Bab 1

Perkenalkan, namaku Bulan, dan aku sudah menikah secara terpaksa karena sebuah perjanjian di atas materai antara keluargaku dan keluarga berdarah biru.

Keluargaku harus membayar hutang besar kepada keluarga yang akan menjadi mertuaku, tetapi keluargaku tak sanggup membayarnya. Akhirnya keluargaku menawarkan diriku untuk menjadi jaminannya. "Kejam" murkaku kepada semua keluargaku yang seolah-olah menjual diriku.

Aku merasa terbuang, tak di anggap, terjual secara cuma-cuma demi melunasi semua hutang keluargaku. Aku terpaksa melakukannya karena jika hutang keluargaku tak terbayarkan, mereka akan di penjara selama 15 tahun dan di kenai denda sebesar tiga milyar rupiah. Fantastis bukan? Dengan aku yang berkorban, maka sebagian hutang yang di miliki keluargaku terlunaskan. Maka dari itu aku menyetujuinya.

Aku menikah ketika umurku menginjak umur 16 tahun. Pada saat itu aku masih bersekolah sekitar kelas 3 SMA. Masa-masa asyiknya menjadi remaja dan merasakan pubertas mulai punah karena pernikahan itu. Pernikahanku saat itu tidak ada yang tahu, mereka juga sangat pandai untuk menyembunyikannya.

Ketika aku sudah lulus SMA, mereka langsung mengadakan sebuah resepsi untuk merayakan pernikahanku yang tertunda. Dan acara mewah itu mempertandakan bahwa aku sudah sah telah menikah dan berganti status menjadi seorang istri dari Tuan Eggy Febrian Andalas, putra dari Rafi Andalas.

Hal itu membuatku kecewa, marah dan hancur. Aku ingin menjalani hidup pada masa-masa remajaku saat itu, tetapi perjanjian bodoh yang mereka buat telah menghancurkan harapan di masa depanku. Sungguh sulit untukku menerima srmua kenyataan pahit yang ku telan sendiri disini. Masa depanku hancur hanya dengan sebuah akad nikah yang di lakukan oleh Eggy.

Kini, umurku 18 tahun dan yang menjadi suamiku berumur 21 tahun. Walaupun aku berbeda 3 tahun dengannya, tetapi ia masih terlihat muda sama seperti umurku saat ini.

Sudah 2 tahun lamanya kujalani pernikahan ini, namun aku merasa bahwa aku bukanlah seperti seorang istri. Aku tidak pernah disentuh, aku tidak banyak bertemu, aku tidak banyak berbicara, bahkan untuk tidur seranjangpun tidak.

Dia, Eggy. Suamiku yang berprofesi sebagai pengusaha muda, mempunyai banyak pekerja di kantornya dan banyak membuka bisnis di berbagai kota, membuatku jarang pulang. Bahkan tanggung jawabnya sebagai suami, tak pernah terlaksanakan. Kecuali memberi nafkah lahir kepada Bulan di setiap bulannya. Selama 2 tahun perjalanan pernikahannya, aku bahkan tidak pernah merasakan nafkah bathin ketika saat malam pertama.

*Flashback...

Pada saat itu, Bulan selesai ujian dan di sekolah hanya mengerjakan soal perbaikan. Saat itupun, Bulan tidak sekolah selama 2 hari untuk melaksanakan akad pernikahannya dengan Eggy. Setelah selesai pernikahan, Eggy memang menginap dan 1 kamar dengan Bulan. Namun pada saat itu tidak terjadi apa-apa kepada mereka.

"Aku tahu kau belum siap. Kamu masih dini, aku tak ingin membuatmu takut," kata Eggy merasa canggung melihatku menutupi seluruh tubuhku dengan selimut.

Aku hanya terdiam menatap wajah Eggy. Walaupun sedikit aku hanya menginginkan sebuah kecupan datang menghampiriku darinya, namun aku menyadari bahwa pernikahan ini bukanlah di landasi oleh rasa cinta.

"Apa kau keberatan aku tidur seranjang denganmu?" tanya Eggy sambil membuka jas dan kemejanya. Membuatku gugup dan takut.

"Ti ... Tidak. Kau suamiku sekarang," jawabku.

"Kau benar."

Lalu ia menganti dengan memakai kaos warna putih garis-garis hitam. Selanjutnya tanpa malu, ia membuka celananya di hadapanku. Membuatku menutup wajah dengan kedua tanganku. Iapun berganti celana dengan memakai kolor kotak-kotak berwarna merah dan hitam. Terlihat aneh! Tetapi membuat pandanganku terkunci padanya.

"Apa kau tak nyaman aku telanjang di depanmu?" tanya Eggy.

"Cabul!" pikirku padanya. Tetapi ia tidak seburuk itu, karena memang dia suamiku. Aku berhak untuk melihatnya dan iapun berhak untuk melihat seluruh tubuhku. Entah apa yang aku pikirkan saat malam pertama, aku hanya melihat tubuhnya yang tinggi, perut sixpack dengan hiasi segaris bulu di bawah perutnya dan tubuhnya terlihat sangat mulus jika ku sentuh. Lalu bibirnya yang terlihat kecil berwarna peach seksi, matanya yang indah dan pandangannya yang tajam, membuatku seakkan ingin menggapainya. Namun sayang, aku hanya mampu melihatnya dari arah kejauhan.

Pada saat malam itu, aku memang tidur seranjang dengannya. Terhalangi dengan sebuah bantal guling yang sengaja aku letakan di tengah-tengah posisi tidurku. Aku hanya berpikir bahwa aku tak ingin keperawananku lepas pada saat aku masih sekolah. Aku belum siap! Namun bathinku menginginkan Eggy menyentuhku, walaupun hanya sebatas ciuman darinya. Atau bahkan setidaknya ia menyentuh wajahku.

Sampai ke esokan harinya, aku mendapati sebuah surat yang di tulis tangan oleh Eggy berisi :

"Bulan, aku kerja di luar kota. Mungkin aku akan jarang pulang, fokus saja pada sekolahmu. Suamimu, Eggy."

Semenjak aku membaca surat itu, hari-hariku semakin kacau dan tidak seperti biasanya saat aku belum menikah. Tak ada bedanya antara aku menjadi seorang istri ataupun tidak, aku tetap sendirian. Entah perasaan apa yang saat itu aku rasakan, aku merasa sangat kesepian. Setiap hari, setiap saat, setiap waktu, aku selalu merindukannya.

*Flashback End.

Kini hari-hariku sekarang sebagai seorang istri dari pengusaha muda, hanya mampu diam di rumah. Selain membereskan seisi rumah, aku hanya melakukan hal-hal kecil seperti menyapu, mengepel, memasak, mencuci dan tak ada kegiatan berat lain yang ku lakukan. Setiap hari aku selalu berdiam di dekat jendela seraya melihat ke arah langit dan berharap bahwa aku mampu menjalani kehidupanku saat ini.

"Miris." Kalimat pertamaku yang keluar dari mulutku setiap hari yang sering ku ucapkan pada setiap kali aku terbangun dari tidurku.

"Rasanya seperti deja vu. Setiap hari terbangun dengan keadaan yang sama dan perasaan yang sama. Situasi yang sama, juga pandangan yang sama," gumamku sendiri.

Seperti biasanya aku bangun dari ranjangku, lalu aku membereskan tempat tidurku. Kemudian setelah selesai, aku pun mulai bergegas pergi mandi. Bersiap-siap untuk pergi menjenguk ke rumah orang tuaku.

Ku nyalakan shower, dan seluruh tubuhku di guyur air. Terdengar samar-samar ada suara pintu tertutup. Aku mematikan shower dan berteriak.

"Siapa?"

Namun tak ada yang jawab, mungkin aku hanya salah dengar. Aku pun menyalakan kembali showerku dan aku mulai bernyanyi sambil membersihkan seluruh badanku.

20 menit kemudian, akupun selesai mandi. Segera aku memakai handuk untuk mengeringkan seluruh badanku. Kemudian akupun keluar dari kamar mandi. Saat aku melangkahkan kaki ke arah lemari baju, aku sangat terkejut karena melihat seorang pria yang duduk di sofa kecil berbentuk bundar nan empuk itu. Spontan aku berteriak dan melepaskan handuk yang ku pegang di tubuhku. Membuat seluruh tubuhku terekspos di matanya.

Segera aku berlari kembali ke dalam kamar mandi dan menguncinya dari dalam. Kejadian memalukan itu, membuatku tak berani untuk keluar dari kamar mandi. Tak lama setelah itu, pria itu mengetuk pintu kaca kamar mandiku.

Tok... Tok... Tok...

"Bulan. Ini aku suamimu."

"Eggy?" ucapku dalam batin. Membuatku merasa lega karena pria itu bukanlah orang jahat yang sudah ku pikirkan sebelumnya.

"Aku tidak memakai baju. Bolehkah aku meminta handukku yang terjatuh tadi?" pintaku padanya.

"Kenapa? Aku suamimu," sahutnya.

Kemudian akupun membuka kunci kamar mandiku, aku hanya membuka sedikit pintu dan mengulurkan sebelah tanganku padanya.

"Ayo kemarikan! Aku malu," ucapku.

Tak banyak bicara, Eggy segera mengambilkan handuk untukku dan segera memberikannya padaku.

Aku pun memakai handukku, kemudian secara perlahan aku keluar dari balik pintu kamar mandiku dengan rasa malu yang sangat luar biasa tak tertahankan. Baru pertama kali aku memperlihatkan seluruh isi di balik pakaianku di hadapan Eggy, suamiku. Membuatku tak sanggup untuk menatap wajahnya. Aku pun terus menundukan kepalaku.

Terpopuler

Comments

Aii Runi

Aii Runi

novel bagus dech ...ada komiknya dong..

2019-05-20

12

N3k0p0i

N3k0p0i

gregetz

2019-05-19

6

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 Episode 108
110 Episode 109
111 Episode 110
112 Episode 111
113 Episode 112
114 Bonus cerpen Untuk Kalian
115 PEMBERITAHUAN
116 Episode 113
117 Episode 114
118 EPISODE 115
119 EPISODE 116
120 EPISODE 117
121 EPISODE 118
122 EPISODE 119
123 EPISODE 120
124 EPISODE 121
125 EPISODE 122
126 EPISODE 123
127 EPISODE 124
128 EPISODE 125
129 EPISODE 126
130 BONUS SESUATU
131 EPISODE 127
132 EPISODE 128
133 EPISODE 129
134 EPISODE 130
135 EPISODE 131
136 EPISODE 132
137 EPISODE 133
138 EPISODE 134
139 UNTUK KALIAN
140 UNTUK KALIAN (2)
141 UNTUK KALIAN (3)
142 UNTUK KALIAN (4)
143 UNTUK KALIAN (5)
144 EPISODE 135
145 EPISODE 136
146 EPISODE 137
147 EPISODE 138
148 Episode 139
149 Episode 140
150 Episode 141
151 Episode 142
152 Episode 143
153 Episode 144
154 Episode 145
155 Episode 146
156 Episode 147
157 Episode 148
158 Episode 149
159 Episode 150
160 Episode 151
161 Episode 152
162 Episode 153
163 Episode 154
164 Episode 155
165 Episode 156
166 Episode 157
167 Episode 158
168 Episode 159
169 Episode 160
170 Episode 161
171 Episode 162
172 Episode 163
173 Episode 164
174 Episode 165
175 Episode 166
176 Episode 167
177 Episode 168
178 Kembali Ke Rumah Sakit
179 Bertengkar
180 Salah Siapa?
181 Keadaan.
182 Kembali.
183 Jumat Malam
184 Di Rumah
185 Kantor
186 For You
187 CCTV
188 Dia
189 Memastikan
190 Rumah Sakit
191 Penjual Bunga
192 Restoran
193 Pesanan Sudah Siap
194 Cuplikan
195 Cuplikan (2)
196 Cuplikan (3)
197 Menunggu
198 Risi
199 Telepon
200 Di Mobil
201 Kembali Ke Rumah Sakit
202 Masih Di Rumah Sakit
203 Masih Ingat.
204 Rencana
205 Tak Sengaja
206 Cerita
207 Ingat!
208 Eggy Datang.
209 Bicara
210 Untukmu
211 Kita Bicara
212 Masih Bicara
213 Hari Pernikahan
214 Menikah
215 Telepon
216 Perjalanan
217 Apartement.
218 Hilang
219 Eggy Datang
220 Berbicara
221 Bersama
222 Bulan Bukan Boneka
223 Telepon
224 Mertua
225 Kamar
226 Suara Hati Fadhla
227 Adik Kakak
228 Makan Siang
229 Makan Bersama
230 Temani Aku
231 Perjalanan
232 Makam Anak Kita
233 Masak Apa Hari Ini?
234 Kita Masak
235 Makanan Penutup
236 Aneh
237 Membahas
238 Apartement
239 Dasar Eggy!
240 Belanja Dulu
241 Cemburu
242 Bertanya
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
Episode 108
110
Episode 109
111
Episode 110
112
Episode 111
113
Episode 112
114
Bonus cerpen Untuk Kalian
115
PEMBERITAHUAN
116
Episode 113
117
Episode 114
118
EPISODE 115
119
EPISODE 116
120
EPISODE 117
121
EPISODE 118
122
EPISODE 119
123
EPISODE 120
124
EPISODE 121
125
EPISODE 122
126
EPISODE 123
127
EPISODE 124
128
EPISODE 125
129
EPISODE 126
130
BONUS SESUATU
131
EPISODE 127
132
EPISODE 128
133
EPISODE 129
134
EPISODE 130
135
EPISODE 131
136
EPISODE 132
137
EPISODE 133
138
EPISODE 134
139
UNTUK KALIAN
140
UNTUK KALIAN (2)
141
UNTUK KALIAN (3)
142
UNTUK KALIAN (4)
143
UNTUK KALIAN (5)
144
EPISODE 135
145
EPISODE 136
146
EPISODE 137
147
EPISODE 138
148
Episode 139
149
Episode 140
150
Episode 141
151
Episode 142
152
Episode 143
153
Episode 144
154
Episode 145
155
Episode 146
156
Episode 147
157
Episode 148
158
Episode 149
159
Episode 150
160
Episode 151
161
Episode 152
162
Episode 153
163
Episode 154
164
Episode 155
165
Episode 156
166
Episode 157
167
Episode 158
168
Episode 159
169
Episode 160
170
Episode 161
171
Episode 162
172
Episode 163
173
Episode 164
174
Episode 165
175
Episode 166
176
Episode 167
177
Episode 168
178
Kembali Ke Rumah Sakit
179
Bertengkar
180
Salah Siapa?
181
Keadaan.
182
Kembali.
183
Jumat Malam
184
Di Rumah
185
Kantor
186
For You
187
CCTV
188
Dia
189
Memastikan
190
Rumah Sakit
191
Penjual Bunga
192
Restoran
193
Pesanan Sudah Siap
194
Cuplikan
195
Cuplikan (2)
196
Cuplikan (3)
197
Menunggu
198
Risi
199
Telepon
200
Di Mobil
201
Kembali Ke Rumah Sakit
202
Masih Di Rumah Sakit
203
Masih Ingat.
204
Rencana
205
Tak Sengaja
206
Cerita
207
Ingat!
208
Eggy Datang.
209
Bicara
210
Untukmu
211
Kita Bicara
212
Masih Bicara
213
Hari Pernikahan
214
Menikah
215
Telepon
216
Perjalanan
217
Apartement.
218
Hilang
219
Eggy Datang
220
Berbicara
221
Bersama
222
Bulan Bukan Boneka
223
Telepon
224
Mertua
225
Kamar
226
Suara Hati Fadhla
227
Adik Kakak
228
Makan Siang
229
Makan Bersama
230
Temani Aku
231
Perjalanan
232
Makam Anak Kita
233
Masak Apa Hari Ini?
234
Kita Masak
235
Makanan Penutup
236
Aneh
237
Membahas
238
Apartement
239
Dasar Eggy!
240
Belanja Dulu
241
Cemburu
242
Bertanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!