WARNING! 18
Cerita ini ada konten dewasanya. Mohon bijak kepada para pembaca.
Yang merasa keberatan, mohon pertimbangkan jika ingin membaca. 😊
Eggy mendekatiku yang baru saja keluar dari kamar mandi, dengan keadaan rambutku yang masih basah dan air dirambutku mengucur ke badanku dan juga tubuhku yang masih tertutupi oleh handuk. Membuat pandangan Eggy semakin dalam melihatku, ia tergiur, tergoda dan mulai terpesona melihatku. Aku merasa tak nyaman dengan hal itu, aku merasa takut dengannya. Semakin ia berjalan mendekatiku, semakin aku mundur untuk menghindar darinya.
"Boo ... Kamu mau apa?" Tanyaku ketakutan.
"Aku tidak apa-apa," jawabnya dan menghentikan langkah kakinya untuk mendekatiku. Terlihat bahwa ia sepertinya merasa kebingungan untuk menghadapiku, ia terlihat menyembunyikan sesuatu dariku. Aku curiga bahwa ia menginginkan sesuatu yang ada di dalam diriku.
Aku pun segera berjalan menuju lemari pakaianku sambil sesekali menoleh ke arah Eggy yang masih memperhatikanku sedari tadi. Sungguh! Benar-benar hal yang menakutkan bagi seorang wanita.
*Greb
Aku merasakan sebuah tangan memeluknya erat.
"Boo, apa itu?" tanyaku. Aku hendak membalikan tubuhku, tapi dengan cepat Eggy menahannya dengan mengeratkan pelukannya dipinggangku. "Kuatkanlah hatiku, Tuhan!" ucapku dalam bathin.
"Aku merasa cemburu melihatmu dengan bawahanku," jawab Eggy yang sudah mengumpulkan semua keberaniannya selama ini. Ia memang tipe pria yang to the point, ia tak suka bertele-tele. Apa pun ia langsung mengambil tindakan, entah itu berpikir terlebih dulu atau tidak. Namun ia tak suka dengan gaya yang basa-basi.
Aku terkekeh mendengar hal itu, seperti kembali kemasa lalu dan merasakan masa-masa saat berpacaran dulu. Eh, kenapa aku membandingkan masa lalu dengan keadaan sekarang? Masa lalu hal wajar karena kami saling menyukai. Jika ini adalah aku dan Eggy? Apakah kita memang saling menyukai?
"Kenapa tertawa?" tanya Eggy. Aku membalikan badanku karena tangannya mulai longgar.
"Jika kamu ingin memelukku, baiklah!"
Aku langsung memeluk Eggy, menyalurkan perasaan bahagia sekaligus haru. Karena mungkin ini adalah awal dari rasa suka dia mulai terbalaskan. Tanpa terasa air mata mengalir begitu saja, ikut mengiringi kebahagiaanku.
Eggy membalas pelukanku. Ia sedikit mengangkat tubuh mungilku dalam dekapannya. Ia menghirup dalam-dalam aroma tubuhku yang baru saja keluar dari kamar mandi, kali ini benar-benar bisa ia rasakan. Aku tak menyangka bahwa aku dan dia dapat bersikap seromantis ini. Kurasakan bagaimana indahnya malam pertama bersama seseorang yang dicintai. Namun aku baru saja ingat, apakah dia mencintaiku?
Perlahan Eggy mendekatkan wajahnya kewajahku. Lalu dengan selembut mungkin mulai menempelkan bibirnya di atas bibir pink miliku. Ia mengecup, menggigit bahkan mengeksploitasi bibir dan mulutku, aku terhanyut ke dalam permainannya.
Seakan ini adalah kesempatan langka yang hanya datang sekali seumur hidup. Padahal, aku memang sudah berjodoh dengannya, mungkin dia bisa melakukannya setiap hari padaku seperti ini. Karena aku memang istri sahnya, walau itu di awali dengan perjanjian bodoh. Tetapi ia ingin aku membatalkan perjanjian itu.
Aku pun hanya mengikuti permainan yang dilakukan oleh Eggy. Sesekali aku membalas lumatan darinya dan memberi akses untuknya bermain didalam mulutku. Ini adalah ciuman yang kedua aku berikan kepada pria yang menjadi suamiku.
Awalnya pada saat sah menjadi suami istri aku dipinta untuk menciumnya dihadapan semua orang, aku lakukan karena aku tak ingin melakukannya. Dalam artian karena paksaan aku harus melakukannya. Namun kali ini, entah kenapa aku masuk ke dalam rayuannya dan aku memang ingin melakukannya juga. Tak ada salahnya, toh dia sekarang sudah menjadi suamiku kan? Aku berhak mendapatkan nafkah bathin darinya, walau hanya sekedar berciuman dan berpelukan.
Eggy semakin bergairah untuk menikmatiku. Setelah puas menciumku, ia mulai mengecup leherku secara perlahan. Aku menutup mataku, menikmati kecupan yang diberikannya. Bulu romaku mulai berdiri, ia menghisap leherku sampai membuat tanda merah dileherku. Aku semakin masuk ke dalam kenikmatannya, hisapan itu membuatku merinding. Membuatku tak bisa menahan untuk ingin segera mendekapnya.
"Apakah aku dan Eggy akan melakukannya? Apakah ini tindakan yang benar?"
Pikirku dalam batin. Aku pun mengabaikan pikiranku yang seperti itu dan melanjutkan merasakan setiap sentuhannya.
Secara perlahan, Eggy mulai melepaskan handuk yang masih menempel ditubuhku. Sehingga seluruh badanku terekspos untuk kali keduanya di hadapan Eggy. Aku merasa sedikit malu harus memperlihatkan seluruh badanku pada saat ini, jujur saja bahwa aku belum siap untuk melakukan secepat ini. Memang inilah yang aku inginkan dari Eggy, namun bukan saat ini yang aku harapkan. Ini terlalu cepat.
"Kau sangat seksi, Bee!" bisiknya pada telingaku, membuatku geli merasakan angin yang bertiup di setiap ucapannya.
"Aaah ..." Aku mulai mendesah merasakan sentuhan tangannya ditubuhku. Ia kembali berbisik padaku.
"Apa aku dapat menyentuhmu?"
"Kamu sudah menyentuhku, Boo," jawabku berat.
"Menyentuh mahkotamu?" tanyanya lagi perlahan-lahan menurunkan tangannya menyusuri setiap inci tubuhku menuju tempat gelap yang sudah kularang sebelumnya. Namun sebelum sampai pada tempat itu, aku segera menahan tangannya.
"Tunggu!" tahanku seraya memegangi tangannya.
"Kenapa? Kau tak bisa?" tanyanya terheran-heran. Aku pun berpikir bahwa aku terlalu mudah untuk masuk ke dalam permainannya saat ini, aku tidak boleh percaya begitu saja padanya. Karena bisa saja ia hanya ingin meluapkan nafsunya saja padaku tanpa menyentuh dengan perasaannya.
"Aku belum siap. Ini terlalu cepat!" jawabku menundukkan kepalaku sambil membawa handukku yang sudah ia jatuhkan.
"Hmm ... Oke!" sahutnya kecewa sambil mendengus kasar. Ia pun pergi meninggalkanku di kamar, dan ia pergi menuju ruang kerjanya.
"Maafkan aku!" ucapku sambil berjalan perlahan menjauhinya.
Sebenarnya aku tahu bahwa dia pasti merasa sangat kecewa karena aku telah menolaknya. Tetapi harus bagaimana lagi, aku tak ingin melakukan hal ini dengan sangat cepat. Bisa di bilang aku baru saja mengenal suamiku, selama dua tahun menikah, baru beberapa hari ini aku baru saja mengambil tindakan untuk bisa pendekatan dan saling mengenal satu sama lain. Bisakah ia mengerti dan memahamiku?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Dianita
ngagokanlah c bulan mh🤣
2020-02-22
2
Hilmano D'La Cruz
kok ga jadi?
2019-08-27
3