Sedikit ledakan angin terjadi saat Anton menghantamkan sentilan jari tengahnya ke dahi Rio.
Hal itu pun membuat Rio terhempas cukup jauh hingga menabrak sebuah batang pohon yang berdiri kokoh di dekat para pemburu monster yang sedang berkumpul di tempat itu.
Seketika itu juga, seluruh pemburu monster yang melihat hal itu langsung mengalami sedikit kegaduhan.
"Apa yang terjadi?"
"Seseorang terlempar dari arah sana!"
"Lihat itu! Apakah dia pelakunya?"
"Sepertinya begitu!"
Para pemburu monster itu kini langsung mengalihkan perhatian mereka semua pada Anton yang duduk di atas pohon itu.
"Siapa dia?" ucap para senior yang berada di level 50 ke atas itu.
Anton yang berada di atas pohon itu kini melirik ke berbagai arah dan mencoba melihat semua orang yang ada di tempat itu untuk memperkirakan orang-orang yang terkuat di tempat itu.
Hingga akhirnya ada beberapa orang yang langsung memancarkan aura dari energi gelap miliknya.
Dari aura itu seketika Anton pun jadi sedikit terkejut.
Sebelumnya Anton mengira bahwa di tempat itu hanya ada para pemburu tingkat Rookie saja, tapi ternyata sudah ada pemburu tingkat veteran level 12.
Di mata Anton orang yang terkuat itu berada di tingkat veteran level 12, akan tetapi, yang di tunjukkan oleh alat pendeteksi level berbeda dengan yang Anton ketahui saat ini.
Pada data yang di munculkan oleh alat pendeteksi level itu, terlihat bahwa pria itu saat ini berada di level 72, dan dialah yang terkuat di tempat ini.
Selain dari pria itu, masih ada beberapa lainnya yang di bawah tingkatan pria itu.
bisa di bilang mereka semua adalah satu kelompok dengan pria yang berada di level 72 itu. Sementara level mereka sekelompok itu berada di antara level 60 sampai 70an.
Setelah menyadari kekuatan orang-orang sekelompok itu, kini Anton kembali menoleh ke arah Rio.
"Sialan kau!!" Teriak Rio dengan ekspresi yang terlihat emosi.
Ia kemudian menebaskan pedangnya dari jarak jauh.
Seketika itu juga terbentuklah cahaya berwarna hijau dengan wujud bulan sabit yang langsung melesat ke arah Anton.
"Pengguna racun ya?" pikir Anton.
Lalu dengan santainya Anton mengibaskan tangannya ke samping.
Seketika itu juga racun berbentuk bulan sabit itu langsung di hantam oleh gelombang angin yang cukup kuat yang berasal dari kibasan tangan Anton barusan.
Hantaman itu membuat racun milik Rio langsung terhempas dan hancur serta lenyap bagaikan asap yang di terbangkan oleh angin.
"Ba... bagaimana bisa semudah itu?!" ucap Rio dengan ekspresi terkejut dan tidak percaya.
"Siapa sebenarnya orang ini?!" ucap Rio lagi.
Lalu Anton pun langsung melompat dari pohon itu tepat di depan Rio.
Semua orang langsung mundur seolah sengaja memberi ruang pada Anton dan Rio.
Sementara itu, Karina kini langsung berjalan mendekati tempat Rio dan Anton saat ini.
Ia penasaran dengan kemampuan Anton karena Anton telah berhasil membuat dirinya merasakan sebuah ancaman dan rasa gelisah yang tidak jelas adanya.
Namun di sisi lain ia juga ingin menghentikan pertarungan Rio dan Anton karena ia yakin Rio tidak akan bisa menang melawan Anton.
"Rio!!" Teriak Karina sambil menerobos orang-orang banyak itu dan langsung masuk hampir ke tengah-tengah ruang yang terbuka untuk Rio dan Anton.
Namun begitu Karina berada di tengah-tengah mereka, Karina pun jadi sedikit terkejut karena ternyata Anton sama sekali tidak memiliki sikap sombong dan angkuh seperti para pemburu monster lainnya yang baru punya sedikit kekuatan tapi sombongnya sudah selangit.
Justru saat ini ia melihat Anton yang sedikit membungkukkan badannya dan meminta maaf pada Rio.
