sejarah mengenai dunia ini, namun ada yang membuatnya tertarik sehingga menanyakannya ke Kak Natalia.
Note: Di sini Kak Natalia adalah asisten Ibu Susan yang membantu menjaga anak-anak. Umurnya terbilang masih muda karena baru menginjak 16 tahun.
“Kak Natalia, coba lihat buku ini!” ucap Ravel dengan semangat berlari sambil membawa buku.
“Ada apa Ravel? Apa ada sesuatu yang menarik?” ucapnya lemah lembut.
“Aku menemukan judul buku yang menarik, jadi aku bawa kesini untuk membacanya.”
“Memangnya buku apa itu?” tanya kak Natalia menunjuk buku yang dibawa Ravel.
“Cara memanipulasi energi alam menjadi mana.”
“Oh, buku itu . . . Sepertinya aku belum pernah membacanya.”
“Yaaah, aku kira kakak sudah pernah baca, jadi kalau ada yang tidak aku mengerti aku bisa menanyakannya langsung pada kakak.”
“Maaf ya, sepertinya kamu harus berusaha.”
Kemudian Ravel membawa buku itu ke kamarnya, Ia juga membawa buku tentang mantra sihir dan pelatihan mana. Awalnya Ravel ingin mencoba pelatihan mana, tetapi ia menemukan buku tentang manipulasi energi alam menjadi mana. Ia tertarik karena hal itu hanya bisa dilakukan oleh monster iblis, elf, undead, vampire, dan ras iblis.
“Manipulasi energi alam menjadi mana ‘kah? Ini akan menjadi hal menarik. Sepertinya aku ingin mencoba mempelajari sihir, lagi pula aku hidup untuk memenuhi keinginan di dunia lamaku, yaitu menikmati hidup dan tidak terkekang aturan keluarga."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
lyn hime
next
2021-07-13
0
Pendekar
tinggal di panti
2020-12-05
0
Nor Narti Alesteri
ravel cowok apa cewek
2020-09-29
4