Saat ini Anton berhasil melancarkan tinju ke arah kakaknya, yakni Dilo.
tinjunya membuat Dilo terhempas cukup jauh hingga menabrak dinding yang ada di luar kamar.
Anton yang melihat hal itu kini hanya bisa tersenyum kagum sambil memperhatikan tubuhnya sendiri.
ia mulai melihat-lihat seluruh tangannya, dan beralih mulai dari tubuh hingga kakinya.
Saat ini ia merasakan ada kekuatan yang mengalir di dalam tubuhnya.
"sepertinya semalam itu memang nyata!" Batin Anton yang masih kagum sambil memperhatikan seluruh tubuhnya sendiri.
Di sisi lain, Dilo yang tadinya terhempas kini langsung bangun dan menatap Anton dengan ekspresi bingung dan bertanya-tanya.
"bagaimana bisa orang sepertinya menyerang sekuat itu?!" Batin Dilo yang kini terlihat kesal.
Lalu Dilo langsung menghentakkan tubuhnya dan seketika itu juga tampak sebuah aura memenuhi seluruh tubuhnya.
Aura berwarna biru gelap itu kini tampak mengelilingi seluruh tubuh Dilo.
Setelah mengeluarkan aura itu untuk memperkuat tubuhnya, kini ia pun langsung melangkah mendekati Anton dengan ekspresi kesal yang tampak terukir di wajahnya.
"Sepertinya kau sudah mulai berani sekarang!.... Mungkin karena sering di biarkan kau jadi melunjak!... Kalau begitu maka aku akan menghajarmu dengan benar kali ini!" Ucap Dilo yang tampak serius mengatakan hal itu.
Sementara itu, Anton yang mendengar ucapan Dilo itu kini langsung melangkah mundur.
Entah kenapa ia merasa sedikit takut saat melihat aura mengerikan itu memenuhi tubuh Dilo.
"He.... Hei.... Kita bisa bicarakan ini baik-baik." Ucap Anton yang mulai tergagap sambil mengangkat kedua tangannya di depan dada dengan posisi telapak tangan terbuka dan menghadap ke arah Dilo.
"Tadi itu aku hanya bergerak refleks, itu sama sekali bukan kesengajaan.... Jadi tolong maafkan aku ya kak." Ucap Anton meminta maaf pada Dilo kakaknya itu.
Diego yang baru saja merasakan kekuatan di tubuhnya itu masih merasa sedikit ragu sehingga ia tidak mau membuat masalah dengan Dilo.
Namun Dilo tampak sama sekali tidak mau mendengarkan ucapan Anton. Ia terus berjalan mendekati Anton dengan ekspresi kesal serta mulai memancarkan aura membunuhnya untuk mengintimidasi Anto.
Anton yang terus berjalan mundur. Ia masih ingin melangkah mundur namun langkahnya terhenti karena ia sudah tiba di dinding yang bersebelahan dengan jendela kamarnya.
"Hei.... Kita ini saudara kandung kan?.... bukankah seharusnya kita semua saling akrab satu dengan yang lain?" Ucap Anton dengan ekspresi yang sedikit panik dan berusaha mencari alasan agar tak di hajar oleh Dilo.
Mendengar ucapan Anton, bukannya tenang Dilo malah semakin kesal.
Dilo pun langsung melesat cepat ke arah Anton sambil melepaskan tinju ke wajah Anton.
Namun Anton yang bisa melihat pergerakan Dilo langsung menghindar dengan sangat mudah.
Dilo pun makin kesal dan segera ia menyerang Anton dengan tinju bertubi-tubi dari berbagai arah.
Keduanya pun mulai bertarung.
Dilo terus menyerang dengan tinjunya, sementara Anton terus menghindar dengan berbagai variasi gerakan yang lincah karena memang pada dasarnya Anton adalah seorang pemuda yang sudah berhasil mendalami sebuah ilmu bela diri khas Indonesia, yakni silat.
Kelincahan dan keterampilan silat Anton itu pun membuat dirinya bisa dengan mudah menghindar dan menangkis semua serangan dari kakaknya itu.
Kemudian Dilo langsung menendang Anton dengan pola tendangan sabit, namun dengan segera Anton menangkap kaki Dilo lalu menariknya hingga kaki Dilo kini terbuka lebar.
