Rio Berkhianat

Lagi dan lagi, Mas Rio Pulang terlambat.

Entah apa saja yang dilakukan nya di luar rumah.

Selalu pulang terlambat, bahkan tak sering Mas Rio pulang tengah malam.

Membuatku resah dan ke khawatiranku semakin menjadi jadi.

Apalagi setelah banyak hal janggal yang ku lihat, dari Tanda merah di dadanya, Struk Belanja Tas Branded ratusan juta, hingga seseorang dalam status fotonya.

Tepat pukul sebelas malam, Mas Rio baru pulang. Aku yang memang masih terjaga, menoleh ke arahnya yang baru membuka pintu kamar.

Badannya bau minum minuman alkohol, serta bau rokok. Wajahnya terlihat kusut, seperti sedang kelelahan.

"Dari mana saja mas, kok baru pulang jam segini?". Tanyaku padanya, aku masih berbicara pelan meskipun diri ini di penuhi amarah.

"Ada urusan sama teman teman kantor" jawabnya datar

Ya aku tahu, Mas Rio pergi makan bersama dengan temannya. Tapi bukan itu yang aku khawatirkan, tapi seseorang yang berada difoto itu.

"Kamu kenapa belum tidur ra?". Lanjutnya

"Aku nungguin kamu mas, aku khawatir..". Ucapku

Tanpa membalas sepatah katapun dari ucapanku barusan, Mas Rio melenggang pergi menuju kamar mandi. Aku membuang nafas pelan, membuang rasa sesak didalam dada.

Aku masih Sah Istri resmi Mas Rio, jadi aku berhak tahu kegiatan suamiku diluar.

Aku selalu berusaha menjadi istri yang berbakti kepada Mas Rio, selalu melayani kebutuhan Mas Rio.

Tapi aku tak kuat jika sikap Mas Rio yang selalu mencueki ku, bersikap acuh tak acuh padaku.

Aku hanya wanita biasa, yang punya rasa marah, dan kecewa.

Jika tak ingat situasi ini sudah larut malam, mungkin aku sudah meluapkan amarahku ini. Ingin sekali diri ini mencaci maki Mas Rio, meluapkan amarah ini. Mencecar Mas Rio dengan pertanyaan yang menyelimuti hati ini, tapi itu percuma saja. Pasti hanya sebuah jawaban kebohongan yang di lontarkan dari mulut Mas Rio.

Tiiiingg...

Terdengar bunyi notifikasi pesan yang berasal dari ponsel milik Mas Rio.

Aku mendekat, ku raih ponsel Mas Rio yang tergeletak diatas nakas samping tempat tidur.

Kenapa ponselnya di kunci, gk seperti biasanya.

Satu pesan dari nomor irwan, hati ini berdenyut nyeri saat membaca pesan dari nomor tersebut. Meski tak bisa membaca semua pesan itu, tapi aku bisa melihat sekilas isi pesannya.

Dadaku tiba tiba sesak, Hancur hatiku.

Ketakutan yang selama ini menghantuiku, dan semua kegelisahan selama berhari hari ku pendam ternyata nyata. Mas Rio mem

ngkhianatiku, mengkhianati janji suci pernikahan ini. Pesan yang sepotong ini cukup membuktikan bajwa Mas Rio tidak lagi setia.

Aku membekap mulut, aku menangis tergugu. Menangis tanpa menimbulkan suara, agar tak terdengar begitu saja.

Sesak dadaku mengingat bukti bukti yang cukup membuatku syok.

Tak lama Mas Rio keluar dari kamar mandi, dia melihatku sekilas. Menatapku dengan mengernyitkan dahinya, seolah sedang berfikir. Mungkin dia sedang berfikir aku kenapa.

Tapi tak dihiraukannya aku, lalu dia mengambil baju lantas menggunakannya.

Sementara aku masih duduk di atas ranjang, menetralkan rasa sesak ini. Agar terlihat biasa saja, sebisa mungkin aku berusaha menyembunyikan luka yang teramat perih ini.

Mas Rio berjalan ke arah ranjang, lalu merebahkan tubuhnya di sampingku. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.

Apa memang sekarang aku tak sepenting itu di hidupmu mas? Sehingga kamu mencari kebahagian lain diluaran.

Apa aku sudah tak di anggap lagi menjadi istrimu?

Apa sudah tak ada lagi namaku di hatimu?

Lihat mas!

Aku sedang tidak baik baik saja, aku hancur sehancur hancurnya!

Denguran halus mulai terdengar dari mulut Mas Rio, yang menandakan bahwa Mas Rio sudah terlelap dari tidurnya.

