Tiara Mulai Bekerja

Hari ini sudah kuputuskan bahwa aku akan bekerja untuk memenuhi kebutuhanku sendiri, aku akan bekerja diperusahaanku sendiri yaitu di PT. Mahesa.

Pagi pagi sekali aku menghubungi kak bintang, aku ingin memberitahunya bahwa aku ingin bekerja disana. Tapi aku ingin kak bintang menyembunyikan identitasku ini, aku tidak ingin suami dan keluarganya yang gila akan uang dan harta itu mengetahui yang sesungguhnya.

"Hallo kak, rara mau tanya apa ada lowongan pekerjaan di perusahaan. Rara mau bekerja kak, tolong bantu rara yaa please". Kataku sambil memohon kepada kak bintang

"Ohh baiklah tenang itu hal gampang bagi kakak, bagaimana kamu menjadi sekretarisku saja disini". Ucap kak bintang

Dengan senyum mengembang aku menjawab dengan antusias "Baiklah kak, kapan aku bisa bekerja".

"Pagi ini kamu bisa langsung bekerja". Ucap kak bintang yang langsung membuat hatiku senang dengan senyum merekah.

"Oke kak, aku akan bersiap siap".

"iya" ucap kak bintang

Aku langsung mematikan sambungan telponku.

Aku langsung bergegas bersiap siap, setelah bersiap siap akupun sarapan, saat bersamaan datang mas rio yang nampak heran melihatku yang sudah rapih mengenakan setelan kemeja kerja.

"Mau kemana kamu ra, berdandan seperti ini?". Ucapnya dengan dahi mengernyit heran kepadaku.

"Kan aku kemarin sudah bilang, aku mau bekerja mas. Apa kamu gk inget apa kataku kemarin". Ucapku dengan lantang dan tegas

"Hahahah perusahaan mana yang mau menerimamu". Ucap mas rio menertawakanku seraya mengejek kearahku

"Sudahlah mas, kita lihat saja nanti". Ucapku malas berdebat denganya di pagiku yang cerah ini, aku gk mau merusak moodku pada pagi hari ini

Setelah selesai sarapan ku bersihkan alat makan tadi yang ku gunakan, ku lihat mas rio sudah berangkat bekerja tanpa pamit kepadaku. Entah aku ini layaknya apa baginya, apakah aku ini hanya sebuah patung, yang tak berguna dimatanya.

Gegas juga aku memesan taksi online untuk mengantarkanku ke perusahaan keluargaku.

**DIGEDUNG PT. Mahesa

Akhirnya aku sampai disini, gegas aku ke resepsionis untuk menanyakan dimana ruang CEO Perusahaan kepadanya.

"Permisi kak, mohon maaf saya mau tanya dimana ruangan Ceo yaa". Tanyaku kepadanya, resepsionis itupun melihatku keatas kebawah dengan tatapan mengejek, sambil mengucap

"Maaf ya maksud anda pak bintang, maaf ya nona pak bintang tidak bisa ditemui sembarang orang apalagi wanita penghibur seperti anda yang mengincar para lelaki kaya kan. Sudahlah sana pulang, pekerjaanku masih banyak". Ucapnya sarkas mengusirku, lalu aku berbalik dan menelpon kakakku.

"Hallo kak, kakak dimana aku sudah ada didepan perusahaan tapi resepsionismu melarangku masuk dan bertemu kakak". Ucapku kesal karena perkataan resepsionis tadi.

"Tunggu kakak kebawah menjemputmu". Ucapnya seraya mematikan sambungan telpon.

Huhh...

Aku menghembuskan nafas kesal, tidak lama menunggu kak bintang datang sembari tersenyum dan langsung memelukku. Aku melihat kekiri dan kanan, aku bisa langsung melihat tatapan beberapa karyawan perusahaan yang melirik kearahku dan kak bintang. Aku merasa canggung, dan akupun langsung melepaskan pelukan kak bintang.

Kak bintang langsung membawaku masuk ke dalam perusahaan dengan menggenggam tanganku, banyak sorot mata yang menatap ke arah kami. Tapi aku sihh masa bodo, tak peduli apa yang sedang mereka fikirkan.

Tiba di ruangannya aku pun menceritakan apa yang terjadi dan apa yang selama ini aku alami didalam ruangan kak bintang

Huuhh... bunyi helaan nafas kak bintang bisa kudengar diruangan ini

"Inilah yang kakak takutkan, bukannya kakak gak menyetujui pernikahanmu. Tapi kakak sudah tahu bagaimana rio dan juga keluarganya". Kata kak rio menatapku

"Iya kak, Rara tahu rara menyesal sekarang. Maafkan rara kak yang tidak menuruti kakak". Ucapku seraya menahan tangisan yang sebentar lagi kurasa akan jatuh hanya dengan satu kedipan mata.

"Ya sudah, terus bagaimana keputusanmu mau diteruskan atau kamu akan mundur". Ucapnya

"Aku ingin mempertahankan rumah tanggaku dulu kak, jika nanti aku sudah lelah baru aku akan mundur". Ucapku lalu langsung menghambur ke pelukannya, aku menangis terisak mengingat kenangan dulu saat ada mama dan papa. Betapa indahnya kenangan itu memiliki keluarga utuh saling menyayangi satu sama lain, ya kenangan hanya tinggal kenangan.

"Oke, sekarang semangat gk boleh nangis lagi". Ucap kak bintang menenangkanku seraya mengusap punggungku, gegas kuhapus air mata dan langsung tersenyum kepadanya.

"Terimakasih kak, kakak memang yang terbaik". Ucapku seraya menggodanya,

Kak bintang tersenyum sambil mengacak rambutku, ya kebiasaan kakakku ini memang suka sekali mengacak rambutku.

Kak bintang berlalu dan duduk dikursinya, akupun juga duduk didepannya.

"Ohya kak, apa tugasku ini?. Ujarku bertanya kepadanya

"Sudah duduk dulu, sebentar lagi akan ada meeting perusahaan untuk memperkenalkanmu sebagai sekertarisku". Ujarnya dengan tetap melihat beberapa pekerjaannya, ya aku tahu pasti dia sangat sibuk. Aku bisa melihatnya dari tumpukan berkas yang sangat banyak dimejanya.

"Tapi kak jangan bilang aku adalah adikmu ya, please". Ucapku sambil mengatupkan kedua tanganku kedepan. Aku tak mau ada yang tahu tentang identitasku, biarlah nanti saja mereka tahu siapa aku.

"Hemm baiklah jika itu maumu". Ucapnya seraya tersenyum padaku, didalam hati aku sangat berterimakasih kepada Tuhan karna aku mempunyai kakak yang teramat menyayangiku.

**Di ruangan meeting

Kak bintang mengajakku ke suatu ruangan, ya aku tahu ini pasti ruangan meeting.

Pertama kak bintang memasuki ruangan itu, ku lihat banyak karyawan yang langsung bangkit berdiri memberi hormat kepada kak bintang, lalu dibelakang kak bintang aku pun masuk melangkahkan kakiku mengikuti langkah kaki kak bintang. Hingga aku berdiri persis di sampingnya, Bisa ku lihat ekspresi semua orang seakan bertanya tanya, dan ada satu ekspresi yang membuatku geli ingin tertawa. Ya ekspresi tersebut adalah ekspresi dari mas rio suamiku, mas rio menatapku dengan tatapan yang sangat tajam. Aku tahu dia sedang bingung dan bertanya tanya apa yang aku lakukan di perusahaan ini, akupun mengacuhkan tatapannya yang terus menatap ke arahku.

"Selamat pagi semua, saya ingin memperkenalkan ini Tiara sekertaris saya yang baru menggantikan bu sekar yang sedang cuti melahirkan" ucap kak bintang memperkenalkanku didepan karyawan perusahaan, lalu akupun mengangguk hormat dan memperkenalkan diri.

"Hallo semua selamat pagi, perkenalkan saya tiara, saya sekretaris bapak bintang yang baru mohon kerjasamanya". Ucapku

Setelah berkenalan aku pun langsung pamit undur diri masuk kedalam ruangan yang telah di tunjukan kak bintang tadi.

Sebelum aku masuk ada tangan yang menggenggam tanganku, yups orang itu adalah mas rio suamiku.

"Bagaimana caramu masuk kedalam perusahaan besar ini ha, apa jangan jangan kamu ada main sama pak bintang. Iyaa ra, jawab ra!". Ucapnya membentakku

"Hehehe Maaf mas, aku masuk kesini murni karna kemampuanku jadi jangan mengaitkan seolah olah aku ada main dibelakangmu". Ucapku menekan dadanya dengan jari telunjukku seraya tersenyum menggeleng geleng tak habis fikir dengan apa yang ia ucapkan.

"Halah gk usah ngeles deh kamu, gimana bisa kamu yang tidak berpotensi seperti ini masuk kedalam perusahaan besar".

Ucapnya sengit kepadaku, aku tahu bahwa mas rio tak percaya padaku. Bagaimana bisa aku yang tahunya hanya mengerjakan tugas rumah bisa masuk kedalam perusahaan tempat dimana dia bekerja. Ya mas rio sama sekali tidak tahu bahwa perusahaan ini adalah milik keluargaku, dan kak bintang adalah kakak kandung ku. Mereka tak pernah bertemu, karna kak bintang tidak mau menghadiri pernikahanku dikala itu.

Mas rio tidak tahu bahwa pemilik perusahaan ini adalah keluargaku, dan diwariskan kepadaku. Tapi karna dulu aku yang terlalu cinta dan mungkin bisa dikatakan bodoh, aku menghubungi kak bintang untuk memohon memberikan pekerjaan kepada mas rio diperusahaan hingga mas rio bisa bekerja disini sebagai seorang manager keuangan.

"Sudahlah mas, terserah apa katamu. Ini hari pertamaku untuk bekerja, jadi ku mohon jangan bikin masalah. Ya sudah kalau tidak ada yang mau diucapkan. Bye mas aku masuk ruangan dulu" ucapku tersenyum manis kepadanya.

Setelah itu aku pun langsung berkutat dengan semua pekerjaan yang ada, pekerjaan yang sangat menumpuk dan melelahkan.

Terpopuler

Comments

SUNDARI KENCANA

SUNDARI KENCANA

kok bisa si rio gk kenal sama bini nya. Apa org ini kenalan dijalan trus langsung nikah??
hadeeew gk jelas jalan ceritanya

2023-08-19

2

Mela Fauzi28

Mela Fauzi28

dipart ini kayanya terlalu maksain sih

2023-08-16

0

MOMMY

MOMMY

adyik deh...👍👍👍👍

2023-07-27

0

lihat semua
Episodes
1 Masalah Uang Belanja
2 Warisan Keluarga Mahesa
3 Tiara Mulai Bekerja
4 Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5 Story WA Kakak Ipar
6 Kecurigaan
7 POV Rio (1)
8 POV Rio (2)
9 Tanda Merah
10 Struk Belanja Tas Branded
11 Mobil Baru Rio
12 POV Ibu Ningsih
13 Kekecewaan
14 Rio Berkhianat
15 Ternyata Irwan adalah?
16 Tak sengaja Bertemu
17 Sudah Tahu
18 Talak
19 Peristiwa di Kantor
20 Terungkapnya Jati Diri Tiara
21 Rencana Keluarga Rio
22 Membujuk Tiara
23 Bertemu Orang Tua Mawar
24 Tekanan dari Mawar
25 Ancaman Mawar
26 Usaha Keluarga Rio
27 Ide Gila Bu Ningsih
28 Ide gila itu?
29 Tolak Mawar mentah mentah
30 Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31 POV Mawar
32 Dilema Rio
33 Draft
34 Keluarga Toxic
35 Part Campuran
36 Bertemu Alvian (POV Tiara)
37 Manusia menyebalkan
38 Manusia Manusia Jahat
39 Keterkejutan Mawar
40 Mantan Mertua Jahat
41 Sidang Pertama
42 Perdebatan di Gedung Pengadilan
43 Pesan dari Mawar
44 Kekhawatiran Mawar
45 Resmi Bercerai
46 Kegilaan Rio
47 Rio mulai pasrah?
48 Rio di Hajar
49 Rio masuk Rumah Sakit
50 Lanjutan Rio di rumah sakit
51 Gosip Gosip Beredar
52 Ketakutan Keluarga Mawar
53 Harus menikah secepat nya
54 Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55 Bertemu lagi?
56 Semakin cantik
57 Di pecat
58 Tidak Terima
59 Membuntuti Tiara
60 Melabrak Tiara
61 Berkunjung ke Rumah Alvian
62 Karma?
63 Mencari Solusi
64 Bertemu di supermarket
65 Kabar yang sangat Buruk
66 Renteinerlah Solusinya
67 Manda dan Alex
68 Bunga Pinjaman 10%
69 Apapun Konsekuensi nya
70 Di tagih Bank keliling
71 Mendapatkan pinjaman
72 Sebuah Berlian
73 lamaran Rio dan Mawar
74 Terbang bersama
75 Acara
76 Mengungkapkan perasaan
77 Aku sakit Ra!
78 Bintang dan Nayla
79 Akhirnya jadian
80 Rencana prawedding
81 Menambah Mahar
82 Perselisihan keluarga
83 Masalah Uang
84 Pergi ke studio foto
85 Pemotretan
86 Persiapan Pernikahan
87 Undangan Khusus Untuk Tiara
88 Menikahlah denganku Ra!
89 Hasil Foto Prawedding
90 Kekesalan di awal pernikahan
91 Gosip
92 Kedatangan Mantan
93 Masalah Amplop
94 Obrolan penting
95 Boleh suka lagi?
96 Campuran
97 Pindah
98 Suasana di rumah Bu Ningsih
99 menjelang pernikahan Bintang
100 Pernikahan Bintang dan Nayla
101 Mencari Alex
102 Frustasi
103 Terjadinya Baku Hantam
104 Datang Menemui Alex
105 Talak untuk Manda
106 Alfian Sakit
107 Terungkap
108 Masalah datang bertubi tubi
109 Part Campuran
110 menemui keluarga besar Alfian
111 Tak di restui?
112 Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113 Tidak akan pernah Mundur
114 Memikirkan setoran Awal
115 Alfian kecelakaan
116 Di Kantor Polisi
117 Rio mendapat Pekerjaan
118 Hari Soal Rio
119 Ambruk
120 Di usir
121 Di Pesta
122 Part Campuran
123 Mawar melahirkan?
124 Operasi
125 Rio Curiga
126 kehancuran Rio
127 Terungkap
128 Pesan Bunda Ellisa
129 Hari Tiara dan Alfian
130 Berubah
131 Hadiah Mawar
132 Part Campuran
133 Mawar di tangkap
134 Apakah ini karma
135 Hukuman Mawar
136 Tiara Hamil
137 Keresahan Nayla
138 Tangis bahagia Bintang&Nayla
139 Akhir
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Masalah Uang Belanja
2
Warisan Keluarga Mahesa
3
Tiara Mulai Bekerja
4
Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5
Story WA Kakak Ipar
6
Kecurigaan
7
POV Rio (1)
8
POV Rio (2)
9
Tanda Merah
10
Struk Belanja Tas Branded
11
Mobil Baru Rio
12
POV Ibu Ningsih
13
Kekecewaan
14
Rio Berkhianat
15
Ternyata Irwan adalah?
16
Tak sengaja Bertemu
17
Sudah Tahu
18
Talak
19
Peristiwa di Kantor
20
Terungkapnya Jati Diri Tiara
21
Rencana Keluarga Rio
22
Membujuk Tiara
23
Bertemu Orang Tua Mawar
24
Tekanan dari Mawar
25
Ancaman Mawar
26
Usaha Keluarga Rio
27
Ide Gila Bu Ningsih
28
Ide gila itu?
29
Tolak Mawar mentah mentah
30
Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31
POV Mawar
32
Dilema Rio
33
Draft
34
Keluarga Toxic
35
Part Campuran
36
Bertemu Alvian (POV Tiara)
37
Manusia menyebalkan
38
Manusia Manusia Jahat
39
Keterkejutan Mawar
40
Mantan Mertua Jahat
41
Sidang Pertama
42
Perdebatan di Gedung Pengadilan
43
Pesan dari Mawar
44
Kekhawatiran Mawar
45
Resmi Bercerai
46
Kegilaan Rio
47
Rio mulai pasrah?
48
Rio di Hajar
49
Rio masuk Rumah Sakit
50
Lanjutan Rio di rumah sakit
51
Gosip Gosip Beredar
52
Ketakutan Keluarga Mawar
53
Harus menikah secepat nya
54
Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55
Bertemu lagi?
56
Semakin cantik
57
Di pecat
58
Tidak Terima
59
Membuntuti Tiara
60
Melabrak Tiara
61
Berkunjung ke Rumah Alvian
62
Karma?
63
Mencari Solusi
64
Bertemu di supermarket
65
Kabar yang sangat Buruk
66
Renteinerlah Solusinya
67
Manda dan Alex
68
Bunga Pinjaman 10%
69
Apapun Konsekuensi nya
70
Di tagih Bank keliling
71
Mendapatkan pinjaman
72
Sebuah Berlian
73
lamaran Rio dan Mawar
74
Terbang bersama
75
Acara
76
Mengungkapkan perasaan
77
Aku sakit Ra!
78
Bintang dan Nayla
79
Akhirnya jadian
80
Rencana prawedding
81
Menambah Mahar
82
Perselisihan keluarga
83
Masalah Uang
84
Pergi ke studio foto
85
Pemotretan
86
Persiapan Pernikahan
87
Undangan Khusus Untuk Tiara
88
Menikahlah denganku Ra!
89
Hasil Foto Prawedding
90
Kekesalan di awal pernikahan
91
Gosip
92
Kedatangan Mantan
93
Masalah Amplop
94
Obrolan penting
95
Boleh suka lagi?
96
Campuran
97
Pindah
98
Suasana di rumah Bu Ningsih
99
menjelang pernikahan Bintang
100
Pernikahan Bintang dan Nayla
101
Mencari Alex
102
Frustasi
103
Terjadinya Baku Hantam
104
Datang Menemui Alex
105
Talak untuk Manda
106
Alfian Sakit
107
Terungkap
108
Masalah datang bertubi tubi
109
Part Campuran
110
menemui keluarga besar Alfian
111
Tak di restui?
112
Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113
Tidak akan pernah Mundur
114
Memikirkan setoran Awal
115
Alfian kecelakaan
116
Di Kantor Polisi
117
Rio mendapat Pekerjaan
118
Hari Soal Rio
119
Ambruk
120
Di usir
121
Di Pesta
122
Part Campuran
123
Mawar melahirkan?
124
Operasi
125
Rio Curiga
126
kehancuran Rio
127
Terungkap
128
Pesan Bunda Ellisa
129
Hari Tiara dan Alfian
130
Berubah
131
Hadiah Mawar
132
Part Campuran
133
Mawar di tangkap
134
Apakah ini karma
135
Hukuman Mawar
136
Tiara Hamil
137
Keresahan Nayla
138
Tangis bahagia Bintang&Nayla
139
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!