Dengan detak jantung yang semakin cepat setiap detiknya membuat Arvin sedikit kewalahan untuk mengatur nafasnya kembali. Apalagi ketika melihat notifikasi kenaikan levelnya yang membuat semuanya tambah merepotkan.
Namun semuanya kembali normal setelah menghabiskan beberapa menit untuk mengatur nafasnya. Dia benar-benar merasa bahagia sekaligus tegang disaat yang bersamaan, entah apa yang akan terjadi jikalau dirinya telat beberapa detik saja untuk menyelematkan Maria.
[Level telah meningkat +1]
[Skill baru berhasil didapatkan atas bonus kenaikan level!]
[Fitur tersembunyi terbuka untuk skill << Mata Dewa >>]
[Apakah anda ingin melihat informasi terbaru nya?]
[Ya/Tidak]
"Semenjak mendapatkan sistem, aku selalu mengalami pengalaman baru yang begitu menegangkan. Namun, hari ini adalah hari yang menurutku paling menegangkan diantara yang lainnya…" Gumam Arvin sambil mencoba untuk bangkit secara perlahan.
Setelah itu, dia kembali melihat notifikasi sistem yang begitu mengejutkan. Dalam waktu yang bersamaan dia bisa mendapatkan Hadiah, SP, bahkan hingga Skill acak seperti ini.
Merasa tidak sabar untuk melihat hal baru, Arvin segera memencet tombol "Ya" dengan ekspresi yang terlihat sudah tidak sabar.
[Hal baru yang ada di level 3]
[Skill << Mata Dewa >> telah membuka fitur rahasia, yaitu: Dapat melihat isi hati seseorang tanpa perlu melihat statusnya, dan terdapat informasi mengenai ketertarikan seseorang kepada Tuan.]
[Skill terbaru yang didapatkan adalah:
<< Penglihatan Takdir >>
Skill << Penglihatan Takdir >> merupakan skill yang dapat melihat masa depan dalam satu jam kedepan. Skill ini akan aktif secara sendirinya jika sesuatu yang membahayakan sedang mengincar orang terdekat Tuan.
Penglihatan masa depan akan semakin bertambah sepuluh kali lipat jika Tuan telah naik level.]
[Di level tiga ini, poin pesona akan bertambah setiap kali menyelesaikan misi yang diberikan langsung oleh sistem.]
[Poin maksimal statistik akan ditambahkan menjadi 30 poin!]
[Fitur Shop +1 level! Jelajahi Shop untuk mendapatkan banyak item serta skill yang berguna!]
Dihadapkan dengan informasi beruntun membuat kepala Arvin terasa seperti akan meledak. Namun, perasaan itu segera pulih ketika melihat SP nya yang telah terkumpul begitu banyak.
"Tunggu sebentar, jika aku memiliki SP sebanyak ini, maka tidak perlu khawatir untuk meningkatkan statistik ku hingga ke point maksimal?" Gumamnya sambil mencubit dagunya.
Setelah mendapatkan keputusan yang tepat, Arvin segera memaksimalkan statistiknya hingga ke point maksimal. Sesaat setelahnya, muncul sebuah perasaan hangat yang mulai mengalir diseluruh pembuluh darahnya.
Efek itu terjadi ketika Arvin meningkatkan kekuatannya dengan skala yang besar, dan akan berlangsung hingga beberapa menit kedepan.
Merasa tidak perlu banyak memikirkan sesuatu, Arvin segera memejamkan matanya sambil merasakan setiap sensasi yang terasa begitu nyaman dan menenangkan.
'Sungguh kenikmatan yang aneh…' Batin Arvin secara tidak sadar.
Beberapa menit kemudian Arvin membuka kembali matanya setelah memastikan bahwa semuanya telah selesai. Setelahnya dia melihat-lihat perubahan pada tubuhnya yang tak terlalu signifikan.
"Aku hanya mengalami perubahan besar pada organ dalam… Aku juga merasa seperti bisa menyerap ratusan ribu informasi ke dalam kepalaku. Ini begitu mengesankan…"
Arvin terpukau dengan perasaan dimana dirinya merasa sangat percaya diri untuk menguasai dunia yang sebenarnya tidak bisa dia kuasai semudah itu.
