Keesokan harinya Ravel memulai hari pagi-pagi buta. Ella menyuruhnya untuk berlari sejauh 10 Km per harinya. Pagi ini Ravel mulai menjalani rutinitas pelatihan mana yang di berikan Ella. Pertama dia berlari 5 Km di pagi hari, Lalu belajar memahami mantra dan lingkaran sihir, kemudian melatih konsentrasi pikiran, dan diakhiri dengan 5 Km lari.
Ravel di dunia sebelumnya sudah terbiasa dengan pelatihan neraka yang di berikan kakeknya, oleh karena itu dia cepat terbiasa dengan latihan yang di berikan Ella. Berkat pelatihan itu Ravel merasa tubuhnya menjadi lebih kuat. Temannya yang melihatnya terheran, karena Ravel yang biasanya berdiam diri di perpustakaan, sibuk di luar panti asuhan.
Tak terasa seminggu berlalu sejak ia berlatih. Saat ini ia sedang melatih konsentrasi di dekat panti asuhan. Biasanya Ravel selalu sendiri ketika melakukan latihan ini. Karena dekat dengan panti asuhan, ada anak yang melihatnya duduk diam di bawah pohon sambil menutup mata. Karena penasaran ia melihat lebih dekat.
Ketika jarak mereka sekitar 5 meter. Anak itu tak bisa bergerak dan merasakan kegelapan yang sangat kuat. Karena terkejut anak itu memanggil kak Natalia dan anak-anak lain. Kemudian mereka beramai-ramai menuju ke tempat Ravel. Kak Natalia yang melihat Ravel terkejut, karena bakat Ravel yang luar biasa.
Kemudian setelah melihat Ravel ia menyuruh anak-anak lain untuk jangan mengganggunya. Karena penasaran akan apa yang terjadi pada sahabatnya, Dion dan Nia menanyakan langsung ke kak Natalia. Kemudian kak Natalia pun menjelaskan apa yang terjadi pada Ravel yang terdiam dalam waktu lama.
“Kak Nata, Sebenarnya apa yang dilakukan Ravel tadi?” tanya Nia.
“Tenang saja, yang pasti itu bermanfaat untuk dia di masa depan.” jawab kak Nata.
“Bermanfaat? Bukankah itu hanya membuang waktu? Sudah 3 hari ini juga dia terlihat rajin olahraga, rasanya aneh jika ia tiba-tiba berubah tanpa sebab.”
“Baiklah, akan kuberitahu kalian apa yang dia lakukan. Saat ini dia sedang melatih konsentrasinya, semua itu dibutuhkan untuk memanipulasi energi tubuh menjadi mana.”
“Mana? Bukankah dia tidak pernah membuat kontrak roh atau peri?” ucapnya yang bingung karena akan percuma jika tidak ada kontrak roh atau peri.
“Kalau itu aku tidak tahu, tapi jelas sekali kalau dia saat ini sedang melatih mana.”
“Tunggu dulu, bukankah saat di gunung dia mengatakan kalau dia telah membuat kontrak.” ucap Nia yang mencoba mengingat.
“Di gunung? Apa yang kalian maksud dia membuat kontrak ketika sedang mencari obat?” tanya kak Natalia yang begitu kaget mendengar kejadiannya.
“Ya, saat itu kami sedang istirahat. Ravel melakukan pemusatan pemikiran di saat istirahat. Bahkan dia juga menanyakan bagaimana cara membuat kontrak dengan peri.” jawab Nia menceritakan semua hal yang terjadi di gunung Arun.
“Jujur saja, awalnya kami tidak percaya. Aku dan Nia tidak pernah melihat orang membuat kontrak langsung jadi aku pikir dia hanya asal bicara.” sambung Dion yang masih tidak percaya hingga sekarang.
“Untuk melakukan kontrak paksa dengan roh diperlukan ritual sihir, tapi dia dapat melakukannya dengan semudah itu. Jujur saja masa depan dia akan sangat baik jika ia berniat menjadi penyihir. Tapi ya, kalian harus tahu. Jalan menjadi penyihir penuh dengan ujian dan cobaan.” ucap kak Natalia yang memuji-muji bakat Ravel.
“Kami tahu karena itu kami tidak berminat.” ucap Dion tanpa banyak alasan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
lyn hime
next
2021-07-18
0
Pendekar
belajar kumpulkan mana
2020-12-05
0
senja
gk smua orang bs kontrak peri kan, jd mending perinya Dion dan Kakaknya diputus kontrak biar kepake sm orang yg mau make. bisa Ka?
2020-09-11
4