POV Rio (2)

Tak terasa sudah satu bulan aku bekerja di Perusahaan besar ini, dan tepat pada hari ini aku gajian untuk pertama kalinya.

Gajiku ini termasuk besar, aku digaji sepuluh juta tiap bulannya belum bonus dan lain lain.

Sebelum pulang kerja ponselku berbunyi

Tingg...

"Yo, hari ini sepulang dari kerja kamu langsung ke rumah ibu ya. Ibu udah nungguin kamu". Pesan mbak manda kepadaku

"Baiklah mbak". Kujawab pesan itu

Setelah sepulang bekerja, aku pun langsung mengendarai mobilku untuk pergi ke rumah ibu. Mobil ini adalah peninggalan dari Almarhum bapak, karena pada saat itu, aku ingin sekali memiliki mobil seperti teman teman lainnya, dan akhirnya beliau membelikanku mobil ini.

Setelah sampai di rumah ibu, ku lihat ibu dan mbak manda sudah menungguku di ruang tamu sembari menonton tv.

Mereka berdua menghampiri ku dan aku pun langsung duduk di Sofa Ruang tamu.

"Yo, hari ini kamu gajian kan. Berapa gajinya yo?. Pasti besar kan". Tanya ibu dengan antusias seraya tersenyum lebar menampakkan deretan giginya.

"Iya bu, Alhamdulillah gaji rio sepuluh juta tiap bulannya. Belum termasuk bonus jika mencapai target dan uang lemburan, serta tunjangan lainnya bu". Ucapku menjawab tak kalah antusias.

"Wahh, gede banget yo. Oh ya, kamu inget kan ucapan ibu tentang uang nafkah ke istrimu, jangan kamu manjakan dia". Ucap ibu menasehatiku, mengingatkanku tentang perkataannya tempo hari.

"Iya bu, nanti rio akan kasih uang satu juta perbulan buat rara dan sisanya akan rio tabung". Ucapku menjawab, aku pun juga punya cita cita ingin mengganti mobilku ini dengan model terbaru. Masak seorang manager pakai mobil butut begini".

"Yaudah kalau gitu bagus, ohya rio. Ibu minta uangnya dong buat beli emas, ibu pengen banget beli emas. Kan kamu tahu sendiri semenjak bapak meninggal ibu pontang panting kesusahan cari uang buat menghidupi kalian". Ucap ibu kepadaku

"Tenang bu, rio udah siapin bagian ibu sendiri, nih uangnya". Ucapku seraya memberikan amplop coklat kepada ibu

Dengan cepat ibu mengambil amplop tersebut dan membukanya, serta menghitung jumlah uang yang ada didalamnya.

"Wah ini beneran tiga juta buat ibu yo?". Tanya ibu tak percaya

"Iya bu beneran itu semua buat ibu, saat gajian rio bakal ngasih ibu jatah uang tiga juta perbulannya".

Ekspresi ibu sangat senang, aku pun merasa bahagia karna bisa melihat ibu seperti ini.

"Buat mbak gk ada yo, masak cuma ibu doang yang kamu kasih".

"Enggaklah mbak, ini untuk mbak manda. Rio juga udah siapin jatah sendiri buat mbak manda". Ucapku menyerahkan amplop coklat yang sama kepada mbak manda

"Terimakasih ya yo, kamu masih ingat sama keluarga". Ucap mbak manda senang, sembari menghitung uang di amplop itu.

Aku memberi jatah uang dua juta kepada mbak manda tiap bulannya, karna aku tahu suami mbak manda hanya karyawan staff biasa. Jadi aku inisiatif membantu keuangan mbak manda, untuk membantu biaya sekolah keponakanku risa.

Aku pun merasa senang dapat membantu keluargaku saat ini.

Akupun pamit pulang, dan menuju rumah kontrakanku saat ini.

"Ra, ini uang buat kamu selama satu bulan untuk rumah ini". Ucapku menyerahkan uang itu kepada tiara, tiara pun menerima uangnya dan menghitungnya.

"Apa kamu gk salah mas, kamu ngasih aku uang satu juta untuk sebulan?. Buat bayar kontrakan lima ratus ribu mas, sisanya apa masih bisa untuk sebulan?". Ucapnya kepadaku

"Bisa gk bisa harus bisa dong ra, mas gajinya cuma sedikit itupun harus mas hemat. Karna mas juga harus ngasih ibu uang, dan juga sisanya buat biaya bensin sama makan mas dikantor ra". Ucapku memberinya pengertian

"Tapi mas..". Belum sempat tiara menjawab kupotong perkataannya

"Udahlah ra, mas capek mau istirahat". Ucapku padanya.

