BAB 2-KALI INI TIDAK AKAN SEPERTI DULU LAGI

Setelah itu, aku dibawa kembali oleh Diana ke kamarku. Aku menolak semua orang termasuk tabib yang di panggil Kaisar dan hanya ingin bersama Ibu dan Diana saja. Dan selama berjam-jam mereka menenangkanku dan sesudah aku menangis Ibu dengan penuh rasa kasih sayang menyuapiku makanan yang dibawa oleh Diana.

Ibu sempat berkali-kali menanyakan ada hal apa yang membuatku menangis seperti ini tapi dengan tegas aku menggeleng-gelengkan kepalaku, aku benar-benar tidak ingin menceritakan tidak ingin menceritakan apapun tentang masa depan, toh tidak ada yang akan percaya denganku juga.

Selesai makan, aku pun disuruh untuk beristirahat dan dengan lembut Ibu mengelus-elus kepalaku sambil bernyanyi dengan lembut.

Matahari bersinar~ menerangi bumi~

Anak-anak mulai bermain dengan gembira~

Di saat malam tiba~ Bulan menggantikan~

Sang matahari~ Menerangi malah~

Bersama dengan ribuan bintang malam~

Keajaiban itu~ Sungguh indah~

Keajaiban ~ Yang mengantar anak-anak untuk mengarungi~

Dunia mimpi indah mereka~

Aku tersenyum mendengar lagu ini, ini adalah lagu yang sering Ibu nyanyikan dan merupakan lagu pengantar tidur para orang tua di Kekaisaran ini. Lagu yang membuatku merasa bernostalgia, kapan terakhir aku mendengarnya?

Perlahan aku merasakan Ibu yang mulai bangkit dari posisinya yang semula duduk di sampingku sambil mengelus rambutku lalu tidak lama kemudian suara pintu tertutup terdengar.

Aku kembali membuka mataku, sepertinya Ibu dan Diana mengira aku sudah tertidur.

Baiklah, sekarang kita ingat-ingat.

Aku yang sebenarnya dipersembahkan kepada Dewa Matahari dengan cara dibakar hidup-hidup sebagai hukuman karena aku dituduh meracuni Kaisar. Dan aku jelas mengingat kata-kata terakhir yang kuucapkan sebelum aku mati.

Dan sepertinya Sang Dewa Matahari memang ada, karena dia menjawab perkataanku itu dan aku pun di berikan kesempatan kedua untuk mengulang kehidupanku ini dan mengirimku kembali ke masa lalu. Jika teoriku ini memang benar, aku sangat berterima kasih pada Dewa Sonne atau Dewa Matahari yang telah memberiku kesempatan kedua.

Ku rasa saat aku diperbolehkan keluar istana nanti saat berumur delapan belas tahun, tempat pertama yang aku kunjungi adalah Kuil Dewa Matahari.

Kekaisaran Eilidh ini memang sangat memuja Dewa Matahari atau Dewa Sonne sebagai Dewa Utama. Di sisi Dewa Matahari ada Dewi Bulan Selena yang selalu dipuja di Kekaisaran ini. Konon dahulu kala, dunia sangatlah kacau akibat perang yang tidak berkesudahan. Sampai akhirnya ada seorang Dewa yang muak akan tingkah laku para manusia di bumi lalu ia pun menghancurkan apapun yang ditemuinya. Dia adalah Sang Dewa Kehancuran, Dewa Detrou.

Banyak manusia yang menjadi korban akibat keganasan dan kebrutalan Dewa Detrou dalam membunuh para manusia di zaman itu. Hingga para manusia pun berdoa kepada para Dewa lain untuk menyelamatkan mereka dan memohon ampunan mereka.

Doa itu di jawab dua Dewa, mereka adalah Dewa Sonne Sang Dewa Matahari dan Dewi Selena Sang Dewi Bulan. Keduanya sebenarnya tidak diperbolehkan muncul secara bersamaan karena pasti akan menggangu keseimbangan atas dunia, tapi perasaan dan tekad kuat mereka untuk menyelamatkan para manusia dari penderitaan pun lebih besar. Dunia pun seketika berubah , setengah bumi bagian kanan adalah siang hari dan bagian kiri adalah malam hari.

