Rencana Anton telah berjalan sesuai dengan keinginannya.
Ia sedari awal memang bertujuan membuat orang-orang lainnya tidak merasa iri pada Karina yang karena hanya ia seorang yang di selamatkan.
Oleh karena itulah Anton mencoba membuat agar nasib Karina terlihat justru lebih malang dari nasib mereka yang lainnya, dan hal itu tentunya akan membuat mereka tidak sempat menduga kalau Anton sebenarnya telah meminumkan satu obat penawar racun pada Karina, apa lagi saat itu Anton melakukannya dengan cara mencium bibir Karina hingga benar-benar sangat lekat layaknya seseorang yang mencium dengan penuh n@fsu.
"Kurasa di benci seperti ini tidak masalah, lagi pula orang-orang yang membenciku itu saat ini pasti akan segera mati." Ucap Anton sambil membaringkan Karina di atas sebuah batu yang tampak rata dan cukup luas untuk ukuran satu manusia.
Setelah membaringkan tubuh Karina di atas batu itu, kini Anton pun langsung membuat sebuah kurungan petir untuk mengurung Karina agar saat ia terbangun ia tidak menyerang Anton secara mendadak.
"Padahal tujuanku mengobatinya karena ingin mengajaknya mencari orang yang punya obat penawar lainnya, eh dia malah tidur... Ya sudahlah!" Ucap Anton yang kemudian duduk bersandar di dinding gua.
******
Saat ini, kedua kakak Anton beserta anggota kelompok mereka masing-masing tampak sedang berjalan bersama di dalam hutan itu.
Mereka kini bertemu dengan jasad para anggota Karina.
"Apa yang terjadi di sini?!" Ucap salah satu anggota Sagio..
"Sudah jelas ini pembantaian dari para monster, hal ini sudah sering terjadi! Kau tak perlu terkejut seperti itu!" Tukas Sagio dengan ekspresi malas.
"Aku bukannya terkejut, hanya ingin tahu yang sebenarnya terjadi." balas si anggota itu.
"Dasar bodoh! lebih baik tak usah di tanggapi, karena di tanggapi pun ia tetap sulit memahami!" Ujar Dilo sambil menoleh pada adiknya.
"To... Tolong!"
Terdengar suara wanita sekarat di tempat yang tidak begitu jauh dari Dilo dan Sagio.
mendengar suara itu, mereka pun langsung menoleh ke arah sumber suara dan ternyata suara wanita yang mereka dengarkan itu adalah suara Irma yang saat ini sedang terkapar lemas dan tak berdaya di atas tanah.
"To... Tolong Karina!" Ucap Irma dengan sisa-sisa tenaga yang ia miliki saat ini.
Sagio dan Dilo pun kini langsung berlari kecil mendekati Irma dan saat tiba di hadapan Irma, Dilo pun langsung berlutut.
"Apa yang terjadi pada Karina?!" Tanya Dilo dengan ekspresi yang sedikit panik kerena ia mendengar nama Karina di sebutkan.
Seandainya bukan Karina, mungkin Dilo dan Sagio tidak akan seantusias ini untuk mencoba menolong orang lain.
"Ka... Karina! Di... Dia di culik oleh pria bertopeng!" Jawab Irma terbata-bata.
"Pria bertopeng?!" Tanya Sagio meyakinkan.
"Apa jangan-jangan yang kau maksud itu adalah pria sombong yang bertarung dengan salah satu dari kalian sebelum masuk ke hutan?" Tanya Dilo lagi.
"Ya benar!" Jawab Irma.
Sementara itu, di belakang Dilo tampak salah satu pengikut Dilo sedang memandangi Dilo dengan ekspresi wajah yang terlihat malas.
"Sombong katanya?... Dasar tak tahu diri! Padahal sendirinya juga sudah lebih sombong dari orang lain!" Ucap si pengikut itu dalam hati.
"Ke arah mana orang itu membawa Karina?!" Tanya Sagio tergesa-gesa.
"Ke arah sana!" Jawab Irma sambil menunjuk arah perginya Anton sebelumnya.
"Cepat kejar orang itu sebelum ia melakukan hal buruk pada Karina!" Ucap Irma yang kemudian akhirnya menghembuskan nafas terakhir dan tangannya yang ia gunakan menunjuk arah itu kini jatuh lemas begitu saja.
