Suruhan

Dani Firmansyah, pamannya Arvin yang telah berkepala tiga. Dia sendiri memiliki tiga anak, diantaranya terdapat dua pria kembar dan satu wanita yang berperan sebagai bungsu.

Walaupun selalu hidup sederhana, faktanya Dani memiliki perusahaan kecil yaitu Minimarket Happing yang telah memiliki cabang di beberapa kota di negara Hiland. Namun pusatnya tetap berada di kota Fenwark, tempat dimana Arvin bekerja.

Satu hal lagi yang menarik dari dirinya adalah fakta bahwa Dani merupakan orang yang memiliki kuasa penuh terhadap suatu kelompok Mafia yang menetap di ibukota. Hal itu sendiri tidak diketahui oleh keponakannya yang tak lain adalah Arvin.

Mari kita kembali lagi kepada mereka berdua yang kini sedang menginterogasi para preman.

"Sekali lagi aku bertanya, apa kau sudah siap untuk membayar seluruh tagihan untuk kerugian ini?" Tanya Arvin yang sedang berjongkok di hadapan mereka.

Sementara itu, Dani hanya diam dibelakangnya sambil terus melihat sikap Arvin yang terus bersikap lembut kepada para preman yang sudah berniat menghilangkan nyawanya.

'Dia terlalu baik, aku merasa kesal sendiri.' Batin Dani sambil menahan kekesalannya.

Dihadapkan dengan pertanyaan tersebut, para preman hanya bisa terdiam sambil menunduk tanpa berani untuk menatap langsung mata Arvin.

Entah mengapa perlawanan Arvin sebelumya telah menanamkan sebuah perasaan takut kepada diri mereka. Sehingga saat ini mereka tidak berani untuk melawan, dan hanya bisa berdiam tanpa menjawab pertanyaan Arvin.

Melihat mereka yang tidak menjawab, Dani membuka suara, "Kenapa kau masih bersikap lembut, Arvin? Bukankah sebaiknya kau pukuli saja mereka hingga tak sadarkan diri, atau buat mereka mati saja tidak masalah!" Ucapnya bersuara tinggi.

Arvin yang dalam posisi membelakangi Dani hanya tersenyum tipis ketika mendengarnya. Dalam hatinya dia bersyukur karena semuanya bisa berjalan dengan lancar tanpa harus mengeluarkan tenaga.

Itu terbukti ketika melihat reaksi para preman yang langsung berwajah pucat pasi ketika mendengar ucapan Dani. Bayangan kematian seakan tiba-tiba muncul dibenak mereka yang berhasil menaklukkan sikap keras kepala mereka.

"B-baik, baik, baik! Kami akan mengganti rugi semuanya! Tetapi, tunggu kami waktu untuk mengumpulkan uangnya karena kami juga merupakan suruhan dari seseorang!!" Pemimpin preman berkata dengan suara getar.

Dengan begitu semuanya telah berjalan sesuai rencana Arvin. Tanpa mengeluarkan tenaga lebih, Arvin bisa mengetahui identitas dalang dibalik semua ini. Walaupun jelas dirinya sudah mengetahui siapa mereka, tetapi apa salahnya untuk mengetahui secara spesifik?

"Oho~, siapa yang kau maksud itu?" Arvin semakin memperlebar senyumannya.

Merasa sudah tidak ada jalan lain, preman itu hanya bisa pasrah dan menjelaskan semuanya dengan suara yang bergetar.

"K-kami hanya preman biasa, kami selalu berkeliaran untuk mencari mangsa dan mendapatkan uang untuk menyambung kehidupan.

Tapi, suatu hari ada beberapa orang berjas hitam dengan kacamata datang menghampiri kami. Awalnya kami ketakutan, namun ketika dia mengatakan perjanjian yang menguntungkan, kami segera mengiyakan dan merasa bahwa kehidupan kami akan berjalan dengan baik jika menuruti mereka.

Pada akhirnya kami tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, dan malah berakhir menyedihkan seperti ini. Ditambah kami juga tidak memiliki informasi lebih mengenai identitas mereka.

Yang kami ketahui hanyalah informasi bahwa mereka memiliki hubungan dengan perusahaan besar bernama Groupil yang bergerak di bidang obat-obatan. Hanya itulah yang kami ketahui, mohon maafkan kami jika jawaban itu tidak memuaskan!"

Pemimpin preman menunjukkan kesungguhan yang membuat Arvin tidak bisa melakukan apapun selain memaafkan mereka.

"Tidak masalah, kalian tidak ku anggap bersalah dalam kasus ini. Tapi, kalian tetap harus mengganti rugi atas semua kerusakan yang sudah kalian lakukan! Untuk itu, aku akan menyerahkan kalian kepada pamanku, pemilik dari tempat ini." Ucap Arvin kemudian pergi keluar setelah sedikit berbincang dengan Dani.

Setelah Arvin keluar dari gudang, Dani segera menghampiri mereka yang sedang tertunduk lesu. "Apa kalian ingin terbebas dari hutang ini?" Tanya Dani tanpa emosi.

