"Bu bos, kenapa anda berada di sini? Apakah tidak masalah seorang bos sebebas ini?" Arvin bertanya secara beruntun dengan reaksi yang sok terkejut.
Mendengar pertanyaan Arvin hanya membuat Sena menjadi kesal, niat awal untuk keluar adalah mencari kesegaran, tetapi itu semua seperti percuma jika harus bertemu dengan orang yang berisik seperti Arvin.
"Cih, memang apa masalahnya jika aku keluyuran? Aku juga manusia, masih membutuhkan kebebasan dan lagipula kau tak perlu memanggilku dengan sebutan bos lagi!" Seru Sena sambil mencoba menahan amarahnya sebisa mungkin.
Reaksi Sena saat ini sangat menggemaskan sehingga Arvin tak kuasa untuk terkekeh karenanya. Namun Sena yang tak terima langsung memelototi Arvin penuh amarah.
"Kenapa kau tertawa? Apa kau melihat sesuatu yang lucu di wajahku!?" Tanya Sena secara spontan langsung menodongkan tubuhnya ke arah Arvin.
Melihat itu, Arvin tertegun sejenak, dia tidak menyangka bahwa Sena akan bereaksi sejauh ini. Arvin tersenyum tipis dan segera mengabaikan Sena dengan kembali menjadi kasir yang serius pada pekerjaannya.
Perlahan Sena menjadi malu sendiri, dia segera kembali ke posisi semula dengan wajah sedikit tersipu.
"Tentu saja, saya tertawa karena anda memang menggemaskan. Jika tidak, maka saya akan mengabaikan reaksi anda mau bagaimanapun itu." Ucap Arvin dengan santai, kemudian menyodorkan tas plastik berisikan botol minuman kepada Sena yang sedang tertegun ditempat.
"Ini belanjaan anda, harganya 20.599 rupiah… hmm? Ada apa dengan wajah anda? Apakah anda tiba-tiba terkena demam? Bukankah lebih baik untuk segera beristirahat."
Arvin merasa aneh ketika melihat wajah Sena yang perlahan semakin merona tanpa alasan pasti. Dia berpikir bahwasanya Sena tiba-tiba terkena demam, kemudian mencoba untuk mengecek suhu tubuhnya.
Namun, sebelum tangannya menyentuh kening Sena, tiba-tiba saja wanita itu merebut kantung plastik yang berada di tangan Arvin, kemudian meletakkan uang di atas meja kasir.
"Ini uang nya! Selamat tinggal!" Sergah Sena kemudian berjalan keluar dengan langkah cepat.
Melihat semua itu, Arvin hanya terdiam ditempat tanpa bereaksi sedikitpun. Namun, ketika menggunakan kemampuan << Mata Dewa >> kepada Sena, perlahan wajahnya pun ikut memerah karena malu sekaligus terkejut.
"A-apa! Aku tidak berpikiran bahwa dia akan merasa seperti itu!! Aah, sungguh memalukannya diriku karena telah lancang seperti itu!!" Gumamnya sambil menutup mulutnya dengan nafas yang tak beraturan.
<< Profil >>
Lv: 1
Hp: 120/150
Mp: 0
Nama: Sena Apriliani.
Usia: 23 tahun.
Tinggi: 169 cm.
Berat: 50 kg.
<< Stat >>
Str: 4
Agi: 6
Vit: 7
Int: 34
<< Kesukaan >>
Sayuran
Makanan/minuman coklat
Kacang-kacangan
Es krim
Lihat selengkapnya…
<< Hobi >>
Membaca
Olahraga
Berbelanja
<< Isi hati >>
"Kenapa dia mengatakan sesuatu yang memalukan seperti itu!? Memangnya dia siapa? Dia pikir dia bisa membuatku malu? Bodoh! Bodoh! Bodoh! Kenapa aku bisa seperti ini karena ucapannya!! Dan apa-apaan dengan wajahnya yang sok keren itu, arghhh!!"
***
Keesokan harinya, tepatnya pada pagi hari, Arvin terlihat sedang memakan sarapannya sambil memainkan layar sistem dengan santai.
Saat ini Arvin mencoba untuk mengeksplor sistem lebih dalam lagi dan mencari tahu barang-barang yang dijual di dalam toko sistem.
Di toko sistem terdapat beraneka ragam jenis barang yang tentunya sangat lengkap dan terpercaya keasliannya.
Disana barang-barang dipisahkan sesuai dengan jenisnya. Seperti senjata api yang ditempatkan di kategori senjata, bersama dengan pedang, tombak, serta panah dan begitupula seterusnya.
Namun, kali ini Arvin sedang melihat-lihat kategori kemampuan yang menurutnya lebih menarik daripada yang lain.
Disana terdapat banyak sekali kemampuan yang bisa dibeli olehnya, namun ada juga yang masih terkunci dikarenakan level yang tidak memenuhi standar.
Sehingga saat ini Arvin hanya melihat-lihat kemampuan dengan tingkat D hingga B+, yang mana fungsi serta harganya berbeda dengan kemampuan yang lebih tinggi.
Dan menurut perkataan Leila masih ada kemampuan dengan tingkat S hingga SS+, tetapi semua itu bisa didapatkan ketika Arvin sudah sangat kuat. Dengan kata lain, saat ini Arvin harus mensyukuri apa yang ada.
"Banyak sekali kemampuan yang menurutku sangat berguna untuk saat ini. Tapi… harganya sangat tidak masuk akal! Bahkan kemampuan termurah pun dibandrol seharga 1.000 SP! Aku akan rugi jika harus membelinya…"
Arvin kembali menutup layar sistemnya karena sudah tidak kuasa untuk melihat kemampuan-kemampuan yang hanya bisa dibayangkan tanpa bisa dimiliki.
"Sekarang aku masih memiliki SP sebanyak 2.250 hasil dari tujuh tugas Minggu sebelumnya… ah! Kenapa kemarin aku tidak mendapatkan satu pun tugas!? Hei Leila, tolong berikan klarifikasi mu!!"
Disaat sedang memakai seragam sekolahnya, Arvin berteriak sambil mendongak. Namun tak lama kemudian muncullah sesosok peri kecil yang tak lain adalah Leila.
"Apa lagi Tuan ku sayang… Kau selalu mengoceh ini itu setiap harinya! Ayolah, kau pikir cuma kau yang memerlukan istirahat!!" Bentak Leila masih dengan wajah ngantuk nya.
Arvin tak menggubrisnya, dia malah memasang wajah bahagia sambil menatap Leila yang sedang kesal. Saat ini Arvin terlihat seperti masok1s yang gemar dengan bentakan wanita cantik.
Itu semua membuat Leila jijik, "Hei, kenapa kau malah memasang wajah seperti itu? Menjijikkan…" Cibir Leila tanpa menutupi kebohongan.
"Hee~, aku hanya merasa bahagia bisa melihat wajahmu yang menggemaskan ketika sedang marah-marah." Balas Arvin langsung bersikap acuh tak acuh.
Mendengar pengakuan itu, Leila hendak untuk berteriak, tetapi dirinya langsung bungkam karena merasa sedang dipermainkan oleh Arvin.
"Kali ini kau berhasil membuatku tertipu…" Ucap Leila dan Arvin yang memahami maksudnya mencoba untuk menahan tawanya.
Mengabaikan wajah Arvin, Leila mulai menjelaskan, "Aku lupa menjelaskan kalau tugas utama selalu berhubungan dengan target yang akan ditaklukkan, dan selama ini kau hanya melakukan tugas sampingan yang kebetulan selalu terpicu setiap harinya."
"Mengenai alasan kenapa kemarin tidak memicu sebuah tugas karena kau selalu berada di dekat para target. Atau secara tidak langsung, kau selalu berada di sekitar wanita yang memiliki perasaan cinta padamu, walau hanya 1%. Sehingga tidak heran jika kemarin kau tak mendapatkan satu pun tugas dari sistem."
Mendengar penjelasannya, Arvin berhenti mengancingkan baju nya dengan kening yang mengerut. Dia menatap Leila penuh tanda tanya, namun Leila hanya mengangkat bahunya dan mengatakan sesuatu sebelum menghilang kembali.
"Untuk mengetahui siapa itu, aku pun tak tahu. Tapi tak perlu khawatir, kau itu akan menjadi pria populer dan tak perlu banyak waktu untuk mendapatkan target penaklukan. Ya~, itu pun kalau kau masih normal!" Ucapnya kemudian melambai sambil menguap.
Sementara itu, Arvin yang masih kebingungan pada akhirnya menyerah dan kembali melanjutkan persiapannya sebelum berangkat sekolah.
'Jika memang seperti itu, maka semuanya sangat merepotkan. Kenapa dia harus se-niat ini untuk memprogram sistem?' Batin Arvin bertanya-tanya.
Ketika semua persiapannya telah selesai, Arvin pun langsung berangkat sekolah. Namun kali ini Arvin menggunakan sepeda tuanya untuk pergi ke sekolah, sekaligus sambil berolahraga agar tubuhnya tetap sehat.
Namun, pada saat Arvin sedang menikmati perjalanannya, tiba-tiba saja datang sebuah sepeda motor yang melaju dengan cepat, kemudian menyerempet Arvin hingga membuatnya terjatuh dan mendapatkan luka gores yang cukup serius.
"Mampus! Makan tuh aspal, hahaha!!" Ucap si pelaku yang sepertinya masih seumuran dengan Arvin.
Tak hanya satu orang yang meledak Arvin, tetapi ada beberapa lagi yang sengaja melajukan motornya di dekat tempat Arvin terjatuh hanya untuk memberikan sebuah ejekan kepadanya.
"Makanya jangan sok-sokan menghalangi jalan dengan sepeda butut mu!"
"Hahaha!! Sepertinya enak tuh bisa dapet santunan dari si Kevin!!"
"Lain kali panggil kami kalau masih pengen diserempet lagi, hahaha!!"
Arvin hanya diam sambil melihat satu persatu dari mereka menghilang karena dimakan oleh jarak. Arvin sendiri tidak terlalu membawa serius ejekan mereka, tapi bukan berarti Arvin akan memaafkan mereka atas perlakuan mereka yang bisa saja membunuhnya.
"Haish, mereka telah menjadi berandalan diusia mudanya. Bagaimana jika sudah besar? Apakah mereka akan berevolusi menjadi Baphomet?" Gumam Arvin sambil mengangkat sepedanya yang tergeletak.
"Astaga, ada cukup banyak goresan di sepedaku. Padahal sudah sepuluh tahun sepeda ini bersih-bersih aja, tapi baru kali ini mendapatkan goresan." Wajah Arvin masih tampak sangat tenang sambil mengelus-elus tempat dimana goresan itu berada.
Tanpa membuang banyak waktu lagi Arvin langsung menaiki sepedanya dan menggoresnya secepat mungkin, walaupun kondisinya tak memungkinkan untuk bisa secepat yang dia inginkan.
Beberapa menit kemudian Arvin telah berada di sekolahnya, dan itu lebih lambat dari perkiraan Arvin.
"Sayang sekali aku terlambat beberapa menit dari perkiraan awal. Kapan-kapan aku coba lagi ah…" Ucap Arvin sambil memarkirkan sepedanya di tempat khusus sepeda.
"Ooh, si sepeda butut sampai lebih awal dari yang kita kira. Bukankah itu berarti dia seorang atlet?"
"Ya, atlet diving, hahaha!!"
Mendengar suara dari beberapa orang yang kemungkinan sedang mengejeknya, Arvin segera berbalik dan melihat sosok Kevin bersama dengan teman-temannya sedang memasang wajah arogan.
Menanggapi itu, Arvin hanya menyipitkan matanya dan mencoba untuk mengabaikannya. Namun, Kevin tak membiarkan Arvin untuk melewatinya begitu saja.
"Eits, mau kemana? Daripada pergi ke kelas, lebih baik kau belikan makanan untuk kita! Kau kan udah pintar, jadi ga perlu belajar lagi dan cepatlah belikan makanan yang kita mau!" Cegat Kevin menghalangi jalan Arvin dengan sengaja.
"Apa yang kau inginkan…" Lirih Arvin namun bisa terdengar jelas oleh mereka.
"Apa…? Apa yang kau katakan, ha? Ha?" Kevin meledeknya dengan mendekatkan telinganya ke arah Arvin.
'Haa… sepertinya ini akan menjadi kali pertama aku masuk ke ruangan BK…' Batin Arvin yang sudah mencapai batas kesabarannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Hades Riyadi
Lanjutkan Thor 😀💪👍👍👍🙏
2023-05-08
0
Hades Riyadi
Selalu tinggalkan jejak petualang baca 👣👣👣😀💪👍
2023-05-08
0
Lari Ada Wibu
ty thor.
2023-04-24
1