Struk Belanja Tas Branded

Pagi ini aku terbangun, seperti biasa aku selalu mengerjakan pekerjaan rumah sebelum berangkat tuk bekerja. Dari menyiapkan sarapan, serta menyiapkan kebutuhan mas rio untuk bekerja.

Hari ini, aku izin kepada kak bintang untuk libur kerja satu hari. Tiba tiba tadi pagi aku merasa kurang enak badan, mungkin karena efek semalam. Aku kurang tidur, karena terus memikirkan kejadian itu.

Masih terngiang ngiang tentang tanda merah di dada mas rio kemarin malam, rasa sesak pun kembali hadir. Cepat ku tepis perasaan itu agar tak mengacaukan konsentrasiku, aku harus mendapatkan bukti terlebih dahulu jika benar mas rio mengkhianatiku.

Saat pekerjaan rumah sudah selesai aku pun gegas masuk ke kamar berniat untuk membangunkan mas rio, tapi tak ku dapati mas rio diranjang. Ada suara gemericik air di kamar mandi, pertanda bahwa mas rio sedang membersihkan diri.

Ku siapkan pakaiannya untuk bekerja, lalu aku pun kembali melangkah kedapur untuk menyiapkan sarapan untuk mas rio.

"Mas, sarapannya sudah siap". Ku panggil mas rio untuk segera sarapan bersama

Terdengar langkah kaki mendekat

"Iya ra, kamu istirahat aja ya. Wajahmu pucat sekali, apa mau mas anterin ke dokter untuk periksa?". Ucapnya yang sok perhatian padaku

"Enggak usah mas, nanti juga sembuh sendiri. Mungkin aku hanya kelelahan saja mas".

Iya mas aku kelelahan, lelah dengan keadaan seperti ini ucapku dalam hati.

"Beneran ra, gk mau mas anter. Yaudah kalau gitu kamu juga habis makan jangan lupa minum obat biar mendingan". Ucapnya lagi padaku

"Iya mas, nanti setelah ini aku akan minum obat lalu istirahat". Jawabku

"Oh ya ra, nanti mas pulang kerja mau mampir kerumah teman lama dulu. Teman SMA mas, udah lama gk ketemu".

"Hemm iya mas". Ucapku seraya memutar bola mata dengan malas, entah kenapa akhir akhir ini aku seperti tidak bisa mempercayai perkataannya.

"Ya sudah kalau gitu mas berangkat dulu ya".

Muacchh.. (mencium keningku)

Ku raih tangannya, ku cium tangannya dengan takzim.

Ku dengar deru mesin mobil mas rio meninggalkan pekarangan, ku bersihkan alat makan yang tadi kami gunakan.

Setelah semua selesai, lalu aku pun masuk ke dalam kamar. Ku bereskan kamar ini yang memang dalam keadaan berantakan dan belum ku rapihkan.

Saat tengah mengambil baju kotor mas rio yang berserakan diatas ranjang usai dipakainya kemarin malam, tiba tiba sesuatu jatuh dari balik kemeja mas rio.

Aku pun mengambil kertas tersebut, mataku memicing membaca tulisan di kertas tersebut.

Kertas apa ini?

Struk belanja dari sebuah mall besar di kota ini?

Struk Tas Branded?

Siapa yang membeli Tas Branded?

Kenapa struk ini ada di balik kemeja mas rio?

Ada banyak macam pertanyaan yang berputar putar di otakku.

Dan yang membuatku syok, harga nominal yang tertera seratus dua puluh juta, Wow aku speechless tak bisa berkata kata..

Mendadak kepalaku terasa pusing, kupejamkan mata kuambil nafas sebanyak banyaknya lalu ku buang perlahan.

Apa mas rio memberikan tas branded ini kepada ibu? Tapi sepertinya tidak mungkin

Atau mas rio membelinya untuk mbak manda, bisa jadi sih tapi apa iya semahal itu? Fikirku masih menerka nerka.

Hatiku berdesir, sesak rasanya dadaku. Bagaimanapun tentunya aku merasa iri dengan hal ini, bagaimana tidak? Semenjak menikah mas rio tak pernah membelikan aku sesuatu.

Ku simpan saja struk belanja ini, mungkin suatu saat aku membutuhkannya. Struk ini bisa menjadi bukti, Kuhapus air mata yang sudah jatuh menetes, entah kapan air mata ini jatuh dengan sendirinya. Lantas akupun meneruskan merapikan kamar tidurku.

Malampun telah tiba, mas rio sudah berada dirumah. Tumben sekali dia betah berada dirumah, biasanya kakinya sudah gatal pergi entah kemana.

Kubaringkan tubuhku diatas ranjang, aku pun membuka hp.

Degg..

Loh hari ini kan tanggal lima, dua hari yang lalu berarti mas rio sudah gajian. Tapi kenapa sampai saat ini mas rio tidak memberikan aku uang bulanan seperti biasanya ya?

Apa mas rio lupa?

Aku pun mengecek kembali tanggal yang tertera di ponselku, dan benar hari ini memang tanggal lima.

Akan ku tanyakan ini pada mas rio, siapa tahu mas rio memang lupa memberikannya.

"Mas, mas rio" kupanggilnya mas rio dari dalam kamar

Mas rio pun memasuki kamar

Ceklekk..

Terlihat mas rio didepanku

"Mas, sekarang sudah tanggal lima. Dua hari yang lalu kamu udah gajian kan. Mana uangnya mas, apa mas belum gajian?". Tanyaku padanya

"Eemm.. anu ra, uangnya mas pakai dulu soalnya ada keperluan yang mendesak". Ucap mas rio

Keperluan yang mendesak apa? Aku tahu, mas rio pun tak memiliki hutang, lalu keperluan mendesak apa??.

"Tapi mas, ini kan sudah kewajiban kamu menafkahi aku. Itupun uangnya juga kembalinya ke kamu kok. Lalu belanja kebutuhan sehari hari pakai apa kalau kamu gk kasih uang belanja?". Ucapku dengan nada agak kesal

Mas rio terdiam, nampak tengah memikirkan sesuatu

"Yaelah ra, bantu mas dong. Lagian kamu kan kerja. Juga dapat gaji kan, gajimu itu untuk keperluan rumah sehari hari". Ucapnya enteng tanpa rasa bersalah

Aku mengerutkan dahi, mendengar perkataan mas rio itu. Dengan santainya dia berbicara seperti itu kepadaku

"Ya gak bisa gitu dong mas, itu sudah kewajibanmu menafkahi aku. Masa sekarang kamu malah tidak mau memberi kan ku uang nafkah..". Ucapku

"Bukannya gk memberi, toh kamu juga bekerja. Emang uang gajimu mau kamu apakan ha?, Udahlah pokoknya mulai hari ini keperluan rumah dan kebutuhan sehari hari pakai uang gajimu titik". Ucap mas rio dengan lantang, lalu beranjak pergi dari kamar

Astagfirullah, aku hanya bisa beristigfar mengelus dada.

Bagaimana bisa mas rio berfikir seperti itu, ada rasa sesak yang timbul didada saat mengingat hal itu.

Bukankah tugas suami menafkahi istrinya itu adalah suatu kewajiban?

Lalu apa yang dilakukan mas rio ini?

Aku kembali mencerna ucapan mas rio, mas rio punya keperluan apa sampai tega teganya tidak memberikanku nafkah?

Aku teringat kembali tentang struk belanja dari mall tadi, yang ku temukan di kemeja mas rio.

Apa jangan jangan uangnya dibelikan tas branded itu?

Lantas tas untuk siapa?

Secara mas rio tidak pernah membelikanku apa apa.

Diberikan ke pada ibu? sepertinya tidak mungkin ibu memakai barang mewah hingga ratusan juta, toh juga gk berguna buat ibu.

Diberikan mbak manda? Sudah pasti akan selalu dipostingnya di sosial medianya untuk ajang pamer.

Lalu untuk siapa? Fikiranku menerka nerka, menerawang apa saja yang dilakukan mas rio di belakangku.

Aku tidak bisa tinggal diam lagi, aku harus mencari tahu dan menyelidiki semua ini. Sudah dua hal yang membuatku curiga, yang pertama tentang tanda merah pada bagian dada mas rio, dan yang kedua struk belanja tas branded hingga ratusan juta ini.

Aaarrggghhh..

Semua ini membuatku ingin berteriak, tentu benar benar sangat membuatku kefikiran.

Terpopuler

Comments

S

S

Salahmu sendiri cinta buat kamu bodoh.sayang sekali kaya tapi geblek pingin tak jendul kepalamu bukannya kasihan tapi malah pingin nabok aja bawaannya.

2023-07-31

1

X'tine

X'tine

lama banget sich bertindak... keburu habis uang suamimu, Ra..

2023-07-24

0

Anih Suryani

Anih Suryani

pling mls baca y klu lakon y tolol tur bego lemah g ketulungan g ada emosi y

2023-07-23

1

lihat semua
Episodes
1 Masalah Uang Belanja
2 Warisan Keluarga Mahesa
3 Tiara Mulai Bekerja
4 Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5 Story WA Kakak Ipar
6 Kecurigaan
7 POV Rio (1)
8 POV Rio (2)
9 Tanda Merah
10 Struk Belanja Tas Branded
11 Mobil Baru Rio
12 POV Ibu Ningsih
13 Kekecewaan
14 Rio Berkhianat
15 Ternyata Irwan adalah?
16 Tak sengaja Bertemu
17 Sudah Tahu
18 Talak
19 Peristiwa di Kantor
20 Terungkapnya Jati Diri Tiara
21 Rencana Keluarga Rio
22 Membujuk Tiara
23 Bertemu Orang Tua Mawar
24 Tekanan dari Mawar
25 Ancaman Mawar
26 Usaha Keluarga Rio
27 Ide Gila Bu Ningsih
28 Ide gila itu?
29 Tolak Mawar mentah mentah
30 Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31 POV Mawar
32 Dilema Rio
33 Draft
34 Keluarga Toxic
35 Part Campuran
36 Bertemu Alvian (POV Tiara)
37 Manusia menyebalkan
38 Manusia Manusia Jahat
39 Keterkejutan Mawar
40 Mantan Mertua Jahat
41 Sidang Pertama
42 Perdebatan di Gedung Pengadilan
43 Pesan dari Mawar
44 Kekhawatiran Mawar
45 Resmi Bercerai
46 Kegilaan Rio
47 Rio mulai pasrah?
48 Rio di Hajar
49 Rio masuk Rumah Sakit
50 Lanjutan Rio di rumah sakit
51 Gosip Gosip Beredar
52 Ketakutan Keluarga Mawar
53 Harus menikah secepat nya
54 Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55 Bertemu lagi?
56 Semakin cantik
57 Di pecat
58 Tidak Terima
59 Membuntuti Tiara
60 Melabrak Tiara
61 Berkunjung ke Rumah Alvian
62 Karma?
63 Mencari Solusi
64 Bertemu di supermarket
65 Kabar yang sangat Buruk
66 Renteinerlah Solusinya
67 Manda dan Alex
68 Bunga Pinjaman 10%
69 Apapun Konsekuensi nya
70 Di tagih Bank keliling
71 Mendapatkan pinjaman
72 Sebuah Berlian
73 lamaran Rio dan Mawar
74 Terbang bersama
75 Acara
76 Mengungkapkan perasaan
77 Aku sakit Ra!
78 Bintang dan Nayla
79 Akhirnya jadian
80 Rencana prawedding
81 Menambah Mahar
82 Perselisihan keluarga
83 Masalah Uang
84 Pergi ke studio foto
85 Pemotretan
86 Persiapan Pernikahan
87 Undangan Khusus Untuk Tiara
88 Menikahlah denganku Ra!
89 Hasil Foto Prawedding
90 Kekesalan di awal pernikahan
91 Gosip
92 Kedatangan Mantan
93 Masalah Amplop
94 Obrolan penting
95 Boleh suka lagi?
96 Campuran
97 Pindah
98 Suasana di rumah Bu Ningsih
99 menjelang pernikahan Bintang
100 Pernikahan Bintang dan Nayla
101 Mencari Alex
102 Frustasi
103 Terjadinya Baku Hantam
104 Datang Menemui Alex
105 Talak untuk Manda
106 Alfian Sakit
107 Terungkap
108 Masalah datang bertubi tubi
109 Part Campuran
110 menemui keluarga besar Alfian
111 Tak di restui?
112 Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113 Tidak akan pernah Mundur
114 Memikirkan setoran Awal
115 Alfian kecelakaan
116 Di Kantor Polisi
117 Rio mendapat Pekerjaan
118 Hari Soal Rio
119 Ambruk
120 Di usir
121 Di Pesta
122 Part Campuran
123 Mawar melahirkan?
124 Operasi
125 Rio Curiga
126 kehancuran Rio
127 Terungkap
128 Pesan Bunda Ellisa
129 Hari Tiara dan Alfian
130 Berubah
131 Hadiah Mawar
132 Part Campuran
133 Mawar di tangkap
134 Apakah ini karma
135 Hukuman Mawar
136 Tiara Hamil
