Setelah menghajar Dilo, Anton pun segera bersiap dan bergegas menuju ke kantor asosiasi pemburu monster. Ia berangkat dengan menaiki kendaraan umum yang ada.
Setibanya di depan kantor asosiasi itu, Anton pun langsung masuk ke dalam gedung yang sangat besar itu.
Gedung asosiasi ini sangatlah ramai, dan tampak ada banyak orang yang sedang berlalu lalang di dalam gedung tersebut.
Mereka semua adalah para pemburu monster serta beberapa pekerja yang bertugas mengelola semua urusan yang ada di kantor asosiasi ini.
Saat Anton mencoba mendatangi sebuah tempat pendaftaran untuk mulai melakukan tes ulang, secara tak sengaja Anton melihat kedua teman baiknya sedang berbincang dengan empat pemburu monster lainnya yang merupakan rekan sekelompok mereka.
Anton yang melihat hal itu langsung menghampiri kedua temannya.
Tampak wajah Anton saat ini terlihat sedang bahagia karena dirinya kini memiliki kekuatan yang bisa membuatnya ikut dalam kelompok pemburu monster.
Hal itu pun membuat Anton ingin menghampiri kedua teman baiknya untuk memberitahukan pada mereka tentang kabar baik yang ia alami saat ini.
"Hei Marko, Ruyon, kalian tahu, hari ini aku memiliki kabar gembira!" Ucap Anton yang terlihat bersemangat ingin menjelaskan situasi dirinya saat ini.
Sementara itu, Marko dan Ruyon yang mendengarkan sapaan Anton itu kini hanya menatap Anton dengan tatapan aneh seolah sedang melihat orang asing.
"Kalian tahu, hari ini aku akan kembali melakukan tes dan aku yakin aku pasti bisa berhasil kali ini!" Ucap Anton lagi yang saat ini masih terlihat tersenyum dan bersemangat.
"Hei, apa kalian berdua kenal dengan orang ini?" Tanya salah satu dari rekan sekelompok Marko dan Ruyon sambil menatap Anton dengan tatapan aneh dan sinis.
"Tidak, aku tak mengenalinya." Jawab Marko dengan ekspresi datar.
"Uhm.... Aku juga." Sambung Ruyon sambil menggelengkan kepalanya.
Mendengar ucapan kedua teman baiknya itu, kini Anton pun merasa sedikit tidak percaya pada kata-kata mereka berdua.
"Hei-hei.... Jangan begitu.... Kita ini teman baik bukan?.... Tolong bercandanya jangan berlebihan." Ucap Anton yang berusaha untuk tidak peduli dengan kata-kata yang keluar dari mulut kedua temannya itu.
"Bercanda?.... Siapa yang bercanda?" Ucap Ruyon yang kini langsung menatap sinis ke arah Anton.
"Maaf saja ya.... Aku sama sekali tak pernah berteman dengan seorang pecundang!.... Jadi tolong jangan menganggu ku!"
"Ehh?"
Seketika Anton hanya bisa terbelalak menatap dan mendengar ucapan teman baiknya itu.
ia benar-benar tidak menyangka kalau kedua temannya itu akan bersikap seperti itu pada dirinya.
Padahal selama ini semuanya baik-baik saja, mereka awalnya saling mengenal karena orang tua mereka masing-masing berada di satu kelompok yang sama dan kelompok orang tua mereka itu merupakan kelompok yang cukup terkenal dan populer di kalangan para pemburu monster saat ini.
"Hei.... Ayo pergi dari sini!... Aku malas berada di tempat yang sama dengan si pecundang yang gagal ini!" Ucap Marko yang langsung berjalan pergi tanpa menunggu persetujuan dari rekan kelompok lainnya.
Melihat Marko yang langsung pergi begitu saja, kini Ruyon pun langsung mengikuti Marko dari belakang.
"Sebaiknya kau berhenti berteman dengan kami.... Kau itu harusnya menyadari posisimu sekarang!" Ucap Ruyon sebelum pergi meninggalkan Anton.
Kini empat orang lainnya mengikuti langkah Ruyon dan Marko.
Sambil berjalan, si Marko dan Ruyon mulai menjelek-jelekkan Anton di depan para rekan mereka.
Mereka mulai mengejek dan menghina keburukan serta kegagalan Anton yang menjadi momok besar bagi keluarga Maroso.
"Hahaha.... Dia itu hanyalah beban keluarga yang sama sekali tidak tahu diri."
Ucapan itu sempat terdengar oleh Anton dan kata-kata itu keluar dari mulut Marko.
"Begitu ya?!" Ucap Anton sambil menatap Marko dan kawan-kawan barunya dengan tatapan dan senyuman sinis.
"Setelah aku berada di bawah, semuanya langsung merendahkan ku... Kalau begitu akan ku bungkam mulut kalian suatu hari nanti!"
Segera setelah itu, Anton pun segera menuju ke tempat pendaftaran untuk segera memulai tes untuk menjadi pemburu monster.
Setibanya Anton di tempat pendaftaran itu, Anton sempat di tolak karena sebelumnya ia sudah pernah gagal dalam tes tersebut.
Hal itu di ketahui saat karyawan yang bertugas di bagian pendaftaran itu mengecek nama lengkap Anton dan dari data yang muncul di layar komputer karyawan itu kini Anton di nyatakan gagal karena tak memiliki kecocokan dengan energi gelap.
"Maaf kak.... Sepertinya kakak tidak bisa ikut tes ini lagi karena kakak tidak memiliki kecocokan dengan energi gelap.... Sebaiknya kakak cari pekerjaan yang lain saja yang lebih cocok dengan kakak saat ini." Ucap karyawan itu dengan nada sopan.
"Tunggu dulu." Ucap Anton dengan tatapan dingin dan penuh ketenangan.
"Aku memang tak cocok dengan energi gelap, tapi saat ini aku sangat yakin ada energi misterius yang mengalir di dalam tubuhku, karena itulah aku ingin mengikuti tes ini untuk mengetahui apakah energiku ini benar-benar bisa di gunakan atau tidak!." Ucap Anton yang dengan segera menjelaskan situasi dirinya saat ini.
Karena Anton menjelaskan situasi dirinya saat ini dengan suara yang agak keras, kini semua orang yang ada di ruangan itu serta orang yang tidak sengaja lewat di sekitar situ langsung menertawai Anton.
"Hahahaha.... Energi misterius katanya!"
"Misterius dengkulmu!"
"Kebanyakan menghayal!"
"Kalau sudah gagal ya terima saja.... Jangan kebanyakan tingkah!"
Berbagai ocehan yang terdengar mencela Anton bermunculan dari bibir para pemburu monster lainnya yang ada di tempat itu.
Sementara si karyawan itu hanya bisa diam. Ia sedikit merasa bersimpati melihat Anton yang terus di tertawakan oleh orang-orang di tempat itu.
Anton tentunya merasa kesal karena dirinya sedari tadi terus-terusan di remehkan oleh orang-orang di sekitarnya. Akhirnya kekesalan itu ia luapkan.
Ia menoleh ke belakang dengan tatapan tajam penuh intimidasi.
Bersamaan dengan tatapan itu, Anton mengeluarkan aura membunuh yang sangat kuat dan memberikan tekanan terhadap orang-orang yang lebih lemah darinya.
Seketika para pemburu monster yang menertawai Anton langsung tertunduk lutut akibat beratnya tekanan aura yang di pancarkan oleh Anton.
"A... Apa-apaan ini?!"
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Bocah itu?!... Kenapa dia jadi terasa sangat menakutkan?!"
Semua orang di sekitar Anton mulai merasakannya. Aura membunuh yang sangat menekan dan menakutkan membuat sosok Anton berhasil menjatuhkan mental mereka semua dan membuat mereka jadi ciut.
"Lebih baik kalian diam saja jika tak tahu apa-apa!" Ucap Anton dengan nada yang dingin namun terasa penuh ancaman.
Setelah itu Anton pun menghentikan aura membunuhnya itu. Dirinya saat ini sebenarnya tidak begitu mengerti mengapa ia bisa memancarkan aura membunuh, namun ia tak mempermasalahkan hal itu sebab ia harus segera memulai tes.
Si pengawas wanita pun langsung melayani permintaan Anton, bahkan dengan tergesa-gesa dan sedikit panik si wanita langsung memprioritaskan Anton agar urusannya lebih dulu di selesaikan.
Setibanya di tempat tes itu, si pengawas tes langsung mengetahui tentang Anton karena sebelumnya ia sudah di beritahukan oleh karyawan wanita yang berjaga di tempat pendaftaran.
"Ohh... Jadi kau bocah yang bernama Anton itu ya?... Hahaha.... Tidak ku sangka ada orang yang ngotot ikut tes padahal sudah jelas-jelas dirinya tak bisa menampung energi gelap." Ucap si pengawas tes tersebut. Namun si pengawas itu sepertinya tidak mempermasalahkan Anton. Mungkin karena sebelumnya dia sudah mendengar kemampuan Anton dari si wanita di tempat pendaftaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Nora Neko
Ucapannya sangat menakjubkan. Terdengar mengintimidasi dan meremehkan juga
2023-08-03
1
Nora Neko
Aku suka nama Ruyon. Kak thor pinter bikin nama
2023-08-03
0
dholpin👅🎉🎉
salah pilih kawan Thor,bkn salah pilih lawan
2023-06-30
2