sebenarnya Anita juga merasakan hal yang sama, tapi dia memilih diam karena tak ingin mengatakan hal yang lebih aneh.
"akhirnya musyawarah pun selesai, mulai besok pagi kdki semua selama seminggu kedepan akan berusaha membantu warga desa, dan saya minta tolong pada semuanya agar mau membantu kami juga," kata dokter Nirwan.
akhirnya acara selesai, para warga pulang tapi saat para perawat berkumpul tiba-tiba seorang gadis muda menghampiri mereka semua.
"perawat, bisakah melihat kondisi ibuku, dia terserang penyakit aneh, dia tak mau makan dan takut terkena sinar matahari, di tambah dia sekarang sangat kurus," kata gadis muda yang sangat cantik itu
"apa, tunggu sebentar, dokter Aldi tolong kenari sebentar," panggil Dewi.
"ada apa perawat Dewi,"
"ini ada yang mau minta tolong katanya kondisi ibunya sangat buruk, tapi dari cirinya takutnya wanita itu terserang HIV dok," kata perawat Dewi.
"baiklah, minta bantuan salah satu perawat yang lain kita berangkat ke tempat ibu itu," kata dokter Aldi.
akhirnya perawat Dewi, perawat sakti dan perawat Anita yang berangkat mengikuti dokter Aldi.
melihat hal itu perawat Fani menghela nafas lega, jadi dia bisa bicara dengan dokter Nirwan karena sekarang dia tak bisa bersembunyi terus menerus.
Anita sampai di rumah yang termasuk di pinggiran desa, mereka juga di temani seorang warga sebagai penunjuk jalan.
sampai di rumah itu, tentu dokter dan semua perawat memakai baju apd lengkap.
setelah itu dokter Aldi memeriksa kondisi pasien yang ternyata terkena penyakit kulit yang sensitif terhadap sinar matahari.
dan makin memburuk karena di berikan obat yang malah memancing infeksi karena pembuatannya yang kurang steril.
"kalian berdua tadi ada yang bawa infus, kalau iya bantu ibunya mandi dulu dengan bersih, setelah itu bersihkan luka dan pastikan tak perlu perban agar segera kering dan lagi tolong masukkan obat anti peradangan dan infeksi ini pada infus," kata dokter Aldi yang langsung di kerjakan oleh tiga perawat itu.
Anita yang sudah bekerja di luar rumah sakit tampak masih sangat cekatan.
benar saja saat luka di bersihkan dari bekas obat tradisional yang terbuat dari tumbuhan.
tubuh wanita itu sudah hampir busuk, dan beruntungnya beberapa masih bisa di selamatkan.
dan setelah mendapatkan perawatan di bawah bimbingan dokter Aldi, akhirnya wanita itu bisa istirahat dengan baik.
"kita tunggu besok sore,jika lukanya bisa kering, ibu anda masih bisa selamat, tapi jika luka itu tak membaik, kita harus melakukan tindakan operasi untuk mengangkat jaringan kulit mati agar tak membahayakan nyawa pasien, dan tolong jangan di berikan obat tradisional lagi, cukup semprotkan cairan ini jika tampak luka mengering, dan setelah itu berikan obat merah, mengerti," kata dokter Aldi.
"terima kasih dokter," jawab wanita itu
akhirnya mereka pulang kembali ke tempat tinggal sementara, karena Anita iseng, dia mengirimkan pesan pada Sagara
ternyata bisa dan ada banyak pesan dari pria itu hingga membuat dia kaget saat memegang ponselnya.
"ya Tuhan, kenapa pesannya begitu banyak," gumam Anita.
"angkat saja, aku tau jika bos ku pasti marah karena dia sedang dinas, eh kamu malah pergi tanpa izin," kata dokter Aldi.
"bagaimana dokter bisa tau?"
"karena aku adalah tangan kanan Sagara non, meski aku jarang di dekatnya aku adalah orang yang memasok semua obat yang pria itu butuhkan,di tambah lagi aku juga bukan dokter biasa," kata Aldi tertawa.
Anita paham dengan ucapan pria itu, tapi tidak dengan ketiga temannya yang tampak tak mengerti sama sekali.
"memang dokter yang punya kekuatan super?" tanya perawat Dewi.
"haduh ... si Oneng bicara mah repot," kesal perawat sakti.
"enak saja kalau bicara," kesal perawat Dewi
Anita membaca pesan dari Sagara yang isinya hanya stiker stiker amarah yang meluap, dan itu membuatnya tersenyum.
pasalnya dia pasti akan bisa menebak bagaimana tingkah pria itu nantinya saat dia pulang.
sedang dokter Aldi sudah menyadari ada ikatan aneh antara Keduanya, tapi dia tak bisa bilang karena bukan wilayahnya untuk ikut campur.
mereka sampai di rumah tinggal cukup malam, setelah mandi dan bersih-bersih, mereka semua makan malam dengan sangat sederhana.
bahkan Anita memilih makan nasi dengan sambal yang dia bawa, dan kering kentang.
karena dia tak bisa makan makanan yang di hidangkan karena dia punya alergi terhadap ikan asin peda dan lainnya.
ya dari pada dia sakit mending menolaknya, dan setelah makan mereka semua istirahat.
sedang di tempat Sagara, pria itu tak mengira jika perawatnya yang dia tinggalkan malah memilih untuk pergi membantu masyarakat.
sedangkan dia sendiri tak bisa tidur jika tak ada Anita, sekarang dia sadar jika dia tak bisa lepas ketergantungan dengan perawatnya itu.
jadi dia memutuskan akan menjaga wanita itu tetap di sisimu, dan saat dia pulang lebih baik dia menikahi sosok Anita secepatnya.
malam di desa itu, seseorang terlihat sedang berjalan mengendap-endap dan menaruh sebuah dupa di samping kamar mandi.
ya di desa itu, semua kamar mandi ada di luar rumah, kebetulan perawat Anto keluar bersama perawat sakti karena kebelet pipis.
keduanya saling tunggu dan ke kamar mandi secara bergiliran, Tanpa curiga karna sudah pukul sebelas malam.
saat perawat Anto sudah selesai dan menunggu perawat sakti,dia merasakan tiba-tiba lib*donya naik dan tak bisa di tahan.
begitupun dengan perawat sakti yang juga baru selesai dari kamar mandi, "ah... kenapa panas begini ya,"gumamnya.
"aku juga tak tau, sialan... kenapa si bocil itu malah tegak berdiri padahal aku sedang berada di desa terpencil begini," gumam perawat Anto.
tiba-tiba dia melihat beberapa orang wanita yang lewat,dan kaki mereka Napak ke tanah.
di tambah mereka hanya mengunakan kemben, otomatis keduanya langsung lari dan membekap kedua wanita itu.
dan malam panas serta meng***ahkan terjadi, dan keduanya bisa di bilang sangat buas hingga membuat kedua wanita itu tak sadarkan diri.
setelah selesai, keduanya pergi karena takut di gerebek warga dan meninggalkan kedua wanita itu begitu saja di semak-semak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Bethmory
lanjut thor 😁😁
2023-05-03
0