Kulihat tiara terdiam, aku tahu dia nampak tengah berfikir bagaimana bisa mengelola uang satu juta dalam sebulan.

Apakah aku jahat? Tentu tidak, aku masih menjalankan kewajibanku menafkahi tiara. Aku simpan uang ini untuk masa depan kami juga nanti, jadi aku harus pandai pandai berhemat.

Berbulan bulan pun telah berlalu hingga tak terasa pernikahan ku dan tiara hampir terjalin tiga tahun lamanya. Dan tiara mampu menggunakan uang satu juta itu untuk satu bulan, tiara tidak pernah meminta uang lebih kepadaku. entah memang bisa mencukupi atau dia punya uang lain untuk mencukupinya. Tapi aku pun tak ambil pusing dengannya, seenggaknya aku bisa berhemat.

Tak terasa hampir tiga tahun kami menikah, tiara pun menginginkan seorang anak, tapi aku masih belum kefikiran memiliki seorang anak. tiara selalu meminta agar memiliki anak tapi aku masih belum siap, saat memiliki anak pasti akan banyak sekali pengeluaran yang terbuang sia sia, sedangkan aku masih ingin mencari uang yang banyak untuk masa depan nanti.

Aku juga masih ingin membahagiakan dan membalas budi terhadap keluargaku selama ini.

Sama halnya dengan pekerjaan ku, berbulan bulan aku bekerja. Aku semakin sukses dan sangat di segani dikantor, aku berhasil menangani beberapa proyek besar. Saat aku mengalami masalah dan kesulitan di kantor, aku selalu meminta pendapat tiara. Tiara yang selalu membantuku dalam situasi sulit macam apapun.

Lama kelamaan hidupku pun semakin meningkat, aku sukses. Satu persatu impianku pun terwujud, salah satunya bekerja di perusahaan besar dengan gaji fantastis. Tak jarang aku pun mendapatkan bonus besar di perusahaan, karna bisa menjadi narahubung perusahaan pada pasar keuangan. Aku pun jadi semakin semangat bekerja.

Saat aku mendapatkan bonus, uang bonus itupun kadang aku beri kepada ibu. Menurutku jika memberi ibu uang adalah salah satu kewajiban anak laki laki pada ibunya.

Dan aku pun yakin suksesnya aku ini pun pasti karena do'a ibu, yang selalu mendoakan yang terbaik untuk anaknya.

"Bu, ini rio dapat bonus dari kantor. Ini buat ibu ya". Ucapku

"Wah makasih ya yo, kamu emang anak yang berbakti kepada orang tua. Ibu bangga sama kamu". Ucap ibu

"Sama sama bu, rio bisa jadi seperti ini kan juga berkat ibu yang selalu mendoakan yang terbaik untuk rio". Ucapku membalas

"Tentu dong, ini berkat ibu. Ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk anak anak ibu. Oh ya kamu jangan pernah bicara soal uang bonus sama istrimu itu, biar dia gk manja dan banyak nuntut. Karna istrimu itu orang lain, kalau ibu dan mbak mu ini udah jelas keluargamu". Ucap ibu dengan serius

"Iya bu, rio mengerti".

Lama dirumah ibu, akupun banyak mengobrol tentang pekerjaanku dan hal lainnya.

Tiba tiba mbak manda datang bersama seseorang yang kukenal di masa laluku, ya dia adalah mawar mantan kekasihku, cinta pertamaku. Dia meninggalkanku demi lelaki lain yang sudah bekerja dan lebih mapan pada saat itu, aku sebenarnya malas melihatnya. Tapi entah kenapa perasaan yang dulu aku kubur dalam dalam, tiba tiba seperti bersemi kembali. Apakah aku masih mencintainya?

Dia kembali mendekatiku, dia meminta maaf karna dulu dia meninggalkanku. Dia menyesalinya, dia berjanji tidak akan pernah terulang kembali.

Aku bingung perasaanku goyah, padahal aku sudah menikah dan mempunyai istri tiara tapi aku seperti jatuh cinta lagi saat bertemu mawar.

Bagaimana ini? Hingga akhirnya aku diam diam menjalin hubungan kembali bersama mawar tanpa sepengetahuan dari tiara, aku tahu ini salah tapi perasaanku tidak bisa berbohong kalau aku juga masih mencintai mawar.

Terpopuler

Comments

Idahas

Idahas

berbakti sih berbakti tapi gak segitunya juga kali

2024-01-14

0

ArlettaByanca

ArlettaByanca

omg....gaji 10 juta ngasih budget bulanan ke Istri 1juta......di jaman milenial gini.....bener2 drama dech....

2024-01-12

0

Lili Aprilia

Lili Aprilia

Tiara yang malang.....kasian banget kamu ra

2023-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 Masalah Uang Belanja
2 Warisan Keluarga Mahesa
3 Tiara Mulai Bekerja
4 Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5 Story WA Kakak Ipar
6 Kecurigaan
7 POV Rio (1)
8 POV Rio (2)
9 Tanda Merah
10 Struk Belanja Tas Branded
11 Mobil Baru Rio
12 POV Ibu Ningsih
13 Kekecewaan
14 Rio Berkhianat
15 Ternyata Irwan adalah?
16 Tak sengaja Bertemu
17 Sudah Tahu
18 Talak
19 Peristiwa di Kantor
20 Terungkapnya Jati Diri Tiara
21 Rencana Keluarga Rio
22 Membujuk Tiara
23 Bertemu Orang Tua Mawar
24 Tekanan dari Mawar
25 Ancaman Mawar
26 Usaha Keluarga Rio
27 Ide Gila Bu Ningsih
28 Ide gila itu?
29 Tolak Mawar mentah mentah
30 Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31 POV Mawar
32 Dilema Rio
33 Draft
34 Keluarga Toxic
35 Part Campuran
36 Bertemu Alvian (POV Tiara)
37 Manusia menyebalkan
38 Manusia Manusia Jahat
39 Keterkejutan Mawar
40 Mantan Mertua Jahat
41 Sidang Pertama
42 Perdebatan di Gedung Pengadilan
43 Pesan dari Mawar
44 Kekhawatiran Mawar
45 Resmi Bercerai
46 Kegilaan Rio
47 Rio mulai pasrah?
48 Rio di Hajar
49 Rio masuk Rumah Sakit
50 Lanjutan Rio di rumah sakit
51 Gosip Gosip Beredar
52 Ketakutan Keluarga Mawar
53 Harus menikah secepat nya
54 Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55 Bertemu lagi?
56 Semakin cantik
57 Di pecat
58 Tidak Terima
59 Membuntuti Tiara
60 Melabrak Tiara
61 Berkunjung ke Rumah Alvian
62 Karma?
63 Mencari Solusi
64 Bertemu di supermarket
65 Kabar yang sangat Buruk
66 Renteinerlah Solusinya
67 Manda dan Alex
68 Bunga Pinjaman 10%
69 Apapun Konsekuensi nya
70 Di tagih Bank keliling
71 Mendapatkan pinjaman
72 Sebuah Berlian
73 lamaran Rio dan Mawar
74 Terbang bersama
75 Acara
76 Mengungkapkan perasaan
77 Aku sakit Ra!
78 Bintang dan Nayla
79 Akhirnya jadian
80 Rencana prawedding
81 Menambah Mahar
82 Perselisihan keluarga
83 Masalah Uang
84 Pergi ke studio foto
85 Pemotretan
86 Persiapan Pernikahan
87 Undangan Khusus Untuk Tiara
88 Menikahlah denganku Ra!
89 Hasil Foto Prawedding
90 Kekesalan di awal pernikahan
91 Gosip
92 Kedatangan Mantan
93 Masalah Amplop
94 Obrolan penting
95 Boleh suka lagi?
96 Campuran
97 Pindah
98 Suasana di rumah Bu Ningsih
99 menjelang pernikahan Bintang
100 Pernikahan Bintang dan Nayla
101 Mencari Alex
102 Frustasi
103 Terjadinya Baku Hantam
104 Datang Menemui Alex
105 Talak untuk Manda
106 Alfian Sakit
107 Terungkap
108 Masalah datang bertubi tubi
109 Part Campuran
110 menemui keluarga besar Alfian
111 Tak di restui?
112 Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113 Tidak akan pernah Mundur
114 Memikirkan setoran Awal
115 Alfian kecelakaan
116 Di Kantor Polisi
117 Rio mendapat Pekerjaan
118 Hari Soal Rio
119 Ambruk
120 Di usir
121 Di Pesta
122 Part Campuran
123 Mawar melahirkan?
124 Operasi
125 Rio Curiga
126 kehancuran Rio
127 Terungkap
128 Pesan Bunda Ellisa
129 Hari Tiara dan Alfian
130 Berubah
131 Hadiah Mawar
132 Part Campuran
133 Mawar di tangkap
134 Apakah ini karma
135 Hukuman Mawar
136 Tiara Hamil
137 Keresahan Nayla
138 Tangis bahagia Bintang&Nayla
139 Akhir
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Masalah Uang Belanja
2
Warisan Keluarga Mahesa
3
Tiara Mulai Bekerja
4
Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5
Story WA Kakak Ipar
6
Kecurigaan
7
POV Rio (1)
8
POV Rio (2)
9
Tanda Merah
10
Struk Belanja Tas Branded
11
Mobil Baru Rio
12
POV Ibu Ningsih
13
Kekecewaan
14
Rio Berkhianat
15
Ternyata Irwan adalah?
16
Tak sengaja Bertemu
17
Sudah Tahu
18
Talak
19
Peristiwa di Kantor
20
Terungkapnya Jati Diri Tiara
21
Rencana Keluarga Rio
22
Membujuk Tiara
23
Bertemu Orang Tua Mawar
24
Tekanan dari Mawar
25
Ancaman Mawar
26
Usaha Keluarga Rio
27
Ide Gila Bu Ningsih
28
Ide gila itu?
29
Tolak Mawar mentah mentah
30
Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31
POV Mawar
32
Dilema Rio
33
Draft
34
Keluarga Toxic
35
Part Campuran
36
Bertemu Alvian (POV Tiara)
37
Manusia menyebalkan
38
Manusia Manusia Jahat
39
Keterkejutan Mawar
40
Mantan Mertua Jahat
41
Sidang Pertama
42
Perdebatan di Gedung Pengadilan
43
Pesan dari Mawar
44
Kekhawatiran Mawar
45
Resmi Bercerai
46
Kegilaan Rio
47
Rio mulai pasrah?
48
Rio di Hajar
49
Rio masuk Rumah Sakit
50
Lanjutan Rio di rumah sakit
51
Gosip Gosip Beredar
52
Ketakutan Keluarga Mawar
53
Harus menikah secepat nya
54
Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55
Bertemu lagi?
56
Semakin cantik
57
Di pecat
58
Tidak Terima
59
Membuntuti Tiara
60
Melabrak Tiara
61
Berkunjung ke Rumah Alvian
62
Karma?
63
Mencari Solusi
64
Bertemu di supermarket
65
Kabar yang sangat Buruk
66
Renteinerlah Solusinya
67
Manda dan Alex
68
Bunga Pinjaman 10%
69
Apapun Konsekuensi nya
70
Di tagih Bank keliling
71
Mendapatkan pinjaman
72
Sebuah Berlian
73
lamaran Rio dan Mawar
74
Terbang bersama
75
Acara
76
Mengungkapkan perasaan
77
Aku sakit Ra!
78
Bintang dan Nayla
79
Akhirnya jadian
80
Rencana prawedding
81
Menambah Mahar
82
Perselisihan keluarga
83
Masalah Uang
84
Pergi ke studio foto
85
Pemotretan
86
Persiapan Pernikahan
87
Undangan Khusus Untuk Tiara
88
Menikahlah denganku Ra!
89
Hasil Foto Prawedding
90
Kekesalan di awal pernikahan
91
Gosip
92
Kedatangan Mantan
93
Masalah Amplop
94
Obrolan penting
95
Boleh suka lagi?
96
Campuran
97
Pindah
98
Suasana di rumah Bu Ningsih
99
menjelang pernikahan Bintang
100
Pernikahan Bintang dan Nayla
101
Mencari Alex
102
Frustasi
103
Terjadinya Baku Hantam
104
Datang Menemui Alex
105
Talak untuk Manda
106
Alfian Sakit
107
Terungkap
108
Masalah datang bertubi tubi
109
Part Campuran
110
menemui keluarga besar Alfian
111
Tak di restui?
112
Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113
Tidak akan pernah Mundur
114
Memikirkan setoran Awal
115
Alfian kecelakaan
116
Di Kantor Polisi
117
Rio mendapat Pekerjaan
118
Hari Soal Rio
119
Ambruk
120
Di usir
121
Di Pesta
122
Part Campuran
123
Mawar melahirkan?
124
Operasi
125
Rio Curiga
126
kehancuran Rio
127
Terungkap
128
Pesan Bunda Ellisa
129
Hari Tiara dan Alfian
130
Berubah
131
Hadiah Mawar
132
Part Campuran
133
Mawar di tangkap
134
Apakah ini karma
135
Hukuman Mawar
136
Tiara Hamil
137
Keresahan Nayla
138
Tangis bahagia Bintang&Nayla
139
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!