Hanya saja Arvin merasa perubahan besar dalam dirinya yang terasa begitu asing, sehingga tak heran jika dia sampai memiliki kepercayaan diri sebesar itu.
"... Cukup sudah untuk narsis nya, sekarang mari kita lihat perubahan pada statusku!" Ucap Arvin kemudian membuka layar status yang menampilkan banyak perubahan.
—————
<< Profil >>
Lv: 3
Hp: 600/600
Mp: 450/450
Nama: Arvin Faresta.
Usia: 17 tahun.
Tinggi: 182 cm.
Berat: 86 kg.
<< Hubungan >>
Maria Theresa (+100)
Sena Apriliani (+11)
Sintia Mona (+10)
Vina Hernandes (+5)
<< Stat >>
Str: 30
Agi: 30
Vit: 30
Int: 30
Luck: 30
Pesona: 12
SP: 3,311
<< Skill >>
Taekwondo (Pemula 2)
Mata Dewa (Max)
Penglihatan Takdir (Max)
<< Inventory >>
120 Juta Rupiah
Cincin Penguat
1 item Rank-B+
3 item Rank-B
2 item Rank-C
<< Shop Lv 2 >>
—————
Mengagumkan.
Itulah satu-satunya kata yang muncul di kepala Arvin ketika melihat status miliknya yang telah berkembang cukup jauh. Walaupun begitu dia tidak ingin terlalu berlarut-larut dalam kebahagiaan yang kemungkinan bisa menjerumuskannya pada kesombongan.
Dengan nafas yang sedikit tidak beraturan, Arvin membuka mulutnya dan bergumam, "Apa-apaan semua ini?"
Sungguh, walaupun sudah bertekad untuk tidak berlarut dalam kebahagiaan, dia tetap tidak bisa menghindari reaksi alami, yaitu: keterkejutan.
Bagaimana bisa semua ini di dapatkan oleh seorang pemuda normal dalam kurun waktu kurang dari satu bulan? Itu bahkan terasa mustahil untuk semua orang.
Karena jelas, semuanya membutuhkan kerja keras, namun berbeda dengan Arvin yang berhasil mendapatkan kesuksesannya hanya dengan mengerjakan misi yang terbilang cukup mudah.
Jika saja ada orang yang mengetahui kebenaran ini, maka bisa dipastikan bahwa orang tersebut akan langsung pingsan sesaat setelah mengetahui semuanya.
*Ding~ Ding~ Ding~*
Ketika Arvin masih menikmati kebahagiaannya, tiba-tiba saja terdengar suara bel sekolah yang menandakan pelajaran akan segera dimulai setelah melakukan penundaan yang cukup lama.
Karena itu Arvin terpaksa menunda kebahagiaannya dan segera pergi menuju kelasnya sebelum pelajaran benar-benar dimulai.
"Aku harus bergegas. Paling tidak aku harus tepat waktu untuk hadir di kelas, setelah terlambat untuk memasuki sekolah!" Gumam Arvin dengan keseriusan yang tidak bisa dianggap remeh.
Arvin berjalan dengan langkah cepat, melewati puluhan orang yang memiliki niat sama seperti dirinya. Namun saat ini kebanyakan dari mereka menghentikan langkahnya ketika melihat sosok Arvin yang telah mencuri banyak perhatian sebelumnya.
Walaupun begitu, Arvin mengabaikan tatapan serta omongan mereka yang jelas-jelas sedang membahas mengenai dirinya. Dia sendiri beranggapan bahwa tindakannya itu bukanlah tindakan heroik, melainkan tindakan yang seharusnya dilakukan.
Namun apalah daya, dia sendiri tidak bisa mengubah pandangan orang lain. Sehingga mau tak mau Arvin harus menerima semua pujian atau bahkan cibiran yang ditujukan kepada dirinya.
Sesampainya di depan kelas, Arvin segera membuka pintunya dan mulai memasuki kelas yang tiba-tiba terasa hening.
'Sungguh perubahan yang begitu cepat…' Batin Arvin ketika sudah duduk di kursinya dan menatap seisi kelas yang terlihat sedang menaruh perhatian padanya.