Kini Dilo dan Sagio serta para anggota kelompok mereka langsung bersiap untuk berangkat.
Dilo kini langsung berdiri dan menoleh ke arah yang di tunjuk oleh Irma.
"Ayo kita ke sana sekarang!" Ucap Dilo yang kemudian langsung melesat tanpa menunggu jawaban dari Sagio dan para anggota lainnya.
Sagio yang melihat hal itu kini dengan segera mengikuti Dilo dari belakang.
Sementara itu para anggota mereka kini juga langsung mengekor di belakang Sagio.
Dilo dan Sagio tentunya mengenal Karina karena Karina merupakan seorang gadis yang sangat berbakat, cantik menawan, dan berasal dari keluarga yang sama seperti keluarga Maroso, yakni keluarga yang di penuhi oleh para pemburu monster yang memiliki kekuatan serta popularitas yang sangat bagus di asosiasi saat ini.
Keluarga Karina, yakni keluarga Arsila adalah keluarga pemburu monster nomor satu saat ini.
Prestasi itu bisa mereka miliki berkat kerja keras orangtua Karina serta kekuatan yang di miliki oleh kedua orang tua Karina yang merupakan sosok terkuat di era ini.
Selain itu, hubungan antar keluarga orang-orang yang memiliki popularitas yang bagus di kota pusat bisa terbilang cukup dekat meskipun kebanyakan dari mereka masih memiliki sikap angkuh.
Karena Karina berasal dari keluarga pemburu monster terkuat saat ini, maka banyak keluarga pemburu monster dengan popularitas tinggi lainnya mencoba mendekati keluarga Arsila dengan jalur anak muda yakni melakukan pendekatan hingga mencapai puncak yakni perjodohan.
Keluarga Nemosu tentunya tidak mau kalah saing dan sudah beberapa kali pula kedua orang tua Dilo mencoba mendekati keluarga Arsila serta memperkenalkan Sagio yang bisa di bilang memiliki keunggulan yang bahkan lebih baik dari Dilo.
Selain itu, usia Sagio saat ini tidak begitu berbeda jauh dari Anton.
Usia Sagio dan Anton hanya terpisah dua tahun lebih saja sementara usia Karina sama seperti Anton hanya saja Anton lahir lebih duluan beberapa bulan.
Keluarga Nemosu berniat untuk menjodohkan putra mereka Sagio dengan anak gadis keluarga Arsila, yakni Karina Arsila.
Namun hingga saat ini tanggapan keluarga Arsila masih biasa-biasa saja dan belum bisa menanggapi ke arah perjodohan seperti itu.
Oleh karena itu, kini Sagio dan Dilo menganggap bahwa ini adalah sebuah kesempatan bagi mereka untuk mendapat pengakuan dari keluarga Arsila.
Mereka ingin menyelamatkan Karina demi mendapatkan pengakuan itu agar Sagio memiliki sedikit lebih banyak orang untuk mendapatkan Karina sebagai istri dan membuat keluarga Nemosu bisa masuk ke dalam keluarga Arsila yang terkenal itu.
"Ayo percepat gerakan kalian!" Perintah Dilo yang terus bergerak cepat.
Saat ini yang bisa melampaui kecepatan Dilo hanyalah Sagio karena memang Sagio jauh lebih unggul dari Dilo meskipun Dilo adalah seorang kakak.
"Dilo! Kita harus berhasil kali ini! Jangan sampai melakukan kecerobohan sedikitpun!" Ucap Sagio saat berada di samping Dilo.
"Lah sejak kapan aku bertindak ceroboh?!"
BRUAAAKKK!!!!
Tiba-tiba Dilo menghantam batang pohon karena ia menoleh ke arah Sagio saat ia masih sedang melompat sehingga ia tak melihat ke arah mana ia melompat saat ini.
"Tuh kan." Ucap Sagio sambil berhenti melesat dan menunjuk Dilo yang sedang bergelantungan di dahan pohon.
"Diam kau bod0h! Ini semua gara-gara kau!" Bentak Dilo dengan kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Syaiful Hadi
jangan berhenti ditengah jalan ya Thor...
karena ceritanya bagus nih....
dan sekali" crazy up dong Thor...
👍👍👍👍
2023-05-08
4
Zul Khaidir
up
2023-05-01
1