Mereka mendongak dan melihat Dani yang sedang menatap mereka seperti seorang predator. Namun, karena tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, mereka mengangguk beberapa kali.

"Tentu saja, jika anda mengizinkannya…"

Mendengar itu, Dani melanjutkannya, "Bagus. Mulai sekarang kalian akan ikut dan bekerja di bawah perintahku! Namun aku tidak akan memberikan kalian upah selama setahun. Jadi, kalian akan membayar hutang kalian dengan tenaga. Mengerti?"

"Baik!"

***

Setelah menyelesaikan semua masalahnya, Arvin pulang kerumahnya dikarenakan minimarket akan ditutup untuk sementara waktu. Dengan wajah yang kebingungan, Arvin memasuki kamarnya dan membaringkan tubuhnya di atas kasur.

"Jika melawan anak buahnya aku yakin aku pasti bisa. Tetapi sekarang aku harus melawan mereka secara bersamaan, yang mana kekuasaan mereka lebih besar daripada diriku. Aku ragu itu akan berjalan dengan baik…" Gumam Arvin dilanda perasaan ragu.

Sebelumnya dia sempat ditawarkan bantuan oleh pamannya, Dani. Namun dengan tegas dia menolak dan berasalan bahwa semua masalahnya akan dia selesaikan dengan usahanya sendiri.

Ditambah dengan dirinya yang merasa sudah tidak ingin merepotkan pamannya lebih dari itu. Semua bantuan yang Dani berikan selama ini sudah cukup bagi Arvin.

Karena sekarang dia memiliki sebuah sistem yang lebih berguna, dia jadi tidak perlu khawatir dengan segala konsekuensi yang akan dia dapatkan.

"Tapi aku yakin dengan kekuatanku yang sekarang, aku bisa melawan mereka semua. Mengingat kali ini aku memiliki skill yang bisa melihat masa depan. Dengan itu semua marabahaya pasti bisa ku prediksi." Lanjutnya dengan kepercayaan diri yang sudah kembali.

Dengan begitu, semua kekhawatiran yang menumpuk di dalam dirinya sudah hilang. Arvin merasa kekhawatiran bukanlah jawaban dari permasalahannya itu, yang terpenting baginya sekarang adalah bersiap akan situasi yang mungkin bisa membahayakan dirinya.

Namun, ada satu hal yang tiba-tiba mengganjal di dalam dirinya. Hal tersebut adalah Leila yang sudah lama tidak Arvin lihat, entah untuk alasan apa dia merasakan kerinduan yang mendalam pada Leila.

"Leila, apa kau masih ada disana?" Tanya Arvin dalam suara rendah.

Hingga tak lama kemudian, suaranya direspon oleh Leila yang kemudian muncul dalam wujud perinya. Dia terlihat seperti kelelahan walaupun sudah memiliki wujud transparan seperti itu.

"Ada apa? Apakah ada sesuatu lagi yang perlu dipertanyakan?" Leila bertanya dengan lesu.

"Ah, tidak. Hanya saja aku merasa khawatir denganmu." Jawab Arvin sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal.

Mendengar itu, Leila mengangkat satu alisnya dengan heran, "Hmm? Kenapa bisa begitu?"

"Emm… Bagaimana bicaranya, ya? Tapi, aku terkadang merasa khawatir dengan kondisi mu yang kemungkinan selalu memaksakan diri untuk terus mempertahankan keinginan terdalam ku. Jadi, aku ingin memastikan bahwa kondisimu baik-baik saja… Itu saja…" Arvin menjelaskan tanpa melihat mata Leila.

Leila akhirannya paham dengan pemikiran Tuannya itu. Dia merasa sedikit tidak percaya dengan perasaan yang dimaksud Arvin, tetapi jika melihat wajahnya, itu tidak mungkin sebuah kebohongan.

"Kau tidak salah, Tuan. Namun aku tidak bisa menyerah begitu saja. Aku sendiri yang mengajukan hal tersebut, dan ini juga sudah menjadi tanggung jawab ku. Hanya saja aku mengalami sedikit kendala untuk tetap mempertahankan sistem ini…" Ucap Leila yang kemudian duduk di bahu Arvin dengan tangan yang dilipat di dada.

Arvin menoleh dan bertanya, "Kendala apa yang kau maksud?"

"Di planet ini energi kehidupannya mulai menipis yang terjadi karena ulah manusia. Mereka menebang sumber kehidupan dengan seenaknya, sehingga semakin lama energi kehidupan yang terkumpul karena alam semakin menipis. Hanya itulah kendala terbesar dalam kasus ku, tetapi aku masih bisa mengatasinya jika hanya untuk mempertahankan sistem." Jelas Leila membuat Arvin semakin khawatir.

Terpopuler

Comments

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjutkan Thor 😀💪👍👍👍

2023-05-28

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Naaahh... getooo... dong, kalo terlalu lambat juga lama² bikin bosan bacanya, setuju bangeett dibuat agak cepat...😛😀💪👍👍👍

2023-05-28

0

bochil

bochil

lanjut up thor

2023-04-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!