Keesokan paginya, aku terbangun dengan perasaan penuh semangat. Hari ini adalah hari dimana aku mulai belajar, jadi wajar aku begitu bersemangat hari ini!
Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku pun dibantu untuk bersiap-siap oleh Diana dan para pelayan lainnya. Kali ini aku memakai set gaun berwarna ungu muda dengan riasan bordiran bunga lavender di rok gaunku. Rambutku sendiri di kepang lurus dengan menggunakan pita ungu muda yang senada dengan warna gaunku, begitu juga dengan sepatu dan aksesoris lainnya yang tampak simpel namun nyaman di pakai.
Lalu para pelayan pun membawa makanan untuk sarapanku. Ah, untuk informasi, aku memang tidak selalu makan bersama dengan keluargaku yang lain. Hal ini karena masing-masing dari mereka sangatlah sibuk dan juga memiliki waktu yang padat. contoh saja Putra Mahkota Castor yang memiliki jadwal belajar yang sangat padat bahkan membuatku jarang bertemu dengannya. Itu wajar karena dia adalah pewaris tahta utama jadi dia menerima pelajaran yang jauh lebih banyak dari Pangeran Helios dan Pangeran Blaze.
Namun kami semua sepakat untuk makan bersama setiap akhir minggu. Jadi di akhir minggu, setiap jabwal semua anggota keluarga Kekaisaran sedikit di lontarkan untuk acara sarapan dan makan malam bersama.
Setelah sarapan, aku langsung ke ruang tamu di istana Blue Diamond ini. Dan setelah menunggu beberapa lama, seorang wanita pun datang. Wanita itu terlihat masih muda, mungkin sekitar dua puluh tahunan, ia memiliki rambut hitam dan mata coklat gelap dan juga wajah yang cantik, dia adalah Agnes Jovanka Karyl Putri kedua dari Count Karyl.
Meski memang bisa di katakan masih muda, Agnes ini adalah murid dengan nilai kelulusan terbaik se-Akademi Kekaisaran. Akademi Kekaisaran sendiri adalah Akademi yang di mana para bangsawan bisa belajar berbagai ilmu pengetahuan, sejarah, sihir dan juga seni bela diri. Ada juga murid-murid yang berasal dari rakyat biasa yang memiliki potensi yang besar jadi mereka menerima beasiswa agar bisa belajar di sana.
Namun sayangnya semua anggota keluarga Kekaisaran tidak bisa untuk belajar di sana karena guru-guru untuk pembelajaran semua anggota keluarga Kekaisaran akan langsung di bawa ke istana. Intinya, semua anggota Kekaisaran tidak pernah masuk ke Akademi dan memang tidak di perbolehkan.
Nyonya Agnes sendiri setelah kelulusannya ia langsung menjadi guru bagi anak-anak anggota keluarga Kekaisaran. Benar, dia juga adalah guru bagi Putra Mahkota Castor, Pangeran Helios dan juga Pangeran Blaze.
Di masa depan, dia juga di kenal sebagai salah satu guru yang paling terkenal se-Akademi Kekaisaran, makanya aku merasa sangat beruntung karena bisa jadi muridnya.
Sedangkan di masa lalu sendiri, aku tidak belajar dengan Nyonya Agnes, melainkan dengan nyonya Catarina Bianca yang terkenal keras dalam mendidik. Dan saat kedatangan Emira, Nyonya Catarina juga menjadi guru ilmu sosial bagi Emira. Dia juga selalu membanding-bandingkan ku dengan Emira dan mengatakan Emira yang jauh lebih baik dariku sebagai Putri Kekaisaran Eilidh.
Makanya sekarang aku merasa sangat senang karena bukan Nyonya Catarina yang menjadi guruku, melainkan Nyonya Agnes yang terkenal akan kejeniusannya.
"Selamat pagi, Tuan Putri Viviane. Perkenalkan, nama saya Agnes Jovanka Karyl. Suatu kehormatan bagi saya untuk menjadi guru anda" Kata Agnes dengan sopan.
"Sa--salam kenal juga, bolehkah saya memanggil anda Guru?" Tanyaku dengan tatapan yang berharap.
Nyonya Agnes tampak sedikit terkejut namun tak lama kemudian ia pun tersenyum, "Tentu saja Tuan Putri! Itu sebuah kehormatan bagi saya karena anda ingin memanggil saya dengan sebutan Guru"
Aku pun tersenyum setelah mendengarnya, ia berbeda dari Nyonya Catarina yang tidak ingin di sebut Guru olehku. Wanita itu hanya ingin di sebut dengan panggilan Nyonya, bahkan pada Emira pun ia bersikap seperti itu.
Dan pelajaran pun di mulai, pelajaran pertama yang di sampaikan oleh Guru Agnes adalah mengenai sejarah tentang terbentuknya Kekaisaran Eilidh ini dan juga hubungan-hubungan Kekaisaran maupun kerajaan yang lain. Guru Agnes juga menjelaskan tentang Kaisar pertama di Kekaisaran Eilidh yang membangun Kekaisaran ini dari nol kembali setelah pertarungan besar Dewa Matahari dan Dewi Bulan melawan Dewa Dewa Kehancuran.
Di jelaskan juga tentang bagaimana sejarahnya orang-orang Kekaisaran Eilidh ini membangun dua Kuil besar untuk menyembah Dewa Matahari dan Dewi Bulan sebagai penyelamat mereka.
Sejarah-sejarah ini tentunya sudah kuketahui dengan sangat baik, namun aku merasa begitu senang ketika mendengar penjelasan Guru Agnes yang memang sangat mudah untuk di pahami. aku juga paham kenapa Pangeran Helios menjadikan Guru Agnes sebagai Guru favorite nya, karena Guru Agnes memang memakai metode pembelajaran yang sesuai dengan usia anak-anak dan juga mudah di pahami.
Sangat berbeda dengan metode pembelajaran Nyonya Catarina yang menyuruhku untuk belajar sendiri dengan buku-buku besar dan bahkan tidak ada yang di jelaskan sama sekali. Setiap aku menanyakan apa yang tidak aku mengerti, Nyonya Catarina selalu mencemoohku, "Bukankah anda anda adalah Putri dari Yang Mulia Kaisar yang terkenal akan kejeniusannya dan juga Putri dari Permaisuri Ivona yang terkenal akan ketekunannya? Anda juga harus seperti mereka, jadi carilah jawaban anda sendiri! Astaga, aku tidak percaya anak ini adalah Putri Kaisar dan Permaisuri. Sepertinya dia ini selalu di manja, makanya sikapnya jadi manja seperti ini!"
Oleh karena itu, aku tidak pernah mau bertanya pada Nyonya Catarina lagi. Karena semua reaksinya membuat hatiku merasa sakit saja.
"Apa anda mengerti, Tuan Putri Viviane?" Tanya Guru Agnes.
Aku mengangguk penuh semangat, "Iya! Penjelasan Guru sangat mudah di mengerti!"
Guru Agnes tertawa kecil, "Baiklah kalau begitu mari kita lihat sejauh apa yang anda mengerti. Apa anda siap untuk ujian?"
Aku pun mengangguk kemudian, "Iya!"
Guru Agnes pun memberi sebuah kertas berisi pertanyaan dari sejarah-sejarah yang di jelaskan olehnya tadi.
Aku tahu ini dan cerita Pangeran Helios di masa lalu. Ia menceritakan bahwa Guru Agnes memang selalu memberikan ujian setelah ia selesai menjelaskan tentang pelajaran apapun. Ini bertujuan untuk ia mengetahui seberapa mengerti muridnya mengenai pembelajaran yang ia sampaikan. Jika muridnya belum paham dan mengerti mengenai pembelajaran yang ia sampaikan, di pertemuan selanjutnya ia pasti akan mengulang dan terus mengulang sampai muridnya itu mengerti dengan apa yang ia jelaskan.
Aku sendiri mulai mengerjakan ujian itu sembari bersenandung ria. Ini sangat mudah! Bahkan tidak memerlukan waktu yang lama aku menyelesaikannya dan membuat Guru Agnes terkejut.
Saat ia memeriksa kertas ujianku, ia tampak begitu tercengang dan menatapku dengan haru.
"Yang Mulia Tuan Putri... Saya tidak menyangka anda sangat jenius! Sama seperti Kakak-kakak anda!" Puji Guru Agnes.
Yah... Entah kenapa pujian itu malah membuatku merasa bersalah. Aku memang benar-benar sudah hafal dengan penjelasan yang ia berikan dan aku senang dengan metode pembelajarannya. Tapi, aku tetap merasa kalau aku sedang melakukan kecurangan...
Tanpa terasa waktu pembelajaran dengan Guru Agnes berakhir. Saat Guru Agnes hendak pergi meninggalkan ruangan ini, aku pun memanggilnya.
"Gu--guru!" Panggilku.
Guru Agnes pun tersenyum padaku, "Ada apa Tuan Putri Viviane?"
"Karena Guru Agnes adalah Guruku sekarang, aku ingin Guru Agnes memanggilku dengan sebutan Vivi! Itu Sebutan oleh orang-orang yang dekat denganku dan Guru Agnes kan adalah orang terdekatku mulai sekarang. Jadi panggil Vivi ya..." Kataku dengan menatap penuh harap padanya.
Guru Agnes tampak terkejut tapi tidak lama kemudian dia pun tersenyum dengan penuh haru, "Saya merasa begitu beruntung karena di anggap sebagai orang terdekat bagi Tuan Putri Vivi. Terimakasih telah menerima saya sebagai Guru anda. Saya akan berusaha yang terbaik untuk anda"
Tidak Guru Agnes, akulah yang harusnya berterimakasih padamu, terimakasih telah menjadi Guruku di waktu ini...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments