Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar

Hari ini di hari pertama aku masuk untuk bekerja, aku meminta pulang lebih cepat kepada kak bintang setelah menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat dan tepat. Aku beralasan akan pergi ke pusat perbelanjaan, kak bintang menawariku untuk mengantarkanku tapi aku menolaknya. Aku ingin pergi sendiri sambil merefresh otak ku selama ini dengan angin segar.

Jarang sekali aku bisa keluar seperti ini. Kak bintang memberiku sebuah kartu untuk ku gunakan saat transaksi apapun, ahh emang kak bintang terr the best.

Di pusat perbelanjaan nanti, rencananya aku ingin membeli beberapa potong pakaian untuk ku bekerja. Selama menikah memang aku tak pernah membeli pakaian untuk diriku sendiri, baju baju yang kupunya saat ini pun adalah baju bajuku ketika aku masih lajang. Aku berfikir kenapa bisa aku sebodoh itu, hahaha aku menertawai diriku sendiri.

**Di Pusat Perbelanjaan Mall Galeri

Saat aku sedang memilih milih pakaian, dan tanganku akan mengangkat pakaian tersebut tiba tiba dari arah belakang ada yang menyerobot pakaianku. Setelah ku lihat ternyata Kakak iparku dan disampingnya ibu mertua. Wahh dunia ini memang sangat sempit ya, bisa bisanya aku bertemu mereka juga disini. Huh niat healing kok malah sinting, ucapku menggerutu dalam hati.

"Loh mbak kan ini aku dulu yang ambil, kok mbak manda asal ambil aja sih". Ucapku padanya

"Lah ini kan sudah berada ditanganku, ya jelas jelas milik aku dong. Kalau kamu mau ambil ini, emang kamu sanggup bayar haa?". Ucapnya ketus dengan mata melotot tajam kepadaku. Ya sudah ku pastikan pasti mereka cari keributan denganku, aku malas untuk menanggapi mereka.

"Maaf ya mbak, aku punya uang untuk membeli. Apa ibu dan mbak manda gak tahu kalau aku diberi uang yang lebih sama mas rio buat shopping, ya itung itung uang jajanku sendiri". Ucapku sambil tersenyum sinis kearah dua perempuan yang ada didepanku, sengaja memang aku berkata seperti itu agar duo rombeng ini bak cacing kepanasan yang iri mendengarnya

"Gk mungkin si rio bakalan ngasih kamu uang untuk belanja lebih, udahlahh jangan bohong kamu!". Ucapnya dengan nada meninggi sambil menunjuk kearahku.

Hahaha aku berlalu begitu saja malas meladeni duo rombeng, akhirnya aku membayar semua pakaian tadi yang sudah ku pilih pilih, meninggalkan dua orang bak patung berdiam diri sambil tengah berfikir dengan mata menatap tajam kepada ku.

**Di Rumah kontrakan

Sesampainya di rumah, aku tidak melihat mobil mas rio terparkir dihalaman. Padahal biasanya jam segini mas rio sudah ada dirumah, sepertinya mas rio pergi kerumah ibunya, sudah di pastikan duo rombeng menceritakan tentang perdebatan tadi di mall. Ah biar sudah malas memikirkan mereka, ujarku dalam hati.

Akhirnya aku pergi menaruh semua papper bag yang berisi beberapa pakaian ke dalam kamar, lalu aku beranjak untuk pergi mandi.

Setelah selesai mandi, ku dengar deru mesin mobil mas rio datang.

"Ra, rara dimana kamu!". Panggilnya teriak teriak, huh pasti duo rombeng itu mengadu yang tidak tidak. Lekas ku hampiri mas rio, aku berjalan dengan santai ke ruang keluarga.

"Ya, apa mas?". Ujarku dengan santai

"Darimana kamu punya uang untuk ke mall ha, beli pakaian pakaian yang gk berguna Kamu itu boros banget sih jadi istri!".

Ucapnya membentakku, tunggu tunggu dulu apa katanya? Aku boros jadi istri hahaha aku tersenyum sinis kearah mas rio. Uang yang diberikannya hanya satu juta untuk satu bulan itupun sudah dipotong untak bayar sewa kontrakan dan makan sehari hari.

"Dari mana aku dapat uang kamu gk perlu tahu mas, yang terpenting aku tidak memakai uang darimu. Real semua uang yang kamu beri sudah di pakai untuk kebutuhan rumah ini dan juga sudah kembali kepadamu, yang kamu makan sehari hari itu apa?". Ucapku sedikit santai, karna aku masih menjaga kewarasanku menghadapi keluarga toxic seperti ini.