Pertarungan sangatlah sengit sampai akhirnya Dewa Kehancuran kalah dari Dewa Matahari dan Dewi Bulan. Sang Dewa Kehancuran lalu di segel di bawah tanah oleh Dewa Matahari dan Dewi Bulan dengan segel yang sangat kuat. Sejak saat itu, para manusia begitu berterimakasih pada Dewa Matahari dan Dewi Bulan lalu memuja mereka. Lalu dengan itu para manusia pun mulai membentuk kembali peradaban-beradaban mereka yang sudah hancur dengan membentuk Kekaisaran-Kekaisaran dan kerajaan baru.

Kekaisaran Eilidh terbentuk dengan para manusia yang menyaksikan langsung betapa dahsyatnya pertarungan ketiga Dewa itupun membuat mereka memuja Dewa Matahari dan Dewi Bulan dan membentuk Kekaisaran ini dengan nama Eilidh yang dalam bahasa kuno berarti Matahari yang berarti Kekaisaran ini didedikasikan untuk Dewa Matahari yang memang lebih mendominasi dalam pertarungan itu.

Dan entah sejak kapan, tradisi persembahan kepada Dewa Matahari di mulai. Persembahan itu berupa gadis muda yang dibakar hidup-hidup untuk dijadikan 'Para Istri' Dewa Matahari. Hal ini dilakukan karena Sang Dewa Matahari sangatlah mencintai Dewi Bulan, tapi mereka tidak pernah bersama karena keduanya terikat dengan aturan dunia dan tidak bisa bertemu sesuka hati mereka. Oleh karena itu, orang-orang zaman dulu di Kekaisaran ini melakukan inisiatif untuk mempersembahkan gadis-gadis muda setiap lima puluh tahun sekali kepada Dewa Matahari dengan cara dibakar oleh api suci.

Tunggu-- Itu berarti aku salah satu istri dari Dewa Matahari dong?! Tapi, sekarang aku malah dikirim kembali ke masa lalu. Apa ini karena Dewa Matahari tidak menyukaiku ya...

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku kuat-kuat, tidak? Jangan berpikir seperti itu! Ini malah hal yang bagus karena entah ini memang perbuatan Dewa Matahari atau bukan, aku telah diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya!

Ah... Tidak... itu sangat sulit... Mungkin aku bisa bersikap lebih imut dan juga bisa lebih dekat dengan para Putra Mahkota dan para Pangeran, tapi sepertinya untuk Kaisar tidak bisa diperbaiki lagi... Aku sudah berusia lima tahun sekarang (sebentar lagi enam tahun ketika mendengar Diana berkata seperti itu saat menenangkanku tadi), itu berarti Emira alias Putri hasil hubungan gelapnya dengan wanita itu sudah lahir juga bahkan seumuran denganku sekarang!

Dan lagi, Kaisar memang menyayangiku dulu, tapi sejak Emira dan Ibunya mengungkap jati diri mereka, hubungan Kaisar dan Ibu pun hancur. Setiap mereka bertemu mereka pasti bertengkar dan tidak ada lagi interaksi mereka yang sangat manis seperti sebelumnya. Mereka bahkan berperang dingin selama empat tahun sebelum Ibu ditemukan tewas secara misterius saat aku berumur enam belas tahun dan juga selama itu, kasih sayang Kaisar padaku juga memudar.

Saat Putra Mahkota dan para pangeran beserta aku menangisi kepergian Ibu, Kaisar sama sekali tidak menunjukkan sedih sama sekali. Dia terlihat datar saja saat mendengar kematian istri sah nya itu dan hanya mengatakan, "Oh, jadi dia mati?"

Namun entah demi citranya atau bukan, di tempat umum dia menunjukkan wajah shock dan juga dengan tegas dia memerintahkan semua Prajurit untuk menyelidiki kematian dari Ibuku namun hasilnya tetap nihil. Saat itu aku bingung, apa Kaisar benar-benar shock atau tidak karena saat pertama kali mendengarnya ia yang sedang berpesta teh bersama Emira dan juga ibunya hanya berekspresi datar saat aku dan Pangeran Blaze menyampaikan berita itu padanya.

Aku berdengus pelan hampir tertawa, hahhh...

Mungkin memang itu wajar aslinya, toh dia memang laki-laki brengsek yang sudah mengkhianati ibu, pastinya dia memang bermuka dua!

Sementara Putra Mahkota juga perlahan mulai berubah dingin padaku ketika beberapa bulan setelah kematian Ibu, anehnya dia bersikap hangat pada Emira dan Ibunya padahal selama ini selalu bersikap dingin pada mereka.

Dan setahun kemudian, Kaisar mengumumkan kalau selirnya yaitu Ibu Emira akan menjadi Permaisuri selanjutnya, aku dan Pangeran Blaze tentu sangat terkejut dan menentang keputusan itu, namun betapa terkejutnya kami saat tiba-tiba Pangeran Helios menyetujuinya dan bersikap dingin padaku dan bersikap hangat pada Emira dan Ibunya, setelah keputusan mutlak Kaisar dan juga dukungan dari Putra Mahkota dan Pangeran Helios, Ibu Emira pun menjadi Permaisuri yang baru.

Hatiku saat itu terasa sangat sakit, tapi saat itu aku masih memiliki Pangeran Blaze yang berada di sampingku dan selalu menguatkan ku.

"Tenang saja, Vivi! Semuanya akan baik-baik saja! Aku yakin sikap para Kakak itu karena Berubah karena mereka kelelahan dengan urusan Kekaisaran! Vivi, tenang saja, karena Kak Blaze mu ini pasti akan selalu dipuhak mu!"

Saat mengingat kata-kata itu dari Pangeran Blaze membuat hatiku merasa sangat sakit. Ia bohong... Ia telah berbohong karena beberapa bulan sebelum kematianku di usia delapan belas tahun itu ia ikut berubah. Ia berubah dan bersikap dingin padaku lalu bersikap manis pada Emira juga mulai bergaul kembali dengan kedua Kakakku. Dia mengacuhkan dan terlihat begitu membenciku, bahkan dialah yang menyiksaku di penjara bawah tanah dan juga orang yang membakarku dengan senyuman penuh kepuasan di wajahnya.

Air mata mulai berjatuhan di pipiku, tidak... Ini bukan waktunya untuk menangis. Aku tahu sekarang aku tidak bisa mengandalkan siapapun lagi karena orang-orang yang dulu menyayangiku di masa depan mereka akan bersikap dingin dan tidak mempedulikanku lagi.

Aku hanya memiliki diriku sendiri, dan sekarang aku bertekad semuanya tidak akan seperti dulu. Kali ini aku harap melindungi Ibu dan Diana. Aku memang tidak bisa mencegah kedatangan Emira dan Ibunya di kehidupan kami karena sebenarnya mereka sudah sejak lama mereka ada diantara kami sebagai parasit.

Aku harus menjadi lebih kuat lagi, bukan hanya sihir penyembuh saja tapi aku juga harus lebih kuat lagi untuk bisa melindungi Ibu dan juga Diana.

Hanya itu yang bisa aku lakukan sekarang.

Dengan cepat aku pun bangkit dan turun dari ranjang ku. Dengan kaki kecilku sekarang, aku langsung berlari ke arah ruangan Kaisar. Dan tidak harus menempuh waktu yang lama, aku sudah sampai di ruangan Kaisar dengan nafas yang terengah-engah dan dua Prajurit yang menjaga pintu ruangan itu datang menghampiriku.

"Ada apa Tuan Putri Viviane? Apakah anda ingin bertemu dengan Yang Mulia Kaisar?" Tanya salah satu prajurit.

Yah... Mengingat aku dulu memang kerjaannya hanya menempel pada Kaisar tentu mereka tidak merasa aneh lagi pada sikapku ini.

Aku mengangguk dengan pasti, "Iya! Tolong bukakan!"

Prajurit itupun hanya tersenyum lalu bersama dengan temannya pun membukakan pintu yang kini tampak begitu besar di mataku, "Baiklah. Silahkan masuk, Tuan Putri"

Aku mengangguk dan berterima kasih pada mereka. Dan saat aku masuk, aku melihat Ibu tengah duduk di sofa di ruangan Kaisar sementara Kaisar sendiri tengah berada di meja kerjanya. Hal yang menyita perhatianku adalah keberadaan wanita yang berada di sebelah Kaisar yang sedang menuangkan secangkir teh untuknya.

Aku menyeringai dalam hati, tentu saja aku mengenal siapa wanita itu. Dia adalah kepala Pelayan yang juga sahabat sedari kecil Kaisar, dia juga adalah simpanan Kaisar selama ini dan mereka berhubungan dibelakang Ibuku, dia adalah Kayla Leadra Corason. Putri dari Baron Corason yang memilih bekerja sebagai pelayan istana mengikuti jejak Ibunya.

Memang di istana ini, kebanyakan berasal dari kalangan bangsawan tingkat rendah seperti keluarga Baron lainnya. Diana juga berasal dari keluarga Viscout.

Dulu aku merasa biasa saja melihat kedekatan mereka, tapi sekarang aku merasa jijik ketika melihat mereka berdua. Mereka yang tidak tahu malu masih bersikap Layaknya Tuan dan Majikan didepan Ibu lalu berselingkuh dibelakangnya. Sangat menjijikan! Aku sebenarnya tidak Sudi satu ruangan dengan mereka berdua. Namun bagaimana lagi, aku harus melakukannya demi rencanaku untuk melindungi Ibu dan Diana di masa depan nanti. Aku harus menahan diri.

"Vivi?!" Seru Ibu dan Kaisar terkaget-kaget melihat kedatanganku.

"Ibu!!!!" Seruku sambil berlari menghampiri Ibu dan memeluknya dengan erat.

"Ada apa Vivi? Bukannya kamu harusnya beristirahat di dalam kamar?" Tanya Ibu dengan bingung.

Aku menggelengkan kepalaku, "Tidak! Aku bermimpi buruk lagi tadi lalu aku bangun dan segera ke sini!"

Kaisar lalu menghampiri kami yang sedang duduk di sofa, "Mimpi buruk seperti apa Vivi?"

Aku sebenarnya malas menjawab pertanyaan dari laki-laki brengsek yang berani mengkhianati Ibu ini, aku bahkan malu karena menjadi anak dari laki-laki macam itu. Tapi mau bagaimana lagi, kita tidak bisa memilih orang tua yang mana yang akan melahirkan kita bukan? Dan aku juga bersyukur bisa menjadi anak dari seorang wanita kuat yang tetap mengangkat kepalanya dengan hormat saat berbagai celaan tentang dirinya yang menjadi bahan berbincangan para wanita kalangan bangsawan karena tidak bisa menjaga suaminya.

Yah, ini kan tentu bukan salah Ibu, perselingkuhan ini dilakukan dengan wanita itu secara sadar jadi Ibu tidak bersalah akan hal ini karena Kaisar dengan sangat baik bisa menyembunyikan aib selama bertahun-tahun.

Aku pun memasang wajah sedih di depannya,

"Aku bermimpi ada dua monster yang sangat jahat dan juga menjijikkan yang memakan Ibu dan juga Diana, setelah itu mereka menculik Ayah, Kak Castor, Kak Helios sama Kak Blaze dan meninggalkan ku sendirian di tengah istana yang terbakar dengan api yang membara yang juga ikut membakarku!"

Baik Ayah, Kaisar dan Wanita itu tertegun dengan ucapan ku itu. Tapi Ibu memaksakan diri untuk tersenyum, "Tidak apa-apa Vivi... Itu hanya mimpi buruk. Hanya bunga tidur, tidak apa ya... Vivi..."

Ibu lalu memelukku dengan erat, aku bisa merasakan bahunya bergematar.

Aku lalu melirik Kaisar yang memalingkan wajahnya ke arah lain dan Wanita itu pun melakukan hal yang sama, namun saat dilihat lebih cermat lagi terlihat seringai yang sangat tipis di bibirnya.

Kena kau! Bukan hanya dia tapi aku juga berhasil memancing ibu dan juga Kaisar. Wanita itu pasti merasa sangat senang dan menang sekarang karena tahu kalau Putrinya nanti akan menjadi satu-satunya Putri di Kekaisaran ini.

Karena dengan menceritakan mimpiku ini, mereka tahu kalau akulah gadis yang akan menjadi persembahan Dewa Matahari selanjutnya.

Episodes
1 PROLOG
2 BAB 1-KEMBALI KE MASA LALU
3 BAB 2-KALI INI TIDAK AKAN SEPERTI DULU LAGI
4 BAB 3-PEEMINTAAN YANG AKAN SELALU DI PENUHI
5 BAB 4-HUBUNGAN GELAP KAISAR
6 BAB 5-PERUBAHAN
7 BAB 6-KEKUATAN TERPENDAM VIVI PART I
8 BAB 7-KEKUATAN TERPENDAM VIVI PART II
9 BAB 8-JABWAL BELAJAR
10 BAB 9-SANGKAR EMAS
11 BAB 10-MIMPI BURUK
12 BAB 11-PEMBELAJARAN DI MULAI!
13 BAB 12-ETIKA DASAR
14 BAB 13-SIHIR
15 BAB 14-PEDANG
16 BAB 15-KEKUATAN SUCI BERKAH DEWA MATAHARI
17 BAB 16-PUTRA MAHKOTA KEKAISARAN EILIDH
18 BAB 17-PERSIAPAN ULANG TAHUN VIVI
19 BAB 18-PESTA ULANG TAHUN VIVI PART I dan II
20 BAB 19-PESTA ULANG YANG VIVI PART III
21 BAB 20-PESTA ULANG TAHUN VIVI PART IV
22 BAB 22-PESTA ULANG TAHUN VIVI PART V
23 BAB 23-SOSOK MISTERIUS BERJUBAH
24 BAB 24-MENGINGAT MASA LALU YANG BEGITU MENYEDIHKAN
25 BSB 25-JANGAN PERNAH LAGI TERLENA DAN RENCANA BARU MENJEBAK BELLA
26 BAB 26-BERLATIH LEBIH KERAS LAGI
27 BAB 27-BAGAIMANA CARANYA SUPAYA AKU TETAP MEMBENCIMU?
28 BAB 28-SAPU TANGAN UNTUKNYA....
29 BAB 29-PERTANDINGAN BERBURU PART I
30 BAB 30-PERTANDINGAN BERBURU PART II
31 BAB 31-PERTANDINGAN BERBURU PART III
32 BAB 32-PERTANDINGAN BERBURU PART IV
33 BAB 33-PERTANDINGAN BERBURU PART V
34 BAB 34-PERTANDINGAN BERBURU PART VI
35 BAB 35-PERTANDINGAN BERBURU PART VII
36 BAB 36-AKHIR DARI PERTANDINGAN BERBURU PART I
37 BAB 37-AKHIR DARI PERTANDINGAN BERBURU PART II
38 BAB 38-LIMA TAHUN KEMUDIAN....
39 BAB 39-SAATNYA BERBELANJA!
40 BAB 40-BADAI YANG AKAN SEGERA DATANG
41 BAB 41-PERGERAKAN BLAZE DAN ARTHUR
42 BAB 42-INGATAN YANG KEMBALI
43 BAB 43-RAPAT KEKAISARAN PART I
44 BAB 44-RPAT KEKAISARAN PART II
45 BAB 45-RAPAT KEKAISARAN PART III
46 BAB 46-RAPAT KEKAISARAN PART V
47 BAB 47-RAPAT KEKAISARAN FINAL PART
48 BAB 48-SEMUANYA SUDAH TERLAMBAT
49 BAB 49-HUKUMAN BAGI ORANG YANG GAGAL
50 BAB 50-BELUM WAKTU YANG TEPAT
51 BAB 51-RENCANA VIVI DI MULAI
52 BAB 52-SEBUAH FIRASAT YANG TIDAK MENGENAKKAN
53 BAB 53-KEPUTUSAN PERMAISURI
54 BAB 54-BISAKAH AKU BERHARAP?
55 BAB 55-KEBENARAN YANG MULAI TERBONGKAR PART I
56 BAB 56-KEBENARAN YANG MULAI TERBONGKAR PART II
57 BAB 57-KEBENARAN YANG MULAI TERBONGKAR PART III
58 BAB 58-PESTA ULANG TAHUN PUTRA MAHKOTA PART I
59 BAB 59-PESTA ULANG TAHUN PUTRA MAHKOTA PART II
60 BAB 60-PESTA ULANG TAHUN PUTRA MAHKOTA PART lll
61 BAB 61- PESTA ULANG TAHUN PUTRA MAHKOTA PART IV
62 BAB 62 - PESTA ULANG TAHUN PUTRA MAHKOTA PART V
63 BAB 63 - PESTA ULANG TAHUN PUTRA MAHKOTA PART VI
64 BAB 64 - PESTA ULANG TAHUN PUTRA MAHKOTA FINAL PART
65 BAB 65 - PERUBAHAN YANG MEMBAWA HARAPAN
66 BAB 66 - MULAI CURIGA
67 BAB 67 - DOSA PERTAMA IVONA
68 BAB 68 - AJUDAN SEMENTARA KAISAR
69 BAB 69 - VIVI YANG SUDAH TAHU
70 Bab 70 - KENYATAAN YANG MENYAKITKAN
71 BAB 71 - VIVI DAN BLAZE
72 BAB 72 - PEMBICARAAN PART I
73 BAB 73 - PEMBICARAAN PART II
74 BAB 74 - MENUJU KE KUIL DEWA MATAHARI DAN DEWI BULAN PART I
75 BAB 75 - MENUJU KE KUIL DEWA MATAHARI DARI DEWI BULAN PART II
76 BAB 76 - MENUJU KE KUIL DEWA MATAHARI DAN DEWI BULAN PART III
77 BAB 77 - SEMENTARA ITU... PART I
78 BAB 78 - SEMENTARA ITU... PART II
79 BAB 79 - KUIL DEWA MATAHARI DAN KUIL DEWI BULAN PART I
80 BAB 80 - DI KUIL DEWA MATAHARI DAN DEWI BULAN PART II
81 BAB 81 - MULAI BANGKIT
82 BAB 82 - TENTANG ARIS PART I
83 BAB 83 - TENTANG ARIS PART II
84 BAB 84 - TENTANG ARIS PART III
85 BAB 85 - PERSIAPAN FESTIVAL DEWA MATAHARI PART I
86 BAB 86 - PERSIAPAN FESTIVAL DEWA MATAHARI PART II
87 BAB 87 - FESTIVAL DEWA MATAHARI PART I
88 BAB 88 - FESTIVAL DEWA MATAHARI PART II
89 BAB 89 - FESTIVAL DEWA MATAHARI PART III
90 BAB 90 - FESTIVAL DEWA MATAHARI PART V
91 BAB 91 - PERTEMUAN TIDAK SENGAJA PART I
92 BAB 92 - PERTEMUAN YANG TIDAK SENGAJA PART II
93 BAB 93 - PERGI KE TOKO KUE RICARD
Episodes

Updated 93 Episodes

1
PROLOG
2
BAB 1-KEMBALI KE MASA LALU
3
BAB 2-KALI INI TIDAK AKAN SEPERTI DULU LAGI
4
BAB 3-PEEMINTAAN YANG AKAN SELALU DI PENUHI
5
BAB 4-HUBUNGAN GELAP KAISAR
6
BAB 5-PERUBAHAN
7
BAB 6-KEKUATAN TERPENDAM VIVI PART I
8
BAB 7-KEKUATAN TERPENDAM VIVI PART II
9
BAB 8-JABWAL BELAJAR
10
BAB 9-SANGKAR EMAS
11
BAB 10-MIMPI BURUK
12
BAB 11-PEMBELAJARAN DI MULAI!
13
BAB 12-ETIKA DASAR
14
BAB 13-SIHIR
15
BAB 14-PEDANG
16
BAB 15-KEKUATAN SUCI BERKAH DEWA MATAHARI
17
BAB 16-PUTRA MAHKOTA KEKAISARAN EILIDH
18
BAB 17-PERSIAPAN ULANG TAHUN VIVI
19
BAB 18-PESTA ULANG TAHUN VIVI PART I dan II
20
BAB 19-PESTA ULANG YANG VIVI PART III
21
BAB 20-PESTA ULANG TAHUN VIVI PART IV
22
BAB 22-PESTA ULANG TAHUN VIVI PART V
23
BAB 23-SOSOK MISTERIUS BERJUBAH
24
BAB 24-MENGINGAT MASA LALU YANG BEGITU MENYEDIHKAN
25
BSB 25-JANGAN PERNAH LAGI TERLENA DAN RENCANA BARU MENJEBAK BELLA
26
BAB 26-BERLATIH LEBIH KERAS LAGI
27
BAB 27-BAGAIMANA CARANYA SUPAYA AKU TETAP MEMBENCIMU?
28
BAB 28-SAPU TANGAN UNTUKNYA....
29
BAB 29-PERTANDINGAN BERBURU PART I
30
BAB 30-PERTANDINGAN BERBURU PART II
31
BAB 31-PERTANDINGAN BERBURU PART III
32
BAB 32-PERTANDINGAN BERBURU PART IV
33
BAB 33-PERTANDINGAN BERBURU PART V
34
BAB 34-PERTANDINGAN BERBURU PART VI
35
BAB 35-PERTANDINGAN BERBURU PART VII
36
BAB 36-AKHIR DARI PERTANDINGAN BERBURU PART I
37
BAB 37-AKHIR DARI PERTANDINGAN BERBURU PART II
38
BAB 38-LIMA TAHUN KEMUDIAN....
39
BAB 39-SAATNYA BERBELANJA!
40
BAB 40-BADAI YANG AKAN SEGERA DATANG
41
BAB 41-PERGERAKAN BLAZE DAN ARTHUR
42
BAB 42-INGATAN YANG KEMBALI
43
BAB 43-RAPAT KEKAISARAN PART I
44
BAB 44-RPAT KEKAISARAN PART II
45
BAB 45-RAPAT KEKAISARAN PART III
46
BAB 46-RAPAT KEKAISARAN PART V
47
BAB 47-RAPAT KEKAISARAN FINAL PART
48
BAB 48-SEMUANYA SUDAH TERLAMBAT
49
BAB 49-HUKUMAN BAGI ORANG YANG GAGAL
50
BAB 50-BELUM WAKTU YANG TEPAT
51
BAB 51-RENCANA VIVI DI MULAI
52
BAB 52-SEBUAH FIRASAT YANG TIDAK MENGENAKKAN
53
BAB 53-KEPUTUSAN PERMAISURI
54
BAB 54-BISAKAH AKU BERHARAP?
55
BAB 55-KEBENARAN YANG MULAI TERBONGKAR PART I
56
BAB 56-KEBENARAN YANG MULAI TERBONGKAR PART II
57
BAB 57-KEBENARAN YANG MULAI TERBONGKAR PART III
58
BAB 58-PESTA ULANG TAHUN PUTRA MAHKOTA PART I
59
BAB 59-PESTA ULANG TAHUN PUTRA MAHKOTA PART II
60
BAB 60-PESTA ULANG TAHUN PUTRA MAHKOTA PART lll
61
BAB 61- PESTA ULANG TAHUN PUTRA MAHKOTA PART IV
62
BAB 62 - PESTA ULANG TAHUN PUTRA MAHKOTA PART V
63
BAB 63 - PESTA ULANG TAHUN PUTRA MAHKOTA PART VI
64
BAB 64 - PESTA ULANG TAHUN PUTRA MAHKOTA FINAL PART
65
BAB 65 - PERUBAHAN YANG MEMBAWA HARAPAN
66
BAB 66 - MULAI CURIGA
67
BAB 67 - DOSA PERTAMA IVONA
68
BAB 68 - AJUDAN SEMENTARA KAISAR
69
BAB 69 - VIVI YANG SUDAH TAHU
70
Bab 70 - KENYATAAN YANG MENYAKITKAN
71
BAB 71 - VIVI DAN BLAZE
72
BAB 72 - PEMBICARAAN PART I
73
BAB 73 - PEMBICARAAN PART II
74
BAB 74 - MENUJU KE KUIL DEWA MATAHARI DAN DEWI BULAN PART I
75
BAB 75 - MENUJU KE KUIL DEWA MATAHARI DARI DEWI BULAN PART II
76
BAB 76 - MENUJU KE KUIL DEWA MATAHARI DAN DEWI BULAN PART III
77
BAB 77 - SEMENTARA ITU... PART I
78
BAB 78 - SEMENTARA ITU... PART II
79
BAB 79 - KUIL DEWA MATAHARI DAN KUIL DEWI BULAN PART I
80
BAB 80 - DI KUIL DEWA MATAHARI DAN DEWI BULAN PART II
81
BAB 81 - MULAI BANGKIT
82
BAB 82 - TENTANG ARIS PART I
83
BAB 83 - TENTANG ARIS PART II
84
BAB 84 - TENTANG ARIS PART III
85
BAB 85 - PERSIAPAN FESTIVAL DEWA MATAHARI PART I
86
BAB 86 - PERSIAPAN FESTIVAL DEWA MATAHARI PART II
87
BAB 87 - FESTIVAL DEWA MATAHARI PART I
88
BAB 88 - FESTIVAL DEWA MATAHARI PART II
89
BAB 89 - FESTIVAL DEWA MATAHARI PART III
90
BAB 90 - FESTIVAL DEWA MATAHARI PART V
91
BAB 91 - PERTEMUAN TIDAK SENGAJA PART I
92
BAB 92 - PERTEMUAN YANG TIDAK SENGAJA PART II
93
BAB 93 - PERGI KE TOKO KUE RICARD

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!