Setelah kesibukan yang Anton lakukan seharian Hinga malam kemarin, kini Anton pun memulai harinya dengan semangat baru.
Anton saat ini memilih untuk pergi ke asosiasi pemburu monster terlebih dahulu sebelum pergi melakukan perburuan monster.
Tujuan Anton pergi ke asosiasi saat ini adalah untuk mencari beberapa informasi mengenai sebuah kegiatan hari ini, yakni kegiatan yang akan di lakukan oleh para pemburu monster level 40 ke atas.
"Kemarin aku tidak sengaja mendengar beberapa pemburu monster membahas tentang perburuan di sarang para monster, jadi entah kenapa rasanya aku jadi sedikit tertarik." Ucap Anton dalam hati sambil mengingat kejadian saat ia lewat di sebuah toko dan secara tidak sengaja ada dua pemburu monster yang sekedar lewat sedang membahas tentang tugas itu.
Saat ini Anton sedang memakai sebuah masker kain berwarna hitam yang menutupi bagian hidung sampai ke leher. Sementara itu untuk menutupi bagian atas hidungnya ia menggunakan sebuah topeng dengan berwarna putih dengan pola ukiran mirip serigala.
"Kurasa ini sudah cukup untuk membuat orang-orang tak mengenali diriku yang sebenarnya!" ucap Anton dalam hati dengan penuh semangat.
Tujuan Anton melakukan penyamaran saat ini karena ia sebelumnya sudah di peringati oleh si pengawas tes saat ia menjalani tes di asosiasi pemburu monster yang berada di kota pusat.
Saat itu Anton di peringati untuk tidak mengumbar tentang energi misterius miliknya itu karena itu bisa saja berujung fatal.
Tak lama setelah itu, kini Anton pun tiba di kantor asosiasi pemburu monster yang ada di kota itu.
Lalu Anton pun segera masuk untuk mencari informasi yang ia butuhkan saat ini.
Di setiap kota yang ada di dalam tembok memiliki satu kantor asosiasi pemburu monster.
Setiap asosiasi itu merupakan cabang dari asosiasi utama yang ada di kota awal, atau bisa juga di sebut kota pusat.
Saat Anton sudah berada di dalam kantor asosiasi itu, kini Anton pun mencoba mencari tahu di meja resepsionis. Ia mencoba bertanya pada seorang pria yang saat itu sedang bertugas melayani di bagian itu.
"Permisi, aku ingin menanyakan sesuatu." Ucap Anton dengan ramah.
"Iya?... ingin bertanya masalah apa kak?" tanya pria yang usianya tidak berbeda jauh dengan Anton sambil tersenyum ramah pada Anton.
"Aku sedang mencari informasi tentang tugas perburuan di sarang monster yang akan di laksanakan hari ini." Ucap Anton memberi sedikit penjelasan mengenai apa yang ia ingin ketahui.
"ohh... informasi itu ya?" Balas pria itu yang masih tersenyum ramah pada Anton.
"Boleh ku cek dulu level-nya kak?" tanya pria itu lagi sambil mencoba mengaktifkan alat yang terpasang di pinggiran kepalanya dan di topang di bagian telinganya.
"Ehmm..." Anton tampak sedikit ragu untuk memberi izin karena saat ini levelnya masih nol, jadi akan ada kemungkinan dirinya akan di tolak jika pelayan ini mengetahui level Anton saat ini.
Namun jika Anton menolaknya, maka akan ada kemungkinan Anton akan di curigai, apa lagi ia saat ini sama sekali tak bisa menemukan alasan yang tepat untuk hal itu.
Akhirnya, mau tak mau Anton pun terpaksa memberi izin pada pria itu.
"Hah..." Batin menghela nafas dengan ekspresi seperti orang yang tidak bertenaga. "Baiklah, silahkan di cek." Jawab Anton memberi izin.
"Oke!" Balas pria itu singkat dan kemudian langsung mengecek level Anton saat ini.
Namun saat melihat level Anton, seketika itu juga si pria langsung sedikit memiringkan kepalanya dengan ekspresi bingung.
"Kau masih level 0?" Tanya pria itu dengan ekspresi bingung terukir di wajahnya.
"Hah..." Sekali lagi Anton menghela nafas panjang. "Ya... Aku masih level nol untuk sekarang." Ucap Anton yang tidak bisa menyangkal. Ia hanya bisa berkata sambil pasang ekspresi malas di wajahnya.
Sementara itu, dua orang pria yang ada di belakang Anton yang secara tidak sengaja mendengarkan pembicaraan Anton dan petugas resepsionis itu kini langsung tertawa terbahak-bahak.
"Le... Level nol hah?... Huaahahhaha... Yang benar saja? Level nol sepertimu juga ingin mengikuti tugas itu yah!?" Ucap salah satu pria sambil menertawakan Anton.
"Hahaha... Lagian apa-apaan levelmu itu?... Bagaimana bisa levelmu bisa sampai bola seperti itu?... Bwahahahakk!!" timpal pria yang satunya yang saat ini juga ikut tertawa.
"Bisa kau cari tugas yang lebih cocok lagi denganmu?... Tugas ini sama sekali tak cocok dengan dirimu yang sangat payah ini." Ucap si petugas resepsionis itu yang tiba-tiba berubah dari yang ramah jadi terlihat sinis menatap Anton.
"Menurutku ini sudah cocok kok." Jawab Anton singkat tanpa memberi penjelasan apa-apa.
"Cocok gundul mu!!... Kalau kau ke sana kau hanya akan jadi beban orang lain!!... orang payah sepertimu seharusnya tahu diri di mana kau harus menempatkan diri!" Bentak Salah satu dari dua pria itu sambil menarik Anton agar mundur dari depan meja resepsionis itu.
Lalu pria itu langsung melempar Anton hingga Anton terperosok ke lantai.
"Kau benar-benar sangat mengganggu!! Lebih baik kau mati saja dari pada hidup tak tahu diri dan hanya jadi beban saja!!" Bentaknya lagi sambil menatap tajam pada Anton.
Sesudah itu, kini pria yang melempar Anton ke lantai barusan tampak langsung berbalik badan dan segera menanyakan perihal yang sama dengan yang Anton tanyakan pada petugas resepsionis itu.
Petugas resepsionis itu menyambut pria itu dengan ekspresi ramah dan tersenyum dengan lembut pada pria itu.
Ia memberikan semua informasi tentang tugas itu secara mendetail.
Anton yang saat ini berada sedikit jauh dari mereka kini berusaha mendengar pembicaraan mereka menggunakan pendengarannya yang sangat tajam.
Berdasarkan informasi yang Anton dengarkan saat ini, di katakan bahwa tempat sarang monster itu berada di hutan yang mereka sebut hutan Dimbogo.
Di hutan itu terdapat sangat banyak monster dengan satu jenis yang sama, yakni reptil yang bisa menghembuskan racun dari mulutnya.
Monster-monster ini terkenal sangat kuat, apa lagi mereka memiliki kemampuan meracuni lawan, hal itu pun menjadi sebuah serangan andalan para monster jenis ini untuk melumpuhkan lawan-lawannya.
Sementara itu, Anton yang saat ini tidak mengetahui di mana letak hutan tersebut kini langsung berdiri dari duduknya.
Saat dua pria sebelumnya selesai dari meja resepsionis itu, kini mereka berdua pun langsung melakukan perjalanan ke hutan Dimbogo.
Setelah mereka pergi begitu saja, kini Anton memilih untuk mencari sebuah toko yang menjualkan sebuah peta.
Begitu Anton menemukan toko itu, kini Anton pun langsung membeli sebuah peta wilayah yang ada saat ini.
"Nah ini dia yang sangat ku butuhkan saat ini!" ucap Anton dalam hati sambil menggenggam sebuah gulungan peta yang ada di tangan kanannya.
Setelah itu Anton pun beranjak dari dari tempat itu. Tujuan Anton saat ini adalah hutan Dimbogo, tempat para pemburu monster level atas akan melakukan penyerangan serta memberantas para monster yang ada di wilayah itu.
"Baiklah, ke arah mana aku harus pergi saat ini?" Ucap Anton sambil membuka gulungan peta di tangannya itu.
"Nah ini dia!... Mulai dari sini aku harus pergi ke arah timur, daerah di mana matahari terbit!" Ucap Anton dalam hati sambil keluar dari tembok ke enam itu melalui sebuah gerbang yang ada di dalamnya.
Hutan Dimbogo ini adalah hutan yang belum terjamah sebelumnya, karena itulah banyak para pemburu monster tingkat 40 ke atas di kerahkan untuk melakukan perburuan di tempat tersebut guna untuk membuka lahan baru untuk melakukan perburuan selanjutnya bagi para pemburu monster.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Keyyis
semangat terus nulisnya. jangan patah semangat
2023-04-27
3