Anton saat ini sudah berada di salah satu hutan yang merupakan tempat khusus bagi para pemula untuk meningkatkan kemampuan bertarung yang mereka miliki.
Di hutan ini Anton telah memburu cukup banyak monster-monster lemah yang tidak begitu sulit untuk di hadapi.
"Tidak ku sangka semua monster di tempat ini sangat lemah! Padahal jika di lihat-lihat, para monster ini sudah berada di level 8 ke bawah, akan tetapi aku bisa dengan mudah mengalahkannya padahal masih level 0... Ini benar-benar sangat aneh!" Ucap Anton dalam hati.
Anton saat ini menggunakan alat khusus yang si miliki oleh para pemburu monster untuk bisa melihat level para monster yang ada.
Alat itu memunculkan sebuah layar virtual di dekat mata sebelah kanan dan memunculkan informasi tentang monster dan level monster yang sedang di hadapi.
Setelah cukup lama Anton berburu monster di wilayah hutan itu, kini Anton bertemu dengan satu kelompok dengan dua orang anggotanya adalah orang yang ia kenali, yakni dua teman baiknya.
"Hoi! Hoi!... Coba lihat siapa orang ini?" Ucap Ruyon sambil menatap Anton dengan tatapan sinis saat mereka berpapasan dengan Anton.
"Hahaha... Apa yang di lakukan oleh pecundang ini di sini?... Apa dia ingin bunuh diri?" Ucap Marko menimpali perkataan Ruyon sebelumnya.
Sementara itu, Anton yang mendengarkan ucapan mereka hanya diam sambil pasang ekspresi acuh tak acuh.
Lalu dengan segera Anton berjalan melewati mereka berdua tanpa mengucapkan sepatah katapun.
"Orang-orang seperti Meraka sama sekali tak pantas untuk di anggap sebagai teman!" Ucap Anton dalam hati dengan tegas.
Melihat Anton yang langsung pergi begitu saja, Marko dan Ruyon pun merasa tersinggung dan merasa seolah di rendahkan oleh Anton.
Benar-benar sikap yang aneh, namun sudah seperti inilah kebanyakan cara bersikap para pemburu monster di zaman ini.
"Mau kemana kau sialan!" Bentak Ruyon.
Anton pun menghentikan langkahnya, lalu ia pun langsung berbicara tanpa menoleh ke arah Ruyon yang ada di belakangnya.
"Kemana pun aku pergi, itu bukanlah urusanmu!" Ucap Anton dengan nada suara yang tegas.
"Begitu ya... Hah!... Jadi sekarang kau sudah berani bersikap sombong ya hah?!... Padahal hanya level 0 tapi berani datang ke tempat ini... Benar-benar tidak sadar diri!... Hahahahahaha." Ucap Ruyon mengejek dan kemudian tertawa terbahak-bahak.
Ruyon dan yang lainnya saat ini bisa melihat level Anton menggunakan alat khusus yang di ciptakan untuk melihat dan menganalisa kemampuan lawan maupun kawan mereka.
"Marko, Ruyon, jika seandainya kita berjumpa lagi setelah ini dan kalian masih bersikap angkuh... Maka jangan salahkan aku jika bertindak kasar!" Balas Anton dengan nada suara yang terdengar datar namun mengintimidasi.
Anton saat ini memiliki kepercayaan diri untuk berkata seperti itu karena sebelumnya ia berhasil menundukkan para pemburu monster di kantor asosiasi hanya dengan menggunakan aura membunuhnya.
Level orang-orang yang di buat tunduk oleh aura membunuh itu lebih tinggi dari pada level Marko dan anggota kelompoknya itu. Jadi Anton pun yakin bisa mengalahkan mereka dengan kekuatannya saat ini.
Setelah itu Anton pun langsung pergi dari tempat itu.
Ia langsung melanjutkan perburuannya, ia sama sekali tak mempedulikan dua orang mantan temannya itu karena bagi Anton mereka hanyalah sekumpulan orang bodoh dan tak pantas menjadi lawannya saat ini.
Anton adalah tipe pria yang memiliki sikap yang cukup sulit untuk di tebak.
Hal itu di karenakan Anton memiliki sikap yang sering berubah-ubah.
Kadang ia bisa bersikap tenang dan dingin, namun kadang juga bersikap konyol dan penuh semangat serta memiliki emosi yang tidak stabil.
