Di pagi hari, matahari barang kali bisa menggantikan peran cinta untuk menghangatkan tubuhku. Tapi ketentraman adalah persoalan lain. Sesuatu yang sulit dijelaskan. Kenyataannya, dari sekian mahluk disemesta yang tak lagi bisa dihitung jumlahnya, hanya kamulah yang diutus untuk bertanggung jawab atas persoalan itu. Bahwa cinta bukan cuma soal debar yang mengejar atau desah panjang.
Aku ingin jatuh hati setiap pagi setiap hari. Menjalani hari dengan cinta dan bukan dengki. Menutup malam dengan cerita-cerita yang layak dikenang sambil tersenyum. Lalu bermimpi tentang apa saja yang menyenangkan hati, sebelum akhirnya terjaga dan jatuh cinta lagi.
Pertanyaannya adalah apakah aku mulai jatuh cinta kepada Eggy? Lalu rasa apa yang baru saja hadir saat bersama dengan Raihan?
----------
"Selamat datang matahari pagi,
Biarlah hari ini menjadi ceria,
Seceria hati yang sedang ceria," gumamku seraya menggeliat di balkon luar kamarku. Sungguh! Pemandangan dan suasana yang sangat indah. Bersyukurlah hari ini aku masih bisa menikmatinya.
"Sapaan yang buruk!" celetuk Eggy yang tiba-tiba berada di belakangku. Membuatku kaget setengah nyawa.
"Heh, jangan asal bicara ya!" kataku dengan kasar sambil menunjuk ke arahnya.
"Ada apa denganmu?" tanya Eggy dengan polos.
"Sudahlah. Lupakan!" jawabku cetus sambil menurunkan jari telunjukku. Aku sudah malas untuk terus bertengkar dengannya. Lebih baik aku mengalah saja. Lalu aku pun pergi dari balkon. Sudah terlanjur kesal dengan sikap yang menyebalkannya.
"Tunggu!" tahannya sambil menarik tanganku. Lagi-lagi Eggy berhasil membuat jarak diantara kami menjadi dekat.
Aku menatap ke arah matanya. Luar biasanya dirinya bisa membuatku kembali terhanyut oleh tatapan indahnya.
"Ya Tuhan! Inilah rupa suamiku yang sebenarnya? Tampan! Tapi ...," ucapku dalam batin.
Tampan. Tatapan tajam Eggy membuat dirinya semakin tampan. Ya Tuhan. Kenapa kau siksa aku saat hidupku baik-baik saja tanpa adanya dirinya? Matanya begitu indah, tak adakah pria lain yang sama seperti dirinya? Aku lelah bila terus menerus ada di dekatnya. Tolong hindarkanlah ia dari hadapanku.
"Apa? Kenapa hanya menatapku?" tanyaku.
"Dalam lautan manusia, mataku akan terus menatapmu. Sama seperti saat ini!" sahutnya.
Dalam batin aku berkata, "OMG! Rayuan gombal apa lagi yang dia lakukan padaku? Haruskah aku menjawabnya? Bagaimana ini?"
"Menghabiskan beberapa waktu bersamamu adalah hal yang paling buruk," ujarku sambil menarik tanganku dengan kasar. Lalu aku pun pergi meninggalnya dengan sejuta kegerutuan dalam hati.
Eggy hanya tersenyum menatapku.
*****
Author Pov
*Di kantor.
"Selamat siang, pak. Ini adalah sekretaris pribadi baru anda."
Eggy menengok. Ia pun terkejut ketika mengetahui seorang wanita yang menjadi sekretaris barunya.
"Ran?" Dalam hati Eggy.
Irani tersenyum manis. "Selamat siang, pak. Perkenalkan nama saya Irani Rasvati. Semoga kita bisa bekerja sama."
"Semoga saja," Eggy membalas senyumannya.
Beberapa waktu kemudian, di ruangan Eggy hanya ada sekretaris pribadinya dan dirinya saja.
Irani Rasvati adalah wanita yang dulu pernah Eggy sukai. Dia adalah cinta pertama Eggy pada saat masa SMA. Masa-masa puber Eggy saat ia menginjak umur 16 tahun. Sayangnya cinta pertama ia tak terbalaskan dan pada saat itu Irani sudah mempunyai seorang kekasih.
"Sudah lama kita tidak berjumpa, Pak Direktur," sapa Irani.
"Kau benar. Sudah sangat lama," sahut Eggy.
"Tidak ku sangka kali ini aku bekerja padamu."
"Dunia memang sempit. Kita bisa berjumpa dimana saja dan kapan saja."
"Kau benar, Pak Direktur. Bagaimana kabarmu?"
"Seperti yang kamu lihat. Aku baik-baik saja."
"Kudengar setelah menikah kau pergi ke luar kota. Lalu tak lama kemudian aku mendengar bahwa kau kembali dan membutuhkan sekretaris baru. Jadi aku segera melamar kerja di sini. Kebetulan aku sudah berpengalaman dibidangnya," kata Irani dengan panjang lebar.
"Bagus. Jadi aku tidak perlu mengajarimu," sahut Eggy sambil terkekeh.
"Bagaimana jika pada jam istirahat siang kita makan bersama?" ajak Irani.
"Bagaimana ya? Tapi sayangnya aku ada janji," sahut Eggy.
"Dengan siapa? Apa itu istrimu?" tanya Irani penasaran.
"Bukan. Itu denganmu!" jawab Eggy tersenyum.
Irani tertawa kecil. "Kau bisa saja. Aku juga ingin tahu banyak tentang pribadimu," kata Irani tanpa malu. Eggy hanya diam sambil menatap wajah cantik Irani. Irani tersipu malu karena ditatap olehnya, lalu ia pun mengalihkan perhatian Eggy.
"Eh, ada sesuatu yang harus aku perlihatkan," kata Irani sambil mencari sesuatu yang akan ia ambil dari dalam tasnya. "Ini punyamu kan?" tanya Irani smbil memperlihatkan barang tersebut.
Eggy terkejut dan mulai kikuk.
"Sebenarnya itu sudah sangat lama, Irani," jawab Eggy malu.
"Sengaja aku menyimpannya. Ternyata dulu kau memang benar menyukaiku ya? Aku tak menyangka."
"Rasa suka memang selalu datang dengan tiba-tiba tanpa mengenal waktu," sahut Eggy.
"Ya kau benar. Seperti saat ini," ujar Irani.
Eggy menaikan alis kirinya dan sedikit menaikan dagunya ke arah Irani. Memberikan isyarat kepada Irani untuk menjelaskan apa maksud dari perkataannya barusan.
"M-maksudku itu memang sering terjadi. Waktu dulu ataupun saat ini, memang masih sering terjadi," ucap Irani terbata-bata.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Eggy cemas.
"Ya. Aku baik-baik saja," jawab Irani sambil tersenyum dan gugup.
"Baiklah kalau begitu. Kita makan siang bersama," kata Eggy tersenyum.
Entah mengapa Eggy selalu menebar senyuman kepada Irani. Atau karena Irani sempat menjadi pujaan hatinya semasa ia duduk bangku sekolah menengah atas? Atau mungkin Eggy masih menyimpan rasa suka kepada Irani. Bisa saja. Karena cinta pertama memang sulit untuk di lupakan dan cinta pertama juga adalah salah satu obsesi yang paling tinggi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Rastra Sewa Kothama
benar thor cinta pertama lbh cocok di katakan obsesi
2020-11-17
0