Saat ini Karina dan yang lainnya tampak terkena efek dari racun yang di sebarkan oleh monster mirip iguana itu di udara.
Karina dan para anggota lainnya itu tampak terjatuh dengan tubuh lemas namun kesadaran mereka masih tetap bertahan.
Perlahan Karina mengangkat kepalanya dan melihat ke arah si monster mirip iguana itu.
Monster itu kini berjalan mendekati Karina sambil menjulurkan lidahnya yang penuh liur beracun.
Tampak air liur si monster yang menetes ke atas rumput langsung membuat rumput tersebut layu dan mati dengan sangat cepat.
Karina mencoba berontak dan memaksa tubuhnya untuk bergerak. Namun sayangnya hal itu sama sekali tidak berhasil. Ia sama sekali tak bisa menggerakkan tubuhnya karena tubuhnya kini sangat berat dan mati rasa di beberapa bagian.
"Sial! Apa aku terkena racun monster ini?!" Ucap Karina dalam hati dengan ekspresi kesal bercampur panik. "Jika memang kena racun, lantas kapan aku terkena racun itu?! Padahal sejak tadi aku bisa menghindari semua serangan beracun dari monster itu!"
Kini si Monster sudah berdiri di depan Karina dan susah berada dekat dengan Karina.
Monster itu pun langsung mengaum keras ke arah Karina dan membuat Karina jadi lebih panik dari sebelumnya.
Ia berpikir bahwa ia tidak akan selamat lagi kali ini. Namun takdir Karina masih belum berakhir di sini.
Seorang pria bertopeng kini datang dan langsung melesatkan tinju petir dari jarak jauh sehingga tampak sebuah petir berbentuk kepala tangan melesat dan menghantam si monster yang hendak menerkam Karina.
DUAAARRRR
Ledakan terjadi saat petir berbentuk tinju itu menghantam wajah si monster.
Bersamaan dengan ledakan itu, tampak si monster itu terdorong cukup jauh ke samping.
"Apa aku datang terlambat?" Tanya Anton yang saat ini masih dalam mode penyamaran sambil berjalan mendekati Karina dan yang lainnya.
Mendengar suara Anton Karina pun langsung menoleh ke samping.
Seketika bulu kuduk Karina langsung berdiri dan sekilas ia merasakan hawa mengerikan dari kedatangan Anton.
Perasaan gelisah kembali menyelimuti hati Karina, ia merasa seolah sedang melihat monster yang menakutkan saat berhadapan dengan Anton.
Anton kini berdiri di depan Karina. Pandangan Karina terhadap Anton kini seolah berubah, ia kini seolah melihat Anton sebagai seorang monster menakutkan dengan mata yang memancarkan warna merah yang sangat tajam serta dari tubuhnya seolah terpancar aura hitam mengerikan layaknya monster yang haus akan darah dan akan membunuh secara membabi-buta.
Ketakutan pun memenuhi pikiran dan hati Karina. Tubuh Karina langsung gemetar seketika. Rasa takut yang ia rasakan ini jauh lebih besar ketimbang rasa takut yang ia rasakan saat berhadapan dengan si monster sebelumnya.
Sementara itu, Anton yang saat ini berdiri di hadapan Karina tampak sedang memperhatikan si monster yang levelnya lebih tinggi dari Karina dan seluruh anggota kelompoknya itu.
Tampak saat ini si monster yang baru saja terkena serangan Anton langsung meraung keras ke arah Anton. Namun monster itu sama sekali tidak mengambil tindakan pasti untuk menyerang Anton.
Monster itu terlihat seperti ragu untuk melesatkan serangan, ia hanya terlihat berjalan kesana-kemari sambil sesekali menoleh ke arah Anton.
"Monster itu?!" Ucap Irma sambil melirik tingkah si monster yang mulai aneh.
"A... Aku benci mengakui ini!... Tapi kenapa monster itu malah terlihat waspada sejak kemunculan orang ini?!" Ucap si Rio dengan ekspresi kesal.
