Di perjalanan hari kedua, seperti biasa Ravel kembali bertapa. Karena Ravel berada di alam bawah sadar ia tidak tahu apa yang di lakukan di sekitarnya. Sebenarnya Ella bisa merasakannya, tetapi karena ia tahu kalau yang lain sedang menyiapkan pesta ulang tahunnya bersamaan dengan jalannya kereta kuda.
Ella merasa sedikit senang dan mencoba untuk terus menahan Ravel. Di alam bawah sadar ia terus berlatih ilmu dasar setiap elemen bahkan, ia juga mempelajari elemen spesial. Di waktu yang sama Dion dan Nia mendekor kereta kuda dengan hati-hati, karena kereta kudanya berjalan. Setelah menyiapkan dekorasi mereka berhenti sesaat untuk mencari buah di hutan.
Setelah mendapat beberapa buah pelengkap mereka pun langsung melanjutkan perjalanan. Tak terasa menyiapkan segala hal, hari mulai malam. Dion menutup mata Ravel dengan penutup mata. Sementara Kak Nata membuat kue sederhana sebisanya. Setelah semua siap mereka menunggu Ravel tersadar.
Di waktu yang sama, Ravel sedang kelelahan di alam bawah sadarnya.
“Ravel, kamu istirahat saja sebentar aku akan melakukan perwujudan roh dan menyiapkan makanan untukmu.” ucap Ella dengan senyuman manisnya.
“Baiklah, jangan buat makanan aneh ya! Terakhir kali kau buat obat ginseng untuk mengembalikan tenagaku, aku malah jatuh sakit selama 3 hari.”
“Ya, dan juga jahat sekali cara bicaramu!”
“Iya, aku hanya bercanda.”
“Kalau sudah siap aku akan memanggilmu dengan hubungan pikiran kita.”
“Ya, sudah cepat pergilah gadis cerewet!” ucap Ravel sambil mengusir Ella dengan isyarat tangannya.
“Hmmmp.” respon Ella memalingkan wajahnya dan pergi.
Kemudian Ella melakukan perwujudan roh dan di sana sudah siap akan memberikan kejutan bahkan Lynne juga. Kemudian mereka membuat rencana Ravel panik edisi terbatas. Ella akan berpura-pura dalam bahaya dan meminta bantuan Ravel. Kemudian ketika Ravel terbangun matanya tertutup penutup mata, saat ia membukanya mereka akan mengejutkannya.
“Semua siap di posisi!” ucap Ella memimpin.
Kemudian rencananya pun dimulai.
“Ravel, tolong aku! aku mendapat masalah di sini, cepatlah kemari! Ahhhhh” ucap Ella ke Ravel menggunakan hubungan pikiran yang diakhiri dengan jeritan.
Kemudian tubuh Ravel kembali sadar.
“Ella, apa-apaan ini yang menutup mataku?” ucap Ravel membuka penutup matanya.
Ketika ia membuka penutup matanya, ia benar-benar terkejut dengan yang ada di hadapannya.
“Ravel, selamat ulang tahun!” ucap semua bersama.
“Kalian semua, terima kasih.” ucap Ravel dengan senyuman yang sangaaaaat manis berbeda dari biasanya.
Semua terpana oleh wajahnya.
Note: Kecuali Dion ya!
“Ravel, aku tidak menyangka.” ucap Nia
“Kenapa? Bukankah aku yang harusnya tidak menyangka kalau kalian akan melakukan ini?”
“Sepertinya, kau makin tampan.”
“Hah?” respon Ravel yang malu dengan wajah memerah.
Kemudian melihat hal itu, Ella tidak mau kalah. Dengan cepat ia menyambar pipi Ravel dengan bibirnya. Semuanya terkejut, karena Ella melakukannya secara mendadak.
“Selamat ulang tahun.” ucap Ella berbisik ke telinga Ravel setelah menciumnya.
“Cukup, ada batasan di usia kalian. Karena sudah ramai waktunya makan!” ucap Kak Nata.
"Eh, padahal aku kan sudah punya kesadaran selama puluhan tahun." jawab Ella karena roh sebelum memasuki tubuh manusia di anggap belumlah terlahir.
Setelah itu, mereka makan bersama-sama, Ella dan Lynne pun sudah mulai saling berbicara. Sebaliknya, entah kenapa Nia semakin murung. Ravel yang menyadarinya ingin mencoba menanyakan hal yang terjadi, namun karena kegaduhan Ravel tidak dapat kesempatan berbicara dengan Nia.
Setelah 1 jam, semua sudah tertidur. Ravel yang masih terjaga memindahkan semuanya satu per satu ke tenda. Setelah selesai memindahkan semua orang, ia membersihkan kereta kuda sendirian. Karena saking berantakannya, ia bergumam sepanjang malam saat membersihkan kereta kuda. Sementara Ella memperhatikannya dari alam bawah sadar.
“Aduh, apanya yang ulang tahun? Masa yang ulang tahun merapikan kekacauan dari orang yang memberi kejutan. Memangnya aku pembantu sewaan.”
“Kalau kau marah terus, akan jadi cepat tua loh!” ucap Ella menggunakan hubungan pikiran.
“Ella kah? Habisnya coba saja kau lihat ini!”
“Apa kau membenci kami yang menyiapkan ini?”
“Ya, aku benci ini! Tapi ini sangat menyenangkan, mengingatkanku pada masa yang indah. Namun, juga akan membekas sebagai kenangan buruk di bagian akhirnya" jawab Ravel menggerutu selama membersihkan kereta kuda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
lyn hime
next thor
2021-07-27
0
Pendekar
Ravel ulang tahun
2020-12-05
1
Maaf Jarang Komen
lanjutkan karya mu thor...
2019-12-12
5