"Gak usah banyak ngeles kamu, lalu darimana kamu dapat uang!

Oh aku tahu, kamu melacur kan ke pak bintang. Kamu dapat uang dari hasil menjual tubuhmu kan!!". Ucapnya nyalang membentakku.

Plakkkkk..

Ku tampar dia, dadaku bergemuruh terasa nyeri. Sakit sekali hati ini mendengar kata katanya. Aku tidak habis fikir, bagaimana dia bisa berfikir seperti itu.

"Rara, sudah berani kamu kurang ajar sama suami!". Ucapnya membentak ku, tangannya mengepal dengan mata melotot tajam menahan amarahnya.

Ku pejamkan mata ini, ku hirup udara sebanyak banyaknya untuk menghilangkan rasa sesak didada.

Ku hembuskan nafas ini dengan berat, sambil membuka mata.

"Terserah apa katamu mas, aku sudah lelah dengan semuanya. Silahkan kamu kembali ke keluarga toxic mu itu, itu kan yang kamu mau. Aku tahu, aku memang tidak pernah ada di hatimu. Kamu tidak pernah memikirkan perasaanku mas, yang kamu fikirkan hanyalah keluargamu lalu untuk apa mas kamu menikahiku". Ucapku dengan nada bergetar, ku tahan air mata ini agar tidak jatuh. Aku tidak ingin mas rio melihatku menangis, dan menganggap diriku ini lemah.

Aku berlalu pergi meninggalkannya, ku lihat sekilas mas rio mentapku dengan tatapan sendu. Aku tidak tahu apa yang sedang di fikirkannya

Aku masuk kedalam kamar, tumpah sudah air mata ini mengalir deras membanjiri pipiku. Aku menangis terisak, sungguh sakit sekali hati ini, dada ini terasa sangat sesak dengan apa yang diucapkannya kepadaku. Tega sekali mas rio berkata seperti itu, semakin hari aku semakin tahu sifat aslinya seperti apa.

Tak berapa lama kudengar pintu kamar terbuka, ku hapus dengan kasar air mata ini. Ku dengar langkah kaki mas rio mendekat

"Ra, mas gk bermaksud bicara seperti itu padamu. Mas minta maaf". Ucapnya

"Sudahlah mas, aku lelah aku ingin beristirahat". Ucapku menahan isak tangis agar tak terdengar, tak terasa aku menangis hingga tertidur.

Pagi hari seperti biasa, kujalani tugas sebagai ibu rumah tangga. Ku siapkan apapun kebutuhan mas rio, masih sama seperti biasanya sebelum aku bekerja.

Setelah selesai, di meja makan aku dan mas rio sama sama terdiam hanya dentingan sendok, garpu dan piring yang saling beradu. Ku rasa dia sedang memikirkan suatu hal, yang aku sendiri tidak tahu itu apa.

"Ra..". Ucapnya memanggilku

"Heemm.." Jawabku, karna aku malas kalau harus berdebat sepagi ini dengannya.

"Maaf". Ucapnya, apa dia tidak mengerti bagaimana perasaanku setelah dia mengatakan hal itu. Rasa sesak kembali menyelimuti dadaku

"Sudahlah mas, tidak perlu dibahas". Jawabku

Mas rio sudah selesai sarapan dan beranjak pergi keluar menyalakan mesin mobilnya untuk berangkat bekerja.

Kulihat mobilnya sudah bergerak hilang dijalan belokan, huh kenapa mas sekarang sikapmu berubah. Berangkat kerja tidak pernah pamit, dan tidak ada basa basi menawariku berangkat kerja bersama padahal sekarang aku juga bekerja di satu perusahaan denganmu. Di perusahaan memang tidak ada yang tahu siapa istri mas rio, karna dia tidak pernah memperkenalkanku ke teman teman kantornya.

Ku tunggu taksi online pesananku, setelah datang akupun langsung mengunci rumah dan berangkat bekerja.

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

beli sepeda motor aj, ra...
boros pk taxi trussss

2023-09-04

0

Netty Ellyana M Tobing

Netty Ellyana M Tobing

dr judulnya penasaran, baca, salam kenal thor. 💟

2023-07-25

1

AymindU

AymindU

semangat terus kak buat nulis😊💪
nanti aku mampir secara berkala☺

2023-04-19

1

lihat semua
Episodes
1 Masalah Uang Belanja
2 Warisan Keluarga Mahesa
3 Tiara Mulai Bekerja
4 Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5 Story WA Kakak Ipar
6 Kecurigaan
7 POV Rio (1)
8 POV Rio (2)
9 Tanda Merah
10 Struk Belanja Tas Branded
11 Mobil Baru Rio
12 POV Ibu Ningsih
13 Kekecewaan
14 Rio Berkhianat
15 Ternyata Irwan adalah?
16 Tak sengaja Bertemu
17 Sudah Tahu
18 Talak
19 Peristiwa di Kantor
20 Terungkapnya Jati Diri Tiara
21 Rencana Keluarga Rio
22 Membujuk Tiara
23 Bertemu Orang Tua Mawar
24 Tekanan dari Mawar
25 Ancaman Mawar
26 Usaha Keluarga Rio
27 Ide Gila Bu Ningsih
28 Ide gila itu?
29 Tolak Mawar mentah mentah
30 Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31 POV Mawar
32 Dilema Rio
33 Draft
34 Keluarga Toxic
35 Part Campuran
36 Bertemu Alvian (POV Tiara)
37 Manusia menyebalkan
38 Manusia Manusia Jahat
39 Keterkejutan Mawar
40 Mantan Mertua Jahat
41 Sidang Pertama
42 Perdebatan di Gedung Pengadilan
43 Pesan dari Mawar
44 Kekhawatiran Mawar
45 Resmi Bercerai
46 Kegilaan Rio
47 Rio mulai pasrah?
48 Rio di Hajar
49 Rio masuk Rumah Sakit
50 Lanjutan Rio di rumah sakit
51 Gosip Gosip Beredar
52 Ketakutan Keluarga Mawar
53 Harus menikah secepat nya
54 Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55 Bertemu lagi?
56 Semakin cantik
57 Di pecat
58 Tidak Terima
59 Membuntuti Tiara
60 Melabrak Tiara
61 Berkunjung ke Rumah Alvian
62 Karma?
63 Mencari Solusi
64 Bertemu di supermarket
65 Kabar yang sangat Buruk
66 Renteinerlah Solusinya
67 Manda dan Alex
68 Bunga Pinjaman 10%
69 Apapun Konsekuensi nya
70 Di tagih Bank keliling
71 Mendapatkan pinjaman
72 Sebuah Berlian
73 lamaran Rio dan Mawar
74 Terbang bersama
75 Acara
76 Mengungkapkan perasaan
77 Aku sakit Ra!
78 Bintang dan Nayla
79 Akhirnya jadian
80 Rencana prawedding
81 Menambah Mahar
82 Perselisihan keluarga
83 Masalah Uang
84 Pergi ke studio foto
85 Pemotretan
86 Persiapan Pernikahan
87 Undangan Khusus Untuk Tiara
88 Menikahlah denganku Ra!
89 Hasil Foto Prawedding
90 Kekesalan di awal pernikahan
91 Gosip
92 Kedatangan Mantan
93 Masalah Amplop
94 Obrolan penting
95 Boleh suka lagi?
96 Campuran
97 Pindah
98 Suasana di rumah Bu Ningsih
99 menjelang pernikahan Bintang
100 Pernikahan Bintang dan Nayla
101 Mencari Alex
102 Frustasi
103 Terjadinya Baku Hantam
104 Datang Menemui Alex
105 Talak untuk Manda
106 Alfian Sakit
107 Terungkap
108 Masalah datang bertubi tubi
109 Part Campuran
110 menemui keluarga besar Alfian
111 Tak di restui?
112 Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113 Tidak akan pernah Mundur
114 Memikirkan setoran Awal
115 Alfian kecelakaan
116 Di Kantor Polisi
117 Rio mendapat Pekerjaan
118 Hari Soal Rio
119 Ambruk
120 Di usir
121 Di Pesta
122 Part Campuran
123 Mawar melahirkan?
124 Operasi
125 Rio Curiga
126 kehancuran Rio
127 Terungkap
128 Pesan Bunda Ellisa
129 Hari Tiara dan Alfian
130 Berubah
131 Hadiah Mawar
132 Part Campuran
133 Mawar di tangkap