"Uhuk-uhuk!!"
Rio terbatuk dan dari mulutnya keluar darah.
Saking kesalnya Rio sampai mengeluarkan suara yang keras dan itulah yang memancing rasa sakit dan membuat dirinya batuk darah.
"Kau benar! Dan juga!..." Irma menggantungkan ucapannya sambil melirik ke sekitarnya dan melihat bahwa semua monster di tempat itu langsung berkumpul dan mengelilingi mereka semua seolah sedang mengepung sambil pasang tampang waspada.
"Sepertinya bukan hanya pemimpin monster ini saja yang waspada! Lihat! Yang lainnya juga kini mengabaikan anggota kita yang sedang berjatuhan tak berdaya dan malah memilih untuk mengepung kita berempat!" Ucap Irma.
"Tidak! Monster-monster ini bukan mengepung kita! Melainkan mengepung orang ini karena mereka merasakan adanya bahaya dari orang ini dan mereka sadar bahwa mereka tidak akan bisa mengalahkan orang ini jika mereka tidak bersatu!" Ucap Karina memberi penjelasan berdasarkan apa yang ia rasakan dari Anton saat ini.
Karina kini mencoba mengubah perspektifnya tentang Anton. Sebelumnya ia berpikir bahwa dirinya adalah manusia, sementara Anton adalah monster menakutkan karena ia merasakan aura yang sangat berbahaya terpancar dari tubuh Anton.
Namun setelah ia menggunakan perspektif yang kebalikannya, ia pun menemukan sebuah opini baru, yang mana kemungkinannya bahwa Anton adalah sosok yang berlawanan dengan para monster yang ada di dunia saat ini.
Hal itu di sadari oleh Karina setelah mengingat bahwa energi yang ada pada dirinya adalah energi gelap dan sejak memiliki energi gelap itu ia memiliki kepekaan yang sangat kuat terhadap energi yang di miliki oleh orang-orang di sekitarnya.
"Jika di pikir-pikir dengan baik, mana mungkin seorang yang berada di level 0 bisa sekuat ini? Selain itu, mesin pendeteksi ini menunjukkan angka 0 yang berarti orang ini terdeteksi memiliki energi namun energi itu kemungkian tak bisa di definisikan oleh alat tersebut! Dengan begitu, maka bisa di simpulkan bahwa orang ini memiliki energi yang berbeda dari energi gelap, namun ia memiliki unsur yang berlawanan dengan energi gelap sehingga ia tetap terdeteksi namun tak bisa di definisikan!" Pikir Karina membuat kesimpulan dalam hatinya.
Apa yang di pikirkan oleh Karina ini adalah kemungkinan yang paling tepat mengenai kekuatan yang di miliki oleh Anton.
Sementara itu, Anton yang juga menyadari apa yang ada di dalam dirinya saat ini hanya bisa berusaha untuk menyembunyikan identitas aslinya karena ia tak ingin ada orang lain yang sampai mengetahui rahasia dirinya yang sebenarnya.
Semua anggota kelompok Karina saat ini tampak tercengang melihat para monster yang saat ini terlihat waspada terhadap Anton.
Hingga akhirnya suasana pun pecah saat sang pemimpin monster itu meraung dengan suara keras ke arah Anton.
Seketika itu pula seluruh monster di tempat itu langsung meraung keras dan sedetik kemudian mereka langsung menyemburkan cairan beracun ke arah Anton yang saat ini berada dekat dengan Karina dan yang lainnya.
Seketika itu juga Karina, Irma, dan Rio langsung terlihat panik ketika semua serangan semburan cairan beracun itu mengarah pada mereka.
"Tidak ada harapan lagi!!" Teriak Rio dengan putus asa.
"Diam kau dasar bodoh!" Ucap Anton sambil mengangkat tangan kanannya ke depan.
Seketika itu pula sebuah perisai petir berbentuk setengah lingkaran pun tercipta dan langsung melindungi mereka berempat di dalamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments