Kemudian Ravel menarik kedua temannya kembali ke arah panti asuhan. Karena tidak tahu apa yang terjadi, Dion dan Nia melepaskan tangan mereka dari Ravel dan kembali mengambil tanaman obat yang tertinggal di tempat istirahat.
“Apa yang kau lakukan? Tiba-tiba berlari, padahal tadi kau diam saja seperti batu.” ucap Dion sambil berjalan menuju ke tempat sebelumnya.
“Kamu jangan kembali ke sana lagi, bahaya.”
“Bahaya? Bukankah kita sudah membuktikan kalau gunung ini tidak berbahaya? Sudah jangan jadi penakut dan ikut saja!” ucap Nia sambil menarik balik tangan Ravel ke tempat sebelumnya.
“Apa yang harus aku lakukan? Apa aku melarikan diri sendiri saja? Tapi aku yang memancing monster iblis itu.” Ucap Ravel dalam hati.
“Tuan, tidak apa-apa sepertinya sudah aman, entah kenapa perasaan tadi tiba-tiba menghilang.” ucap Ella menggunakan kontrak langsung ke pikiran Ravel.
“Ella, apa itu kau?” tanya Ravel mencobanya dengan pikiran.
“Ya, ini aku. Sekarang tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semuanya sudah aman.”
“Benarkah? Syukurlah, kalau begitu aku akan berbicara lagi nanti."
“Baik, aku akan menunggu.”
Kemudian Setelah mereka mengambil tanaman obat, mereka kembali ke panti asuhan. Ravel sedikit malu karena tiba-tiba berbuat aneh. Karena hal itu kedua temannya itu menanyakan apa yang telah terjadi.
“Ravel sebenarnya tadi kau itu kenapa? Apa kau mengkhawatirkan sesuatu?” tanya Dion heran.
“Tadi aku membuat kontrak dengan roh. Dia bilang ada hawa monster iblis.”
“Ketika diam itu? Bagaimana itu bisa terjadi?” tanya Nia terkejut akan perkataan Ravel.
“Dia ingin membunuhku, lalu mendorong aku dari atas air terjun, lalu . . .” ucap Ravel terpotong ucapan Nia
“Haaaah!” ucap Nia terkejut.
“Apa yang kau katakan itu sungguhan? Lagi pula jika itu benar, kenapa kau masih hidup? Nyawamu ada berapa sih?" tanya Dion yang heran.
“Yang pasti banyak hal yang terjadi, aku ingin tidur cepat malam ini, hoaam” ucapnya sambil menguap karena rasa mengantuk yang tak tertahan.
Kemudian ketika kembali ke kamar ia mengunci pintu, lalu menuju ke alam bawah sadar untuk menemui Ella. Ketika baru memusatkan konsentrasi, tiba-tiba suara aneh dan peti itu muncul kembali. Suara dari peti itu membuat tubuhnya tak berhenti merinding.
“Manusia, lumayan juga kau bisa membujuk roh itu. Aku akan memberikanmu sebuah petunjuk yang bagus, sebaiknya kau pergi dari panti asuhan itu. Di sana kau tidak akan berkembang, dan juga aku akan memberikanmu petunjuk peti itu. Peti itu adalah peti senjata Mot. Jadi kusarankan kau tidak membukanya sembarangan, kau bisa mati loh. Hahaha” ucap suara itu dengan tawa mengerikan.
Kemudian Ravel secara perlahan kehilangan kesadaran. Ketika sadar ia berada di tempat ia bertemu dengan Ella. Ia ingin mencoba hasil dari kontrak dengan Ella. Karena ia pernah membaca buku tentang mantra sihir dasar, ia berniat mencobanya bersama Ella. Ia mencoba memanggil Ella melalui pikirannya. Setelah Ella tiba ia langsung mencobanya di tempat terbuka.
“Ella, aku tidak tahu lingkaran sihir. Apa aku bisa menggunakannya?”
“Setidaknya kamu hafal mantra sihir.”
“Baiklah, kalau begitu aku akan mulai. Kegelapan tak berarti, dengan diam kan aku tutupi, seluruh pandangan di tempat ini, Dark Shadow.” ucapnya sambil mengulurkan tangan ke depan.
Ketika Ravel selesai membaca mantra sihir, entah kenapa tidak terjadi apa pun. Ella mencoba memikirkan apa yang salah. Ketika Ella sedang mencoba mengoreksi lafal mantra Ravel, tanpa malu Ravel mengatakan hal yang bodoh dan dasar yang tidak ia pelajari karena membosankan.
“Ella, sebenarnya melatih mana itu, bagaimana ya?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
lyn hime
next thor
2021-07-17
0
Pendekar
lagi belajar
2020-12-05
0