134 Apakah ini karma
135 Hukuman Mawar
136 Tiara Hamil
137 Keresahan Nayla
138 Tangis bahagia Bintang&Nayla
139 Akhir
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Masalah Uang Belanja
2
Warisan Keluarga Mahesa
3
Tiara Mulai Bekerja
4
Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5
Story WA Kakak Ipar
6
Kecurigaan
7
POV Rio (1)
8
POV Rio (2)
9
Tanda Merah
10
Struk Belanja Tas Branded
11
Mobil Baru Rio
12
POV Ibu Ningsih
13
Kekecewaan
14
Rio Berkhianat
15
Ternyata Irwan adalah?
16
Tak sengaja Bertemu
17
Sudah Tahu
18
Talak
19
Peristiwa di Kantor
20
Terungkapnya Jati Diri Tiara
21
Rencana Keluarga Rio
22
Membujuk Tiara
23
Bertemu Orang Tua Mawar
24
Tekanan dari Mawar
25
Ancaman Mawar
26
Usaha Keluarga Rio
27
Ide Gila Bu Ningsih
28
Ide gila itu?
29
Tolak Mawar mentah mentah
30
Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31
POV Mawar
32
Dilema Rio
33
Draft
34
Keluarga Toxic
35
Part Campuran
36
Bertemu Alvian (POV Tiara)
37
Manusia menyebalkan
38
Manusia Manusia Jahat
39
Keterkejutan Mawar
40
Mantan Mertua Jahat
41
Sidang Pertama
42
Perdebatan di Gedung Pengadilan
43
Pesan dari Mawar
44
Kekhawatiran Mawar
45
Resmi Bercerai
46
Kegilaan Rio
47
Rio mulai pasrah?
48
Rio di Hajar
49
Rio masuk Rumah Sakit
50
Lanjutan Rio di rumah sakit
51
Gosip Gosip Beredar
52
Ketakutan Keluarga Mawar
53
Harus menikah secepat nya
54
Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55
Bertemu lagi?
56
Semakin cantik
57
Di pecat
58
Tidak Terima
59
Membuntuti Tiara
60
Melabrak Tiara
61
Berkunjung ke Rumah Alvian
62
Karma?
63
Mencari Solusi
64
Bertemu di supermarket
65
Kabar yang sangat Buruk
66
Renteinerlah Solusinya
67
Manda dan Alex
68
Bunga Pinjaman 10%
69
Apapun Konsekuensi nya
70
Di tagih Bank keliling
71
Mendapatkan pinjaman
72
Sebuah Berlian
73
lamaran Rio dan Mawar
74
Terbang bersama
75
Acara
76
Mengungkapkan perasaan
77
Aku sakit Ra!
78
Bintang dan Nayla
79
Akhirnya jadian
80
Rencana prawedding
81
Menambah Mahar
82
Perselisihan keluarga
83
Masalah Uang
84
Pergi ke studio foto
85
Pemotretan
86
Persiapan Pernikahan
87
Undangan Khusus Untuk Tiara
88
Menikahlah denganku Ra!
89
Hasil Foto Prawedding
90
Kekesalan di awal pernikahan
91
Gosip
92
Kedatangan Mantan
93
Masalah Amplop
94
Obrolan penting
95
Boleh suka lagi?
96
Campuran
97
Pindah
98
Suasana di rumah Bu Ningsih
99
menjelang pernikahan Bintang
100
Pernikahan Bintang dan Nayla
101
Mencari Alex
102
Frustasi
103
Terjadinya Baku Hantam
104
Datang Menemui Alex
105
Talak untuk Manda
106
Alfian Sakit
107
Terungkap
108
Masalah datang bertubi tubi
109
Part Campuran
110
menemui keluarga besar Alfian
111
Tak di restui?
112
Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113
Tidak akan pernah Mundur
114
Memikirkan setoran Awal
115
Alfian kecelakaan
116
Di Kantor Polisi
117
Rio mendapat Pekerjaan
118
Hari Soal Rio
119
Ambruk
120
Di usir
121
Di Pesta
122
Part Campuran
123
Mawar melahirkan?
124
Operasi
125
Rio Curiga
126
kehancuran Rio
127
Terungkap
128
Pesan Bunda Ellisa
129
Hari Tiara dan Alfian
130
Berubah
131
Hadiah Mawar
132
Part Campuran
133
Mawar di tangkap
134
Apakah ini karma
135
Hukuman Mawar
136
Tiara Hamil
137
Keresahan Nayla
138
Tangis bahagia Bintang&Nayla
139
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!