...--Author Pov--...
Sementara itu, di ruang kerja Kaisar terlihat suasana kembali menegang. Seorang wanita yang sangat cantik yang memiliki rambut hitam panjang sepinggang dengan sedikit bergelombang dibawahnya dan memiliki warna mata biru laut yang indah tampak menundukkan kepalanya dengan tubuh yang kembali bergemetar. Wanita itu adalah Ivona Lareina Eilidh, Sang Permaisuri dari Kekaisaran Eilidh ini.
"Aku... Tidak percaya ini... Vivi kita... Vivi kita akan menjadi persembahan selanjutnya...?" Lirih Permaisuri Ivona yang tampak begitu shock dan juga terpukul.
Kenyataan tentang Putrinya yang akan menjadi persembahan Dewa Matahari selanjutnya benar-benar membuatnya merasa begitu hancur saat ini juga.
Dengan lembut, seorang pria tampan berambut merah dengan mata yang berwarna emas pun merangkul bahu Ivona dengan lembut, dia adalah Horus Anatoly Eilidh yang juga merupakan suami dari Permaisuri Ivona.
"Tenanglah Permaisuri ku... Ini... Kita tidak bisa melawan takdir. Dí saat Vivi nanti berusia delapan belas tahun, kita harus menyerahkan Vivi Kepada Dewa Matahari" Kata Kaisar Horus dengan nada sedihnya.
Permaisuri Ivona menggigit bibir bawahnya, ia memeluk suaminya dengan erat sembari menangis dalam diam. Permaisuri Ivona merasa hatinya sangat sakit. Ia terpukul dan Kaisar Horus lah yang sedang menenangkannya dengan pelukan yang ia berikan sang istri sembari memberikan bisikan-bisikan yang lembut dan menenangkan.
Tanpa permaisuri Ivona sadari, sepasang mata berwarna hijau terang tengah menatap keduanya dengan tatapan iri dan dengki. Kaisar Horus yang menyadarinya langsung menatap wanita itu dengan tatapan datar yang membuat wanita itu menggertakkan giginya.
'Sialan...' gerutu wanita itu.
***
Beberapa jam kemudian Kaisar Horus berjalan di tengah lorong panjang nan sempit.
Lorong itu tampak gelap dan hanya diterangi oleh cahaya lilin yang membuat suasana menjadi remang-remang. Saat ia berada di ujung lorong itu, terlihat sebuah pintu besar di sana.
Ia pun membuka pintu itu dan terlihatlah sebuah ruangan yang tampak sangat besar dan juga mewah di balik pintu itu. Lalu terlihatlah seorang anak perempuan yang berusia sekitaran lima tahunan dan berambut merah dan memiliki mata berwarna kuning emas yang memakai set gaun mewah yang setara dengan set gaun dari Putri Viviane Camellia Eilidh.
Anak itu tampak langsung tersenyum lebar dan berlari ke arah Kaisar Horus.
"PAPA!!!!" Seru anak perempuan itu.
Putriku Emira!!" Balas Kaisar yang langsung menggendong anak perempuan yang bernama Emira itu.
Emira terlihat tertawa-tawa di gendongan Kaisar Horus pun menunjukkan raut wajah yang cemberut, "Papa kok lama? Emira kan kangen sama Papa..."
Kaisar Horus pun tersenyum lembut, "Maafkan Papa sayang. Papa banyak pekerjaan jadi tidak bisa sering bertemu Emira"
Emira yang terlihat cemberut sebelumnya kembali tersenyum lebar lagi, "Baiklah! Karena Papa sibuk jadi Emira maafkan!"
Dengan lembut Kaisar Horus pun mengecup kening Emira, "Terimakasih sudah memaafkan Papa sayang"
Seorang wanita terlihat memasuki ruangan itu, ia memiliki warna rambut warna hijau gelap dengan mata yang berwarna hijau terang. Dia adalah Kayla Leadra Corason,
pelayan pribadi Kaisar Horus sekaligus teman masa kecilnya.
''Sudah-sudah, Emira. Sekarang kembali ke kamar ya, Papa dan Mama mau bicara hal yang penting dulu" Kata Kayla pada Putrinya itu.
Emira pun mengangguk dan berlari riang menuju ruangan lain, setelah pintu ruangan yang Emira masuki tertutup rapat, Kaisar pun duduk di sofa yang ada disebelahnya dengan kedua tangannya bertaut di depan, terlihat sebuah kesedihan di sana, mengingat takdir dari Putrinya yang lain.
