Ternyata Irwan adalah?

Aku terbangun, ku kedipkan mata melihat sekeliling ruangan yang nampak tak asing ku lihat.

Benar saja, aku masih berada di ruangan Kak Bintang. Pasti aku tertidur dan Kak Bintang sedang meetting dengan klien.

Kriiieettt...

Suara pintu terbuka

"Sudah bangun Ra, gimana perasaanmu sudah baikan?". Tanyanya mengkhawatirkanku

"Hemm sudah kok kak, kenapa kakak tidak membangunkan aku. Padahal kan hari ini ada meeting penting dengan PT. Perkasa Jaya".

"Sudah beres semua, gampang. tidak perlu di pusingkan". Jawabnya enteng dengan mengacungkan kedua Jempolnya sembari tertawa ke arahku.

"Oh baiklah, memang kakakku ini hebat". Ucapku terkekeh

"Ra, setelah pisah kamu tinggal bersama kakak saja di rumah peninggalan mama dan papa. Sudah cukup penderitaanmu selama ini, jadi kakak tidak menerima banyak alasan". Ujarnya

"Oke siap bossquuee" ucapku menggoda Kakak ku ini.

Sepulang bekerja, saat aku sedang berjalan menuju ke arah lift dan hendak turun kebawah.

Tiba tiba ada seseorang yang memegang tanganku, dan ku ketahui orang itu adalah mely dan rina.

Mereka menyeretku ke arah toilet wanita, entah apa yang mereka mau.

"Apa apaan sih kalian ini" ucapku memberintak melepaskan genggaman kuat mereka ke tangank, tanganku rasanya sakit di cengkram mereka dengan begitu kuatnya

Namun mereka tetap menyeretku, hingga kami pun tiba di toilet khusus wanita.

Akhirnya mereka melepaskan tanganku, dan di tariknya rambutku dengan kencang oleh mely

"Eh elo, gk usah sok kecantikan ya disini. Lo cuma karyawan baru gk usah kegatelan jadi orang". Ucapnya menjambak rambutku semakin kuat

"Aarrgg... Lepas". Aku hanya mengerang kesakitan, rambutku rasanya seperti lepas dari kulit kepala. Sudah ku pastikan pasti banyak rambutku yang rontok.

"Hahaha, makanya jangan kecentilan jadi orang. Rasain ni". Tangan Rina hendak menamparku, tapi ku tangkis tangannya secepat mungkin, ku pelintir tangannya dengan tenaga.

"Aarrrgggg.. kurang ajar lo ya". Mata Rina mengkilat menandakan dia sedang marah, Amarah Rina memuncak. Mereka berdua hendak mengkroyok ku.

Ku injak kaki Mely deng heels tinggi ku ini, ku lihat dia sedang kesakitan. Tak ku sia siakan kesempatan ini, ku balikkan badan. Ku pukul tangannya.

"Arrggg.. B*ngs*t. Kurang ajar, Berani lo sama gue". Ucapnya ingin menamparku

Saat mely hendak melayangkan tamparan kepadaku, aku menghindarkan badanku kesamping.

Plaaakkk...

"Aargggg...." Pekiknya dengan keras

Ya Mely, tidak menamparku. Tapi menampar Rina yang posisinya berada di belakangku sedang kesakitan akibat tangannya ku pelintir dengan keras tadi.

Aku memandangi dua orang tersebut seraya tersenyum melihat pemandangan di depanku. dua orang yang tengah kesakitan, padahal mereka berdualah yang ingin mengerjaiku.

Ada untungnya juga aku diajari bela diri dulu oleh Kak Bintang, hehehehe..

"Gimana? Mau lagi?, Udah dulu ya guys. Hayati ini sedang lelah, aku pulang dulu ya". Selamat menikmati rasa sakit itu, bye girls". Ucapku tersenyum seraya mengedipkan sebelah mata ke arah mereka berdua.

"Ciihh.." gumam mely mendecih, menatapku dengan sinis

Emang enak, sakit gk? Sakit gk? Sakitlah masa enggak hehehe

"Kurang aja si Tiara, besok kita adukan saja dia kepada Pak Bintang. Biar tahu rasa dia, kalau bisa dipecat sama bos". Ujar mely menahan amarah, karna kegagalannya ingin mengerjai Tiara eh malah dia sendiri yang terluka

"Iya bener, awas aja wanita murahan itu". Sahut Rina

Mereka berdua pulang dengan keadaan menahan sakit akibat pertengkaran tadi.

*** Di Rumah Kontrakan

Ting..

Bunyi ponsel Mas Rio berdering, ku edarkan pandangan melihat sekeliling. Ku dengar gemericik air didalam kamar mandi, ah aman segera ku lihat ponselnya. Dan ternyata ada satu notifikasi pesan dari irwan, sepertinya mereka sedang janjian untuk bertemu.

Ini kesempatan ku, untuk membuntuti Mas Rio. Aku ingin tahu juga irwan itu siapa?, Tanpa banyak fikir langsung saja ku pesan taksi online terlebih dahulu.

Ceklekk...

Pintu kamar mandi terbuka, Mas Rio muncul dari dalam.

"Mas, aku mau pergi ke supermarket dulu ya. Aku lupa stok makanan dan sayuran di kulkas sudah habis, aku berangkat dulu ya". Ucapku izin keluar kepada Mas Rio

"Oh iya Ra, Mas gk bisa nganter ya. Soalnya ada acara sama teman teman kantor". Ujarnya seraya mengenakan pakaian

"Oke mas, kamu tenang aja. Aku bisa sendiri kok, mumpung masih sore jadi aku berangkat dulu ya". Ucapku mengambil tangannya, ku cium takzim tangan Mas Rio.

"Assalamualaikum". Sambungku

"Walaikumsalam".

Gegas aku keluar menuju taksi online yang telah ku pesankan, taksi pun melaju.

Tak jauh dari jalan besar, sengaja ku tepikan taksi yang ku tumpangi ini.

Tak lama kemudian, ku lihat mobil Mas Rio tengah melaju menyusuri sepanjang jalan.

"Pak, pak pak. Ikuti mobil yang di depan ya". Ujarku kepada supir taksi ini

"Baik mbak".

Ku buntuti mobil Mas Rio dari belakang menggunakan taksi ini.

Mobil Mas Rio berhenti tepat di Cafe Pelangi, Mas Rio melangkahkan kakinya kedalam cafe itu.

Ku langkahkan kaki ini mengikuti arah Mas Rio melangkah.

Tepat kakinya berhenti di sebuah meja, yang disana ku ketahui bahwa ada satu perempuan duduk.

Aku Syok melihat pemandangan yang ada di depanku, Perempuan itu sangatlah manja kepada Mas Rio. Tak segan segan dia merangkul, bahkan mencium pipi Mas Rio ditengah ramainya pelanggan cafe ini.

Mas Rio tak menyadari keberadaanku, karena cafe ini sangat ramai di jam jam makan malam seperti ini.

Sikap Mas Rio sangatlah manis kepada perempuan itu, sikap yang tak pernah kudapatkan selama menjadi istrinya.

Mas Rio tersenyum manis kearah perempuan itu, tertawa lebar dengannya. Tatapannya penuh cinta melihat ke arah perempuan itu.

Lagi lagi aku iri melihat sikap yang Mas Rio berikan kepadanya.

Hatiku berdenyut nyeri, dadaku sesak menyaksikan ini semua.

Jadi benar irwan itu bukan seorang laki laki, melainkan seorang perempuan.

Dan ya Irwan itu adalah Mawar, mantan kekasih suamiku.

Sejak kapan Mas Rio berhubungan lagi dengan Mawar?

Apa sebegitu banyak nya rahasia yang di tutup tutupi Mas Rio dariku.

Tangisanku seketika pecah, ku hapus air mata ini secara kasar. Ku pejamkan mataku sejenak, ku hembuskan nafas ini secara kasar.

Aku tak sanggup melihat kemesraan mereka berdua

Sebelum pergi, ku sempatkan untuk memfoto kemesraan dua sejoli yang ada di depanku.

Tak lupa juga ku videokan kemesraan itu beberapa menit, bukti ini akan menjadi salah satu pegangan ku untuk mengajukan gugatan cerai ke pengadilan.

Apa maksud dari semua ini mas?

Apa karna dia, sikapmu berubah kepadaku?

Karna mantan terindahmu datang, dan kamu akhirnya memutuskan untuk kembali lagi bersamanya.

Lalu kamu anggap apa diriku ini mas?

Semudah itu kah kamu mengubah perasaanmu padaku?

Apakah aku hanya tempat persinggahanmu sementara untuk menunggu nya?

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

cerita nya jadi melebar, thor...
dgn inti cerita yg diulang ulang
maaf ya...

2023-09-04

2

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Ceritanya sangat bagus tpi mhn mf terlalu berbelit-belit gtu 🙏🙏

2023-07-25

0

X'tine

X'tine

kelamaan Thor... langsung to the poin aja...

2023-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 Masalah Uang Belanja
2 Warisan Keluarga Mahesa
3 Tiara Mulai Bekerja
4 Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5 Story WA Kakak Ipar
6 Kecurigaan
7 POV Rio (1)
8 POV Rio (2)
9 Tanda Merah
10 Struk Belanja Tas Branded
11 Mobil Baru Rio
12 POV Ibu Ningsih
13 Kekecewaan
14 Rio Berkhianat
15 Ternyata Irwan adalah?
16 Tak sengaja Bertemu
17 Sudah Tahu
18 Talak
19 Peristiwa di Kantor
20 Terungkapnya Jati Diri Tiara
21 Rencana Keluarga Rio
22 Membujuk Tiara
23 Bertemu Orang Tua Mawar
24 Tekanan dari Mawar
25 Ancaman Mawar
26 Usaha Keluarga Rio
27 Ide Gila Bu Ningsih
28 Ide gila itu?
29 Tolak Mawar mentah mentah
30 Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31 POV Mawar
32 Dilema Rio
33 Draft
34 Keluarga Toxic
35 Part Campuran
36 Bertemu Alvian (POV Tiara)
37 Manusia menyebalkan
38 Manusia Manusia Jahat
39 Keterkejutan Mawar
40 Mantan Mertua Jahat
41 Sidang Pertama
42 Perdebatan di Gedung Pengadilan
43 Pesan dari Mawar
44 Kekhawatiran Mawar
45 Resmi Bercerai
46 Kegilaan Rio
47 Rio mulai pasrah?
48 Rio di Hajar
49 Rio masuk Rumah Sakit
50 Lanjutan Rio di rumah sakit
51 Gosip Gosip Beredar
52 Ketakutan Keluarga Mawar
53 Harus menikah secepat nya
54 Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55 Bertemu lagi?
56 Semakin cantik
57 Di pecat
58 Tidak Terima
59 Membuntuti Tiara
60 Melabrak Tiara
61 Berkunjung ke Rumah Alvian
62 Karma?
63 Mencari Solusi
64 Bertemu di supermarket
65 Kabar yang sangat Buruk
66 Renteinerlah Solusinya
67 Manda dan Alex
68 Bunga Pinjaman 10%
69 Apapun Konsekuensi nya
70 Di tagih Bank keliling
71 Mendapatkan pinjaman
72 Sebuah Berlian
73 lamaran Rio dan Mawar
74 Terbang bersama
75 Acara
76 Mengungkapkan perasaan
77 Aku sakit Ra!
78 Bintang dan Nayla
79 Akhirnya jadian
80 Rencana prawedding
81 Menambah Mahar
82 Perselisihan keluarga
83 Masalah Uang
84 Pergi ke studio foto
85 Pemotretan
86 Persiapan Pernikahan
87 Undangan Khusus Untuk Tiara
88 Menikahlah denganku Ra!
89 Hasil Foto Prawedding
90 Kekesalan di awal pernikahan
91 Gosip
92 Kedatangan Mantan
93 Masalah Amplop
94 Obrolan penting
95 Boleh suka lagi?
96 Campuran
97 Pindah
98 Suasana di rumah Bu Ningsih
99 menjelang pernikahan Bintang
100 Pernikahan Bintang dan Nayla
101 Mencari Alex
102 Frustasi
103 Terjadinya Baku Hantam
104 Datang Menemui Alex
105 Talak untuk Manda
106 Alfian Sakit
107 Terungkap
108 Masalah datang bertubi tubi
109 Part Campuran
110 menemui keluarga besar Alfian
111 Tak di restui?
112 Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113 Tidak akan pernah Mundur
114 Memikirkan setoran Awal
115 Alfian kecelakaan
116 Di Kantor Polisi
117 Rio mendapat Pekerjaan
118 Hari Soal Rio
119 Ambruk
120 Di usir
121 Di Pesta
122 Part Campuran
123 Mawar melahirkan?
124 Operasi
125 Rio Curiga
126 kehancuran Rio
127 Terungkap
128 Pesan Bunda Ellisa
129 Hari Tiara dan Alfian
130 Berubah
131 Hadiah Mawar
132 Part Campuran
133 Mawar di tangkap
134 Apakah ini karma
135 Hukuman Mawar
136 Tiara Hamil
137 Keresahan Nayla
138 Tangis bahagia Bintang&Nayla
139 Akhir
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Masalah Uang Belanja
2
Warisan Keluarga Mahesa
3
Tiara Mulai Bekerja
4
Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5
Story WA Kakak Ipar
6
Kecurigaan
7
POV Rio (1)
8
POV Rio (2)
9
Tanda Merah
10
Struk Belanja Tas Branded
11
Mobil Baru Rio
12
POV Ibu Ningsih
13
Kekecewaan
14
Rio Berkhianat
15
Ternyata Irwan adalah?
16
Tak sengaja Bertemu
17
Sudah Tahu
18
Talak
19
Peristiwa di Kantor
20
Terungkapnya Jati Diri Tiara
21
Rencana Keluarga Rio
22
Membujuk Tiara
23
Bertemu Orang Tua Mawar
24
Tekanan dari Mawar
25
Ancaman Mawar
26
Usaha Keluarga Rio
27
Ide Gila Bu Ningsih
28
Ide gila itu?
29
Tolak Mawar mentah mentah
30
Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31
POV Mawar
32
Dilema Rio
33
Draft
34
Keluarga Toxic
35
Part Campuran
36
Bertemu Alvian (POV Tiara)
37
Manusia menyebalkan
38
Manusia Manusia Jahat
39
Keterkejutan Mawar
40
Mantan Mertua Jahat
41
Sidang Pertama
42
Perdebatan di Gedung Pengadilan
43
Pesan dari Mawar
44
Kekhawatiran Mawar
45
Resmi Bercerai
46
Kegilaan Rio
47
Rio mulai pasrah?
48
Rio di Hajar
49
Rio masuk Rumah Sakit
50
Lanjutan Rio di rumah sakit
51
Gosip Gosip Beredar
52
Ketakutan Keluarga Mawar
53
Harus menikah secepat nya
54
Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55
Bertemu lagi?
56
Semakin cantik
57
Di pecat
58
Tidak Terima
59
Membuntuti Tiara
60
Melabrak Tiara
61
Berkunjung ke Rumah Alvian
62
Karma?
63
Mencari Solusi
64
Bertemu di supermarket
65
Kabar yang sangat Buruk
66
Renteinerlah Solusinya
67
Manda dan Alex
68
Bunga Pinjaman 10%
69
Apapun Konsekuensi nya
70
Di tagih Bank keliling
71
Mendapatkan pinjaman
72
Sebuah Berlian
73
lamaran Rio dan Mawar
74
Terbang bersama
75
Acara
76
Mengungkapkan perasaan
77
Aku sakit Ra!
78
Bintang dan Nayla
79
Akhirnya jadian
80
Rencana prawedding
81
Menambah Mahar
82
Perselisihan keluarga
83
Masalah Uang
84
Pergi ke studio foto
85
Pemotretan
86
Persiapan Pernikahan
87
Undangan Khusus Untuk Tiara
88
Menikahlah denganku Ra!
89
Hasil Foto Prawedding
90
Kekesalan di awal pernikahan
91
Gosip
92
Kedatangan Mantan
93
Masalah Amplop
94
Obrolan penting
95
Boleh suka lagi?
96
Campuran
97
Pindah
98
Suasana di rumah Bu Ningsih
99
menjelang pernikahan Bintang
100
Pernikahan Bintang dan Nayla
101
Mencari Alex
102
Frustasi
103
Terjadinya Baku Hantam
104
Datang Menemui Alex
105
Talak untuk Manda
106
Alfian Sakit
107
Terungkap
108
Masalah datang bertubi tubi
109
Part Campuran
110
menemui keluarga besar Alfian
111
Tak di restui?
112
Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113
Tidak akan pernah Mundur
114
Memikirkan setoran Awal
115
Alfian kecelakaan
116
Di Kantor Polisi
117
Rio mendapat Pekerjaan
118
Hari Soal Rio
119
Ambruk
120
Di usir
121
Di Pesta
122
Part Campuran
123
Mawar melahirkan?
124
Operasi
125
Rio Curiga
126
kehancuran Rio
127
Terungkap
128
Pesan Bunda Ellisa
129
Hari Tiara dan Alfian
130
Berubah
131
Hadiah Mawar
132
Part Campuran
133
Mawar di tangkap
134
Apakah ini karma
135
Hukuman Mawar
136
Tiara Hamil
137
Keresahan Nayla
138
Tangis bahagia Bintang&Nayla
139
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!