Kita jatuh cinta bukan karena menemukan orang yang sempurna, melainkan karena melihat ke tidak sempurnaan pada seseorang yang dapat melengkapinya menjadi kehidupan yang sempurna.
Menikah bukanlah bisa hidup dengannya, melainkan menikah berarti tidak bisa hidup tanpanya.
Lalu apa yang kulakukan dengan pernikahan ini? Aku bahkan tidak ingin melakukan pernikahan palsu seperti ini dengan saling memanfaatkan atau saling menguntungkan di antara kami. Di masa depan akupun menginginkan hal yang seperti itu. Yang dapat saling melengkapi satu sama lain, menyempurnakan impian di masa depan bersama dan saling mendukung. Mendapati suami yang benar-benar akan melindungiku dengan segenap rasa sayang dan cinta.
"Kenapa kau melamun?" tanya Eggy padaku.
"Euh, tidak. Hanya beberapa hal ku pikirkan. Kakak tidak usah khawatir," jawabku.
"Berhentilah memanggilku kakak."
"Kenapa?"
"Kita akan menghadiri pesta orang. Tidak sepantasnya kata itu di ucapkan sebagai panggilan suami di hadapan orang lain. Itu terdengar sangat aneh."
"Lalu aku harus memanggilnya apa?" tanyaku padanya, "bisakah ku panggil kau sayang? Ayah? Abi? Honey? Atau kata mesra lainnya?" gumamku dalam bathin bertanya padanya sambil menatap wajahnya.
"Panggil saja 'Boo' dan aku akan memanggilmu dengan sebutan 'Bee'," jawabnya.
Mendengar Eggy berkata seperti itu, membuatnya tertawa terbahak-bahak.
"Pptth ... Hahaha ... Kakak, kau ini lucu sekali. Kau Boo dan aku Bee? Lalu jika memanggil pembantu dengan sebutan Bee itu artinya apa? Apa kakak menganggapku seperti itu?" tanyaku yang masih terkekeh.
"Lupakan saja," jawabnya datar.
"Kakak, apa kau marah padaku?"
"Tidak."
"Benarkah?"
"Terserah."
"Dia memang tidak bisa di ajak bercanda ya! Sepertinya aku melakukan hal yang fatal hari ini. Haduh ... Dasar bodoh," ucapku dalam hati kesal sendiri.
Tak beberapa lama, mereka sampai di acara pesta tersebut. Terlihat dari kaca mobil ke arah luar orang-orang sudah ada banyak yang hadir, disana sangat ramai bagaikan sebuah pesta yang sangat besar. Orang-orang sangat berantusias dengan pesta tersebut.
Tak disadari, pintu mobilku di bukakan oleh Eggy. Membuat jantungku berdebar dan sulit di kendalikan dengan melihat tatapannya yang indah, wajahnya yang lucu dan imut, seakan aku merasa bahwa aku adalah wanita yang paling beruntung menikah dengannya.
"Ayo keluar!" Sambil memberikan tangan kanannya. Sejenak aku terdiam karena terkejut melihat sikapnya yang tiba-tiba saja romantis seperti itu. Namun aku tahu jawabannya, karena itu demi menjaga nama baik kami dan akupun sepertinya harus berpura-pura menjadi istri sungguhan dan bersikap romantis di depan semua orang-orang di dalam pesta. Tetapi itu hal yang memang aku harapkan darinya, semoga ada banyak acara agar aku dapat mendekatinya dengan sangat dekat.
Aku menggapai tangannya dan lekas keluar dari mobil dengan bantuannya.
"Te-Terimakasih!" sahutku tersenyum malu.
Aku berjalan di sampingnya, sedikit merasa canggung sih. Tapi itu terasa senang. Pikirku, Walalupun selama 2 tahun ini aku tak pernah bertemu dengannya, bahka aku tak pernah mendapatkan kabar sama sekali darinya, namun setidaknya dia selalu ingat akan kewajibannya sebagai suami. Yaitu memberiku nafkah lahir dengan selalu memberikanku uang setiap bulan dan untuk nafkah bathin, cukup berada di dekatnya aku akan merasa sangat senang.
Tanpa disadari saat aku berjalan masuk, aku bersandar padanya. Membuatnya merasa canggung dan malu karena diperhatikan.
"Hey, berhentilah seperti itu," kata Eggy.
"Eh, kenapa?" Spontan aku tersadar dengan apa yang ku lakukan. "Ah, maaf kak. Aku tidak sengaja, beneran!" lanjutku sambil menjauh berjaga jarak dengannya. Beberapa orang melihat kejadian itu dan membuat Eggy malu dan tak ingin dipandang aneh.
"Kau kenapa Bee? Aku tidak apa-apa kok. Jangan di pikirkan ya!" ucap Eggy lembut dengan merangkulku. Eggy hanya tersenyum kepada mereka yang saat ini sedang memperhatikan.
"Baru aja sehari tinggal bersama, kok aku jadi langsung jatuh cinta gitu ya?" pikirku tersenyum sendiri sembari menatap wajahnya.
"Tak perlu cengengesan. Ini hanya berpura-pura," kata Eggy. Membuat pikiranku jadi bubar akan membayangkannya.
"Aku tahu," sahutku kesal dan cemberut.
Tak lama kemudian, tiba-tiba datanglah seorang pria yang menyambut kami dengan sopan dan ramah.
"Selamat datang Tn.Eggy dan Ny.Bulan. Silakan masuk, ayo saya akan tunjukkan meja anda berada dimana. Agar anda tidak kebingungan mencarinya," ucapnya.
"Jadi begini kehidupan orang kaya? Datang ke pesta saja sampai di berikan meja yang khusus dan pelayanan yang baik," kataku dalam hati sambil melihat-lihat dekorasi pesta tersebut dan melihat-lihat ke arah sekelilingku.
"Bersikaplah normal. Jangan seperti itu," kata Eggy padaku dengan tegas.
"Baiklah. Maafkan aku, aku hanya melihat-lihat saja." Aku menundukkan kepala, merasa bersalah padanya.
"Itu sikap yang buruk."
"Hanya melihat-lihat sikap yang buruk?" tanyaku heran.
"Sebaiknya kau diam," jawabnya singkat sangat cetus.
Perbincangan antara aku dan Eggy pun berhenti begitu saja. Sampai aku duduk di meja bersama Eggy.
Panggilan 'Boo' dan 'Bee' terkenal panggilan sayang di bagian negara Amerika dan Inggris. Karena panggilan tersebut sangat terkenal di bagian dua negara tersebut dari tahun 90 sampai sekarang sudah banyak yang menggunakan kata sayang seperti itu oleh pasangan kekasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
🐣JiminJia🐣
iyezzzzxx langsung crazy up, ,,,,,,
2019-08-27
1
Lani Nurohmah
Mohon maaf untuk semuanya..
3 bulan kemaren saya benar-benar sibuk dengan pekerjaan saya di dunia nyata..
Saya beberapa kali mengikuti event novel dan mengejar Deadline lain..
Mohon maaf untuk semuanya..
Semoga masih rela menunggu untuk up cerita ini..
Sementara saya sudah up 15 bab untuk kalian, semoga kalian bisa memaafkan saya dan masih menyukai karya saya..
Terima kasih atas support kalian..
2019-08-25
11
Heli Herlyna
he.....he
2019-08-17
3