POV Rio (1)

Aku Rio Anggara, aku menikah dengan seorang gadis cantik. Dia teman se kampusku, aku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Namanya Tiara Putri Mahesa, sosok gadis ceria, pintar, baik, ramah, dan tentunya cantik. Namun dia adalah anak yatim piatu, katanya mama dan papanya sudah meninggal dahulu ketika dia masih berusia lima belas tahun. Dan yang ku ketahui bahwa tiara memiliki seorang kakak laki-laki yang aku sendiri pun tidak tahu siapa itu, karna aku pun tidak pernah bertemu dengan kakaknya itu.

Singkat cerita, Aku pun semakin gencar untuk mendekatinya, Hari hari di kampus ku lewati dengan riang gembira, bagaimana tidak wanita yang ku sukai ternyata menyukaiku juga, membalas perasaan yang sama denganku.

Tak lama setelah aku lulus kuliah, aku pun memutuskan untuk menikahinya, dan dia pun menerima ajakanku menikah.

Aku sangat bahagia bisa menikah dengan wanita yang sangat aku cintai, walau di awal ibuku sempat tak merestui hubungan ku dengan tiara, dikarenakan tiara seorang gadis yatim piatu yang tak jelas asal usulnya menurut ibu. Tapi aku tetep kekeh ingin menikah dengan tiara, dan akhirnya ibu pun merestui kami. Ya walaupun yang ku ketahui ibu merestui pernikahan ini dengan berat hati.

Saat menikah aku dan tiara memutuskan untuk hidup mandiri, kami pun mengontrak sebuah rumah yang tak jauh letaknya dari rumah ibukku, bedanya hanya 1 komplek saja.

Setelah menikah tiba tiba aku di panggil untuk melakukan sesi interview di sebuah perusahan terbesar di kota yaitu perusahaan PT. Mahesa, aku pun sangat gembira dan antusias untuk melakukan interview di perusahaan tersebut.

Entah sebuah keberuntungan saat aku menikah atau apalah itu, aku diterima bekerja di perusahaan tersebut dengan menjabat posisi Manager Keuangan.

Aku pun memberitahukan kabar gembira ini kepada istri dan keluargaku, semua sangat gembira mengetahui bahwa aku telah bekerja di Perusahaan Besar di Kota ini.

**Saat dirumah ibu

"Bu, Alhamdulillah rio diterima bekerja di perusahaan PT Mahesa". Ucapku dengan senyum lebar menandakan aku sangat bahagia

"Wah selamat ya anakku, pastilah kamu diterima siapa sih yang gk bakal nerima kamu. Kan kamu ini anak pintar, tapi Kamu nya aja kurang pintar memilih istri". Ucap ibuku ketus sambil matanya melirik tajam kearah tiara, tiara hanya diam sambil menundukkan kepalanya. Kasihan sekali dia, selama menikah memang sikap keluargaku tak menyukainya.

ku ketahui memang benar, ibu bahkan mbak manda pun tak menyukai tiara. Tapi aku berusaha tutup mata seolah tidak ada yang terjadi sebenarnya diantara keluargaku.

"Ra.. terimakasih ya, berkat do'a kamu akhirnya mas bisa diterima bekerja disana". Ucapku dengan memeluk dan tak lupa juga mengecup keningnya dengan sayang

"Iya mas, semua itu murni hasil dari kerja keras mas rio selama ini. Aku yakin pasti mas rio bisa mendapatkan pekerjaan tersebut, kan suamiku ini hebat". Ucapnya dengan senyum bangga padaku. Beruntungnya aku memiliki istri cantik dan baik, serta memiliki pekerjaan yang mapan.

Hari pertama ku bekerja, semua berjalan dengan lancar dan baik. Hanya saja pemilik perusahaan ini sangatlah dingin orangnya, tidak ada senyum ramah kepada orang lain. Sikapnya datar dan biasa saja. Tapi tak pusingkan itu, yang terpenting aku bisa bekerja dengan posisi jabatan tinggi sebagai manager.

Kulewati hari hari ku dengan rasa bahagia, memiliki istri yang cantik dan selalu mensuport bagaimana keadaan ku. Aku pun juga bahagia memiliki keluarga yang juga selalu mendukungku.

Sepulang bekerja aku pun mampir ke rumah ibu, aku ingin menceritakan bagaimana pengalamanku bekerja di perusahaan besar di kota ini.

Setelah bekerja sebagai manager, keuangan ku lumayan membaik, tapi ibu selalu menyuruhku untuk mengatur keuangan dengan baik jangan berlebihan menafkahi istriku agar aku bisa menabung untuk membeli rumah sendiri dan untuk keperluan lainnya. Ibu pun menyuruhku agar jangan dahulu mempunyai seorang anak, karna kata ibu jika mempunyai anak akan menambah banyak biaya pengeluaran.

"Rio, Kan uang gajianmu besar. Jangan kamu kasih semua istrimu itu, kasih saja jatah uang bulanan satu juta perbulan. Ingat kamu itu masih punya ibu, dan kamu anak laki laki yang seharusnya berbakti kepada ibu mu ini. Apalagi semenjak bapakmu meninggal ibu pontang panting kerja buat kamu, nah sekarang sudah saatnya kamu membalasnya". Ucap ibu kepadaku.

"Memang kenapa bu, kan memang seharusnya gaji rio buat tiara. Masalah untuk memberi ibu, pasti tiara bakal ngasih kok". Ucapku bertanya kepada ibu

"Punya istri jangan dimanja yo, uang satu juta itu sudah banyak, ibu saja sebulan dulu bisa membesarkan mbakmu sama kamu walau dengan gaji bapak yang kecil apalagi ini uang satu juta harus bisa lah istrimu itu. kalian tuh juga hidupnya masih ngontrak, Mending uangnya kamu tabung ke ibu buat beli rumah atau kebutuhan mendesak lainnya nanti, dan kamu juga harus balas budi kepada ibu, bantu bantu ibu atau mbakmu untuk rumah ini sudah tanggung jawab kamu sebagai anak laki laki menggantikan posisi bapakmu ". Ucap ibu menasehatiku.

Ada benarnya juga kata ibu, Kalau aku menabung aku bisa membeli rumah dan yang lainnya. Dengan uang gaji ku pun, aku selalu membantu keluargaku jika membutuhkannya, semua ku lakukan karna aku ingin berbakti kepada ibu ku dan juga sudah sepantasnya aku sebagai anak laki laki menjadi tulang punggung untuk keluargaku menggantikan posisi bapak setelah meninggal.

"Baiklah bu, nanti rio bicarain sama tiara tentang jatah uang bulanan". Ucapku kepada ibu, kulihat ibuku tersenyum.

"Harus itu yo, pokoknya kamu harus tegas sama istrimu itu. Sudah baik kamu menafkahinya segitu".

"Ya sudah bu, rio pamit dulu ya pulang. Tiara pasti sudah menunggu rio di kontrakan". Ucapku seraya menyium tangan ibu dengan takzim, ibu pun menggangguk seraya mengantarkanku kedepan pintu.

Saat tiba dikontrakan, aku pun melihat tiara sudah berada diambang pintu menyambut kepulanganku bekerja. Sudah rutinitas tiara menungguku pulang bekerja, dan menyiapkan keperluanku setelah pulang bekerja.

"Gimana mas kerjanya hari ini?". Ucapnya bertanya padaku

"Alhamdulillah mas diterima dengan baik ra, hanya saja pemilik perusahaan PT. Mahesa orangnya sangat dingin tidak ada ramahnya sama sekali". Ucapku menjawab dengan nada agak kesal, tiara pun hanya tersenyum

"Mungkin karena mas masih baru kali, jadi dia seperti itu. Suatu hari pasti tidak akan begitu kalau mas sudah mengenalnya". Ucap tiara

"Mungkin ra, tapi katanya sih memang sikap dan sifatnya begitu, cuek dan dingin, banyak kok karyawan yang berbicara seperti itu ke mas". Ucapku menjawab

"Hehehe ya sudah mas, sekarang mas bersih bersih dulu gih trus sholat. Air hangat dan pakaian ganti sudah rara siapkan, lalu setelah itu kita makan malam sama sama". Ucap rara penuh perhatian kepadaku, aku sangat menyayangi tiara. Kasih sayang dan perhatiannya yang membuatku tak bisa hidup tanpanya.

Terpopuler

Comments

Dedew Verra

Dedew Verra

iya kali di samain sama jaman dahulu ampun deh ini tuh taun berapa.

2023-07-12

1

Handayanie Nhie

Handayanie Nhie

c ibu ingatan'y msh tertinggal d zaman purba ya,,yg mana zaman skrg uank 1jt mana ckup buat 1bln🤣

2023-05-19

2

Zarin Mayresa

Zarin Mayresa

semangat thor ,,ceritamu bagus,,,lànjuttt

2023-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Masalah Uang Belanja
2 Warisan Keluarga Mahesa
3 Tiara Mulai Bekerja
4 Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5 Story WA Kakak Ipar
6 Kecurigaan
7 POV Rio (1)
8 POV Rio (2)
9 Tanda Merah
10 Struk Belanja Tas Branded
11 Mobil Baru Rio
12 POV Ibu Ningsih
13 Kekecewaan
14 Rio Berkhianat
15 Ternyata Irwan adalah?
16 Tak sengaja Bertemu
17 Sudah Tahu
18 Talak
19 Peristiwa di Kantor
20 Terungkapnya Jati Diri Tiara
21 Rencana Keluarga Rio
22 Membujuk Tiara
23 Bertemu Orang Tua Mawar
24 Tekanan dari Mawar
25 Ancaman Mawar
26 Usaha Keluarga Rio
27 Ide Gila Bu Ningsih
28 Ide gila itu?
29 Tolak Mawar mentah mentah
30 Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31 POV Mawar
32 Dilema Rio
33 Draft
34 Keluarga Toxic
35 Part Campuran
36 Bertemu Alvian (POV Tiara)
37 Manusia menyebalkan
38 Manusia Manusia Jahat
39 Keterkejutan Mawar
40 Mantan Mertua Jahat
41 Sidang Pertama
42 Perdebatan di Gedung Pengadilan
43 Pesan dari Mawar
44 Kekhawatiran Mawar
45 Resmi Bercerai
46 Kegilaan Rio
47 Rio mulai pasrah?
48 Rio di Hajar
49 Rio masuk Rumah Sakit
50 Lanjutan Rio di rumah sakit
51 Gosip Gosip Beredar
52 Ketakutan Keluarga Mawar
53 Harus menikah secepat nya
54 Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55 Bertemu lagi?
56 Semakin cantik
57 Di pecat
58 Tidak Terima
59 Membuntuti Tiara
60 Melabrak Tiara
61 Berkunjung ke Rumah Alvian
62 Karma?
63 Mencari Solusi
64 Bertemu di supermarket
65 Kabar yang sangat Buruk
66 Renteinerlah Solusinya
67 Manda dan Alex
68 Bunga Pinjaman 10%
69 Apapun Konsekuensi nya
70 Di tagih Bank keliling
71 Mendapatkan pinjaman
72 Sebuah Berlian
73 lamaran Rio dan Mawar
74 Terbang bersama
75 Acara
76 Mengungkapkan perasaan
77 Aku sakit Ra!
78 Bintang dan Nayla
79 Akhirnya jadian
80 Rencana prawedding
81 Menambah Mahar
82 Perselisihan keluarga
83 Masalah Uang
84 Pergi ke studio foto
85 Pemotretan
86 Persiapan Pernikahan
87 Undangan Khusus Untuk Tiara
88 Menikahlah denganku Ra!
89 Hasil Foto Prawedding
90 Kekesalan di awal pernikahan
91 Gosip
92 Kedatangan Mantan
93 Masalah Amplop
94 Obrolan penting
95 Boleh suka lagi?
96 Campuran
97 Pindah
98 Suasana di rumah Bu Ningsih
99 menjelang pernikahan Bintang
100 Pernikahan Bintang dan Nayla
101 Mencari Alex
102 Frustasi
103 Terjadinya Baku Hantam
104 Datang Menemui Alex
105 Talak untuk Manda
106 Alfian Sakit
107 Terungkap
108 Masalah datang bertubi tubi
109 Part Campuran
110 menemui keluarga besar Alfian
111 Tak di restui?
112 Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113 Tidak akan pernah Mundur
114 Memikirkan setoran Awal
115 Alfian kecelakaan
116 Di Kantor Polisi
117 Rio mendapat Pekerjaan
118 Hari Soal Rio
119 Ambruk
120 Di usir
121 Di Pesta
122 Part Campuran
123 Mawar melahirkan?
124 Operasi
125 Rio Curiga
126 kehancuran Rio
127 Terungkap
128 Pesan Bunda Ellisa
129 Hari Tiara dan Alfian
130 Berubah
131 Hadiah Mawar
132 Part Campuran
133 Mawar di tangkap
134 Apakah ini karma
135 Hukuman Mawar
136 Tiara Hamil
137 Keresahan Nayla
138 Tangis bahagia Bintang&Nayla
139 Akhir
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Masalah Uang Belanja
2
Warisan Keluarga Mahesa
3
Tiara Mulai Bekerja
4
Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5
Story WA Kakak Ipar
6
Kecurigaan
7
POV Rio (1)
8
POV Rio (2)
9
Tanda Merah
10
Struk Belanja Tas Branded
11
Mobil Baru Rio
12
POV Ibu Ningsih
13
Kekecewaan
14
Rio Berkhianat
15
Ternyata Irwan adalah?
16
Tak sengaja Bertemu
17
Sudah Tahu
18
Talak
19
Peristiwa di Kantor
20
Terungkapnya Jati Diri Tiara
21
Rencana Keluarga Rio
22
Membujuk Tiara
23
Bertemu Orang Tua Mawar
24
Tekanan dari Mawar
25
Ancaman Mawar
26
Usaha Keluarga Rio
27
Ide Gila Bu Ningsih
28
Ide gila itu?
29
Tolak Mawar mentah mentah
30
Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31
POV Mawar
32
Dilema Rio
33
Draft
34
Keluarga Toxic
35
Part Campuran
36
Bertemu Alvian (POV Tiara)
37
Manusia menyebalkan
38
Manusia Manusia Jahat
39
Keterkejutan Mawar
40
Mantan Mertua Jahat
41
Sidang Pertama
42
Perdebatan di Gedung Pengadilan
43
Pesan dari Mawar
44
Kekhawatiran Mawar
45
Resmi Bercerai
46
Kegilaan Rio
47
Rio mulai pasrah?
48
Rio di Hajar
49
Rio masuk Rumah Sakit
50
Lanjutan Rio di rumah sakit
51
Gosip Gosip Beredar
52
Ketakutan Keluarga Mawar
53
Harus menikah secepat nya
54
Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55
Bertemu lagi?
56
Semakin cantik
57
Di pecat
58
Tidak Terima
59
Membuntuti Tiara
60
Melabrak Tiara
61
Berkunjung ke Rumah Alvian
62
Karma?
63
Mencari Solusi
64
Bertemu di supermarket
65
Kabar yang sangat Buruk
66
Renteinerlah Solusinya
67
Manda dan Alex
68
Bunga Pinjaman 10%
69
Apapun Konsekuensi nya
70
Di tagih Bank keliling
71
Mendapatkan pinjaman
72
Sebuah Berlian
73
lamaran Rio dan Mawar
74
Terbang bersama
75
Acara
76
Mengungkapkan perasaan
77
Aku sakit Ra!
78
Bintang dan Nayla
79
Akhirnya jadian
80
Rencana prawedding
81
Menambah Mahar
82
Perselisihan keluarga
83
Masalah Uang
84
Pergi ke studio foto
85
Pemotretan
86
Persiapan Pernikahan
87
Undangan Khusus Untuk Tiara
88
Menikahlah denganku Ra!
89
Hasil Foto Prawedding
90
Kekesalan di awal pernikahan
91
Gosip
92
Kedatangan Mantan
93
Masalah Amplop
94
Obrolan penting
95
Boleh suka lagi?
96
Campuran
97
Pindah
98
Suasana di rumah Bu Ningsih
99
menjelang pernikahan Bintang
100
Pernikahan Bintang dan Nayla
101
Mencari Alex
102
Frustasi
103
Terjadinya Baku Hantam
104
Datang Menemui Alex
105
Talak untuk Manda
106
Alfian Sakit
107
Terungkap
108
Masalah datang bertubi tubi
109
Part Campuran
110
menemui keluarga besar Alfian
111
Tak di restui?
112
Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113
Tidak akan pernah Mundur
114
Memikirkan setoran Awal
115
Alfian kecelakaan
116
Di Kantor Polisi
117
Rio mendapat Pekerjaan
118
Hari Soal Rio
119
Ambruk
120
Di usir
121
Di Pesta
122
Part Campuran
123
Mawar melahirkan?
124
Operasi
125
Rio Curiga
126
kehancuran Rio
127
Terungkap
128
Pesan Bunda Ellisa
129
Hari Tiara dan Alfian
130
Berubah
131
Hadiah Mawar
132
Part Campuran
133
Mawar di tangkap
134
Apakah ini karma
135
Hukuman Mawar
136
Tiara Hamil
137
Keresahan Nayla
138
Tangis bahagia Bintang&Nayla
139
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!