'Mereka sungguh aneh, aku jadi merasa tidak nyaman berada di sini. Apakah aku harus pergi saja dan membolos? Ah, itu bukan keputusan yang baik…' Lanjutnya mencari cara untuk meloloskan diri dari situasi aneh ini.
Namun, bagaikan sebuah doa yang terkabul, tiba-tiba saja datang seseorang yang dengan cepat mengubah suasana menjadi kembali normal. Orang tersebut tak lain adalah guru yang telah siap memberikan pelajaran kepada anak-anak muridnya.
Setelah meletakkan tasnya, pria tua yang berperan sebagai guru itu segera berdiri di hadapan para muridnya. Kemudian dia membahas sesuatu mengenai insiden sebelumnya. Setelah itu, dia langsung memberikan materi pelajarannya dengan penjelasan yang dapat dipahami.
Hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang, yang sudah saatnya bagi para siswa untuk segera menikmati waktu istirahat mereka. Termasuk untuk Arvin yang langsung pergi ke belakang sekolah dengan tujuan menghindari pertanyaan orang-orang.
"Fyuuh, beruntung aku bisa keluar kelas tepat sebelum bel istirahat berbunyi. Jika tidak, maka bisa merepotkan." Bersyukur Arvin sambil mengelus-elus dadanya.
Di waktu istirahat ini Arvin berencana untuk membuka item-item yang masih belum disentuh olehnya. Dia melakukan itu karena merasa sangat penasaran, tidak lebih dan tidak kurang.
Tanpa mengatakan sepatah katapun dia mulai mengeluarkan seluruh item misteri yang ada di dalam Inventorinya. Dengan begitu terkumpullah 6 item dengan jenis serta tingkatan yang berbeda-beda.
"Mereka dibedakan oleh warna…" Gumam Arvin melihat ke enam kartu yang sudah diletakkan di hadapannya.
Arvin memulainya dengan dua item yang bewarna hijau cerah, kemudian dilanjut dengan tiga item berwarna biru tua dan diakhiri oleh item bewarna merah darah.
Ketika semuanya sudah terbuka, kini Arvin bisa melihat wujud pasti yang dimiliki oleh item-item miliknya. Namun sayang, mayoritas dari itemnya selalu berupa aksesoris, seperti cincin, kalung, anting, dan bahkan gelang.
Arvin tidak terlalu menyukai aksesoris, sehingga dia menyimpan sebagian besar dari itemnya ke dalam Inventorinya lagi. Hingga menyisakan sebuah bola kecil yang terlihat memiliki cahaya di dalamnya.
"Dari tampilan luarnya terlihat seperti biasa saja. Namun jika melihat dari fungsinya, ini bukan lagi sebuah bola, tapi lebih tepatnya sebuah harta dewa!" Ucap Arvin sambil memegang bola itu dengan kedua jarinya.
—————
<< Kelereng Surga >>
Rank: B+
Deskripsi: Dapat berubah menjadi apapun yang diinginkan oleh pengguna, namun seringkali digunakan oleh para dewa sebagai senjata yang multifungsi.
Durabilitas: 100× penggunaan.
—————
Disaat Arvin sedang sibuk memandangi harta karun nya dengan tatapan kebahagiaan, tanpa disadari ada seseorang yang secara mengejutkan telah berada di sampingnya.
Arvin yang menyadari hal itu segera melompat kesamping sambil memasang kuda-kuda, namun tak lama kemudian dia merasa malu ketika melihat tatapan datar dari orang tersebut yang terkesan seperti menunjukkan keheranannya.
"Eh, ibu… Kenapa ibu bisa ada disini?" Tanya Arvin dengan wajah merona.
Mendengar itu, Sintia mengalihkan pandangannya ke depan dan berkata, "Aku telah memperhatikan setiap pergerakan mu di sekolah ini…" Ucap Sintia dengan tenang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Hades Riyadi
Target sistem bisa langsung terpenuhi, lanjutkan Thor 😀💪👍👍👍
2023-05-28
0
Hades Riyadi
Sungguh pemuda yang baik, apalagi kalo mau memakaikan baju pengganti itu akan terasa lebih baik lageeee...😛😀🤣💪👍👍👍
2023-05-28
0
Only One
thanks Thor
2023-05-04
1