Saat ini, Anton yang sudah berhasil membunuh para monster yang menyerang Karina dan kelompoknya kini hanya bisa menatap para anggota Karina yang saat ini terlihat begitu gembira meskipun mereka masih belum bisa bangkit dan berdiri karena efek racun dari si monster yang sedang melumpuhkan beberapa sistem saraf milik mereka.
"Racun yang terkena tubuh mereka ini cukup berbahaya!" Ucap Anton dalam hati sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh anggota kelompok Karina yang tersebar di berbagai arah dan terpencar-pencar.
"Apa yang harus ku lakukan sekarang?! Aku hanya punya satu obat penawar dan aku sama sekali belum paham cara pembuatan obat penawar untuk menawarkan racun di dalam tubuh!" Pikir Anton sambil terus mencoba mencari jalan keluar.
"Sepertinya aku hanya bisa menyelamatkan satu orang saja, sisanya tidak akan bisa ku selamatkan!" Pikirnya lagi.
Lalu Anton pun menoleh ke arah Karina yang juga masih tersungkur di atas tanah.
Anton pun mencoba memutar otaknya untuk berpikir dan memutuskan apa yang harus di lakukan dan siapa yang harus ia sembuhkan untuk bisa membantunya mencari obat penawar yang mungkin di miliki orang lain.
"Apa di antara kalian ada yang paham tentang obat penawar racun?" Tanya Anton.
Mendengar pertanyaan Anton semuanya jadi diam karena tak satu pun dari mereka yang mengetahui tentang obat penawar racun dan tak satu pun dari mereka yang menyiapkan obat seperti itu sebagai bentuk berjaga-jaga seperti yang Anton lakukan saat ini.
Tak lama setelah itu, kini Anton pun mulai mengambil keputusan.
Ia langsung mendekati Karina sedekat mungkin lalu ia duduk jongkok di depan Karina yang sedang memandangi dirinya dengan ekspresi bingung dan bertanya-tanya akan apa yang hendak di lakukan oleh Anton saat ini.
Begitu Anton duduk jongkok di depan Karina, kini Anton menggunakan tubuhnya dan Karina untuk menyembunyikan tangannya yang saat ini sedang memunculkan sebuah pil yang merupakan obat penawar racun yang hanya satu-satunya di miliki oleh Anton saat ini.
Lalu Anton pun membuka masker hitam yang ia kenakan itu dan kemudian memasukkan pil itu ke dalam mulutnya dan segera setelah itu ia langsung mencium bibir Karina secara tiba-tiba dan hal itu membuat Karina langsung terkejut dengan mata yang terbelalak.
Saat Anton mencium bibir Karina, ia berusaha membuat Karina membuka mulutnya dan dengan cepat Anton pun mendorong pil yang sebelumnya ada di dalam mulutnya ke dalam mulut Karina.
Anton terus mendorong pil itu menggunakan energi yang ada di dalam tubuhnya hingga akhirnya pil itu terbelah oleh Karina.
Sementara itu, Karina yang terkejut bukan main akibat perbuatan Anton tersebut kini langsung menggigit bibir Anton hingga berdarah.
Anton pun langsung menarik kembali dirinya dari Karina dan melepaskan ciuman yang sangat melekat sebelumnya.
"Huaahahhaha... Ini benar-benar sangat luar biasa!" Ucap Anton dengan ekspresi bahagia, namun itu semua hanyalah sebuah kepura-puraan karena Anton sedang membuat rencana tersendiri untuk menolong Karina.
"Sialan kau orang bejat!" Bentak Irma dengan ekspresi kesal.
"Manusia sialan! Jadi maksud pertanyaanmu sebelumnya adalah ini hah!? Beraninya kau mengambil kesempatan dalam kesempitan!" Bentak Rio yang saat ini paling sekarat ketimbang yang lainnya.
"Dasar c4bul!! Beraninya kau melakukan hal itu pada Karina!"
"Dasar manusia terkutuk!"
"Mahluk biadab! Setan kau!"