137 Keresahan Nayla
138 Tangis bahagia Bintang&Nayla
139 Akhir
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Masalah Uang Belanja
2
Warisan Keluarga Mahesa
3
Tiara Mulai Bekerja
4
Bertemu tak sengaja dengan Mertua dan Ipar
5
Story WA Kakak Ipar
6
Kecurigaan
7
POV Rio (1)
8
POV Rio (2)
9
Tanda Merah
10
Struk Belanja Tas Branded
11
Mobil Baru Rio
12
POV Ibu Ningsih
13
Kekecewaan
14
Rio Berkhianat
15
Ternyata Irwan adalah?
16
Tak sengaja Bertemu
17
Sudah Tahu
18
Talak
19
Peristiwa di Kantor
20
Terungkapnya Jati Diri Tiara
21
Rencana Keluarga Rio
22
Membujuk Tiara
23
Bertemu Orang Tua Mawar
24
Tekanan dari Mawar
25
Ancaman Mawar
26
Usaha Keluarga Rio
27
Ide Gila Bu Ningsih
28
Ide gila itu?
29
Tolak Mawar mentah mentah
30
Mendaftarkan Gugatan Perceraian
31
POV Mawar
32
Dilema Rio
33
Draft
34
Keluarga Toxic
35
Part Campuran
36
Bertemu Alvian (POV Tiara)
37
Manusia menyebalkan
38
Manusia Manusia Jahat
39
Keterkejutan Mawar
40
Mantan Mertua Jahat
41
Sidang Pertama
42
Perdebatan di Gedung Pengadilan
43
Pesan dari Mawar
44
Kekhawatiran Mawar
45
Resmi Bercerai
46
Kegilaan Rio
47
Rio mulai pasrah?
48
Rio di Hajar
49
Rio masuk Rumah Sakit
50
Lanjutan Rio di rumah sakit
51
Gosip Gosip Beredar
52
Ketakutan Keluarga Mawar
53
Harus menikah secepat nya
54
Ulang Tahun Perusahaan Mahesa
55
Bertemu lagi?
56
Semakin cantik
57
Di pecat
58
Tidak Terima
59
Membuntuti Tiara
60
Melabrak Tiara
61
Berkunjung ke Rumah Alvian
62
Karma?
63
Mencari Solusi
64
Bertemu di supermarket
65
Kabar yang sangat Buruk
66
Renteinerlah Solusinya
67
Manda dan Alex
68
Bunga Pinjaman 10%
69
Apapun Konsekuensi nya
70
Di tagih Bank keliling
71
Mendapatkan pinjaman
72
Sebuah Berlian
73
lamaran Rio dan Mawar
74
Terbang bersama
75
Acara
76
Mengungkapkan perasaan
77
Aku sakit Ra!
78
Bintang dan Nayla
79
Akhirnya jadian
80
Rencana prawedding
81
Menambah Mahar
82
Perselisihan keluarga
83
Masalah Uang
84
Pergi ke studio foto
85
Pemotretan
86
Persiapan Pernikahan
87
Undangan Khusus Untuk Tiara
88
Menikahlah denganku Ra!
89
Hasil Foto Prawedding
90
Kekesalan di awal pernikahan
91
Gosip
92
Kedatangan Mantan
93
Masalah Amplop
94
Obrolan penting
95
Boleh suka lagi?
96
Campuran
97
Pindah
98
Suasana di rumah Bu Ningsih
99
menjelang pernikahan Bintang
100
Pernikahan Bintang dan Nayla
101
Mencari Alex
102
Frustasi
103
Terjadinya Baku Hantam
104
Datang Menemui Alex
105
Talak untuk Manda
106
Alfian Sakit
107
Terungkap
108
Masalah datang bertubi tubi
109
Part Campuran
110
menemui keluarga besar Alfian
111
Tak di restui?
112
Masa Lalu Bunda Elisa yang pahit
113
Tidak akan pernah Mundur
114
Memikirkan setoran Awal
115
Alfian kecelakaan
116
Di Kantor Polisi
117
Rio mendapat Pekerjaan
118
Hari Soal Rio
119
Ambruk
120
Di usir
121
Di Pesta
122
Part Campuran
123
Mawar melahirkan?
124
Operasi
125
Rio Curiga
126
kehancuran Rio
127
Terungkap
128
Pesan Bunda Ellisa
129
Hari Tiara dan Alfian
130
Berubah
131
Hadiah Mawar
132
Part Campuran
133
Mawar di tangkap
134
Apakah ini karma
135
Hukuman Mawar
136
Tiara Hamil
137
Keresahan Nayla
138
Tangis bahagia Bintang&Nayla
139
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!