Peristiwa di Kantor

Tiara melangkahkan kaki keluar dari Rumah kontrakan, Rumah kontrakan yang penuh cerita suka dan duka.

Hampir Tiga Tahun lamanya mereka hidup bersama, selama ini Tiara masih bisa memaklumi jika Rio hanya bersifat pelit.

Tapi untuk sebuah pengkhianatan, tidak ada kata maaf bagi Tiara.

Tujuan Tiara hanya satu, yaitu pergi ke rumah lamanya. Rumah yang dulu sudah ditinggalinya bersama keluarganya.

Tiara sengaja tak memberi tahu kabar ini kepada kakaknya, Bintang. Tiara tak ingin merepoti kakaknya, sudah cukup selama ini dia terlihat bodoh karena memilih Rio dari pada mendengar nasehat yang Bintang sampaikan. Jelas jelas dulu Bintang tak pernah menyetujui pernikahan Rio dan Tiara, Karena Bintang tahu bagaimana bobroknya keluarga suami adiknya tersebut.

Disinilah Tiara berada, disebuah rumah besar dengan gerbang tinggi yang menjulang.

"Non, Rara. Ya Allah non dari mana aja baru balik kesini". Ucap pak satpam membuka gerbangnya.

Namanya pak yanto, dia satpam kepercayaan mama papanya. Pak yanto sudah lama bekerja disini, dari kak bintang kecil hingga sekarang.

"Iya pak, baru bisa mampir ke sini. Pak yanto sehat?". Tanyaku padanya

"Alhamdulillah non, bapak sehat. Mari bapak bantu bawa barangnya, silahkan masuk". Ucapnya sambil menyeret koperku

Ku langkahkan kaki ini masuk kedalam rumah ini, rumah yang sudah lama ku tinggali.

Ku edarkan mata memandang seluruh bagian yang berada pada rumah ini, tak pernah berubah masih sama seperti terakhir kalinya aku meninggalkan rumah ini untuk menjadi istri Mas Rio.

"Non, ini Non Rara. Masya'Allah non, bibi seneng ketemu sama non".

Wanita paruhbaya mendekat kearah Tiara dan langsung memeluknya, wanita tua itu yang dari dulu merawat dan membesarkan Tiara. Dan sudah menganggap Tiara sebagai anaknya sendiri, wanita tua itu bernama bik sumi.

Tiara hanya tersenyum, dan akan menjawabnya. Tapi ucapannya terpotong saat ada seseorang yang memanggilnya.

"Tiara". Ucap Bintang dari tangga yang hendak turun ke bawah

Akhirnya Bik sumi pamit undur diri kebelakang, memberikan waktu kepada kakak beradik ini untuk bersama.

"Ya ampun Ra, kenapa kamu gk bilang sama kakak kalau kamu kesini. Kakak bisa menjemputmu tadi". Sambungnya lagi, tapi sejenak Bintang mengerutkan dahinya memandang sebuah koper yang dibawa oleh Tiara

"Tunggu tunggu dulu, ini apa yang sedang terjadi Ra. Are you okay? Semua baik baik saja?". Tanya Bintang bertubi tubi

Namun Tiara masih diam bergeming, Hanya air mata yang mengalir deras di pipinya pertanda sebagai jawaban atas pertanyaan Bintang.

"Kak".

Tiara tak mampu melanjutkan perkataannya, dia langsung menghambur ke pelukan Bintang. Tiara menangis sejadi jadinya, meski dia sudah bertekad tidak akan menangisi kadal buntung itu. Tapi tak dapat di pungkiri rasa sesak di dada masih ada, apalagi melihat Bintang. Luruh sudah pertahanannya yang sok sok kuat dihadapan kakaknya, Bintang.

Tiara menangis tersedu sedu di pelukan Bintang, seolah olah membagi rasa apa yang tengah di rasakannya saat ini.

Hingga setelah tenang, Bintang menghapus sisa sisa air mati di pipi adiknya dengan kedua ibu jarinya.

"Cerita sama kakak, apa yang terjadi". Ucap Bintang perlahan

"Mas Rio berselingkuh kak, dan aku meminta dia menceraikan aku. Pertama dia menolaknya, dan akhirnya wanita selingkuhan Mas Rio datang. Selingkuhan Mas Rio itu tengah hamil anak dari Mas Rio, jadi sekarang Mas Rio sudah menalakku dan aku bukan istrinya lagi". Ucap Tiara tergugu menceritakan pahitnya hidup akhir akhir ini dengan Rio, setelah mengetahui perselingkuhannya.

"Lelaki Br*ngsek, b*debah Rio. Kakak akan menghancurkan Rio dan keluarganya, kamu tenang saja". Ucap Bintang, Rahangnya mengetat, giginya bergerutuk dengan tangan mengepal menahan amarah sampai wajajnya memerah.

Tiara menggeleng, dia sudah mengikhlaskan semua yang terjadi. Balas dendam tidak akan membuat hidupnya semakin baik, sekarang Tiara hanya fokus memperbaiki diri.

"Baiklah kalau begitu, Kamu istirahatlah. Bik sumi sudah menyiapkan kamar untukmu, kamarmu masih sama seperti yang dulu". Ucap Bintang tersenyum manis.

Tiara mengangguk dengan antusias, dia bahagia bisa kembali bersama keluarganya. Meski keluarga kandungnya hanya sisa satu yaitu Bintang

"Terimakasih kak, aku sangat menyayangimu". Ucap Tiara bergegas melangkah menuju kamarnya.

Bintang hanya mengangguk dengan senyuman.

Saat Tiara sudah beranjak pergi kedalam kamarnya, Bintang mengepalkan tangannya. Dia masih tidak terima adiknya diperlakukan seperti itu, dia lalu meraih ponselnya. Dia akan menyelidiki lagi kehidupan Rio dan juga selingkuhannya.

"Hallo, aku ada tugas untukmu. Selidiki Rio dan juga Selingkuhannya. Aku ingin tahu lebih banyak tentang mereka".

"Baik, laksanakan". Ujar orang tersebut dari sebrang

Tuuutt..

Bunyi sambungan ponsel tertutup.

Bintang akan melakukan cara apa saja, bagi orang orang yang berani menyakiti adiknya.

Keesokan harinya, rumah yang biasanya sepi mendadak ramai karena ada Tiara yang kembali di rumah ini. Meskipun Tiara pernah menikah, bagi Bintang, Tiara masih saja adik kecilnya yang manja terhadapnya.

"Selamat pagi kakakku tersayang". Ucap Tiara dengan manja kepada kakak lelaki satu satunya.

Bintang tersenyum melihat keceriaan adiknya

Semua orang yang melihat hanya tersenyum senang, mendengar suasana rumah ini berubah menjadi ramai.

Biasanya suasana Rumah sangatlah sepi, apalagi Bintang berangkat pagi dan pulang malam. Bisa dibayangkan rumah sebesar dan semegah ini, hanya di huni beberapa orang saja.

"Sudah selasai sarapannya, yuk sekarang kita berangkat". Ucap Bintang

"Loh aku berangkat sama kakak? Aku naik Taksi saja kak".

"Tidak perlu, mulai sekarang kamu harus selalu bersama kakak. Tidak ada negosiasi lagi, yuk berangkat kakak tunggu di mobil". Ucap Bintang dengan cepat meninggalkan Tiara yang sedang melongo di meja makan.

"Dasar kak Bintang, sifatnya tidak berubah. Masih sama keras kepala huu".

"Ehemm aku masih mendengar". Ujar Bintang dengan keras

"Eeh maksudku, Kak Bintang Tampan loh". Tiara terkekeh, perasaannya sangat bahagia sekarang.

****

Di kantor banyak karyawan kasak kusuk memandang ke arah Bintang dan Tiara yang keluar dari satu mobil bersama, gosip pun beredar ke seluruh penjuru kantor.

"Dasar cewek ganjen, bisa bisanya dia sekarang satu mobil sama Pak Bintang. Kayaknya dia pakai pelet deh, gk bisa di biarin ini. Dia udah kurang ajar menyepelekan peringatan kita!". Ujar Mely, siapa lagi yang iri melihat kedekatan Tiara dan Bintang. Padahal kedekatan Tiara dan Bintang hanyalah adik dan kakak saja.

"Iya dasar cewek kampung, ayo kita kasih pelajaran yang lebih dari kemarin, biar dia ngerti". Rina menimpali dengan wajah memerah karena emosi

Saat Tiara pergi ke toilet, Mely dan Rina tak menyia nyiakan kesempatan ini. Mereka langsung melabrak Tiara, kali ini Tiara sedikit terkejut dan lengah tidak siap menghindar dari serangan mereka berdua. Rina mencekal Tangan Tiara kebelakang.

Plaakkk...

Bunyi nyaring tamparan yang keras oleh Mely, Tiara hanya meringis menahan sakit dipipinya.

"Ini buat cewek kampung yang sok kegatelan deketin Pak Bintang".

Plaakk...

"Dan ini buat loh, karena kemarin lo udah nyerang kita berdua". Mely dan Rina tersenyum sinis, mereka merasa puas sudah berhasil memberi pelajaran kepada Tiara.

Wajah Tiara memerah, menampakan cap lima tangan milik Mely.

Rina melepas cekalannya dari tangan Tiara dan mendorong tubuhnya, hingga Tiara jatuh tersungkur.

"Lo inget baik baik, jangan pernah lo caper ke Pak Bintang. Kalau lo masih caper, habis lo ditangan kita berdua". Ujar Mely, seraya meninggalkan Tiara di dalam toilet.

Tiara hanya melihat kedua punggung orang yang memusuhinya pergi menjauh.

Saat kembali ke Ruangan Kerja, Bintang Mengerutkan dahi melihat pipi adiknya Memerah bekas Tamparan.

"Siapa yang berani menamparmu Tiara? Cepat katakan siapa??". Ucap Bintang dengan nada tinggi, emosinya seperti terbakar melihat bekas tamparan di pipi adiknya.

"Eemm tidak ada kak". Ucap Tiara menunduk

"Baik, kalau kamu tidak mau mengatakan biar kakak sendiri yang mencari tahu". Ucap Bintang hendak pergi, tapi tangan Tiara mencegahnya.

"Mely dan Rina, sekretaris dan staff di divisi keuangan". Ucap Tiara menunduk takut melihat kemarahan Bintang yang terpancar di wajahnya.

"Brengsek, apa mereka sudah bosan bekerja disini ha". Tangan Bintang mengepal

Gegas Bintang mengambil ponselnya, dan menghubungi asistennya.

"Tolong panggilkan Mely dan Rina dari divisi keuangan untuk segera ke ruanganku sekarang".

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

horang kayaa ternyata tapi kok lemahh

2023-07-28

1

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Lanjut

2023-07-25

0

Zuraida Zuraida

Zuraida Zuraida

tiara lembek amit, bogem tu dua lampir napa

2023-07-15

3

lihat semua
Episodes
1 Masalah Uang Belanja
2 Warisan Keluarga Mahesa
3 Tiara Mulai Bekerja
4 Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5 Story WA Kakak Ipar
6 Kecurigaan
7 POV Rio (1)
8 POV Rio (2)
9 Tanda Merah
10 Struk Belanja Tas Branded
11 Mobil Baru Rio
12 POV Ibu Ningsih
13 Kekecewaan
14 Rio Berkhianat
15 Ternyata Irwan adalah?
16 Tak sengaja Bertemu
17 Sudah Tahu
18 Talak
19 Peristiwa di Kantor
20 Terungkapnya Jati Diri Tiara
21 Rencana Keluarga Rio
22 Membujuk Tiara
23 Bertemu Orang Tua Mawar
24 Tekanan dari Mawar
25 Ancaman Mawar
26 Usaha Keluarga Rio
27 Ide Gila Bu Ningsih
28 Ide gila itu?
29 Tolak Mawar mentah mentah
30 Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31 POV Mawar
32 Dilema Rio
33 Draft
34 Keluarga Toxic
35 Part Campuran
36 Bertemu Alvian (POV Tiara)
37 Manusia menyebalkan
38 Manusia Manusia Jahat
39 Keterkejutan Mawar
40 Mantan Mertua Jahat
41 Sidang Pertama
42 Perdebatan di Gedung Pengadilan
43 Pesan dari Mawar
44 Kekhawatiran Mawar
45 Resmi Bercerai
46 Kegilaan Rio
47 Rio mulai pasrah?
48 Rio di Hajar
49 Rio masuk Rumah Sakit
50 Lanjutan Rio di rumah sakit
51 Gosip Gosip Beredar
52 Ketakutan Keluarga Mawar
53 Harus menikah secepat nya
54 Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55 Bertemu lagi?
56 Semakin cantik
57 Di pecat
58 Tidak Terima
59 Membuntuti Tiara
60 Melabrak Tiara
61 Berkunjung ke Rumah Alvian
62 Karma?
63 Mencari Solusi
64 Bertemu di supermarket
65 Kabar yang sangat Buruk
66 Renteinerlah Solusinya
67 Manda dan Alex
68 Bunga Pinjaman 10%
69 Apapun Konsekuensi nya
70 Di tagih Bank keliling
71 Mendapatkan pinjaman
72 Sebuah Berlian
73 lamaran Rio dan Mawar
74 Terbang bersama
75 Acara
76 Mengungkapkan perasaan
77 Aku sakit Ra!
78 Bintang dan Nayla
79 Akhirnya jadian
80 Rencana prawedding
81 Menambah Mahar
82 Perselisihan keluarga
83 Masalah Uang
84 Pergi ke studio foto
85 Pemotretan
86 Persiapan Pernikahan
87 Undangan Khusus Untuk Tiara
88 Menikahlah denganku Ra!
89 Hasil Foto Prawedding
90 Kekesalan di awal pernikahan
91 Gosip
92 Kedatangan Mantan
93 Masalah Amplop
94 Obrolan penting
95 Boleh suka lagi?
96 Campuran
97 Pindah
98 Suasana di rumah Bu Ningsih
99 menjelang pernikahan Bintang
100 Pernikahan Bintang dan Nayla
101 Mencari Alex
102 Frustasi
103 Terjadinya Baku Hantam
104 Datang Menemui Alex
105 Talak untuk Manda
106 Alfian Sakit
107 Terungkap
108 Masalah datang bertubi tubi
109 Part Campuran
110 menemui keluarga besar Alfian
111 Tak di restui?
112 Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113 Tidak akan pernah Mundur
114 Memikirkan setoran Awal
115 Alfian kecelakaan
116 Di Kantor Polisi
117 Rio mendapat Pekerjaan
118 Hari Soal Rio
119 Ambruk
120 Di usir
121 Di Pesta
122 Part Campuran
123 Mawar melahirkan?
124 Operasi
125 Rio Curiga
126 kehancuran Rio
127 Terungkap
128 Pesan Bunda Ellisa
129 Hari Tiara dan Alfian
130 Berubah
131 Hadiah Mawar
132 Part Campuran
133 Mawar di tangkap
134 Apakah ini karma
135 Hukuman Mawar
136 Tiara Hamil
137 Keresahan Nayla
138 Tangis bahagia Bintang&Nayla
139 Akhir
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Masalah Uang Belanja
2
Warisan Keluarga Mahesa
3
Tiara Mulai Bekerja
4
Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5
Story WA Kakak Ipar
6
Kecurigaan
7
POV Rio (1)
8
POV Rio (2)
9
Tanda Merah
10
Struk Belanja Tas Branded
11
Mobil Baru Rio
12
POV Ibu Ningsih
13
Kekecewaan
14
Rio Berkhianat
15
Ternyata Irwan adalah?
16
Tak sengaja Bertemu
17
Sudah Tahu
18
Talak
19
Peristiwa di Kantor
20
Terungkapnya Jati Diri Tiara
21
Rencana Keluarga Rio
22
Membujuk Tiara
23
Bertemu Orang Tua Mawar
24
Tekanan dari Mawar
25
Ancaman Mawar
26
Usaha Keluarga Rio
27
Ide Gila Bu Ningsih
28
Ide gila itu?
29
Tolak Mawar mentah mentah
30
Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31
POV Mawar
32
Dilema Rio
33
Draft
34
Keluarga Toxic
35
Part Campuran
36
Bertemu Alvian (POV Tiara)
37
Manusia menyebalkan
38
Manusia Manusia Jahat
39
Keterkejutan Mawar
40
Mantan Mertua Jahat
41
Sidang Pertama
42
Perdebatan di Gedung Pengadilan
43
Pesan dari Mawar
44
Kekhawatiran Mawar
45
Resmi Bercerai
46
Kegilaan Rio
47
Rio mulai pasrah?
48
Rio di Hajar
49
Rio masuk Rumah Sakit
50
Lanjutan Rio di rumah sakit
51
Gosip Gosip Beredar
52
Ketakutan Keluarga Mawar
53
Harus menikah secepat nya
54
Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55
Bertemu lagi?
56
Semakin cantik
57
Di pecat
58
Tidak Terima
59
Membuntuti Tiara
60
Melabrak Tiara
61
Berkunjung ke Rumah Alvian
62
Karma?
63
Mencari Solusi
64
Bertemu di supermarket
65
Kabar yang sangat Buruk
66
Renteinerlah Solusinya
67
Manda dan Alex
68
Bunga Pinjaman 10%
69
Apapun Konsekuensi nya
70
Di tagih Bank keliling
71
Mendapatkan pinjaman
72
Sebuah Berlian
73
lamaran Rio dan Mawar
74
Terbang bersama
75
Acara
76
Mengungkapkan perasaan
77
Aku sakit Ra!
78
Bintang dan Nayla
79
Akhirnya jadian
80
Rencana prawedding
81
Menambah Mahar
82
Perselisihan keluarga
83
Masalah Uang
84
Pergi ke studio foto
85
Pemotretan
86
Persiapan Pernikahan
87
Undangan Khusus Untuk Tiara
88
Menikahlah denganku Ra!
89
Hasil Foto Prawedding
90
Kekesalan di awal pernikahan
91
Gosip
92
Kedatangan Mantan
93
Masalah Amplop
94
Obrolan penting
95
Boleh suka lagi?
96
Campuran
97
Pindah
98
Suasana di rumah Bu Ningsih
99
menjelang pernikahan Bintang
100
Pernikahan Bintang dan Nayla
101
Mencari Alex
102
Frustasi
103
Terjadinya Baku Hantam
104
Datang Menemui Alex
105
Talak untuk Manda
106
Alfian Sakit
107
Terungkap
108
Masalah datang bertubi tubi
109
Part Campuran
110
menemui keluarga besar Alfian
111
Tak di restui?
112
Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113
Tidak akan pernah Mundur
114
Memikirkan setoran Awal
115
Alfian kecelakaan
116
Di Kantor Polisi
117
Rio mendapat Pekerjaan
118
Hari Soal Rio
119
Ambruk
120
Di usir
121
Di Pesta
122
Part Campuran
123
Mawar melahirkan?
124
Operasi
125
Rio Curiga
126
kehancuran Rio
127
Terungkap
128
Pesan Bunda Ellisa
129
Hari Tiara dan Alfian
130
Berubah
131
Hadiah Mawar
132
Part Campuran
133
Mawar di tangkap
134
Apakah ini karma
135
Hukuman Mawar
136
Tiara Hamil
137
Keresahan Nayla
138
Tangis bahagia Bintang&Nayla
139
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!