Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Kak Nata, mereka langsung segera mempersiapkan semua hal yang di perlukan. Mereka berlari menuju ke kamar mereka masing-masing, kecuali Ravel. Ia merasa lega dan dengan santai berjalan ke kamarnya. Ketika anak-anak lain menanyakan apa mereka mendapat izin, Ravel hanya membalas pertanyaan mereka dengan tersenyum.
Semua orang yang melihatnya selalu bertanya-tanya, dan karena itu dia merasa terganggu dan berlari ke kamarnya untuk menyiapkan barang bawaan dan keperluannya. Setelah selesai bersiap Ravel, Dion, dan Nia diberikan sebuah kalung berbentuk taring dari Kak Nata. Kalung itu dibuat dari gigi naga surgawi yang suci, berguna untuk menekan kekuatan jahat dalam tubuh.
Di dunia ini terdapat 12 naga surgawi yang pernah terlihat, menurut legenda naga surgawi yang turun ke dunia ada 25. Setiap naga memiliki kemampuan berbeda dan materialnya biasanya dijadikan artefak khusus, contohnya seperti kalung yang Ravel dan teman-temannya pakai. Bahkan, juga ada orang yang mewarisi kekuatan naga itu sendiri.
Setelah memakai kalung itu, gigi naga yang ada pada kalung itu bersinar. Awalnya hanya putih mengkilap seperti gigi pada umumnya. Kalung Nia mengeluarkan cahaya, kalung Dion mengeluarkan hawa dingin dan menjadi es, sementara kalung Ravel tidak bereaksi apa pun. Namun Nia, Dion, dan Kak Nata merasakan aura mirip naga di tubuh Ravel.
Ravel tidak merasakan apa pun pada tubuhnya, karena itu ia mengabaikannya. Mereka memasuki barang bawaan mereka ke sebuah kereta kuda. Perjalanan ke sekolah Vitoria diperkirakan akan memakan waktu 3 hari. Jadi, nanti mereka akan berkemah di perjalanan mereka. Setelah selesai menyiapkan mereka siap untuk berangkat.
Mereka berangkat di siang hari, yang menemani mereka bertiga hanya Kak Nata. Dengan menaiki kereta kuda di sepanjang jalan sekitar panti asuhan terdapat banyak anak-anak panti asuhan yang melambaikan tangannya pada mereka. Dengan senang mereka membalas dengan melambaikan balik tangan mereka.
Perjalanan dimulai, Nia dan Dion memandangi pemandangan di sekeliling mereka. Karena jarang orang dari panti asuhan yang bepergian jauh, ini merupakan hal yang langka bagi mereka. Sementara itu, Ravel terdiam di dalam kereta kuda, bertapa dari awal keberangkatan hingga hari pun malam.
Kak Nata mendirikan tenda bersama dengan Dion, Nia memasang penghalang agar tidak ada monster iblis yang mengetahui keberadaan mereka. Ravel masih saja bertapa di dalam kereta kuda. Ia menuju ke kotak hitam misterius bersama dengan Ella. Pada alam bawah sadar hanya diperlukan membayangkan tempat yang ingin dituju.
Seketika saat itu juga mereka akan sampai ke tempat itu. Di saat mereka sampai di sana, Ella merasa merinding seolah sedang di tatap oleh monster iblis. Ella yang awalnya menanyakan dan minta diantar ke tempat kotak itu berada langsung bersembunyi di balik badan Ravel. Kotak hitam itu memberikan reaksi pada Ella, kegelapan sayap Ella menyatu dengan kotak itu.
Seketika sayap Ella berubah menjadi putih di kedua sayapnya. Karena hal itu Ella dan Ravel terkejut bukan main. Karena perubahan ini mungkin akan membuat Ravel tidak bisa merapal sihir kegelapan. Tiba-tiba Ella menangis, Ravel merasa bingung serta panik. Ketika ia baru saja akan menanyakan pada kotak hitam itu.
“Tenanglah, dia tidak akan kenapa-kenapa. Aku mencabut kutukan di dalam aliran mana roh kontrakmu itu.”
“Lalu bagaimana dengan elemen kegelapannya?” tanya Ravel.
“Hahaha, mengenai itu. Coba perintahkan roh kontrakmu untuk memperlihatkan aura dari elemennya.” ucap kotak misterius dengan tawa kecil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
lyn hime
next thor
2021-07-23
0
Pendekar
Ravel menemui kotak hitam
2020-12-05
0
TheonlyMe
thorrr mantapp ceritanya :v
2020-09-02
4