Segera setelah itu Anton pun langsung menundukkan tubuhnya sambil melakukan tendangan sapuan ke arah kaki Dilo yang menjadi tumpuan berdiri sehingga tendangan sapuan itu berhasil membuat Dilo terjatuh.
Namun saat Dilo terjatuh, Dilo segera melakukan salto ke belakang untuk berjaga-jaga apa bila Anton kembali menyerang saat dirinya masih berada di lantai.
Namun, baru saja Dilo berhasil berdiri setelah melakukan salto belakang, kini Anton sudah berada di depan Dilo.
Kemudian Anton maju selangkah ke samping Dilo sambil menunduk dan mengayunkan tinjunya ke perut Dilo.
Tinju Anton yang mendarat di perut Dilo menghasilkan ledakan energi. Ledakan energi itu menambah kekuatan serangan tinju Anton dan membuat Dilo terhempas sangat kuat hingga menabrak dan menghancurkan jendela kamar Anton.
Sosok Dilo pun langsung menghambur keluar bersamaan dengan jendela kaca yang hancur tersebut.
Anton yang melihat kejadian itu bukannya merasa khawatir dengan keadaan kakaknya malah merasa kagum dengan kekuatannya saat ini.
"ini benar-benar sangat luar biasa!" ucap Anton sambil memperhatikan kedua tangannya lagi.
Setelah itu, Anton pun langsung bergegas ke kamar mandi yang ada di kamarnya itu.
Dengan cepat ia langsung membersihkan tubuhnya.
Ia mandi seadanya saja, dan setelah itu ia langsung bergegas mengenakan pakaiannya.
Anton saat ini sedang terpikirkan untuk kembali melakukan pendaftaran di asosiasi pemburu monster.
Ia saat ini sangat ingin menjadi seorang pemburu monster bukan karena orang tua atau pun kedua saudaranya, melainkan karena teman-teman seperjuangan dengannya.
Anton memiliki dua orang teman laki-laki yang seusia dengan dirinya.
mereka berdua adalah teman baik Anton yang selalu ada saat Anton dalam kesulitan.
mereka berdua juga merupakan anak dari salah satu keluarga pemburu monster yang populer saat ini.
Tidak jauh berbeda dengan keluarga Anton, keluarga kedua teman baik Anton itu juga merupakan keluarga dengan popularitas terbaik di kota awal.
Keluarga mereka memiliki kemampuan tempur yang sangat kuat, bahkan mereka memiliki beberapa pasukan sendiri di setiap sudut tembok paling luar dari keenam tembok yang ada.
Mereka sengaja mengirim pasukan mereka ke tempat itu guna untuk mencegah masuknya para monster dari luar tembok.
Kedua teman baik Anton saat ini telah di terima untuk mengikuti para pasukan pemburu monster, dan bahkan dalam waktu dua Minggu ke depan mereka akan mengikuti sebuah pertandingan untuk menentukan apakah mereka pantas ikut dalam pertempuran di luar tembok ataukah mereka hanya akan menjadi penjaga di seluruh area tembok ke enam yang berdiri kokoh saat ini.
Berdasarkan gelar dan popularitas serta pendapatan yang di terima, para pemburu monster yang bertarung di garis depan adalah orang-orang yang kuat dan mereka adalah orang-orang yang memiliki hak lebih tinggi di banding mereka yang hanya berdiri menunggu musuh di dalam tembok.
Selain itu, untuk gelar serta pendapatan, tentu saja mereka yang bertarung dan melakukan penjelajahan di luar temboklah yang paling banyak menerima pendapatan serta menerima gelar yang lebih tinggi.
Hal itu lah yang membuat banyak orang yang ingin menjadi pemburu monster yang bertugas melakukan penjelajahan serta mencari tempat baru untuk umat manusia.
Namun kenyataannya, mereka yang memilih melakukan perburuan di luar juga malah tak menunjukkan hasil yang benar-benar maksimal karena pada dasarnya mereka di penuhi orang-orang manja yang tidak sepenuhnya melakukan tugas dengan benar dan hanya ingin mendapat gelar dan pendapatan yang lebih tinggi saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Archer
😅😅
2024-02-02
0
Pena Kusam
Diego atau Anton sih yang bener?
2024-02-01
2
Nora Neko
Dilo sepertinya gak mau mengakui kamu Anton
sabar ya
2023-08-03
2