"Jika bertemu lagi dengan mereka, sepertinya aku benar-benar akan menghabisi mereka!... Selagi aku masih berbaik hati, maka biarlah mereka bersenang-senang terlebih dahulu!" ucap Anton dengan ekspresi serius sambil menebas seekor monster berwujud kucing yang bergerak cepat dalam bayangan.
Setelah seharian Anton berburu dan menaikkan levelnya, kini Anton pun berhasil mengalahkan satu monster lagi hanya dengan satu tebasan saja.
monster yang baru saja Anton kalahkan itu adalah monster ular dengan tubuh yang penuh dengan duri tajam.
Ukuran monster itu kira-kira sepanjang 5 meter dan saat sudah terbunuh, maka dari tubuh si monster keluar aura hitam pekat dan aura hitam itu langsung masuk ke dalam tubuh Diego.
Berdasarkan pengetahuan umum, aura hitam yang sangat pekat itu adalah energi gelap yang bisa di gunakan untuk meningkatkan level para pemburu monster.
Untuk jumlah energi gelap yang di dapatkan dari monster sendiri tergantung pada level monster tersebut.
Jadi semakin tinggi level monster yang di bunuh, maka semakin banyak pula energi gelap yang di dapatkan.
Namun bukan jumlah energi gelap yang di serap yang menentukan kecepatan naik level, melainkan kemampuan bawaan serta beberapa teknik bantuan.
Ada yang bisa mempercepat proses kenaikan level, dan ada juga yang tak bisa mempercepat proses itu sehingga prosesnya berjalan seperti biasa dan tidak lambat maupun terlalu cepat.
"Hah..." Anton menghela nafas panjang sambil menyandarkan punggungnya di sebuah batang pohon. "Sudah seharian aku berburu dan membunuh banyak monster, jadi harusnya saat ini levelku sudah berada di tingkat yang lebih tinggi dari tingkat 0 itu sendiri.
Lalu Anton pun langsung mengecek levelnya.
Ia menggerakkan tangan kanannya di depan tubuhnya. Seketika itu juga sebuah layar virtual muncul di hadapan Anton.
Layar virtual itu hanya bisa di lihat oleh pemiliknya sehingga orang lain tidak bisa melihat layar virtual tersebut.
Saat Anton mengecek statusnya, ia pun langsung terkejut karena ternyata levelnya sama sekali tidak mengalami perkembangan dan masih menunjukkan angka nol.
"Ba... bagaimana bisa jadi seperti ini?!" Ucap Anton dengan ekspresi tidak percaya saat melihat hal itu.
Anton tahu lagi harus bagaimana.
Ia merasa semakin bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Namun di pikiran Anton saat ini sempat terbersit sebuah kalimat.
"Mungkin saja ini karena energiku bukanlah energi gelap, jadinya alat ini tak bisa mendeteksi levelku dengan benar!"
Anton yang masih kelelahan itu mencoba berpikir keras, hingga akhirnya ia pun merasakan sakit kepala yang teramat sangat.
Namun sakit kepala itu tidaklah biasa karena sakit kepala yang Anton rasakan berbarengan dengan ingatan yang perlahan mulai mengisi memori otaknya.
"Apa-apaan ini!?" Ucap Anton sambil memegang kepalanya dengan kedua tangan. "Sakit sekali!"
Berbagai ingatan pun masuk ke dalam pikiran Anton.
Semua ingatan yang masuk di pikiran Anton saat ini langsung tersimpan dengan jelas di pikiran Anton seolah-olah itu adalah sebuah ingatan dari masa lalu.
"Apa ini?" ucap Anton lagi dalam hati karena saat ini ia sedang melihat begitu banyak ingatan yang masuk ke dalam kepalanya.
Sakit kepala yang seolah tiada henti itu kini sudah tak tertahankan lagi dan membuat Anton langsung jatuh pingsan begitu saja.
Setelah beberapa jam berlalu dan hari sudah gelap, Anton pun terbangun.
Saat terbangun, ia telah memiliki ingatan tentang beberapa hal yang berkaitan dengan energi yang ia miliki.
Dari ingatan itu, Anton pun bisa mengetahui tingkatan levelnya saat ini tanpa harus mengunakan alat pendeteksi level.
"Tingkat Elite level 41?" Ucap Anton yang tampak sedikit bingung dengan levelnya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
anggita
anton, elite level 41💥💪
2023-04-26
2