Hal itu tentu berada di luar dugaan Karina karena sebelumnya Karina berpikir bahwa Anton pasti akan sangat marah dan kesal sehingga langsung menghabisi Rio, namun yang terpikirkan olehnya ternyata sama sekali tidak terjadi.
"Maaf jika aku ada salah padamu." Ucap Anton sambil sedikit membungkukkan badannya di depan Rio.
"aku sama sekali tidak berniat buruk dan tidak ingin membuat pertikaian di tempat ini, jadi aku minta maaf atas perbuatanku sebelumnya." ujar Anton meminta maaf.
Anton telah menurunkan egonya dengan meminta maaf lebih dulu pada Rio.
Namun Rio malah melakukan hal yang berkebalikan dari apa yang Anton lakukan.
Rio malah semakin menaikkan egonya dengan berpikir bahwa ia lebih kuat sehingga Anton pun takut padanya dan datang meminta maaf di hadapannya.
"Hahahaha... Lucu sekali!!." Ucap Rio dengan ekspresi meremehkan Anton.
"Maaf katamu?! kenapa baru bilang sekarang hah?! apa kau takut padaku?!" Tanya Rio sambil mendorong bahu Anton sehingga Anton pun terdorong tiga langkah ke belakang.
Mendapatkan perlakuan yang tidak baik, Anton tetap berusaha untuk bersabar. Ia menahan dirinya dan kemudian menghela nafas panjang untuk menenangkan pikirannya.
"Hei!! Jawab aku sekarang!! Kenapa kau terus menatap Karina hah?!" Bentak Rio sambil meraih leher Anton dan mencekiknya.
Melihat hal itu, Karina pun langsung memegang tangan Rio yang sedang mencekik Anton, dan dari tangan Karina muncul kobaran api yang cukup besar dan mulai menjalar ke seluruh bagian yang ada di tangan Rio.
"Lepaskan dia! Jangan memancing amarah orang yang tidak boleh kau buat marah!" Ucap Karina dengan tatapan tajam mengintimidasi.
Seketika itu pula Rio langsung melepaskan cengkraman tangannya dari leher Anton dan seketika itu pula Karina langsung menghentikan pergerakan apinya yang ada di tangan Rio hingga api itu perlahan lenyap.
Anton yang melihat hal itu kini hanya bisa menghela nafas panjang. Sementara itu kini Karina langsung menoleh ke arah Anton dan menatapnya dengan tatapan tajam.
Anton yang menyadari hal itu kini langsung buang muka dan mencoba mengabaikan tatapan itu.
Namun karena merasa terganggu Anton pun langsung buka suara.
"Jangan menatapku seperti itu... Aku tahu kau memiliki kepekaan yang luar biasa, akan tetapi sepertinya kau sama sekali tidak bisa mengendalikan hal itu sehingga kau merasakan sesuatu yang seharusnya tidak kau rasakan!" Ucap Anton sambil mengusap punggung lehernya.
Karina yang mendengar ucapan Anton itu seketika sedikit tersentak, ia terkejut karena Anton ternyata mengetahui tentang kemampuannya yang tak bisa ia kendalikan dengan baik itu.
"Ba... Bagaimana kau bisa mengetahuinya?" Tanya Karina.
"Itu rahasia." Balas Anton sambil memutar tubuhnya dan membelakangi Karina.
Sementara itu Rio dan beberapa orang yang mendengar obrolan singkat itu kini malah mengalami salah paham karena sebelumnya Anton dan Karina membahas tentang perasaan, sementara otak mereka yang mendengar obrolan itu malah mentok di kata 'perasaan' itu, sehingga hal itu pun membuat mereka tak bisa mencerna dengan baik mengenai obrolan Anton dan Karina.
Hal itu terutama terjadi di antara orang-orang yang mengenal Karina. Mereka semua langsung salah paham dan mengira bahwa gadis yang mereka puja-puja itu sudah memiliki seseorang di hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
ARYSTA
mc sampah
2023-08-26
0
ARYSTA
sumpah... gua gak paling suka sama novel yang mc nya naif... baik boleh tapi jangan kelewat baik jga kali...
2023-08-26
1
Ya Fi
di manapun "kaum (,,,,,,,,)" pasti menjadi biang masalah
2023-07-30
1