Berbagai makian keluar dari bibir para anggota Karina.
Sementara itu Karina kini hanya diam dengan ekspresi murung dan sedih karena perbuatan Anton barusan dan yang membuat Karina semakin sedih sebenarnya karena tatapan Anton yang tiba-tiba seolah sedang ingin menc@buli dirinya.
Anton yang mendengarkan kata-kata makian dan cacian dari para anggota Karina kini hanya diam.
Lalu dengan sedikit senyum licik di wajahnya Anton menoleh ke arah mereka semua.
"Hei! Boleh ku pinjam pemimpin kalian? 30 menit saja tidak lama kok!" Ucap Anton yang kemudian memegang kepala Karina dan sedikit mengelusnya.
"Sialan! Kau mau apakan Karina?!" Bentak Rio yang semakin emosi dan batuknya pun semakin menjadi-jadi.
Banyak darah yang terus keluar dari mulut Rio saat ia batuk.
"Pria menjijikkan! Jika kau berani melakukan sesuatu pada Karina! Maka aku tidak akan memaafkan mu!" Bentak Irma.
Namun Anton kini hanya diam mendengar respon dari mereka.
Mereka semua kini mengumpat Anton dan mengutuknya.
Namun Anton tidak peduli. Ia kini langsung meraih tubuh Karina yang saat ini belum sepenuhnya pulih meskipun sudah meminum obat penawar.
Hal itu pun membuat Anton bisa dengan mudah menggendong Karina tanpa mendapatkan perlawanan sedikit pun dari Karina.
Sementara Karina yang saat ini tak bisa berbuat apa-apa untuk melawan kini hanya bisa meneteskan air matanya dengan raut wajah yang terlihat sedih.
Ia ingin sekali menangis dengan suara keras namun karena di depan para anggotanya ia pun berusaha untuk tetap terlihat tegar meskipun sebenarnya sudah di penuhi oleh ketakutan dan kesedihan.
"Baiklah, kami pergi bersenang-senang dulu!" Ucap Anton yang kemudian meninggalkan semua anggota Karina di tempat itu.
Para anggota Karina itu tampak terus mengutuk dan melemparkan kata-kata kasar pada Anton bahkan saat Anton sudah menjauh dan hilang dari pandangan mereka.
Sementara itu, Anton yang saat ini sedang menggendong Karina di depan badannya kini hanya diam dan terlihat sangat tenang.
Sangat berbeda dengan tindakan yang sebelumnya.
Bahkan Karina yang saat ini sedang di gendong olehnya kini hanya bisa memandangi wajah Anton dalam diam.
Entah mengapa ia merasa kalau Anton saat ini lebih tenang dan seolah tidak lagi terlihat seperti orang cabul.
Meskipun wajah Anton sedikit tertutup oleh topeng, namun Karina bisa melihat tatapan mata Anton saat ini dan ia merasa bahwa Anton terlihat sedang merenungkan sesuatu.
"Apa yang sebenarnya di rencanakan oleh orang ini?! Apa dia benar-benar akan berbuat tidak senonoh padaku?! Jika memang begitu, ku rasa sekarang aku hanya bisa pasrah! Lagi pula ajalku tidak akan lama lagi!... Racun di tubuhku akan semakin menyebar dan akan segera membunuhku!" Pikir Karina saat ini sambil pasang ekspresi pasrah.
Ia kemudian menutup matanya secara perlahan dan mencoba untuk tidak peduli lagi dengan hal-hal yang lain.
Karina yang saat ini sedang menutup matanya tanpa sadar malah tertidur pulas di atas tangan Anton yang sedang menggendongnya dan membawanya menjauh dari tempat sebelumnya.
Hingga akhirnya mereka pun tiba di sebuah gua yang kosong dan Anton pun membawa Karina masuk ke dalam gua tersebut.
Tujuan Anton yang sebenarnya sudah tercapai, yakni menyelamatkan satu orang dan membuat beberapa orang lainnya tidak merasa iri ataupun cemburu karena hanya satu orang saja yang di selamatkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments