Kecurigaan

Suara adzan berkumandang yang menandakan waktu subuh telah tiba, aku terbangun menggeliatkan badan mencoba melenturkan otot otot ku yang kaku.

Aku bangun dengan posisi duduk ku lihat di sampingku kosong, pertanda mas rio tidak pulang semalam.

Ya aku semalaman menangis, menangis hingga tertidur, menangisi betapa bodohnya diriku dibohongi dan sebegitu menyedihkannya hidupku ini. Semakin hari semakin kulihat sikap mas rio yang berubah kepadaku, apakah aku sudah tak penting di dalam hidupnya.

Ku beranjak dari tempat tidur, kulangkahkan kaki ku kedalam kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Setelah sholat, kupanjatkan do'a memohon kepada Tuhan untuk diberikan jalan yang terbaik bagi rumah tangga ku saat ini.

Setelah selesai beribadah, aku pun gegas menuju dapur untuk memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah yang lain. setelah semuanya beres, gegas aku membersihkan diri untuk bersiap siap pergi bekerja.

Saat di meja makan, aku melahap makanan yang sudah ku masak tadi pagi. Aku makan sendiri dengan banyak fikiran yang ada di kepalaku, saat tengah memikirkan sesuatu

Ting...

Suara dentingan ponsel ku berbunyi, ada satu pesan masuk dari mas rio kepadaku.

"Ra.. mas belum bisa pulang karna ibu masih sakit, maaf ya ra. Tadi mas juga sudah izin ke kantor, bahwa mas cuti untuk merawat ibu yang sedang sakit. Oh ya ra, kamu gk perlu datang kesini kamu jaga rumah saja takutnya nanti ada apa apa. Soalnya ibu sudah mendingan hanya belum bisa aktifitas dengan normal seperti sebelumnya".

Hahaha aku membaca pesan dari mas rio sambil tertawa meledek diriku sendiri, apakah mas rio tidak tahu bawa aku sudah mengetahui kalau dia berbohong. Ya aku tahu dia berbohong karna dari status whatsapp mbak manda kemarin ibu mertua ku seperti orang normal, sehat wal afiat dan tidak ada tanda tanda seperti orang sakit pada umumnya.

Kubalas pesan dari mas rio "iya mas, semoga ibu cepat sembuh ya. Kamu juga jaga kesehatan".

Iya mas, kamu harus jaga kesehatan biar kamu bisa terus membohongiku, lanjutku didalam hati.

Ku letakan ponselku kembali, ku lihat jam sudah menunjukan pukul setengah tujuh. Aku berangkat menuju kantor untuk bekerja, semoga dengan bekerja aku bisa mengurangi rasa sesak ku ini.

Baiklah akan aku lihat sampai kapan kamu membohongiku mas, aku akan bersikap biasa seperti sebelumnya yang seolah olah tidak mengetahui apa yang kamu lakukan.

Setelah selesai makan, gegas aku berangkat tuk bekerja.

Kulangkahkan kaki memasuki gedung perusahaan di depanku, perusahaan dimana papaku merintis usaha ini dari nol hingga bisa berdiri kokoh seperti ini.

Ku lihat beberapa karyawan lalu lalang memasuki gedung

"Ra.." ucap seorang yang memanggilku dari arah belakang

Ku balikkan badan ku, ingin melihat siapa yang memanggilku, tapi saat aku melihatnya aku tak tahu dia siapa?

"Emm, maaf apakah kita pernah bertemu?". Tanyaku padanya, lelaki itu hanya tersenyum manis ke arahku dengan menatap lekat padaku.

"Apakah kamu tidak mengenaliku ra, aku alvian teman sekampusmu". Ucapnya masih dengan tersenyum manis kepadaku.

Aku mengernyitkan dahi, otakku seolah berfikir mengingat ngingat nama alvian

Tunggu dulu, Alvian? Alvian Wijaya? Bukan kah temanku yang bernama alvian hanya satu, ya alvian yang culun dan selalu di bully oleh mahasiswa di kampus karena penampilannya.

Apa iya Alvian yang culun itu berubah menjadi pria tampan seperti ini yang sedang berdiri didepanku.

Aku terkejut, bagaimana bisa? Pantas saja aku tak bisa mengenalinya.

Alvian tertawa melihat ekspresiku yang seakan tidak percaya pada dirinya

"Hahahaha.. pasti kamu kaget kan ra, kenapa aku bisa setampan dan se keren ini". Ucapnya menyombongkan diri, astaga tapi emang sih dia tampan hehehe..

"Alvian, beneran ini kamu. Ya ampun sekarang berubah banget yaa". Ucapku padanya

"Hehehe.. masih sama kok ra, cuma penampilannya aja yang berubah. Oh ya btw kamu ngapain di perusahaan ini?, Bukannya kamu gk mau meneruskan perusahaan ini dulu dan meminta kak bintang yang meneruskannya". Tanya alvian padaku, ya alvian memang tahu bahwa aku adalah adik kak bintang dan orang tua ku yang memiliki perusahaan ini. Karna kami berdua dulu sangat dekat sudah seperti sahabat, karna di saat alvian di bully aku yang selalu membelanya.

"Aku sekarang kerja disini al, jadi sekertarisnya kak bintang hehehe.. Tapi karyawan di sini gak ada yang tahu kalau aku adiknya kak bintang, jadi please jangan kasih tahu juga ya." Ucapku memohon ke pada alvian agar tidak memberi tahu fakta bahwa aku adalah adi kandung Bintang Putra Mahesa CEO Perusahaan PT. Mahesa.

"Lah kenapa, emang ada masalah?". Jawabnya menyelidikku

"Ada suatu alasan, oh ya kamu sendiri ada keperluan apa datang kesini?". Ucapku balik bertanya kepada alvian

"Ooh aku disini ada metting kerjasama perusahaan, antara perusahaan PT. Wijaya dengan PT. Mahesa". Jawabnya

"PT. Wijaya, jangan bilang kamu CEO dari PT. Wijaya Group?". Selidikku kepadanya, dia hanya tersenyum manis sembari menatapku.

Lagi lagi aku di buat kaget dengan penuturannya, berarti PT. Wijaya Group adalah perusahaan miliknya?. Lelucon macam apa ini, dulu alvian adalah lelaki culun yang selalu dihina di bully oleh mahasiswa dan mahasiswi di kampus. Banyak yang membully dikarenakan dia miskin hanya karena mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di kampus ternama.

Wah hebat sekali, Sekarang hidupnya berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat dan sangat sukses.

Aku pun tersenyum bangga atas pencapaiannya.

Lalu kami pun memasuki gedung perusahaan bersama sama, banyak mata yang melihatku dengan tatapan sinis tidak suka. Mungkin karena aku pegawai baru, jadi mereka sikapnya seperti itu padaku.

"Lihat deh, sekretaris baru itu sok kecantikan. Kecentilan banget sih jadi orang, aku heran deh kok bisa ya dia langsung jadi sekretaris tanpa tes terlebih dahulu. Anehkan?". Ucap salah satu karyawan yang masih bisa kudengar

"Palingan dia menggoda pak bintang, lalu bisa deh dapat posisi sekretaris dengan mudah. Zaman sekarang banyak cara kotor dan murahan demi mendapatkan jabatan". Ucap perempuan yang menimpalinya, ku kepalkan tangan menahan amarahku, sebisa mungkin aku terlihat seperti aku tak mendengar apapun.

perempuan ini bernama melly. Ya melly sekretaris manager keuangan, sekretarisnya mas rio. Entah kenapa dia tidak begitu menyukaiku, dia selalu ketus dan sinis jika melihatku. Apa aku pernah ada salah padanya? Aku pun juga tidak tahu.

Kami pun berbincang bincang sepanjang perjalanan menuju ruangan kak bintang, dan tak terasa kami pun sudah sampai di ruangan kak bintang.

"Hallo bro..". Sapa alvian kepada kak bintang.

"Loh kok kalian berdua?". Ucapnya heran karena melihat kami berdua datang bersama

"Iya, tadi gk sengaja ketemu di lobby". Kata alvian menjawabnya, aku pun hanya menganggukan kepalaku menyetujui ucapan alvian.

"Oohh..". Ucap kak bintang seraya manggut manggut

"Rara, tolong siapkan agenda meeting hari ini dengan PT. Wijaya Group" lanjutnya.

"Oke kak".

Akupun menyiapkan proposal dan berkas berkas penting lainnya untuk meeting hari ini. Meeting pun berjalan lancar seperti yang di harapkan oleh kedua belah pihak.

Terpopuler

Comments

S

S

Sabar...sabar sebentar lagi juga suami d pecat jadi gembel

2023-07-31

0

Haikal Ispandi

Haikal Ispandi

sehat "buat author
aku suka karyamu

2023-05-17

1

lihat semua
Episodes
1 Masalah Uang Belanja
2 Warisan Keluarga Mahesa
3 Tiara Mulai Bekerja
4 Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5 Story WA Kakak Ipar
6 Kecurigaan
7 POV Rio (1)
8 POV Rio (2)
9 Tanda Merah
10 Struk Belanja Tas Branded
11 Mobil Baru Rio
12 POV Ibu Ningsih
13 Kekecewaan
14 Rio Berkhianat
15 Ternyata Irwan adalah?
16 Tak sengaja Bertemu
17 Sudah Tahu
18 Talak
19 Peristiwa di Kantor
20 Terungkapnya Jati Diri Tiara
21 Rencana Keluarga Rio
22 Membujuk Tiara
23 Bertemu Orang Tua Mawar
24 Tekanan dari Mawar
25 Ancaman Mawar
26 Usaha Keluarga Rio
27 Ide Gila Bu Ningsih
28 Ide gila itu?
29 Tolak Mawar mentah mentah
30 Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31 POV Mawar
32 Dilema Rio
33 Draft
34 Keluarga Toxic
35 Part Campuran
36 Bertemu Alvian (POV Tiara)
37 Manusia menyebalkan
38 Manusia Manusia Jahat
39 Keterkejutan Mawar
40 Mantan Mertua Jahat
41 Sidang Pertama
42 Perdebatan di Gedung Pengadilan
43 Pesan dari Mawar
44 Kekhawatiran Mawar
45 Resmi Bercerai
46 Kegilaan Rio
47 Rio mulai pasrah?
48 Rio di Hajar
49 Rio masuk Rumah Sakit
50 Lanjutan Rio di rumah sakit
51 Gosip Gosip Beredar
52 Ketakutan Keluarga Mawar
53 Harus menikah secepat nya
54 Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55 Bertemu lagi?
56 Semakin cantik
57 Di pecat
58 Tidak Terima
59 Membuntuti Tiara
60 Melabrak Tiara
61 Berkunjung ke Rumah Alvian
62 Karma?
63 Mencari Solusi
64 Bertemu di supermarket
65 Kabar yang sangat Buruk
66 Renteinerlah Solusinya
67 Manda dan Alex
68 Bunga Pinjaman 10%
69 Apapun Konsekuensi nya
70 Di tagih Bank keliling
71 Mendapatkan pinjaman
72 Sebuah Berlian
73 lamaran Rio dan Mawar
74 Terbang bersama
75 Acara
76 Mengungkapkan perasaan
77 Aku sakit Ra!
78 Bintang dan Nayla
79 Akhirnya jadian
80 Rencana prawedding
81 Menambah Mahar
82 Perselisihan keluarga
83 Masalah Uang
84 Pergi ke studio foto
85 Pemotretan
86 Persiapan Pernikahan
87 Undangan Khusus Untuk Tiara
88 Menikahlah denganku Ra!
89 Hasil Foto Prawedding
90 Kekesalan di awal pernikahan
91 Gosip
92 Kedatangan Mantan
93 Masalah Amplop
94 Obrolan penting
95 Boleh suka lagi?
96 Campuran
97 Pindah
98 Suasana di rumah Bu Ningsih
99 menjelang pernikahan Bintang
100 Pernikahan Bintang dan Nayla
101 Mencari Alex
102 Frustasi
103 Terjadinya Baku Hantam
104 Datang Menemui Alex
105 Talak untuk Manda
106 Alfian Sakit
107 Terungkap
108 Masalah datang bertubi tubi
109 Part Campuran
110 menemui keluarga besar Alfian
111 Tak di restui?
112 Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113 Tidak akan pernah Mundur
114 Memikirkan setoran Awal
115 Alfian kecelakaan
116 Di Kantor Polisi
117 Rio mendapat Pekerjaan
118 Hari Soal Rio
119 Ambruk
120 Di usir
121 Di Pesta
122 Part Campuran
123 Mawar melahirkan?
124 Operasi
125 Rio Curiga
126 kehancuran Rio
127 Terungkap
128 Pesan Bunda Ellisa
129 Hari Tiara dan Alfian
130 Berubah
131 Hadiah Mawar
132 Part Campuran
133 Mawar di tangkap
134 Apakah ini karma
135 Hukuman Mawar
136 Tiara Hamil
137 Keresahan Nayla
138 Tangis bahagia Bintang&Nayla
139 Akhir
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Masalah Uang Belanja
2
Warisan Keluarga Mahesa
3
Tiara Mulai Bekerja
4
Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5
Story WA Kakak Ipar
6
Kecurigaan
7
POV Rio (1)
8
POV Rio (2)
9
Tanda Merah
10
Struk Belanja Tas Branded
11
Mobil Baru Rio
12
POV Ibu Ningsih
13
Kekecewaan
14
Rio Berkhianat
15
Ternyata Irwan adalah?
16
Tak sengaja Bertemu
17
Sudah Tahu
18
Talak
19
Peristiwa di Kantor
20
Terungkapnya Jati Diri Tiara
21
Rencana Keluarga Rio
22
Membujuk Tiara
23
Bertemu Orang Tua Mawar
24
Tekanan dari Mawar
25
Ancaman Mawar
26
Usaha Keluarga Rio
27
Ide Gila Bu Ningsih
28
Ide gila itu?
29
Tolak Mawar mentah mentah
30
Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31
POV Mawar
32
Dilema Rio
33
Draft
34
Keluarga Toxic
35
Part Campuran
36
Bertemu Alvian (POV Tiara)
37
Manusia menyebalkan
38
Manusia Manusia Jahat
39
Keterkejutan Mawar
40
Mantan Mertua Jahat
41
Sidang Pertama
42
Perdebatan di Gedung Pengadilan
43
Pesan dari Mawar
44
Kekhawatiran Mawar
45
Resmi Bercerai
46
Kegilaan Rio
47
Rio mulai pasrah?
48
Rio di Hajar
49
Rio masuk Rumah Sakit
50
Lanjutan Rio di rumah sakit
51
Gosip Gosip Beredar
52
Ketakutan Keluarga Mawar
53
Harus menikah secepat nya
54
Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55
Bertemu lagi?
56
Semakin cantik
57
Di pecat
58
Tidak Terima
59
Membuntuti Tiara
60
Melabrak Tiara
61
Berkunjung ke Rumah Alvian
62
Karma?
63
Mencari Solusi
64
Bertemu di supermarket
65
Kabar yang sangat Buruk
66
Renteinerlah Solusinya
67
Manda dan Alex
68
Bunga Pinjaman 10%
69
Apapun Konsekuensi nya
70
Di tagih Bank keliling
71
Mendapatkan pinjaman
72
Sebuah Berlian
73
lamaran Rio dan Mawar
74
Terbang bersama
75
Acara
76
Mengungkapkan perasaan
77
Aku sakit Ra!
78
Bintang dan Nayla
79
Akhirnya jadian
80
Rencana prawedding
81
Menambah Mahar
82
Perselisihan keluarga
83
Masalah Uang
84
Pergi ke studio foto
85
Pemotretan
86
Persiapan Pernikahan
87
Undangan Khusus Untuk Tiara
88
Menikahlah denganku Ra!
89
Hasil Foto Prawedding
90
Kekesalan di awal pernikahan
91
Gosip
92
Kedatangan Mantan
93
Masalah Amplop
94
Obrolan penting
95
Boleh suka lagi?
96
Campuran
97
Pindah
98
Suasana di rumah Bu Ningsih
99
menjelang pernikahan Bintang
100
Pernikahan Bintang dan Nayla
101
Mencari Alex
102
Frustasi
103
Terjadinya Baku Hantam
104
Datang Menemui Alex
105
Talak untuk Manda
106
Alfian Sakit
107
Terungkap
108
Masalah datang bertubi tubi
109
Part Campuran
110
menemui keluarga besar Alfian
111
Tak di restui?
112
Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113
Tidak akan pernah Mundur
114
Memikirkan setoran Awal
115
Alfian kecelakaan
116
Di Kantor Polisi
117
Rio mendapat Pekerjaan
118
Hari Soal Rio
119
Ambruk
120
Di usir
121
Di Pesta
122
Part Campuran
123
Mawar melahirkan?
124
Operasi
125
Rio Curiga
126
kehancuran Rio
127
Terungkap
128
Pesan Bunda Ellisa
129
Hari Tiara dan Alfian
130
Berubah
131
Hadiah Mawar
132
Part Campuran
133
Mawar di tangkap
134
Apakah ini karma
135
Hukuman Mawar
136
Tiara Hamil
137
Keresahan Nayla
138
Tangis bahagia Bintang&Nayla
139
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!