Melihat hal itu, Kayla pun langsung duduk di sebelahnya dan memegang tangan Kaisar dengan lembut, "Yang Mulia... Sudah... Tolong jangan merasa sedih lagi..."
"Aku tidak bisa Kayla... Putriku Vivi... Tidak ku sangka dia akan menjadi persembahan selanjutnya..." Lirih Kaisar yang tidak bisa membendung kesedihannya lagi.
Putrinya yang lain, Putri dari istri sahnya, Putri yang begitu cantik itu akan mengalami waktu hidup yang singkat karena ia adalah gadis yang akan menjadi persembahan untuk menjadi pengantin dari Dewa Matahari.
Berkebalikan dengan Kaisar, Kayla sendiri sebenarnya sangat bahagia saat mengetahui Putri Viviane akan menjadi persembahan untuk Dewa Matahari karena dengan ini Putrinya Emira akan menjadi satu-satunya Putri dari Kekaisaran Eilidh ini.
Ya, benar, Kaisar Horus sebenarnya sudah menjalin hubungan terlarang dengan Kayla sejak Permaisuri Ivona baru melahirkan Putra Mahkota Castor. Mereka berdua yang awalnya hanya tuan dan majikan juga teman bermain perlahan mulai ada perasaan lain di hati mereka berdua. Hingga pada akhirnya mereka berdua menjalan hubungan gelap dibelakang Permaisuri bahkan memiliki seorang Putri dari hubungan gelap mereka yang berumur beberapa bulan lebih muda dari Viviane.
Kayla yang sangat mencintai Kaisar sejak lama pun bahagia ketika perasaannya ternyata di Balas sang pujaan hati. Tidak peduli Kaisar sudah menikah, ia tetap melanjutkan hubungan terlarang ini dibalik kegelapan. Ia merasa begitu iri dan sangat cemburu Permaisuri Ivona yang selain mendapat gelar sebagai wanita nomor satu di Kekaisaran ini, ia juga harus berbagi cinta sang Kaisar. Rasa benci yang sangat mendalam muncul di dalam dirinya kepada Ivona yang hidup bergelimang kemewahan dan gelar tinggi, sementara dirinya hanya pelayan dengan status Putri Baron terendah dan harus menjalin hubungan dengan pria yang sangat dicintainya dibalik kegelapan.
Harus tinggal dibawah tanah seperti ini, ruangan khusus yang Kaisar berikan untuk menutupi hubungan terlarang mereka... Dan sekarang ada celah untuk untuk ia bisa menggeser posisi Permaisuri Ivona Selain melakukan 'ritual itu', ia bisa menjadikan Putrinya Emira menjadi Putri satu-satunya di Kekaisaran Eilidh karena Putri Viviane sebentar lagi akan mati!
"Sekarang yang bisa kita lakukan hanyalah memberikan yang terbaik pada Putri Viviane, Yang Mulia. Putri Viviane sekarang adalah gadis suci yang akan menjadi pengantin dari dari Sang Dewa Matahari" Kata Kayla dengan lembut.
Kaisar mengangguk-anggukkan kepalanya, ia sekarang memang harus lebih mengutamakan Vivi. Karena Vivi juga adalah gadis suci yang akan menjadi pengantin dari Dewa Matahari yang memberikan cahaya kepada Kekaisaran ini. Ia memang merasa tidak tega mengorbankan Putri pertamanya itu namun ia tidak punya pilihan lain karena persembahan ini adalah sebuah keharusan karena jika tidak lakukan maka Kekaisaran ini akan di landa kehancuran.
'Maafkan Ayah Vivi, Ayah tidak bisa mencegah takdir ini... Tapi Ayah janji akan membuatmu merasa bahagia dengan sisa waktu yang kamu miliki' pikir Kaisar.
Tanpa mereka berdua sadari, dibalik pintu dari ruangan yang tidak jauh dari sana terlihat Emira yang sedang menempel salah satu telinganya di pintu. Seringai mengerikan pun muncul di wajahnya yang semula terlihat manis dan polos.
Tawa nan mengerikanpun terdengar keluar dari bibirnya.
"Hihihihi...ahihihi... Si Viviane itu akan menjadi tumbal untuk Dewa?! Sungguh keberuntungan untukku! Dengan ini aku akan menjadi satu-satunya Putri Kekaisaran. Akan kurebut semua miliknya Memang seharusnya menjadi milikku!" Bisiknya dengan mata berkilat penuh ambisi mengerikan dimatanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments