Silo kini terdorong ke belakang akibat dari ledakan yang terjadi saat sebuah serangan tebasan petir menghantam si monster itu.
Silo terlihat sedikit terkejut. Ia kemudian langsung menoleh ke samping tepat ke arah datangnya serangan barusan.
Tampak dari arah datangnya serangan itu Silo bisa melihat sosok Anton yang tengah berjalan santai mendekati dirinya.
Sementara itu, si monster yang sebelumnya terkena tebasan petir dari Anton langsung menoleh ke arah Anton.
Ia kemudian mengaum dengan suara keras ke arah Anton, lalu ia pun menyemburkan api dari mulutnya untuk menyerang Anton.
Namun Anton langsung mengibaskan tangannya yang sedang memegang pedang ke samping dan seketika itu hembusan angin yang sangat kuat langsung menghantam semburan api dari mulut monster itu serta membuat semburan api itu terdorong mundur hingga akhirnya hembusan angin yang sangat kuat itu mencapai si monster dan langsung menghantam kepala monster itu.
Si monster itu pun sekali lagi terhempas ke belakang akibat serangan Anton barusan.
"Ternyata Monster tingkat Rookie level menengah hanya semudah ini untuk di hadapi." Ucap Anton dalam hati.
Anton terus berjalan maju sambil melancarkan serangan tebasan petir ke arah monster itu.
Monster itu kesulitan untuk mengahadapi Anton, ia terus terdorong mundur oleh serangan tebasan petir milik Anton.
Silo yang melihat hal itu kini hanya bisa menatap Anton dengan tatapan kagum.
"Lu... Luar biasa!... Hanya dengan tebasan petir biasa bisa sekuat itu!." Ucap Silo dengan ekspresi kagum.
"Sepertinya perbedaan level memang sesuatu yang sangat berpengaruh besar dalam pertarungan yang mengandalkan kekuatan seperti ini!" Ucapnya lagi dengan kagum.
Saat ini Silo sama sekali belum tahu level Anton yang tertera di alat pengukur kekuatan. hingga akhirnya Silo pun langsung mencoba melihat level Anton menggunakan alat pengukur kekuatan yang ada di samping telinganya.
Begitu ia ingin mengecek level Anton, seketika alat itu memunculkan sebuah kaca yang membuat ia bisa melihat sebuah layar virtual yang ada di depannya, dan dari layar itu pun muncul level Anton saat ini.
Betapa terkejutnya Silo ketika melihat level Anton yang ternyata masih level 0.
"Ba... Bagaimana mungkin bisa seperti ini?!" Ucap Silo yang tampak tidak percaya melihat apa yang baru saja di tunjukkan oleh layar virtual itu.
Sementara itu Anton kini langsung mengayunkan pedangnya ke samping dan mengambil ancang-ancang untuk menyerang.
Lalu Anton pun segera melesat dengan sangat cepat ke arah monster itu.
"Tebasan petir!!" Ucap Anton dengan suara tegas sambil menebaskan pedangnya ke leher monster itu.
Seketika itu juga kepala monster itu pun langsung terpisah dari tubuhnya dan jatuh begitu saja ke tanah.
Setelah itu Anton memutar tubuhnya dan mengambil posisi untuk menyerang.
Ia pun dengan cepat menusukkan pedangnya pada dada monster tersebut.
"Laser petir!!" Ucap Anton saat pedangnya masuk ke dalam tubuh monster itu.
Seketika itu juga pedang yang tertusuk ke dalam tubuh monster itu kini memunculkan sebuah laser yang langsung menembus tubuh monster tersebut.
Setelah mengalahkan monster tersebut, kini Diego pun langsung berjalan mendekati Silo.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Anton saat berada dekat dengan Silo.
Mendengar pertanyaan Anton Silo pun langsung tersadar dari lamunannya.
Ia langsung memandangi Anton dengan ekspresi penuh tanya.
"Ba... Bagaimana bisa kau sekuat itu?" Tanya Silo yang mengabaikan pertanyaan Anton.
Mendengar pertanyaan Silo, Anton pun hanya diam sambil mengangkat jari telunjuknya dan meletakkannya di depan bibir untuk memberi tanda bahwa ia tidak ingin membicarakan hal itu.
Silo pun paham dengan kode itu, sehingga ia pun langsung berhenti untuk mencari tahu tentang kekuatan Anton.
"Jika nanti orang yang kalian selamatkan itu bangun dan bertanya siapa yang mengalahkan monster ini, katakan saja bahwa kau-lah yang telah mengalahkan monster ini... Selain itu, aku juga ingin kau merahasiakan tentang kekuatanku... Sampai sini paham?" Tanya Anton sambil tersenyum licik dan terkesan sedang mengancam Silo.
"A... Aku mengerti." Jawab Silo yang langsung mati kutu di hadapan Anton.
"Menyeramkan." Ucap Silo dalam hati.
Saat ini Anton masih ingin merahasiakan tentang kekuatannya saat ini.
Karena itu kini ia ingin menggunakan sebuah topeng penyamaran saat hendak bertarung dengan musuh yang kuat.
Setelah memberi sedikit ancaman pada Silo, kini Anton pun langsung beranjak dari tempat itu.
ia kini kembali melakukan perburuan di malam hari.
******
Pagi ini di keluarga Anton tampak Dilo sedang Memberitahukan sebuah kejadian saat dirinya di serang oleh Anton.
Ia mulai memutar balikkan fakta dengan berkata bahwa Anton menyerang dirinya saat ia tidak tahu kalau Anton akan menyerang.
Ia mencoba agar tidak terlihat kalah dari Anton dengan membuat-buat alasan.
Lalu kedua orang tua Anton pun kini merasa kesal dengan perbuatan Anton.
"Kalau begitu, saat ia datang maka tantanglah dia dan bertarunglah dengannya secara adil... Buat dia paham dengan posisinya di sini!" Ucap ayah Dilo dengan tegas.
"Siap ayah!" Balas Dilo dengan ekspresi yang tampak percaya diri.
"Kali ini tidak akan ku biarkan bocah itu mempermalukan ku!... Orang yang tidak berasal dari keluarga ini tak pantas mendapat perlakuan baik di sini!" Ucap Dilo dalam hati.
Setelah hari menjelang siang, kini Anton pun telah kembali ke rumah.
Baru saja ia memasuki gerbang rumah, tiba-tiba Dilo datang dengan cara melompat dari lantai atas rumah mereka.
Dilo pun langsung mendarat tepat di depan Anton sambil pasang ekspresi kesal sekaligus bersemangat ingin segera menantang Anton.
"Hoi Anton!" Ucap Dilo dengan suara yang penuh kekesalan sambil menunjuk wajah Anton.
"Hari ini aku menantangmu untuk berduel denganku!... Tidak akan ku biarkan kau bertingkah sombong seperti kemarin!" Bentak Dilo.
Anton yang melihat tingkah Dilo itu kini hanya menghela nafas panjang dan malas.
Saat ini Anton merasa tidak perlu meladeni Dilo.
"Sebaiknya tidak sekarang... Aku ingin beristirahat hari ini." Ucap Anton yang langsung berjalan melewati Dilo dengan ekspresi datar di wajahnya.
Anton saat ini memang merasa agak lelah dan ingin segera beristirahat, karena itulah ia menolak tantangan dari Dilo.
Selain itu bagi Anton saat ini bertarung dengan Dilo hanyalah sebuah kesia-siaan saja karena tidak ada keuntungan sama sekali.
Anton memiliki pendirian yang berbeda dari kebanyakan pemburu monster di zamannya ini.
Saat para pemburu monster terus-menerus mengejar popularitas, Anton jauh lebih mementingkan perburuan dan pemberantasan untuk melenyapkan monster dari muka bumi ini
Baru beberapa langkah Anton meninggalkan Dilo, tiba-tiba Anton merasakan seolah ada sesuatu yang mengancam nyawa datang dari belakang.
"Apa ini insting?" Ucap Anton dalam hati sambil memutar tubuhnya ke belakang.
Begitu Anton melihat ke belakang, kini ia melihat Dilo sudah berada di depannya dan langsung menebaskan pedang ke arahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Ahmad Haromain Bin Omar
terbaik
2024-01-10
1
Sak. Lim
idioooooot mulut sampah' goblokkkk lebaaaay naiiiiif
2023-12-03
0