Gegas aku menuju kamar mandi, ku kunci pintu tak lupa kunyalakan kran air, agar tak terdengar suara tangisan ini. Ku tumpahkan semua air mata ini, semua rasa sakit, perih kecewa menjadi satu.

Kenapa mas? Apa kurangnya aku selama ini?

Hampir Tiga tahun kita menikah, Kenapa kamu tega mas melakukan ini kepadaku?

Selama ini hatiku sangat mencintaimu mas, bertahan di tengah segala kesedihan dan pengekangan aku lalui begitu saja karena hati ini tulus mencintaimu mas, dan juga sebagai bukti baktiku kepada suami, aku selalu menuruti semua perintah yang kamu mau. Tapi apa balasannya?

Saat ini, detik ini. Cintaku perlahan memudar, cintaku pudar terkikis demi sedikit dengan kebohongan kebohongan yang Mas Rio buat.

Rasa cintaku musnah begitu saja, berganti rasa sakit dan kecewa.

Setelah lama aku berdiam diri di kamar mandi, Aku kembali ke kamar.

Jam di dinding sudah menunjukan pukul satu dini hari, sudah satu jam lebih ternyata aku berada di kamar mandi.

Aku terbangun saat mendengar adzan subuh berkumandang, aku mengucek mata seraya bangun dari tidur ini.

Akibat terlalu lama menangis, mataku ini terasa sangat berat. Aku mengambil air wudhu lantas ku tuntaskan kewajibanku shalat dua rakaat.

Mas Rio, akhir akhir ini memang jarang beribadah. Saat aku bangunkan atau aku ingatkan pasti akan selalu marah marah.

Setelah shalat, seperti biasa aku berkutat di dapur untuk memasak. Serta menyelesaikan pekerjaan rumah ini sebelum berangkat bekerja

Ku lihat Mas Rio sudah bangun dan sudah berganti mengenakan setelan kerjanya.

Ku lirik Mas Rio sekilas, Ku langkah kan kaki ini menuju kamar.

Ketika melihat Mas Rio aliran darahku mendadak terasa mendidih, aku jadi teringat pesan di ponsel Mas Rio tadi malam.

"Mau kemana Ra, sini temani mas makan". Ucap Mas Rio melihat ke arahku

"Mas, makan saja dulu. Aku mau siap siap berangkat kerja juga, agar tidak telat". Ucapku menjawab perkataan Mas Rio.

Ku dengar helaan nafas panjang dari Mas Rio, aku tak ingin memikirkannya. Biarkan saja, hatiku sudah terlanjur sakit atas perlakuannya.

**Saat di kantor

"Kak.." ucapku pada Kak Bintang dengan mata berkaca kaca menahan air mata agar tidak terjatuh

"Ra, are you okay? Kamu kenapa, cerita sama kakak kamu kenapa?". Ucap kak Bintang, dengan nada cemas. Aku tahu dia pasti mengkhawatirkan ku.

Air mata luruh begitu saja saat mendengar suara Kak Bintang, ku peluk Kak Bintang. aku menangis sesenggukan di pelukannya menumpahkan rasa sakit hati di dada.

Kak Bintang mengusap usap punggungku, dengan maksud menenangkanku.

Setelah beberapa menit kemudian tangisku berhenti, ku dongakkan kepala ini. Melihat ke arah Kakakku.

"Sudah tenang, coba cerita sama kakak kenapa? Apa tentanf Rio?". Ucap Kak Bintang bertanya

Aku menganggukan kepala, terlihat jelas bahwa Kak Bintang menahan kekesalannya dengan mengepalkan tangan.

"Mas Rio Selingkuh kak". Ujarku pelan dengan suara serak

"Bi*dab b*jingan itu, sudah ku relakan adik ku ini menikah dengannya, memberikan dia pekerjaan yang layak disini. Tapi malah seperti ini balasannya". Ujar Kak Bintang menggebu gebu.

Aku tahu Kak Bintang pasti marah, Kecewa, Dan Terluka juga melihat adiknya di perlakukan seperti ini

"Kak, Maaf".

"No, kamu tidak bersalah Ra. Memang B*jingan itu saja yang tidak pernah tahu diri, lalu bagaimana kelanjutan hubunganmu dengannya?".

"Aku ingin bercerai dari Mas Rio kak, Sudah cukup aku di perlakukan tidak adil selama ini. Mas Rio selalu mementingkan keluarganya dari pada aku, selama ini aku sudah bersabar. Aku masih terima jika Mas Rio hanya mementingkan keluarganya itu, tapi jika Mas Rio telah berselingkuh lebih baik aku mundur kak". Ucapku menjawab dengan terisak

"B*jingan keparat, akan ku buat hidupnya menderita br*ngsek".

"Yaudah kamu tenang ya, kamu gak perlu menangisi lelaki br*ngsek itu. Sekarang kamu fokus pada dirimu sendiri, biar semuanya kakak yang tangani". Ucap kak bintang

Aku mengangguk dan tak terasa aku tertidur di pelukan Kak Bintang.

Terpopuler

Comments

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Na gtu donk, skrg buat Rio jdi gembel

2023-07-25

1

Anih Suryani

Anih Suryani

nah gitu dong ada sedikit waras ngpin lelk jgoblog gitu d perthankan

2023-07-23

0

Zuraida Zuraida

Zuraida Zuraida

kaga usah pikir sayang pecat aja tu kamprett biar jadi gembel

2023-07-15

0

lihat semua
Episodes
1 Masalah Uang Belanja
2 Warisan Keluarga Mahesa
3 Tiara Mulai Bekerja
4 Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5 Story WA Kakak Ipar
6 Kecurigaan
7 POV Rio (1)
8 POV Rio (2)
9 Tanda Merah
10 Struk Belanja Tas Branded
11 Mobil Baru Rio
12 POV Ibu Ningsih
13 Kekecewaan
14 Rio Berkhianat
15 Ternyata Irwan adalah?
16 Tak sengaja Bertemu
17 Sudah Tahu
18 Talak
19 Peristiwa di Kantor
20 Terungkapnya Jati Diri Tiara
21 Rencana Keluarga Rio
22 Membujuk Tiara
23 Bertemu Orang Tua Mawar
24 Tekanan dari Mawar
25 Ancaman Mawar
26 Usaha Keluarga Rio
27 Ide Gila Bu Ningsih
28 Ide gila itu?
29 Tolak Mawar mentah mentah
30 Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31 POV Mawar
32 Dilema Rio
33 Draft
34 Keluarga Toxic
35 Part Campuran
36 Bertemu Alvian (POV Tiara)
37 Manusia menyebalkan
38 Manusia Manusia Jahat
39 Keterkejutan Mawar
40 Mantan Mertua Jahat
41 Sidang Pertama
42 Perdebatan di Gedung Pengadilan
43 Pesan dari Mawar
44 Kekhawatiran Mawar
45 Resmi Bercerai
46 Kegilaan Rio
47 Rio mulai pasrah?
48 Rio di Hajar
49 Rio masuk Rumah Sakit
50 Lanjutan Rio di rumah sakit
51 Gosip Gosip Beredar
52 Ketakutan Keluarga Mawar
53 Harus menikah secepat nya
54 Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55 Bertemu lagi?
56 Semakin cantik
57 Di pecat
58 Tidak Terima
59 Membuntuti Tiara
60 Melabrak Tiara
61 Berkunjung ke Rumah Alvian
62 Karma?
63 Mencari Solusi
64 Bertemu di supermarket
65 Kabar yang sangat Buruk
66 Renteinerlah Solusinya
67 Manda dan Alex
68 Bunga Pinjaman 10%
69 Apapun Konsekuensi nya
70 Di tagih Bank keliling
71 Mendapatkan pinjaman
72 Sebuah Berlian
73 lamaran Rio dan Mawar
74 Terbang bersama
75 Acara
76 Mengungkapkan perasaan
77 Aku sakit Ra!
78 Bintang dan Nayla
79 Akhirnya jadian
80 Rencana prawedding
81 Menambah Mahar
82 Perselisihan keluarga
83 Masalah Uang
84 Pergi ke studio foto
85 Pemotretan
86 Persiapan Pernikahan
87 Undangan Khusus Untuk Tiara
88 Menikahlah denganku Ra!
89 Hasil Foto Prawedding
90 Kekesalan di awal pernikahan
91 Gosip
92 Kedatangan Mantan
93 Masalah Amplop
94 Obrolan penting
95 Boleh suka lagi?
96 Campuran
97 Pindah
98 Suasana di rumah Bu Ningsih
99 menjelang pernikahan Bintang
100 Pernikahan Bintang dan Nayla
101 Mencari Alex
102 Frustasi
103 Terjadinya Baku Hantam
104 Datang Menemui Alex
105 Talak untuk Manda
106 Alfian Sakit
107 Terungkap
108 Masalah datang bertubi tubi
109 Part Campuran
110 menemui keluarga besar Alfian
111 Tak di restui?
112 Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113 Tidak akan pernah Mundur
114 Memikirkan setoran Awal
115 Alfian kecelakaan
116 Di Kantor Polisi
117 Rio mendapat Pekerjaan
118 Hari Soal Rio
119 Ambruk
120 Di usir
121 Di Pesta
122 Part Campuran
123 Mawar melahirkan?
124 Operasi
125 Rio Curiga
126 kehancuran Rio
127 Terungkap
128 Pesan Bunda Ellisa
129 Hari Tiara dan Alfian
130 Berubah
131 Hadiah Mawar
132 Part Campuran
133 Mawar di tangkap
134 Apakah ini karma
135 Hukuman Mawar
136 Tiara Hamil
137 Keresahan Nayla
138 Tangis bahagia Bintang&Nayla
139 Akhir
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Masalah Uang Belanja
2
Warisan Keluarga Mahesa
3
Tiara Mulai Bekerja
4
Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5
Story WA Kakak Ipar
6
Kecurigaan
7
POV Rio (1)
8
POV Rio (2)
9
Tanda Merah
10
Struk Belanja Tas Branded
11
Mobil Baru Rio
12
POV Ibu Ningsih
13
Kekecewaan
14
Rio Berkhianat
15
Ternyata Irwan adalah?
16
Tak sengaja Bertemu
17
Sudah Tahu
18
Talak
19
Peristiwa di Kantor
20
Terungkapnya Jati Diri Tiara
21
Rencana Keluarga Rio
22
Membujuk Tiara
23
Bertemu Orang Tua Mawar
24
Tekanan dari Mawar
25
Ancaman Mawar
26
Usaha Keluarga Rio
27
Ide Gila Bu Ningsih
28
Ide gila itu?
29
Tolak Mawar mentah mentah
30
Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31
POV Mawar
32
Dilema Rio
33
Draft
34
Keluarga Toxic
35
Part Campuran
36
Bertemu Alvian (POV Tiara)
37
Manusia menyebalkan
38
Manusia Manusia Jahat
39
Keterkejutan Mawar
40
Mantan Mertua Jahat
41
Sidang Pertama
42
Perdebatan di Gedung Pengadilan
43
Pesan dari Mawar
44
Kekhawatiran Mawar
45
Resmi Bercerai
46
Kegilaan Rio
47
Rio mulai pasrah?
48
Rio di Hajar
49
Rio masuk Rumah Sakit
50
Lanjutan Rio di rumah sakit
51
Gosip Gosip Beredar
52
Ketakutan Keluarga Mawar
53
Harus menikah secepat nya
54
Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55
Bertemu lagi?
56
Semakin cantik
57
Di pecat
58
Tidak Terima
59
Membuntuti Tiara
60
Melabrak Tiara
61
Berkunjung ke Rumah Alvian
62
Karma?
63
Mencari Solusi
64
Bertemu di supermarket
65
Kabar yang sangat Buruk
66
Renteinerlah Solusinya
67
Manda dan Alex
68
Bunga Pinjaman 10%
69
Apapun Konsekuensi nya
70
Di tagih Bank keliling
71
Mendapatkan pinjaman
72
Sebuah Berlian
73
lamaran Rio dan Mawar
74
Terbang bersama
75
Acara
76
Mengungkapkan perasaan
77
Aku sakit Ra!
78
Bintang dan Nayla
79
Akhirnya jadian
80
Rencana prawedding
81
Menambah Mahar
82
Perselisihan keluarga
83
Masalah Uang
84
Pergi ke studio foto
85
Pemotretan
86
Persiapan Pernikahan
87
Undangan Khusus Untuk Tiara
88
Menikahlah denganku Ra!
89
Hasil Foto Prawedding
90
Kekesalan di awal pernikahan
91
Gosip
92
Kedatangan Mantan
93
Masalah Amplop
94
Obrolan penting
95
Boleh suka lagi?
96
Campuran
97
Pindah
98
Suasana di rumah Bu Ningsih
99
menjelang pernikahan Bintang
100
Pernikahan Bintang dan Nayla
101
Mencari Alex
102
Frustasi
103
Terjadinya Baku Hantam
104
Datang Menemui Alex
105
Talak untuk Manda
106
Alfian Sakit
107
Terungkap
108
Masalah datang bertubi tubi
109
Part Campuran
110
menemui keluarga besar Alfian
111
Tak di restui?
112
Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113
Tidak akan pernah Mundur
114
Memikirkan setoran Awal
115
Alfian kecelakaan
116
Di Kantor Polisi
117
Rio mendapat Pekerjaan
118
Hari Soal Rio
119
Ambruk
120
Di usir
121
Di Pesta
122
Part Campuran
123
Mawar melahirkan?
124
Operasi
125
Rio Curiga
126
kehancuran Rio
127
Terungkap
128
Pesan Bunda Ellisa
129
Hari Tiara dan Alfian
130
Berubah
131
Hadiah Mawar
132
Part Campuran
133
Mawar di tangkap
134
Apakah ini karma
135
Hukuman Mawar
136
Tiara Hamil
137
Keresahan Nayla
138
Tangis bahagia Bintang&Nayla
139
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!